~ hadirmu membuka luka lama yang susah payah kulupakan. _azzalea jhonson.
~ berlarilah sejauh yang kau mau namun, ingat tidak ada tempatmu kembali selain kepelukanku. _Deanirta wiliam.
Bagaimana jadinya jika kenyamananmu terusik karena kehadiran seseorang dari masa lalu. Menghindar atau menyambut? Yuk ikuti kisah selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilan sastia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 7
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
hari ini jadwan leon untuk cek up lelaki itu sangat bersemangat untuk bertemu dengan azalea. Sejak pagi ia sudah bersiap memakai baju casualnya membuat seorang leon terlihat sangat tampan. Jangan lupakan semprotan demi semprotan parfum memenuhi ruang kamarnya yang sangat menyengat hidung.
"ada apa ini nak? Mengapa kamu terlihat sangat bersemangat pagi ini?" tanya bibi ratna yang merasa sesak saat ia membuka pintu kamar keponakannya itu. Ia masih ingat jika kemarin leon masih uring uringan dan saat ini lelaki itu sangat antusias dengan penampilannya.
"kakak, angela pinjam mobil yah" angela gadis seumuran azalea itu hanya menongolkan kepalanya di balik pintu kamar sepupunya.
Tanpa menunggu jawaban angela berlari begitu saja. Itu adalah kebiasaan buruk angela jika meminjam lebih tepatnya memberi tahu bukan pinjam. Ratna hanya menggeleng kepala saja melihat putrinya yang sangat tidak sopan kepada kakak sepupunya. Meski perbedaan usia mereka hanya terpaut 1 tahun namun, ratna selalu mengajari anaknya itu untuk memanggil kakak pada leon.
"bibi, aku mau ke rumah sakit untuk cek up" kening ratna mengerut ada apa gerangan? Masa iya hanya kerana cek up kerumah sakit membuat ponakannya itu sangat bersemangat?. Apakah ada yang ia lewatkan kemarin di sana pikir ratna.
"ya sudah hati hati di jalan nak. Sean sudah menunggumu nak." ucap bibi ratna ia kemudian melangkah menuju ranjang untuk membersihkan tempat tidur leon. Ia tahu sejak kecil leon sangat anti dengan orang lain maka dari itu ratna selalu menjaga kamar leon agar tidak di masuki siapa pun.
"mengapa bibi gak bilang dari tadi? Aku pamit yah" ucap leon ia menghampiri bibi ratna lalu mengecup kening wanita paruh baya itu lalu melangkah keluar meninggalkan ratna sendirian disana. Bibi ratna adalah seorang janda, kakak kandung dari ibu leon, sejak kecil ia telah merawat leon seperti anaknya sendiri karena ia hanya memiliki satu anak gadis. Kasih sayangnya yang tidak pernah membeda bedakan yang membuat leon menyanyangi tantenya itu.
"ayo sean!" ucap leon tanpa memperdulikan ekpresi kesal dari asistennya. Bagaimana tidak kesal sean baru saja ingin menikmati secangkir kopi creamy hangat namun, gagal karena bosnya itu sudah turun. Dengan berat hati sean menaruh cangkir kopi itu yang baru sekali ia seruput. Ia bergegas mengejar leon yang sudah berjalan terlebih dahulu.
"lebih cepat sean jangan lelet kaya siput!" omel leon karena lelaki itu tak kunjung sampai di hadapannya.
'si4l' umpat sean dalam hati.
"jangan mengumpatiku sean!?" sudah seperti cenayang pikir sean, namun, sean salah karena ekpresinya sangat terlihat jelas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
seperti biasa azalea harus berurusan dengan berkas berkas pasien rumah sakit. Sebagai dokter spesialis umum azalea bertanggung jawab atas pemeriksaan pasien secara menyeluruh. Memberikan informasi tentang prosedur operasi. Dan memastikan pasien dalam kondisi layak untuk melakukan operasi.
Tidak hanya itu azalea juga harus bekerja dengan lebih teliti sebelum melakukan operasi, harus sesuai dengan diagnosis dan kondisi pasien.
Azalea juga bertanggung jawab kepada perawatan pasien pasca operasi, untuk mempercepat proses pemulihan pasien. Ia akan terus meninjau riwayat medis pasien dan merencanakan pengobatan terbaik.
Azalea juga akan menangani pasien yang dirujuk oleh dokter umum atau dokter spesialis lainnya. Tugas azalea begitu rumit untung saja mentalnya sudah siap jauh sebelum ia menjadi dokter.
"nomor antrian keberapa sekarang nah?" tanya azalea wanita itu merenggangkan tangannya kedepan. Tangannya tersa kebas karena sejak pagi tadi ia terus menulis keluhan pasiennya yang datang untuk cek up.
"antrian 6 dokter" ucap inah, kumudian suster itu keluar dari ruangan untuk memanggil nomor antrian selanjutnya.
Begitu pintu terbuka azalea mendongak dan Deg!!!! Jantung azalea berdetak secara ugal ugalan. Azalea keget? Jelas saja ia kaget wajah itu mengapa muncul lagi. Ia lupa jika leon adalah pasien yang harus ia rawat seperti malika.
"silahkan duduk tuan" ucap suster inah yang sudah menutup pintu kemudian ia duduk di kursinya untuk memeriksa berkas yang di bawa leon.
"khemmm... Ayo duduk" azalea membenarkan tatanan rambutnya untuk mengalihkan rasa gugup yang kian menyelimutinya.
Sebelum melakukan pemeriksaan pada luka azalea terlebih dahulu menanyakan riwayat kesehatan pasien.
"tuan leon, apa ada keluhan? Seperti pusing?" tanya azalea karena tidak mendengar jawaban dari pasiennya azalea mendongak. Tatapan mata mereka bertemu untuk sepersekian detik. Dengan cepat azalea mengalihkan pandangannya kearah lain. Bohong jika hatinya tidak bergetar, ia baper namun, ia tidak ingin terperangkap lagi.
"tuan apa anda bisa mendengarkan saya?" tanya azalea, leon mengangguk dengan tatapan yang terus tertuju di wajah cantik azalea.
"anda harus menjaga pola makan yang teratur, olahraga dan apakah anda merokok?" tanya azalea dan lagi lagi leon menggelengkan kepalanya.
"baiklah karena tidak ada keluhan, mari kita periksa lukanya dulu. Anda bisa baring di atas ranjang ini" ucap azalea kemudian ia beranjak dan mendekati ranjang pasien yang tersedia di ruangannya.
Leon mengikuti intruksi azalea ia bangkit dan duduk di atas ranjang dengan tenang. Azalea bingung luka leon berada di dada sedangkan lelaki itu memakai baju kaos.
"ada apa?" suara bariton itu akhirnya keluar yang sejak tadi hanya diam menyimak.
"tuan tolong bajunya di buka saya akan memeriksa luka anda" ucap azalea setenang mungkin.
"dengan senang hati, namun" bisik leon sambil melirik ke arah suster inah.
Azalea menghela nafas pelan lalu menarik tirai yang tersedia di sana. Setelah itu leon membuka bajunya dan berbaring di ranjang. Azalea dengan teliti memeriksa luka jahitan di dada leon tidak lupa juga beberapa perban di sekitar perut ia buka.
"lukanya sudah mengering" azalea menekan pelan bekas jahitannya untuk memastikan lukanya sudah kering.
"sudah selesai" ucap azalea ia telah selesai memeriksa leon secara menyeluruh, memeriksa tekanan darah, denyut jantung, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh semuanya normal.
Grepppp....
Tubuh azalea membeku saat kulitnya bersentuhan langsung dengan tubuh telanjang leon. Ia tidak menyangka jika leon akan memeluknya seperti ini. Pria itu menarik tubuh mungil azalea masuk kedalam pelukannya. Sungguh ia sudah tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Rasa rindu yang selama 5 tahun ia pendam akhirnya terobati.
"apa yan....
Cup....
Leon membungkam bibir mungil azalea dengan bibirnya. Tidak ada gerakan di sana hanya ada kecupan namun, begitu lama leon menempelkan bibirnya di sana.
"maaf" cicit leon setelah ia melepaskan kecupannya.
"hah?" reaksi azalea jangan ditanya lagi, wajahnya sudah memerah menahan malu dan rasa marah. Apa pria itu menyesal telah mengecup bibirnya?. Dan asal lelaki itu tahu itu adalah first kissnya. Apakah lelaki itu pikir azalea adalah sebuah dosa yang menjijikan.
Melihat azalea diam dengan berbagai fikiran di pangkuannya leon menyentil pelan kening wanitanya. "apa yang kamu pikirkan? Hm? Maaf untuk 5 tahun ini, maaf untuk kesalahanku di masalalu" tersadar dengan keadaan azalea segera beranjak dari pangkuan leon. Lelaki itu tidak mengungkungnya karena ia tahu jika ketahuan wanitanya akan malu.
azalea segera membuka tirai setelah leon mengenakan bajunya. Wanita itu duduk di kursinya lalu menulis sesuatu di atas kertas.
"ini jadwal check up anda dan ini resep yang harus di bawah di apotik." ucap azalea tanpa menatap wajah leon karena baginya wajah leon sangat menyebalkan di matanya.