NovelToon NovelToon
Gadis Polos Tawanan Mafia Dingin

Gadis Polos Tawanan Mafia Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: bungabunga2929

Aurora Steffani Leandra, gadis polos berusia 18 tahun yang dalam sekejap nasibnya berubah.
Setelah kedua orang tuanya meninggal, tiba-tiba Aurora dikejutkan dengan sebuah kenyataan bahwa dirinya harus menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal.

Siapakah pria yang akan menikah dengan Aurora?.
Dan kenapa Aurora harus menikah dengan pria tersebut?.

Jangan lupa ikuti terus kelanjutan ceritanya ya🤗🤗🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungabunga2929, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Setelah tadi pagi Aurora menceritakan semua yang terjadi pada dirinya, kini Aurora dan Risa sedang berada di kantin.

Bel istirahat baru saja berbunyi, tapi suasana kantin sudah sangat ramai dengan para murid yang ingin makan.

Aurora dan Risa memilih duduk di bangku paling pojok agar tidak terlalu terganggu dengan banyaknya siswa siswi yang sejak tadi berlalu lalang.

"Ehh Ris, kamu harus janji sama aku ya. Jangan beritahukan hal ini pada siapapun" ucap Aurora.

"Iya janji, lagipula aku mau cerita pada siapa. Di sekolah ini kan aku cuma punya sahabat satu aja yaitu kamu" ucap Risa.

"Oh iya benar juga" ucap Aurora.

Saat Risa dan Aurora sedang makan, tiba-tiba Jeni dan teman-temannya mendatangi meja mereka berdua.

"Heh Lo yang namanya Aurora kan!" ucap Jeni.

"Iya, ada apa ya?" tanya Aurora yang bingung melihat kedatangan murid populer di sekolah ini.

Jeni langsung tersenyum mendengar pertanyaan Aurora.

"prok prok prok".

"Guys, minta perhatiannya sebentar" ucap Jeni dengan keras.

Semua murid yang tadinya sibuk dengan urusan masing-masing langsung melihat ke arah Jeni.

"Ada apa Ra, kenapa kamu bisa berurusan dengan Jeni dan gengnya" bisik Risa.

"Aku juga gak tahu Ris" jawab Aurora.

"Lo anak beasiswa di sekolah ini kan" ucap Jeni dengan gaya sombongnya.

"Iya, memangnya ada apa ya?" tanya Aurora.

"Gue cuma mau kasih pesan sama Lo, anak beasiswa gak usah banyak gaya. Gue tahu, Lo jadi simpanan om om kan" ucap Jeni.

Semua murid langsung menatap meja Aurora mendengar ucapan Jeni.

"Maksudnya apa ya?".

"Jangan sembarangan kalau ngomong. Sahabat aku ini anak baik-baik ya" ucap Risa yang tidak terima mendengar ucapan Jeni.

"Heh Lo!".

"Gak usah ikut campur deh, ini tuh urusan kita sama dia ya" ucap Lisa sambil menunjuk ke arah Aurora.

"Sebelumnya maaf ya, tapi kenapa kamu tiba-tiba bilang kaya gitu" ucap Aurora.

"Udahlah, gak usah sok polos. Gue tahu semua kelakuan busuk Lo. Gue cuma gak mau sekolah ini punya murid yang suka godain om om".

"Jangan mencemarkan nama baik sekolah kita ya" ucap Jeni.

"Mencemarkan gimana, apa yang kamu ucapkan tadi itu gak benar. Aku bukan simpanan om om ya" ucap Aurora.

"Alahh gak usah bohong deh, tadi gue lihat dengan mata kepala gue sendiri kalau Lo turun dari mobil mewah".

"Lo itu kan anak beasiswa, jadi dari mana Lo bisa punya duit buat beli mobil semewah itu kalau bukan karena jadi simpanan om om" ucap Jeni.

Semua orang yang ada di kantin langsung berbisik-bisik membicarakan Aurora.

Mendengar itu, Aurora memilih langsung pergi dari kantin. Dia merasa sangat malu setelah apa yang Jeni dan gengnya lakukan padanya.

Melihat Aurora yang berlari pergi, Risa langsung mengejarnya.

"Huuuuuuuu" teriak semua murid.

Sedangkan Jeni dan kedua temannya langsung tertawa melihat Aurora pergi.

"Hahahah, dasar gadis cupu" ucap Jeni.

"Emang ya, kalau soal bully membully Lo gak ada lawan deh Jen" ucap Lisa.

"Iya lah, geng kita gitu loh" ucap Jeni.

"Tapi tunggu Jen, kenapa Lo mempermalukan gadis yang bernama siapa tadi, oh iya Aurora itu. Kita kan gak pernah punya masalah sama dia" ucap Sasya.

"Astaga Sasya, Lo lupa apa sama slogan geng kita. Kita itu selalu membully murid yang lemah".

"Walaupun si Aurora itu gak ada masalah sama kita, tapi selagi ada bahan buat mempermalukannya kenapa enggak coba" ucap Lisa.

"Oh iya juga ya" ucap Sasya.

"Udah udah lah, sekarang kita cabut dari sini. Udah gak seru lagi disini, kita cari target baru" ucap Jeni dengan senyumnya.

"Siapp" ucap Lisa dan Sasya dengan kompak.

Sedangkan Aurora langsung berlari kembali ke kelas, dia merasa sangat malu dengan apa yang Jeni dan teman-temannya lakukan.

"Hiks hiks hiks".

"Mereka semua jahat mah, pah. Apa salahku sampai mereka tega mempermalukan aku seperti itu" gumam Aurora.

Risa yang baru sampai di kelas langsung mendekati Aurora.

"Ra, kamu gak papa?" tanya Risa.

"Risa" ucap Aurora dengan air mata yang masih mengalir.

Risa langsung memeluk Aurora untuk menenangkannya.

"Apa salah aku Ris, selama ini aku gak pernah membuat masalah dengan mereka. Tapi kenapa Jeni mempermalukan aku seperti tadi".

"Padahal apa yang Jeni ucapkan semuanya gak benar. Kamu tahu itu kan" ucap Aurora.

"Iya aku tahu Ra, kamu gak akan mungkin melakukan itu semua. Aku kenal kamu" ucap Risa terus menenangkan Aurora.

Melihat Aurora yang mulai tenang, Risa mencoba bertanya mengenai apa yang Jeni ucapkan tadi.

"Emm Ra, apa maksud dari ucapan Jeni tadi. Kenapa dia bilang melihat kamu turun dari mobil mewah?" tanya Risa.

"Ehh tapi kalau kamu belum mau cerita gak papa, gak usah dijawab" ucap Risa.

"Gak papa, aku juga mau jelasin sama kamu. Tadi pagi itu, aku di antar oleh tuan Edgar, sebenarnya aku udah menolak, tapi dia memaksa ingin mengantarku ke sekolah".

"Mungkin, saat aku turun dari mobil tuan Edgar, Jeni dan teman-temannya melihatku" ucap Aurora.

"Kamu di antar oleh tuan Edgar?" tanya Risa yang merasa heran.

"Iya, padahal aku bilang bisa berangkat sendiri. Tapi tetap aja tuan Edgar memaksa ingin mengantarku".

"Dengan terpaksa, aku menerima tawarannya. Kalau tahu akan jadi seperti ini, lebih baik aku tadi terus menolak aja" ucap Aurora.

"Tapi Ra, aku kok merasa aneh sama sikap tuan Edgar itu ya" ucap Risa.

"Aneh gimana?" tanya Aurora yang tidak mengerti maksud ucapan Risa.

"Iya aneh aja, masa seorang bos mau mengantarkan pekerjanya. Apalagi kamu kan baru bekerja di rumahnya, masa dia langsung memberikan tawaran seperti itu si".

"Dan satu lagi, jarang-jarang loh seorang bos masih memperbolehkan pekerjanya untuk beraktivitas di luar pekerjaan".

"Seperti kamu ini, yang masih boleh bersekolah. Apalagi katamu tadi tuan Edgar itu memiliki sifat yang kurang baik".

"Tapi melihat cara dia memperlakukan kamu, aku merasa seperti ada sesuatu. Apa mungkin tuan Edgar itu punya perasaan sama kamu ya" ucap Risa.

"Gak mungkin lah, jangan berfikir sampai sejauh itu. Mana mungkin tuan Edgar suka sama aku" ucap Aurora.

"Tapi, apa yang Risa ucapkan ada benarnya juga ya. Apalagi kata Nisa, selama ini kan tuan Edgar tidak pernah mau dekat dengan seorang wanita".

"Tapi kenapa saat bersamaku, aku merasa dia bukan orang yang anti wanita ya".

"Ehh Aurora, kenapa kamu jadi memikirkan hal-hal yang gak masuk akal si. Gak mungkin lah tuan Edgar suka sama kamu".

"Apalagi gadis kaya kamu yang gak punya kelebihan apapun" batin Aurora.

1
Alvina Margaretha
ayo dong thor semangat up nya,, tanggung bgt
bungabunga2929: .siapp kak makasih udah mampir 🤗🙏
.ditunggu ya nanti author update lagi 🙏🙏
total 1 replies
Alvina Margaretha
bagus,, semangat up nya
bungabunga2929
.siap kak makasih ya udah mampir 🤗🙏🙏
Sri Mardiastuti
semangat thor
bungabunga2929: .siap kak makasih udah mampir 🤗🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!