NovelToon NovelToon
Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Yasmin Ningrum, gadis cantik berjilbab 22 tahun harus hidup tanpa kasih dari kedua orang tuanya akibat kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Kini Yasmin tinggal bersama paman dan bibinya yang perhitungan sekali kepadanya.
Bahkan untuk biaya hidupnya Yasmin harus mencari sendiri dengan bekerja sebagai penjaga toko bunga.
Kehidupan Yasmin berubah, saat dirinya di pertemukan dengan sahabat lamanya waktu SMA. namun sayang, sikap sahabat laki-lakinya itu sedikit berbeda dari biasanya.
Namun takdir berkata lain, Yasmin di pertemukan sahabatnya dengan cara yang tidak terduga.
Dirinya digerebek warga saat sedang sama-sama berteduh dari hujan, di sebuah gubuk.
Pada hari itu juga, status Yasmin berubah menjadi istri sahabatnya.
Apakah pernikahan mereka akan bertahan layaknya pasangan yang saling mencintai?
Dan apa penyebab berubahnya sikap sahabatnya itu?
Ikuti kisahnya dalam cerita mereka, ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komentar dan follow. 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 7

Yasmin, menoleh dan tersenyum. "Iya kak. Saya, pegawai baru di sini. Perkenalkan, nama saya, Yasmin" jawabnya sopan.

Perempuan, yang terlihat dewasa dari Yasmin pun, tersenyum tipis. "Aku Asri. Senang, berkenalan dengan kamu, Yasmin." balasnya ramah.

Yasmin, mengangguk dan tersenyum tipis. senang akhirnya, dia bisa berkenalan dengan orang, sebaik asri.

Setelah berkenalan dengan Yasmin, Asri pun kembali melanjutkan pekerjaannya lagi. begitu pun dengan Yasmin, yang juga melanjutkan pekerjaannya, dengan penuh semangat.

...****************...

Di rumah sakit...

Alvino terlihat, sedang berbicara serius dengan Hendrik.

"Papah minta, mulai sekarang kamu harus menggantikan papah, untuk memimpin perusahaan, Alvino. Kamu lihat sendiri, bagaimana keadaan papah saat ini." Hendrik menatap alvino dan berbicara, dengan nada serius.

Alvino, menghela nafas kasar. "Tapi pah... Aku belum siap, jika harus memimpin perusahaan. Papah tahu sendiri, jika aku masih ingin kuliah dan menikmati masa muda, ku." balasnya ketus.

Hendrik menatap tajam alvino, yang tidak setuju dengan keputusannya. "Itulah sebabnya, papah meminta mu untuk segera pulang ke Indonesia, Al. Papah percaya, jika kamu mampu memimpin perusahaan, dengan bantuan, Alex. Dia akan menjadi sekertaris pribadi mu, dan membantu mengarahkan apa yang harus, kamu lakukan." ujarnya panjang lebar.

Alvino tidak lagi menyahuti ucapan Hendrik, karena dia tahu bagaimana sikap papahnya yang memang sangat, tidak ingin di bantah.

"Baiklah, jika itu keinginan papah. Aku akan mencoba, untuk memimpin perusahaan." Alvino memilih mengalah, sebab tidak ingin membuat keadaan Hendrik kembali memburuk.

Meskipun terpaksa dia berharap, jika dirinya mampu memimpin perusahaan, seperti papahnya.

Hendrik tersenyum senang, mendengar keputusan alvino. dia pun, menatapnya penuh kebahagiaan. "Terima kasih, alvino. Papah sangat senang. Akhirnya kamu, mau menuruti keinginan papah."

Alvino, tersenyum tipis dan mengangguk. dirinya tidak ingin mengecewakan papahnya, untuk kesekian kalinya. sebab saat ini hanya papahnya lah, satu-satunya anggota keluarga yang alvino punya.

Sama halnya dengan Yasmin, yang sudah tidak mempunyai orang tua. alvino pun tidak mempunyai sosok ibu, yang sudah melahirkannya.

Ibu alvino meninggal, saat alvino masih di bangku SMA. hal itu juga, yang membuat sikap alvino sedikit berubah. sebab merasa kehilangan sosok wanita, yang berhati lembut.

"Bagaimana, hubungan mu dengan perempuan itu, al?" Pertanyaan Hendrik, membuat alvino seketika tersadar, dari lamunannya.

Alvino pun, menghela nafas kasar. "Aku, sudah mengakhiri hubungan ku dengan dia, pah. Papah benar, ternyata dia bukan perempuan, baik-baik." jawabnya, kesal.

Hendrik tersenyum, akhirnya apa yang dia inginkan terwujud. dia tidak rela, jika alvino berhubungan dengan seseorang yang hanya, memanfaatkan kekayaannya.

Sebab Hendrik tahu, jika melisa mempunyai niatan buruk pada alvino. maka setelah mendengar kabar putusnya hubungan mereka, Hendrik pun sangat bahagia.

"Papah senang, akhirnya kamu tidak berhubungan lagi dengan perempuan itu, al. Papah berharap, kamu mendapatkan jodoh yang menyayangi mu, dengan setulus hati."

Alvino tidak menyahuti ucapan Hendrik, sebab sekarang dirinya sudah menikah dengan Yasmin, tanpa sepengetahuan Hendrik.

Namun alvino akan merahasiakan semuanya dulu, sampai keadaan Hendrik membaik.

Setelah selesai berbincang, alvino pun pamit pergi.

Setelah kepergian alvino, Hendrik pun menatap ambang pintu dengan tatapan yang sulit di artikan.

...****************...

Di perusahaan...

Sore ini, Yasmin terlihat di sibukkan dengan pekerjaannya sebagai, office girl. untuk pertama kalinya, Yasmin di minta bekerja lembur, sebab malam ini banyak sekali karyawan yang bekerja lembur juga.

Yasmin, terlihat di minta oleh beberapa karyawan perempuan, untuk di buatkan makanan dan minuman.

"Yas, kamu sedang buat apa?" Asri menghampiri Yasmin, yang sedang membuat kopi untuk para karyawan.

Yasmin pun menoleh. "Aku sedang membuat kopi, kak." jawabnya tersenyum.

Asri pun mendekat, dan segera membantu Yasmin. "Biar kakak bantu. Karena sebentar lagi waktunya kita pulang."

Yasmin pun mengangguk paham, setelah selesai dia pun segera mengantarkan kopi itu, kepada para karyawan.

Kini sudah pukul sembilan malam, waktunya Yasmin dan asri untuk pulang. mereka harus terpisah, sebab jalan mereka berbeda arah.

Yasmin terlihat bingung, karena lupa akan nama jalan untuk pulang ke apartemennya, alvino.

Dia pun berusaha mencari ojek pangkalan, untuk mengantarkannya pulang. di saat sedang kebingungan, Yasmin di pertemukan kembali dengan tukang ojek, yang tadi pagi mengantarkannya.

"Mbak, baru pulang kerja, ya?" Tukang ojek itu pun, menyapa Yasmin dengan ramah.

Yasmin tersenyum. "Iya, pak. Oh... iya Pak, bisa antarkan saya, ke tempat tadi. Soalnya, saya tidak tahu nama jalannya." jawabnya penuh harap.

"Oh, kalau itu mah masalah gampang, mbak. Ayo, naik mbak! Biar saya, antar pulang." Tukang ojek itu pun, memberikan helm kepada Yasmin.

Yasmin tersenyum senang, akhirnya dia dapat pulang dengan selamat ke apartemen alvino.

Di rasa sudah siap, tukang ojek pun menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

...****************...

Di apartemen...

Alvino terlihat kesal, sebab hari sudah malam tapi yang Yasmin belum juga pulang. dia khawatir, jika sudah terjadi sesuatu pada istrinya itu.

Alvino terlihat mondar-mandir, bingung harus apa. sebab dirinya, tidak mempunyai nomor ponsel Yasmin. "Kemana tuh anak? Jam segini, belum juga pulang! Awas aja, kalau dia buat masalah!" gumamnya kesal.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pada pintu apartemen. alvino segera, menghampirinya dan membuka pintu itu.

"Dari mana aja, lo?" tanya alvino, menatap tajam Yasmin yang masih terdiam, di ambang pintu.

Yasmin, yang hendak akan menjawab pertanyaan alvino. tiba-tiba saja di tarik paksa masuk, ke dalam apartemen oleh alvino.

"Sakit, Al."

Alvino, menghempaskan tangan Yasmin dengan kasar. dia menatap tajam, dan menelisik penampilan Yasmin, yang terlihat berantakan.

"Gue bilang, dari mana lo? Malam-malam begini, baru pulang! Ingat, lo di sini tanggung jawab gue! Jadi gue peringatkan, jangan sampai lo berbuat macam-macam, di luar sana!" bentak alvino marah.

Yasmin menatap alvino."Aku habis kerja, Al. Maaf, aku tidak meminta izin dulu, jika malam ini aku harus lembur kerja."

Alvino mengusap wajahnya kasar, di saat seperti ini dia tidak bisa melanjutkan lagi, kemarahannya. Apalagi sekarang alvino dapat melihat, jika mata Yasmin sudah berkaca-kaca.

"Lain kali, lo harus bilang dulu sama gue! Kalau lo, mau kerja lembur! Ingat, di sini kota! Berbeda dengan desa, tempat lo tinggal! Ngerti?"

Setelah mengucapkan hal itu, alvino pun pergi dari hadapan Yasmin. entah mengapa hatinya sangat khawatir, jika terjadi sesuatu pada Yasmin.

Namun di samping itu, dia juga tidak menampik jika hatinya masih benci kepada Yasmin, akibat kejadian di masa lalu.

Yasmin yang masih berdiri, hanya menatap kepergian alvino yang menjauh. namun di samping rasa sedihnya, Yasmin senang karena ternyata alvino sangat, mengkhawatirkannya.

Yasmin pun memutuskan untuk membersihkan diri, karena merasakan tubuhnya sangat lengket.

Setelah selesai mandi, Yasmin pun memilih membuat makan malam. dia pun teringat pada nasi goreng buatannya, yang tidak di makan oleh alvino pagi tadi.

Yasmin pun berjalan menuju meja makan, untuk mengambil nasi goreng itu. namun seketika Yasmin heran, karena nasi goreng buatannya tidak ada.

Yasmin pun mencoba mencari nasi goreng itu, takut dirinya lupa menaruhnya. namun saat melewati wastafel, dia melihat piring bekas nasi goreng, yang sudah kosong.

Yasmin pun tersenyum tipis, saat mengetahui siapa yang sudah memakan nasi goreng buatannya. "Sikap mu, masih sama seperti dulu, al. Aku yakin, jika kamu tidak sepenuhnya membenci, ku." gumamnya di dalam hati.

1
Kazugata
up Thor
Kazugata
semangat Thor
Kazugata
kasian Yasmin 😳
Kazugata
ketemu BPK mertua deh
Kazugata
ketauan papanya
Kazugata
pen tak jitak si Alvino inih
Kazugata
semangat 💪
Kazugata
semangat Thor, novelnya bagus
Kazugata
ceritamu bagus Thor
Kazugata
alvino memendam rasa cintanya pada Yasmin
Kazugata
seru nih
Kazugata
nyimak
Herman Lim
ya ampun Yasmin byk bgt cow yg suka sama u
Herman Lim
ya ampun Yasmin kasian bgt alvi kamu harus tau klo Yasmin py trauma yg berat
Herman Lim
blg aja pengen di temanin bini kerja biar semangat ga sah cuek² bebek kali Al
Herman Lim
lanjut Thor lagi Thor
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
wah wah kyk ne laki2 yg dl bonceng Yasmin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!