NovelToon NovelToon
Mahligai Yang Terurai

Mahligai Yang Terurai

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua pasangan sedang duduk di ruang tamu, dihadapan mereka terdapat handphone dan foto yang menjadi saksi dari linunya hati seorang istri.

"Kamu tega mas, kita udah hampir 15 tahun bersama dari sekolah sampai sekarang, apa aku sama sekali tidak ada artinya untuk kamu mas?." Kata Rani sambil terus menangis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Siska yang mendengar perkataan Rani barusan tersedak.

"Yang pelan sis, ini minum dulu." Kata Rani sambil memberikan segelas minuman.

Siska segera minum dari gelas yang diberikan oleh Rani.

"Makasih Ran." Kata Siska.

"Iya Ran, aku punya pacar." Kata Siska sambil melirik ke arah Aditya yang duduk disamping Rani.

"Oh iya, kenapa nggak bilang?." Kata Rani tampak sangat senang.

Aditya menatap ke arah Siska seolah memberi kode untuk menghentikan percakapan tetapi tidak dipedulikan oleh Siska.

"Maaf ya Ran ,ku belum siap." Kata Siska.

"Iya gapapa sis, selamat ya, setelah sekian lama akhirnya ada yang meluluhkan hati seorang Siska." Kata Rani sambil menggenggam tangan Siska.

"Aku suka dia dari SMA Ran, kamu pasti kenal sama orangnya." Kata Siska sambil tersenyum malu.

Aditya terus menatap keduanya dengan dipenuhi rasa khawatir.

"Jangan bilang itu Mas Aditya?."Kata Rani.

Sontak wajah Aditya dan Siska menjadi tegang, Aditya yang sedari tadi membuang wajahnya ke arah lain, sontak mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Rani.

"Aku bercanda Sis." Kata Rani sambil diiringi tawa.

Aditya dan Siska seolah lega dan ikut tertawa mendengar perkataan Rani.

"Atau jangan bilang itu Daniel?." Kata Rani.

"Enggak mungkin El lah Ran, nanti kalau aku udah siap aku bakal kasih tahu kamu tenang aja." Kata Siska dan dibalas anggukan oleh Rani.

Mereka melanjutkan makan malam mereka sambil saling bertukar cerita.

"Bunda sudah selesai makannya?." Kata Vania sambil mengucek matanya.

"Kenapa sayang?." Kata Rani.

"Vania ngantuk bunda." Kata Vania.

"Gapapa sayang, kalau kamu sudah selesai nak dulu aja, ini nanti biar aku yang beresin." Kata Aditya sambil mengelus lembut pundak Rani.

"Makasih ya mas." Kata Rani.

"Selamat malam Vania." Kata Siska dan dibalas senyuman oleh Vania.

"Ayo sayang, kita sikat gigi dulu ya nanti langsung tidur." Kata Rani melambai ke anaknya.

"Sis aku duluan ya." Kata Rani dan dibalas anggukan oleh Siska.

Rani dan Vania tampak naik ke lantai 2 menuju kamar Vania untuk bersiap tidur. Sedangkan Aditya dan Siska masih berada di meja makan, setelah mendengar pintu kamar Vania terbuka, Aditya menarik tangan Siska untuk keluar dari rumah.

"Kenapa si mas?." Kata Siska sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Aditya.

Aditya diam tak menjawab dan terus menyeret tangan Siska sampai ke depan rumah.

"Kamu kenapa si mas, sakit tau." Kata Siska memegang pergelangan tangannya yang tampak memerah.

"Kamu ini kenapa si Ran? Kamu mau kita ketahuan?." Kata Aditya emosi.

"Emang aku bilang apa si mas, apa aku bilang kalau kita selingkuh, aku nggak bilang kan?!." Kata Siska tak terima dibentak oleh Aditya.

"Kenapa kamu jadi takut ketahuan gini si mas, emang dari awal kita selingkuh buat bikin Rani sakit hati kan? Kenapa nggak kasih tau Rani aja?!." Kata Siska dengan nada tinggi.

"Aku belum bisa Sis." Kata Aditya sambil memegang kepalanya.

"Kenapa mas? Karena apa? Kamu suka sama Rani? Cinta sama Rani?." Kata Siska.

"Engga Sayang aku nggak cinta sama dia." Kata Aditya sambil memegang kedua bahu Siska.

"Omong kosong mas, nggak ada orang kayak kamu, yang rela bersama anak dari orang yang sudah menghancurkan hidup kamu, kalau kamu nggak cinta sama dia!."Kata Siska seolah menunjuk ke arah Rani.

Siska yang sudah lelah dengan sifat Aditya dengan marah langsung masuk ke dalam rumah meninggalkan Aditya sendirian di jalan depan.

Rani yang keluar sebentar dari kamar Vania melihat dari lantai 2 kalau Aditya dan Siska sudah tidak ada di meja makan.

"Mas Aditya sama Siska dimana?." Kata Rani menatap ke arah meja makan.

Ketika Rani sedang bergelut dengan pikirannya, Rani tiba tiba melihat Siska menangis masuk ke dalam kamarnya.

Rani bergegas turun hendak menuju kamar Siska tapi Aditya menghadangnya.

"Sayang mau kemana?." Kata Aditya yang baru saja masuk ke rumah.

"Mas tadi Siska nangis." Kata Rani sambil menunjuk ke arah kamar Siska.

"Kamu dari mana mas?." Kata Rani mempertanyakan kenapa Aditya tampak masuk dari arah luar.

"Itu tadi pas aku mau beresin meja makan, Siska keluar karena ada telpon dari ponselnya."

"Terus setelah beberapa menit, aku denger Siska nangis langsung aku hampiri kan, ternyata dia lagi nangis sambil telfonan." Kata Aditya.

"Mungkin berantem sama pacarnya." Tambah Aditya dan dibalas anggukan oleh Rani.

"Ya udah kamu naik aja istirahat, biar aku yang beresin." Kata Aditya sambil mengelus pundak Rani.

"Biar aku bantuin mas." Kata Rani dan dibalas anggukan oleh Aditya.

"Kok aneh ya, tadi mas Aditya bilang mejanya sudah mulai dibereskan kok ini masih sama posisi piringnya nggak ada perubahan?." Batin Rani sambil menatap wajah Aditya yang tersenyum padanya.

Rani mengabaikan perasaannya dan segera membereskan meja makan.

"Sayang, Vania udah tidur?." Tanya Aditya.

"Sudah mas." Kata Rani sambil meletakkan piring kotor di wastafel.

"Sudah semua mas, ayo naik." Kata Rani dan dibalas anggukan oleh Aditya.

Aditya dan Rani naik ke lantai dua menuju ke kamar mereka Dnegan bergandengan tangan. Siapa yang menduga kemesraan keduanya bukan hasil dari ketulusan?.

Rani dan Aditya tampak sudah mengenakan piyama bersiap untuk tidur. Aditya memeluk tubuh kecil Rani dibawah selimut.

Ketika keduanya sedang saling berpelukan terdengar petir yang menyambar. Aditya tampak terkejut dan ditenangkan oleh Rani.

"Gapapa mas, ada aku." Kata Rani sambil menepuk dada bidang Aditya.

Aditya masih belum bisa melupakan traumanya.

"Maafin aku ya Ran, selalu merepotkan kamu ketika hujan begini." Kata Aditya sambil menitikkan air matanya.

"Gapapa mas, istirahat aja ya, jangan dengerin bunyi petir." Kata Rani sambil menutup telinga Aditya dengan tangan kecilnya.

Aditya dan Rani semakin erat berpelukan, sambil sesekali Rani mengusap air mata Aditya yang terus menetes. Rani Dnegan tlaten menepuk punggung Aditya hingga keduanya tampak tertidur lelap.

...----------------...

Pagi hari tiba, hari ini tampak cerah dikarenakan hujan semalam yang lumayan deras.

"Sayang, bangun sudah pagi." Kata Aditya sambil mengelus lembut rambut Rani.

"Emm lima menit lagi mas." Kata Rani sambil memeluk tubuh Aditya dari depan.

Aditya menatap wajah Rani yang tampak cantik walaupun di pagi hari. Menyadari perbuatannya Aditya langsung menggelengkan kepalanya dan segera bangun dari tidurnya.

"Kenapa mas?." Rani terkejut karena Aditya tiba-tiba bangun.

Aditya tak menjawab dan segera pergi dengan membawa handuk dan segera masuk ke kamar mandi.

"Gue gila, gue harus segera akhiri ini." Kata Aditya sambil menampar pipinya

Semua anggota rumah sudah berada d ruang makan termasuk Vania. Mereka menyantap sarapan.

"Ran aku duluan ya." Kata Siska.

"Nggak aku sarapan dulu sis?." Kata Rani.

"Engga, Makasih gue duluan." Kata Siska sambil tersenyum ke arah Rani dan menatap sinis ke arah Aditya.

Karena cerita Aditya semalam Rani sudah tahu bahwa kondisi hati Siska mungkin sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja.

Rani, Aditya, dan Vania dengan cepet menyelesaikan sarapan mereka. Mulai hari ini Rani sudah membawa kendaraan sendiri dan Vania berangkat bersama dengan Aditya.

"Dadah bunda, Vania berangkat dulu." Kata Vania dari jendela mobil.

"Dadah." Balas Rani.

Aditya pun ikut melambaikan tangannya dan dibalas lambaian oleh Rani.

...----------------...

Pekerjaan hari ini terasa sangat cepat, Rani tampak menjalani hari ini Dnegan sangat gembira Hingga panggilan telepon masuk ke ponselnya.

"Halo Pak Toto?." Kata Rani di telepon.

"Kenapa pak? Vania kenapa?." Kata Rani mendengar perkataan Pak Toto yang tak jelas.

Rani yang mendengar perkataan Pk Toto di telpon lalu menjatuhkan ponselnya, Naisa yang melihat wajah Rani yang tadinya sangat gembira tiba-tiba menjadi pucat pasi segera mendekat.

"Kenapa Rani? Ada apa?." Kata Naisa pada Rani yang sudah mulai menangis.

"Vania Sa." Kata Rani dengan suara bergetar.

"Vania kenapa Rani?." Kata Naisa ikut panik.

"Vania di culik Nis, aku harus gimana?." Kata Rani sambil terus menangis.

"Hah diculik?." Kata Naisa Dnegan wajah amat terkejut.

Bersambung,,,,

1
Daulat Pasaribu
mampos lah kau,balas dendam kok sampai mengorbankan anak kandung sendiri.aditya bego hidup dlm penyesalan
cinta semu
lah karma buat Aditya juga g ada ,sama selingkuhan juga enjoy2 aja ...padahal dah membunuh loh🤔😛 heran....
Uthie
dan korban di sini adalah Vania kecil 🤨
Uthie
typo: nama Siska terus yg disandingkan sama Rani 😁😂🙏
Uthie
btw... kenapa Penyelidikan soal kematian Vania belum juga diselesaikan segera sihh... sepertinya Rani membiarkan Vania meninggal mengenaskan begitu aja... si Aditya juga sama.. lupa dia liat kondisi kematian anaknya bagaimana dan di apain gtu sama si Penculik 😡😡
Uthie
Kalau si Aditya belum hancur, masih terus penasaran niiii Cerita 👍😆😆
Uthie
Jangan2 Daniel di jebak Soni nanya gtu.. yg nyata nya ada Rani nya 👍😂
Uthie
hajjjar aja tuh anak gak tau diri macam itu 😡😡😡
Uthie
Maksud Rani bagaimana yaa?!?? 🤔
Uthie
nexxxttt 💞
Farida Rida
Beri karma buat Aditya vs pelakornya, biar mereka menyesal sampai mati
Uthie
Sama parahnya itu si Adit dan Siska.. pada sakit semua mentalnya 😡😡😡
Uthie
lanjutttt lagiiii donggggg 🤩🙏🙏🙏

jangan lama-lama Up nya...biar gak lupa jalan ceritanya 😁🙏🙏🙏
siwriterrajin
makasih dukungannya kakak, okee siap🤗
Uthie
Lanjut lagiii Thor.... ceritanya bagusss 👍👍👍
jangan lama-lama Up nya... nanti lupa jalan ceritanya 😁🙏🙏🙏🙏
Farida Rida
Ayo thor beri hukuman karma pada Aditya vs pelakornya sampai mereka menyesal sampai mati
Uthie
Cerita perselingkuhan yg selalu menarik 👍😁🤩
Uthie
Wadduuhhhh... jadi makin penasaran aja niiii dengan kelanjutannya 👍😁😁🤩

lanjjjjuuuuttttttt lagiiii donggg 💪💪🙏🙏
Uthie
terlalu baik Rani nya.. bahkan kondisi mengenaskan anaknya mati aja di abaikan gtu aja 😤
Uthie
kurang nii reaksi Rani nya 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!