NovelToon NovelToon
Pendekar Dewa Terkutuk

Pendekar Dewa Terkutuk

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / Pendekar / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:13.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: wissuwe

Li Yian adalah jenius tiada tara dari alam langit, karena Kaisar Langi merasa akan tersingkir dia mengeksekusi Li Yian.

Li Yian di eksekusi menggunakan kutukan langit yang membuat tidak bisa bereinkarnasi lagi, agar kaisar langit tidak tergeserkan dari posisinya sekarang.

Akankah Li Yian kembali bangkit.


Ikut cerita ini selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

035 = TIBA DI MAKAM KUNO PANTAI SELATAN

\=Capter 035. TIBA DI MAKAM KUNO PANTAI SELATAN\=

\=

\=

Li Yian Akhirnya bisa mendengar debur ombak yang sangat kencang seperti menabrak batu karang yang sangat keras, dirinya masih saja terus berlari dengan kencang tidak begitu memperhatikan sekitar.

Setelah cukup lama dirinya berlari, di depan dirinya ada tebing yang sangat tinggi setelah melihat itu Li Yian langsung berhenti.

Kini Li Yian berdiri tepat di tebing tinggi itu, dirinya memandang ke bawah dan di bawahnya tebang itu laut yang sangat luas! Dengan ombak yang menghantam dinding batu karang yang sangat tinggi.

"Apa ini yang di namakan pantai selatan?" gumam Li Yian.

Dirinya masih memperhatikan sekitar, dan terus melihat ke bawah lalu ke arah laut yang luas dengan hamparan biru yang bersih, di barengi bau garam yang sangat tajam.

"Di mana makam kuno itu sebenarnya?" ucap Li Yian sambil dirinya menengok ke segala arah.

Entah Li Yian tidak merasakan keberadaan manusia sampai jarak beberapa ribu meter! Karena penasaran dirinya berjalan ke arah barat lebih jauh sambil menyusuri tebing yang tinggi itu.

Meskipun tebing sangat tinggi dari permukaan air laut, tapi banyak sekali semak belukar yang menghambat langkah Li Yian, sehingga membuat perjalanan Li Yian cukup sulit.

Di belakang tebing itu banyak sekali pohon kelapa yang menjulang tinggi! Li Yian cukup haus karena selama tiga hari penuh terus berlari melewati hutan kecil, bahkan hutan besar dan ganas hingga akhirnya sampai di pantai selatan.

Li Yian mendekati salah satu pohon kelapa, dan langsung memanjatnya dengan sangat cepat! Bahkan seperti berlari di batang pohon kelapa itu.

Setelah sampai di ujung pohon tangan kiri Li Yian langsung menggenggam pada dahan pohon kelapa itu, dengan tangan kanan memegang pedang hitam miliknya dan langsung menebas beberapa buah kelapa itu dengan gerakan sangat cepat!.

Zlass..!

Braak..!

Cukup banyak buah kelapa yang jatuh ke tanah yang sedikit mengandung pasir laut, karena sudah mendapatkan yang dirinya inginkan Li Yian langsung turun seperti melompat dari pohon kelapa itu, hanya tangan dirinya yang sesekali memegang batang pohon kelapa.

Sampai di tanah, Li Yian langsung mengambil salah satu buah kelapa yang di petik dan menebas dengan pedang hitam miliknya! Kelapa itu langsung berlubang dan air kelapa sedikit tumpah.

"Ahhhh Segarnya..!" ucap Li Yian setelah meminum habis satu butir air kelapa.

Karena belum puas Li Yian meminum air kelapa itu beberapa kali, hingga tidak terasa lima butir air kelapa habis di minum oleh Li Yian.

"Sebenarnya di mana itu tempat makam kuno, apa aku yang salah mendatangi tempat?" gumam Li Yian setelah menyeka mulutnya dengan punggung tangan miliknya untuk mengelap sisa air kelapa yang sedikit keluar.

Akhirnya Li Yian memilih mengambil istirahat di tebing yang tinggi di temani ombak yang mengganas di bawahnya.

Tak begitu lama Li Yian istirahat di tebing itu sambil menikmati buah kelapa, dari arah barat dirinya Li Yian merasakan kehadiran orang yang sangat banyak, saking banyaknya Li Yian sampai tidak bisa menebak berapa jumlah akurat mereka semua.

"Siapa mereka semua, apa orang-orang dari kekaisaran Ming atau Kekaisaran Tang sesuai berita yang beredar luas?" ucap Li Yian, dirinya langsung bergegas bangun dari duduk santai di tebing itu dan bergerak cepat menuju ke arah berat.

Li Yian berjalan jauh, sekitar 5 kilo meter barulah melihat banyak orang berkumpul sedang menuruni bukit yang tidak begitu tinggi dan menuju ke pantai selatan.

"Sial, jauh juga ternyata tapi bagaimana bisa aku merasakan ada keberadaan kehidupan yang sangat jauh seperti ini?" ucap Li Yian yang sudah berhenti dari jalannya, yang di rasakan Li Yian kerumunan itu cukup dekat.

Li Yian cukup heran, karena dirinya tidak menyadari kekuatan dirinya yang sudah semakin tinggi, semenjak dirinya berlatih terus.

"Mereka dari pasukan Kekaisaran mana sebenarnya?" ucap Li Yian sambil sembunyi.

Li Yian tidak langsung turun dan ikut bergabung di sana, sebelum tahu betul orang-orang itu dari mana! Karena dirinya belum tahu bahwa itu pasukan dari Kekaisaran apa atau dari sebuah Sekte apa, itu karena Li Yian tidak mementingkan lambang dari sebuah Kekaisaran maupun sekte menurut Li Yian tidaklah penting bagi dirinya.

Komandan pasukan yang memimpin pasukan besar dari Kekaisaran Ming sudah sampai di pantai selatan yang di kabarkan di temukan makam kuno oleh pendekar pengelana, dan pasukan besar Kekaisaran Ming yang di lihat oleh Li Yian.

"Semuanya tetap waspada terhadap serangan tersembunyi!" ucap komandan pasukan yang sudah berada di ranah pendekar Raja.

Dirinya merasakan beberapa kehadiran pendekar lain selain pasukan yang di bawa olehnya sehingga memberikan perintah tetap waspada khawatir mereka menyerang secara diam-diam.

Tapi dirinya juga tidak bodoh, mana berani beberapa orang melawan pasukan yang banyak, sehingga masih tetap tenang sambil menuruni bukit.

Para pasukan Kekaisaran Ming yang di peringatkan oleh komandan meraka untuk tetap waspada, langsung melakukan.

Mereka semua sambil berjalan meningkatkan semua Indra yang di milikinya, dari pendengaran, penglihatan dan perasaan sambil tangan mereka siap siaga memegang pedang yang ada di pinggang masing-masing.

Li Yian yang mendengar ucapan komandan pasukan itu langsung mengerti bahwa dialah yang paling kuat di antara semuanya, karena bisa merasakan dirinya dan beberapa orang lagi yang sembunyi cukup jauh dari keberadaan Li Yian.

"Dia cukup hebat, aku yakin dia sudah berada di ranah Pendekar Raja!" gumam Li Yian.

Li Yian terus memperhatikan pasukan itu bergerak, sambil dirinya juga ikut bergerak dengan lambat dan hati-hati.

"Memangnya orang bodoh mana yang akan berani melawan pasukan Kekaisaran Ming! Apa lagi ini pasukan yang sangat kuat yang sengaja di pilih oleh Kaisar Ming sendiri!" bisik salah seorang pasukan yang paling belakang, sehingga tidak terdengar oleh komandan pasukan yang di depannya karena derap kaki mereka.

"Bodoh, di dunia ini masih sangat misteri untuk orang-orang hebat! Jika kita menghadapi satu saja pendekar suci maka bisa musnah dengan mudah!" jawab temanya yang berbeda di samping kanan.

Li Yian yang mendengar ini langsung tahu, bahwa pasukan yang cukup banyak itu dari Kekaisaran Ming!.

"Ternyata pasukan Kekaisaran Ming! Cepat juga mereka sudah sampai di sini dengan pasukan yang cukup banyak!" Li Yian cukup memuji.

Padahal pasukan Kekaisaran Ming tidak berhenti istirahat seperti dirinya sehingga bisa sampai dengan cepat ke pantai selatan.

Kini pasukan Kekaisaran Ming sudah turun di pantai yang memiliki pasir putih, dengan ombak yang sangat tinggi di kejauhan karena yang mereka datangi seperti sebuah bukit yang menonjol keluar ke arah laut, sehingga sisi selatan di hantaman ombak yang tinggi dan sisi sebaliknya memiliki pantai pasir putih.

Sesampainya di sana terpampang gua yang sangat besar yang mengarah ke bukit yang tadi mereka turunin, di sana sudah ada beberapa pendekar pengelana yang mencoba masuk tapi di halangi oleh pintu batu yang sangat besar di gua itu.

Karena situasi sudah cukup aman Li Yian akhirnya keluar dari persembunyiannya dan mulai berjalan ke arah kerumunan orang di sana karena pasukan Kekaisaran Ming sudah bergabung.

Pasukan Kekaisaran Ming tidak langsung masuk ke mulut gua, mereka berkumpul dan berjajar rapi di sisi sebelah lain sambil memandangi beberapa pendekar pengelana yang sudah kuwalahan.

"Pemimpin sepertinya kita juga akan kesulitan membuka pintu batu itu!" ucap salah satu komandan pasukan yang bersamaan pasukan Kekaisaran Ming.

"Ya aku bisa merasakan, bahwa pintu itu di selimuti kekuatan yang aneh!" jawab komandan pasukan yang di tunjuk sebagai pemimpin.

Li Yian berjalan ke arah orang-orang yang sedang melakukan usaha menjebol pintu itu dengan kekuatan mereka, dengan tenang melangkah di hadapan para pasukan Kekaisaran Ming.

"Akhirnya aku sampai juga di sini dan belum telat!" Li Yian tersenyum di balik cadarnya.

\=

\=

LIKE'👍

Terimakasih.

..

1
Eneng Eneng
Agak lumayan bagus obrolanya
Eneng Eneng
Ini sebenarnya bagus apabila dipoles humor ringan tengil usil jahil genit sok polos. Perjuangan suka duka ok lanjutkan Imajinasimu
Eneng Eneng
Alur lumayan bagus. Kedepannya gatau
BANG JUPECK
bahak
BANG JUPECK
menjalankan
BANG JUPECK
memperpanjang masakan
BANG JUPECK
tuan beras
BANG JUPECK
kerinduan =kejadian🤦
BANG JUPECK
kacau
BANG JUPECK
Luar biasa
cito
bagus
S P Lani
Kecewa berat serba menyembunyikan nyikan suatu permasalahan .ga mau berterus terang sok kuat ahh males deh nulis nya
S P Lani
masih panjang tapi keburu abis episodenya
S P Lani
serba terlambat MC nya apa apa datangnya belakangan
S P Lani
bagus ceritanya
S P Lani
tidak konsisten penulisnya katanya setahun gerbang di buka ini udh maksa .masa dewa melanggar aturan dewa sendiri .kaya manusia aja
S P Lani
MC nya malah ga ada di lindungi sama gurunya malah ga tau itu masalah dong .lain hari buat cerita sedikit mengerti MC nya atau ga tau diri lahh
S P Lani
kultivasi aja belum bisa udah bab 13 wah mau balas dendam ke kaisar langit mimpii MC nya .ehh penulisnya hahahhaha
Ahmad Sobari
bagus semangat thoor
Irulsinyo
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!