Suatu hari, aku memutuskan untuk melakukan healing sendirian menuju kepedesan nenek ku. Diperjalanan Bus kami mengalami kecelakaan dan yah tiba-tiba saja aku terbangun di hutan belantara...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jamag, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berdagang di Desa Veroni
Setelah mereka selesai mengamuk, aku melepaskan pelindung. Kemudian, meminta sang beruang tua untuk berbincang dengan ku. Dia mengatakan nya, bahwa dia adalah seorang Lord dari sebuah wilayah dihutan ini. Memimpin setidaknya 2000 penduduk desa Bugbears atas perintah Raja Arthur.
Raja Arthur menyembunyikan keberadaan mereka, mahluk fantasi dari dunia luar. Mereka menjadi mitos dimasyarakat namun keberadaan nya nyata.
Karna Raja Arthur sendiri juga berasal dari salah satu nya.
Desa tersembunyi Bangsa Flag setengah Dewa.
Merupakan manusia super dengan kekuatan Esper yang aneh, hidup di lembah sebuah gunung. Desa yang jarak nya tak jauh dari Desa Bugbears.
Aku menjelaskan kedatangan kami ke desanya, untuk berdagang dan tak berniat melakukan apapun pada desa itu. Kemudian, aku tentu saja berjanji merahasiakan nya dari dunia luar.
Karna itu, Berung Tua bernama Ethiopia itu mengijinkan kami menuju Desa nya.
Aku tau wajah nya seperti pucat begitupun dengan pasukan nya.
++++
Sesampainya di depan gerbang desa yang terbuat dari kayu.
Dia meminta ku menunggu bersama pasukan nya, dan dia akan menjelaskan pada penduduk nya agar tenang dengan kedatangan kami.
Aku setuju dengan hal itu, dan duduk tak jauh dari desa tepatnya di depan Hutan yang baru saja kami keluar dari sana.
Duduk di batu dan menghisap rokok.
*Puh~`
Aku mengenakan baju kaos lengan pendek, sehingga tangan ku terlihat banyak tato nya.
Mereka para Bugbears menyadari hal itu.
"Aku tak percaya dia memperbudak mahluk maha dasyat! "
"Itu mustahil jika dia cuman manusia... "
"Jelas dia dari Desa itu... "
Mereka mulai saling berguncing di dekat ku, aku bisa mendengar nya.
4 gadis ku mulai melototi mereka, sehingga tampak semua Bugbears jadi ketakutan.
Rachel bertanya dengan wajah tenang dan datar tapi tidak dengan ucapannya.
"Kenapa Tuan setuju untuk menunggu? Sebagai mahluk hina, mereka tak harus nya membuat Anda menunggu... "
Aku menunjuknya dengan 2 jari yang ada rokok ku apit.
"Kau ini Rachel, apa melupakan tujuan kita? Aku mengajakmu menjadi rekan ku sebagai pelindung dari seorang Pedagang... Jangan lupakan itu... " Jawabku tersenyum, lalu menghisap rokok ku kembali.
Tak selang beberapa saat, beruang tua itu datang.
"Saya Ethiopia, menyambut anda Tuan Luthfi ke Desa Veroni Desa nya para Bugbears... "
Untuk menyebut mereka sebagai beruang, aku tak bisa lagi. Saat memasuki Desa itu, aku melihat banyak nya anak beruang berpakaian seperti manusia.
Inilah Desa Veroni... Sebuah Desa sederhana, yang memiliki rumah bubung dari atap jerami dan dinding dari batu. Rumah yang sangat estetik dan terlihat nyaman dengan banyak nya tanaman yang ditanam di sekitar rumahrumah itu...
Aku cukup terpukau dengan desa itu, sehingga berniat untuk berdagang di sini.
"Kau adalah Lordnya kan Ethiopia? Apa kau mau melakukan transaksi perdagangan dengan ku? "
Dia memegang dagunya.
"Untuk menjual sesuatu dari desa, kami tak bisa melakukan itu... Raja Arthur melarang kami untuk menjual hasil alam dan sumber daya kami pada orang lain... Tapi, dia tak melarang kami membeli dagangan orang luar... "
Mendengar itu aku tersenyum.
"Kalo begitu, apa kau membeli sesuatu dari ku?"
"Akan coba ku perhitungkan dulu, setelah melihat nya dengan mata kepala ku sendiri... "
Selena menjawabnya dengan nada sinis.
"Untuk beruang kecil hina, kau besar kepala juga ya?! "
Semua gadis ku melotot.
Aku mengangkat tapak tangan kanan dan mengela nafas.
"Ha-ah, berhenti menakuti Pak Ethiopia... Dia ini calon pelanggan kita lo? "
Mereka berempat cemberut dan mengangguk.
Lalu, aku bertanya padanya Pak Ethiopia.
"Kalo boleh aku tau Pak, apa desa mu membutuhkan sesuatu dari luar? Misalnya, kau kekurangan bahan atau alat yang dapat menghambat kemajuan desa mu, sesuatu yang benar benar di butuhkan desa ini... "
Yah, sekarang aku sedang memikirkan transaksi dengan kepala Desa. Aku adalah pedagang penjelajah, tidak berdagang seperti pedagang pedagang lokal atau pedagang pasar. Melainkan berdagang dengan para orang besar seperti lord dan bangsawan atau para Aristorat.
"Jika bisa aku mau memenuhi permintaan mu itu, sebagai pedagang ..."
Dia menatap ku dengan wajah serius lalu memegang dagunya.
"Kurasa, aku paham maksudnya... Kau adalah tipe pedagang yang menginginkan hubungan jangka panjang ya... "
Aku mengangguk padanya. "Itu benar, jika bisa aku mau membuka kedai dan memperkerjakan warga lokal disini, untuk memenuhi suplay barang didesa ini... Karna itu, aku meminta saran mu... "
Dia mendengar ucapanku jadi memasang wajah sedikit sedih.
"Aku senang akan niatmu Tuan, tapi didesa kami membaca dan berhitung adalah sesuatu hal yang tak kami pahami... Akan sangat sulit bagi kami untuk berkerja menjadi pelayan di kedai mu... "
Aku menjelentik jariku.
"Iris, catat itu! "
3 gadis lainnya jadi menatap Iris.
Iris membuka bukunya, sebuah buku dengan sampul imut dan kertas yang imut pula. Lebih tepatnya buku Diary.
"Aku sudah mencatatnya Tuan, pertama permasalahan akan pendidikan... "
Aku mendengar itu mengangguk.
"Bagus sekali Iris anak pintar... " Ujarku mengelus kepalanya.
3 gadis lainnya tampak memandang ku dengan cemberut dan rasa iri.
Rachel memberanikan dirinya.
"Tuan, ijinkan aku membantu mu juga... Melihat Nona muda Iris berkerja keras, aku jadi sedikit iri... "
Selena menarik lengan ku dan memeluknya.
"Tuan, kami tak mau jadi beban... "
Sementara si AmerilysAmerilys menyapu rambutnya dan memandang kelain dengan wajah sok kuat.
"Aku tak tertarik sama sekali dengan hal seperti itu Sayangku, tapi melihat mu bergantung dengan Iris membuatku cemburu... "
Iris memasang wajah senang mendengar keluhan 3gadis itu dan berkata dengan wajah sombong.
"Kalian itu tak cocok dengan perkerjaan ini, kalian mahluk bar bar jadi berhentilah mengharapkan hal seperti itu... Iyakan Tuan? "
Aku mendengar itu memegang dagu.
"Hmmm, padahal kalian bisa saja santay dan tetap menerima gaji sebagai penjaga ku... Lalu, kenapa malah ingin menambah beban kalian sendiri? "
Mereka ber 4 cemberut. Menurut ku, 3 sepemikiran dan satu marah untuk hal berbeda.
------