NovelToon NovelToon
Kebaikanmu Memisahkan Kita

Kebaikanmu Memisahkan Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cerai / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Fantasi Wanita
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: linhakarken

Dahlia anak yatim piatu yang menikah di usia 23 tahun dengan Roy atas dasar cinta. 2 tahun pernikahan tanpa kehadiran buah hati membuat dahlia direndahkan oleh mertuanya dan selalu dibandingkan dengan cyntia istri dari arya adek kandung roy, karena pekerjaan membuat arya hidup terpisah dengan cyntia sehingga roy yang mengambil alih tugas arya selama kehamilan cyntia, perhatian roy membuat cyntia ingin memiliki roy hingga sengaja membuat kesalahpahaman antara roy dan dahlia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linhakarken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07 KMK

setibanya dirumah "lia gue nginep ya nanggung udah malam nih" ucap susan yang kelihatan lesu karena dari pagi susan sudah berada dirumah untuk membantuku. "iya masuk yuk" jawabku saat turun dari mobil, ku tutup pagar rumah lalu ikut masuk kedalam rumah.

"lu mau tidur bareng gue atau dikamar tamu?" tanyaku saat kami berada diruang keluarga " tidur bareng aja lebih seru" susan langsung menuju kamarku dan segera mandi, kusiapkan baju tidur agar susan bisa tidur lebih nyaman "nih bajunya buat ganti" kuserahkan bajunya dari celah pintu kamar mandi yang dibuka sedikit oleh susan.

"makan dulu yuk san" ku ajak susan menuju meja makan. kupanaskan makanan yang masih ada dalam panci dan wajan lalu menikmatinya bersama susan. "gimana li setelah dilamar sama pak roy?" tanya susan disela sela kami makan "alhamdulillah san udah resmi, lega rasanya karena acaranya berjalan lancar, besok mas roy ngajak ngelihat rumah yang bakal kami tempati setelah nikah nanti" aku tersenyum membayangi rumah yang akan kami tempati.

"senyam senyum ae, mentang mentang lagi dipenuhi sama kebun bunga, gue jadi pengen nikah muda deh" ucap susan menepuk pundakku "mau gue bilangi ke pak frans buat ngelamar lu? Kalau mau biar gue bilang ke mas roy, gimana?" tawarku sambil menaik turunkan alis "ngawur ae kalau ngomong, deket juga enggak gimana mau ngelamaran?" sahut susan sewot. karena sudah selesai makan kami langsung menuju kamar untuk istirahat setelah seharian ini sibuk melakukan persiapan.

"gue lega waktu dengar lu dan pak roy akan tinggal terpisah dengan ibunya, tadi gue dan tante agak ngeri ngelihat wajah cemberut ibunya sepertinya dia masih gak terima sama hubungan lu dan pak roy, gue sarani lu jangan sering sering dah ketemu mertua lu itu" seru susan saat kami sudah berbaring di atas kasur "hmmm...gue juga sebenarnya gak yakin kalau ibunya sudah merestui hubungan kami entah gimana caranya mas roy akhirnya bisa membawa ibunya saat lamaran tadi, semoga aja setelah kami menikah nanti ibunya gak ikut campur" harapku yang di aamini susan "aamiinn ya li semoga aja yah, semoga aja hati pak roy gak lembek dan tetap lebih memilih lu sebagai istrinya" setelah mengobrol kami pun tertidur.

"san bangun sholat subuh dulu" ku bangunkan susan yang masih tertidur nyenyak "hmmm..bentar lagi ya li" sahut susan agak gak jelas. aku langsung turun untuk memasak sarapan kami. "emmm..enaknya sarapan apa ya? Nasi atau roti aja ya" jadi bingung akhirnya aku pilih yang praktis aja. Setelah kutata roti dan aneka selai di atas meja aku lagsung menuju kamar berniat untuk membangunkan susan lagi kalau masih tidur sekaligus mandi. Krek...kubuka pintu kamar dan melihat susan sudah bangun dan sedang merapikan kasur yang kami tempati semalam.

"kirain masih tidur he..hee..hee..." aku berjalan menuju lemari buat ngambil baju ganti karena aku hendak mandi sebelum sarapan "waktu lu keluar kamar, gue langsung bangun kali terus sholat dan sebagai tamu yang baik gue langsung merapikan kasur, gue baik kan" susan menepuk dadanya bangga akan dirinya sendiri. "hmmmm..." ucapku lagsung masuk ke kamar mandi. "hisss...dipuji kek temennya gitu yang dah merapikan kasur ini malah dicueki"

"li gue pinjem bajunya lagi ya buat pulang nanti" seru susan saat aku baru keluar kamar mandi "iya lu pilih aja sendiri di dalam lemari, cepet mandi sana terus sarapan" ucapku yang hendak menuju meja rias, setelah dirasa rapi,bosen nunggui susan yang kalau mandi lamanya ngalahi 3x aku mandi "san gue tunggu di meja makan ya" walau gak ada sahutan dari susan aku langsung turun ke meja makan.

ting...bunyi pesan masuk, kubaca pesan masuk yang ternyata dari mas roy "nanti agak siangan baru mas jemputnya buat ngelihat rumah sekaligus belanja perabotannya" kubalas pesan dari mas roy "iya mas". Kuletakan kembali hp di atas meja makan karena susan datang "kita sarapan apa?" tanya susan "he...hee....hee...cuma sarapan roti san" jawabku gak enak hati karena hanya bisa menyediakan roti "enak tuh, gue emang sukanya sarapan sama roti dari pada nasi" seru susan yang langsung mengolesi rotinya dengan selai cokelat. "alhamdulillah gue pikir lu bakalan kecewa karena gue suguhi roti" jawabku lega. "sebenernya gue mah gak pemilih kalau soal makanan selama bukan racun pasti gue sikat he...he...hee..."

"li sorry ya habis sarapan gue langsung pulang ya nyokap sudah cari'in, maklum anak atu atunya jadi kalau gak ada penampakannya langsung dicari dah"

"iya gak masalah kok san, nanti siang juga mas roy kesini jemput gue buat ngelihat rumah sama belanja perabotan untuk ngisi rumahnya nanti" ku ambil selai cokelat dan mengolesi di atas roti yang sudah ku ambil "so sweet banget sih pak roy, kenapa beda ya sama ibunya? Lu pernah ketemu sama adeknya gak?" tanya susan penasaran

"cuma pernah ditunjukan fotonya sama mas roy, kalau ketemu langsung sih belum soalnya diakan dinasnya diluar kota maklum abdi negara jadi jarang kumpul keluarga tapi nanti waktu kami nikah adeknya bakalan datang, semoga aja adeknya gak seperti ibunya ya san" seruku karena kalau menghadapi dua orang yang tidak suka dengan kita akan sangat melelahkan.

"seharusnya sih enggak li kan dia abdi negara harusnya lebih bijak dong, iya kan secara dia harus membela negara masak iya sikapnya bakalan semaunya sendiri" yang dibilang susan masuk akal sih, yah semoga aja dia lebih baik dari ibunya.

"li gue langsung balik ya, baju lu gue bawa dulu kalau inget entar gue balik'in, da..besti" ku lambaikan tangan ke arah mobil susan yang mulai menjauh dari pagar rumah. Belum juga masuk mas roy sudah datang "nungguin mas ya?" tanya mas roy kepedean " susan baru aja pulang mas baru aja mau masuk mas udah datang, bentar ya aku ambil tas terus mengunci rumah" aku langsung masuk kedalam sedangkan mas roy nungguin diteras rumah.

"nih mau langsung atau disini dulu mas?" tanyaku saat keluar rumah "langsung aja ya biar gak terlalu panas" setelah mengunci rumah dan pagar kami langsung masuk kedalam mobil dan menuju ke rumah yang nantinya akan kami tempati. "tumben susan main kerumah pagi pagi?" tanya mas roy heran "semalam susan nginep dirumah mas tadi habis sarapan disuruh pulang sama ibunya jadinya dia langsung pulang deh maklum anak atu atunya jadi pasti dicari kalau gak kelihatan" ungkapku menjelaskan ke mas roy.

"jauh gak mas lokasi rumahnya?" ucapku menghadap ke arah mas roy yang sedang mengemudi "gak terlalu tenang aja, dekat dengan kantor mas juga rumah mendiang ibumu, biar mas lebih gampang ke kantor dan kamu lebih mudah kalau mau kerumah ibu, nih tinggal belokan dua kali kita sudah sampai" jawab mas roy.

"Selamat datang dirumah kita sayang, ayo masuk kedalam biar kamu bisa ngelihat lebih jelas" mas roy membuka pintu rumah dan aku terpesona dengan dalamnya "woww......."

1
egi puspa januari
hy Semangat Berkarya Yah, Mampir Di karya ku yah, saling support
Shishio Makoto
Gokil banget thor, bikin ngakak sampe pagi
Lalula09
Dahsyat banget tukang plot twist-nya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!