NovelToon NovelToon
5 Hari Sebelum Aku Koma

5 Hari Sebelum Aku Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Romantis / Spiritual / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Suami Hantu
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Maylani NR

5 hari sebelum aku koma, ada sesuatu yang janggal telah terjadi, aneh nya aku tidak ingat apa pun.
__________________

"Celine, kau baik-baik saja?"

"Dia hilang ingatan!"

"Kasian, dia sangat depresi."

"Dia sering berhalusinasi."
__________________

Aku mendengar mereka berbicara tentang ku, sebenarnya apa yang terjadi? Dan aneh nya setelah aku bangun dari koma ku, banyak kejadian aneh yang membuat ku bergidik ketakutan.

Makhluk tak kasat mata itu muncul di sekitar ku, apa yang ia inginkan dari ku?
Mengapa makhluk itu melindungi ku?
Apakah ini ada hubungan nya dengan pria bermantel coklat yang ada di foto ku?

Aku harus menguak misteri ini!
___________________

Genre : Horror/Misteri, Romance

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maylani NR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interogasi

Celine yang mendengar ucapan Arnon seketika terkejut, dan tidak menyangka laki-laki ini akan mengatakan hal yang berdusta.

"Apa maksud mu? kau menuduh ku?"

"Aku tidak menuduh mu, tapi memang benar adanya yang aku lihat."

"Apa? Kau berdusta, ini tidak benar!"

"DIAM!" bentak Polisi pada Celine.

"Tapi pak, dia-"

"Nona Celine, biarkan tuan Arnon menjelaskan nya terlebih dahulu! Setelah itu anda boleh berbicara."

Suasana menegang, ketika Polisi sudah meminta Celine untuk berhenti berbicara, ia cemas kalau laki-laki yang ada di samping nya ini akan berbicara yang tidak-tidak tentang dirinya, dan tidak akan berbicara sesuai realita yang ada.

"Bagaimana ini? Apa ku biarkan saja dulu dia menjelaskan?"

"Nona Celine, apa bisa di pahami?"

"Ah? ... aku mengerti."

Celine pun akhirnya mengalah, ia membiarkan Arnon menjelaskan terlebih dahulu, kepada pihak kepolisian apa yang telah terjadi, setelah itu jika ucapannya tidak sesuai realita yang ada, ia akan membantah nya lagi.

"Silahkan lanjutkan tuan Arnon!" seru Polisi.

"Baik ... jadi begini, pada malam itu setelah aku di pukuli oleh ketiga berandalan tersebut, nona ini datang dari ujung gang melewati kami. Lalu, sang korban tiba-tiba menarik tas miliknya, hingga terjadilah argumen di antara mereka yang membuat ia memukul wajah sang korban."

"Begitu, lalu?

"Setelah itu, ke dua teman korban yang merasa tidak terima teman nya di pukul, akhirnya memutuskan untuk memperkosa nona ini secara beramai-ramai."

"... "

"Nona ini sempat mencoba untuk melarikan diri, tapi tiba-tiba sang korban menarik rambutnya hingga ia terjatuh tersungkur kebelakang, saya pada saat itu tidak bisa menolong nya, karena tubuh saya sendiri begitu lemah untuk bangkit."

"Baiklah, setelah itu apa yang terjadi?"

"Saya ingat betul, mereka bertiga memaksa untuk memegangi tangan dan kaki nona ini, hingga akhirnya saya melihat ada tangan mencekik sang korban, sudah ku pastikan itu adalah tangan nona ini, karena tidak ada lagi orang lain yang berada di dekat mereka." jelas Arnon.

"Apa? Jaga ucapan mu ya, itu bukan tangan ku! Itu adalah tangan hantu!" bantah Celine.

"Tangan hantu?"

Arnon yang mendengar nampak terkejut, dan tidak percaya apa yang Celine ucapkan.

"Aku bersumpah bahwa itu bukan tangan ku, itu adalah ulah hantu! Pak Polisi percayalah pada ku, aku tidak berbohong."

"Nona Celine, saksi sudah mengatakan hal yang sebenarnya, jadi anda tidak bisa mengelak lagi!"

"Tapi pak aku bersungguh-sungguh!"

"Maaf nona Celine, mulai sekarang anda akan kami tetapkan sebagai calon tersang-"

"Tunggu!"

Dari ujung pintu masuk, terdengar suara seorang pria yang baru saja datang ke ruangan tersebut, pria itu mengenakan setelan pakaian formal serba hitam, dengan kacamata.

"Tunggu pak Polisi!" seru nya.

Tap! Tap! Tap!

Pria itu berjalan ke arah Polisi, dan meletakan selembar kartu nama di atas meja.

"Siapa anda?" tanya Polisi, pada pria misterius tersebut.

"Perkenalkan nama saya Jems, ini kartu nama saya."

"Jems?"

Polisi itu terlihat meraih kartu nama yang ada di atas meja untuk melihatnya, namun betapa terkejutnya ia saat membaca nya.

"Orang ini ..."

"Pak Polisi, nona Celine tidak bersalah, saya bisa membuktikan nya kepada anda bahwa apa yang ia ucapkan adalah kebenaran."

"Hmm ..."

Polisi nampak melirik Jems, dan Jems pun tersenyum, seperti mengisyaratkan sesuatu hal kepada sang Polisi, dan hanya mereka yang tau maksudnya.

"Bagaimana pak Polisi? Beri saya waktu 3 hari untuk mengumpulkan bukti-bukti nya, setelah itu saya akan memberikan nya kepada anda." ucap Jems.

"Baiklah kalau begitu, nona Celine kasus ini akan kami tunda sementara sampai 3 hari, dan untuk saat ini anda di perbolehkan untuk kembali!" seru Polisi.

"Benarkah? Terima kasih pak Polisi."

"Anda tidak perlu berterima kasih kepada saya, pria itu yang membantu anda," ucap nya, seraya menunjuk ke arah Jems.

"Oh ..."

Celine nampak menoleh ke arah Jems, dan pria tinggi itu hanya tersenyum.

"Terima kasih, tuan Jems."

"Nona tidak perlu berterima kasih, karena saya hanya di tugaskan oleh tuan Devid."

"Devid?"

"Ya."

...****************...

Di Cafetaria, pukul 11:00 siang, terlihat Celine sedang menemui Devid di ruangan nya.

"Aku senang kamu di bebaskan, Celine." Ucapnya, seraya membelai lembut wajah Celine.

"Hmm ... tapi kamu percayakan pada ku kalau itu adalah ulah hantu?"

"Hah? Hantu?"

"Iya, hantu."

"Oh, hahaha ya aku percaya."

"Syukurlah, aku senang mendengar nya, aku kira tidak ada lagi yang percaya pada ku."

"Jangan khawatir, aku akan selalu berada di pihak mu, Celine." Ucapnya, seraya menepuk pelan pundak kiri Celine.

"Terima kasih Dev ... oh ya Devid bolehkah aku pulang cepat hari ini? Aku tidak ambil lembur, mungkin lembur ku akan ku ganti pada hari libur ku."

"Oh tumben, kamu ada urusan?"

"Ya ada sedikit urusan yang harus ku selesaikan."

"Kalau boleh aku tau, urusan apa?"

"Ahh ... maaf Devid, aku tidak bisa mengatakan nya ahahaha."

"Hmmm begitu ya ..."

Dari gerak-gerik Celine, entah mengapa membuat Devid curiga, ia merasa Celine menyembunyikan sesuatu dari nya.

"Devid?"

"Oh, ya baiklah, kamu boleh pulang cepat hari ini."

"Wah terima kasih Devid, kamu memang Boss ku yang paling baik."

Merasa senang, Celine nampak meraih tangan kanan Devid dan ia tatap wajah Devid dengan tatapan berbinar.

"Hahahaha, sama-sama."

"Baiklah Dev, aku akan kembali bekerja, sampai bertemu nanti jam istirahat."

"Ya sampai nanti."

Klak!

Blam!

Celine pun pergi meninggal kan ruangan Devid, dan membiarkan pria tinggi itu sendirian di ruangan nya.

Tap! Tap! Tap!

Devid berjalan ke arah meja kerja nya, seraya melamunkan apa yang barusan Celine ucapkan pada nya.

"Aku curiga, tidak biasa nya Celine meminta izin pulang cepat, apa yang ia sembunyikan dari ku?"

"Apa, jangan-jangan?"

Merasa ada yang aneh, Devid terlihat meraih ponsel yang ada di saku celana nya, dan menghubungi seseorang.

Pip pip!

Tuuuuuut!

Klak!

"Halo tuan?"

"Jems, bisa kamu bantu aku?"

...****************...

Waktu pun berlalu dengan cepat, jam sudah menunjukkan pukul 16:00 sore.

Celine hari ini meminta izin pada Devid untuk pulang cepat, karena tujuan nya hari ini adalah pergi menemui nenek Ema di wilayah desa Zwaar. Desa itu cukup jauh dari Cafe tempat ia bekerja, jadi ia harus menaiki kereta dan transit di 2 stasiun yang berbeda untuk sampai di lokasi tujuan.

Perjalanan pun di mulai, Celine yang sudah sampai di stasiun segera memesan tiket menuju stasiun Giren, dan karena kebetulan kereta yang akan ia naiki sudah sampai, ia pun segera bergegas memasuki kereta tersebut dan duduk di kursi yang tidak jauh dari pintu masuk.

"Ah syukurlah, kereta nya datang lebih awal, aku jadi tidak perlu menunggu lama," ucapnya lega.

Kereta pun mulai melaju dengan cepat, selama di perjalanan Celine yang berada di gerbong kedua, nampak nya tidak menyadari, bahwa sebenarnya ia sedang di buntuti oleh seorang pria misterius berpakaian kasual yang mengenakan masker.

Pria itu duduk tidak begitu jauh dari kursi yang Celine duduki, agar gerak-gerik nya tidak di curigai oleh Celine, ia pun berpura-pura memainkan ponsel nya, seraya melirik ke arah Celine dengan tatapan tajam.

...Bersambung ......

1
Ria Salista
ngatur amat sih suuu 🗿
Ulfa Ariani
sakit ya mba? jgn terlalu berharap mangkan nya. briyon baik bukan berarti dia suka sama mba ya, paham ya😊
Nanda Sari
apaan sih lu tarik tarik laki orang 😒
Ulfa Ariani
good Briyon 👌🏻🔥
Maylani NR: niceeee 😌
total 1 replies
Ulfa Ariani
iri aja, Briyon juga udah profesional kelezzzz
Maylani NR: bener udah profesional gitu juga 😑
total 1 replies
Nanda Sari
maaf ya reina, briyon udah punya Celine:)
Maylani NR: bener udah ada yg punya 😌
total 1 replies
Syelina Putri
nah bagus briyon ajak istri mu makan bareng. 😤
Maylani NR: bener biar Reina tau ya. 😌
total 1 replies
ball
lanjutin aja Briyon biar dia kaget -______-
Maylani NR: ahahaha 🤭 bener
total 1 replies
ball
maaf ya mba Reina dia suami orang. 😑
Maylani NR: benerrrr 😒
total 1 replies
Gebi Simamora
jgn tarik tarik Briyon heh sana cewek lenjeh /Grimace/
Maylani NR: iya ga tau apa udah ada yg punya 😔
total 1 replies
Gebi Simamora
gak enak juga ya kalau harus nutupin, gak bisa bareng-bareng 🥺
Maylani NR: iya, kasian mereka 😔
total 1 replies
Acil Supriadi
hadewwwwhhh kasian Celine
Maylani NR: kasian Celine 🥺🥺🥺
total 1 replies
Acil Supriadi
belum apa-apa udah cemburu😒 situ siapa ya?
Maylani NR: tau tuh 😑😑😑
total 1 replies
Acil Supriadi
wahhh Reina suka Briyon nih kaya nya 😔
Maylani NR: emang 😔
total 1 replies
Ellana_michelle
Noooo😭
Maylani NR: /Sob/ huhuhu kasian udah nenek nenek
total 1 replies
Tania Laras
aku jadi Celine sakit hati/Cry/
Maylani NR: pasti sakit 🥺
total 1 replies
Syelina Putri
tanda tanda tukang tikung
Maylani NR: hahaha iya bener 😔
total 1 replies
Sasa Bella
iya si devid kek nya posesif+ obsesi bgt sama Celine 😒
Maylani NR: iya banget 😒
total 1 replies
Sasa Bella
terus aja nyari alasan 🗿
Maylani NR: hooh 😒😒😒
total 1 replies
Tania Laras
apaan si devid uler banget
Maylani NR: iya laki kaya uler 😒
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!