Sandra Harris adalah perawan tua kaya raya yang tidak pernah berminat untuk menikah. Ketika usianya 23 tahun, Sandra mengadopsi anak jalanan. Apa yang dia lakukan justru membuatnya dicampakkan oleh sang kekasih.
Sejak itu Sandra memutuskan untuk tidak menikah. Dia fokus membesarkan putranya tapi lambat laun, muncul gosip jika dia memilki hubungan gelap dengan putra angkatnya itu.
Takut gosip itu menggagalkan pernikahan putranya membuat Sandra memutuskan untuk menikah meski usianya sudah 51 tahun.
Sebuah situs jodoh mempertemukan dirinya dengan Daniel, mantan masa lalu yang berusia 52 tahun.
Daniel yang sudah duda dan memiliki 2 anak bersedia menikah dengan Sandra tapi hubungan mereka ditentang keras oleh anak-anak Daniel yang menginginkan ayah mereka rujuk lagi dengan ibu mereka.
Hal itu membuat Sandra dalam dilema. Antara mempertahankan Daniel dan mengalah, dia harus memilih antara satu.
"Kita tidak berjodoh, jadi bercerai saja!" Apakah Daniel akan melepaskannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Daniel sudah terlihat rapi karena sebentar lagi dia akan pergi menemui Sandra. Mereka sudah membuat janji untuk makan malam bersama dan dia tidak mau terlambat supaya Sandra tidak menunggu dirinya terlalu lama.
Putrinya memandangi dengan tatapan curiga. Sepertinya ayahnya hendak pergi. Dia harus mencari tahu, penampilan ayahnya membuat curiga karena ayahnya sudah seperti anak muda yang hendak pergi berkencan saja.
“Papa, kau mau pergi ke mana?” Linda menghampiri ayahnya dan terlihat begitu semakin penasaran saja.
“Papa ingin pergi menemui teman lama jadi jangan pergi kemana-mana.”
“Pria atau wanita?”
“Kenapa bertanya seperti itu, Linda?”
“ Linda mengira Papa mau pergi mengunjungi Mama. Daripada pergi bersama dengan teman Papa, kenapa tidak mengunjungi Mama saja?”
“Linda, kau bukan anak kecil yang tidak bisa diajak bicara. Kenapa kau dan kakakmu ingin Papa rujuk dengan Mamamu? Bukankah kalian sudah tahu apa yang telah dilakukan oleh Mamamu sehingga hubungan kami berdua berakhir?”
“Pa, Mama sudah menyesal dan dia telah meminta maaf berkali-kali pada Papa. Dia juga mengatakan bahwa semua yang terjadi juga kesalahan papa. Terus terang saja, Linda tidak suka Papa dan Mama berpisah. Kakak juga tidak suka hal itu. Kami berdua ingin Mama dan Papa kembali bersama. Tapi kenapa Papa tidak mau melakukannya?”
Daniel menarik nafasnya dan menghembuskannya dengan perlahan. Lagi-lagi permintaan itu dan lagi-lagi putrinya tidak bisa diajak bicara sama sekali.
Dia tahu Putra dan putrinya begitu menyayangi Ibu mereka dan dia pun tahu, pengkhianatan yang dilakukan oleh istrinya karena kesalahan dirinya yang kurang memberikan perhatian tapi bukan berarti istrinya boleh melakukan perselingkuhan padahal permasalahan yang terjadi di antara mereka dapat dibicarakan baik-baik.
“Pa, pergilah temui Mama dan ajak Mama makan malam bersama. Mama pasti akan sangat senang,” putrinya mulai membujuk agar dia melakukan hal itu.
“Tidak, Linda. Papa memiliki harga diri jadi jangan meminta ayahmu ini melakukan sesuatu yang tidak ingin dilakukan oleh ayahmu.”
“Tapi Mama sudah meminta maaf. Kenapa Papa berkeras hati dan tidak mau memaafkan Mama?”
“Bagaimana aku bisa memaafkannya, Linda? Ibumu melakukan Perselingkuhan itu bukan hanya satu kali. Dia melakukannya berkali-kali bahkan dia memelihara pria itu dan memberikan uang padanya. Apakah kau pikir kesalahan yang ibumu lakukan dapat aku maafkan?” Jika mengingat hal itu, hanya ada perasaan kesal saja yang dia rasakan.
Dia lelah bekerja tapi mantan istrinya justru bersenang-senang dengan sopir pribadi mereka. Uang yang dia cari dengan susah payah justru digunakan oleh mantan istrinya untuk menyenangkan selingkuhannya.
Putra dan putrinya pun tahu apa yang dilakukan oleh ibu mereka tapi entah apa yang dipikirkan oleh kedua anaknya, mereka selalu mendesak dirinya untuk rujuk kembali dengan ibu mereka.
“Tapi Mama sudah mengakui kesalahannya dan ingin kembali dengan Papa. Dia juga telah mengungkapkan penyesalannya pada kami. Apa Papa tidak bisa memberikan kesempatan kedua pada mama?”
“Tidak. Tidak ada kesempatan kedua bagi orang yang suka berselingkuh. Sekali Papa memaafkan Mamamu, kemungkinan dia akan mengulanginya lagi di kemudian hari. Jangan meminta hal ini lagi pada Papa karena Papa tidak mau mendengarnya lagi dan seharusnya kau tahu kami berdua sudah tidak dapat bersama lagi.”
“Tapi Linda ingin Papa dan Mama rujuk kembali.” Teriak Putrinya.
“Tidak, hal itu tidak akan pernah terjadi!”
“ Linda kecewa dengan Papa!” Putrinya terlihat marah dan meninggalkan dirinya.
Daniel memijit pelipis. Benar-benar sulit berbicara dengan putrinya. Dia harap suatu saat nanti putrinya bisa mengerti.
Tiba-tiba dia jadi berpikir. Jika dia menikah lagi, apakah bisa menghentikan keinginan Putra dan putrinya yang selalu meminta dirinya untuk rujuk lagi dengan mantan istrinya? Mungkin saja mereka akan berhenti meminta hal itu karena dia sudah mendapatkan pengganti Ibu mereka.
Daniel bergegas pergi karena dia hampir terlambat. Dia tidak berpamitan lagi dengan putrinya karena dia tidak mau berdebat terlalu jauh. Dia tahu, Linda pasti sedang menghubungi ibunya saat ini.
Sebaiknya dia menikmati waktunya bersama dengan Sandra. Sudah lama tidak berkencan dengan seseorang tapi beruntungnya dia tidak terlalu tua sehingga dia tidak lupa bagaimana caranya menyenangkan hati seorang wanita.
Daniel membelikan seikat bunga Mawar yang disukai oleh Sandra. Dia jadi tidak sabar menunggu kedatangan mantan kekasihnya itu dan lihatlah, dia terlihat Anggun seperti biasanya.
Sandra selalu terlihat cantik. Kecantikan yang dia miliki begitu natural dan kecantikannya membuat dirinya sulit memalingkan tatapan matanya. Dia bahkan merasa, semakin tua Sandra justru terlihat semakin cantik.
Sandra melangkah menghampiri dan tersenyum manis padanya. Debaran itu kembali dia rasakan dan dia tak dapat menepis perasaan yang bergetar di dalam hatinya. Lagi-lagi dia berharap, dia tidak terlalu tua untuk merasakan debaran itu .
“Hai,” Sandra menyapanya lalu duduk di hadapannya, “Apa kau telah lama menunggu?” Sandra tampak basa-basi tapi Daniel tak memalingkan tatapan matanya.
Hal itu membuat Sandra jadi gugup. Dia memeriksa penampilan karena dia pikir ada yang salah dengan penampilannya.
“Daniel, apa ada yang salah?”
“Oh, tentu saja tidak. Kau terlihat begitu luar biasa, Sandra. Aku jadi sulit memalingkan tatapanku dari dirimu.”
“Jangan terlalu berlebihan. Daya tarik wanita tua ini sudah tidak seperti dulu lagi!”
“Bagiku kau tetap mempesona seperti dulu bahkan kau semakin mempesona saja,” ah, ujiannya membuat sandera tersipu.
“Jangan menggombal. Kau akan membuat bunga yang berada di tanganmu itu menjadi layu!”
“Aku hampir melupakannya, sebelum bunga ini layu lebih baik aku berikan padamu secepatnya,” Daniel memberikan bunga mawar merah itu pada Sandra.
“Terima kasih, Daniel,” dia memang suka mawar dan sepertinya Daniel masih mengingat hal itu.
“Aku harap malam ini kau memiliki banyak waktu untuk berbincang denganku,” banyak yang hendak dia ketahui tentang Sandra dan dia ingin memanfaatkan waktu yang mereka miliki malam ini.
“Tentu saja. Aku memiliki banyak waktu, kau tidak perlu khawatir,” Jeffri sudah tidak melarang jadi dia bisa pulang sedikit terlambat.
“Aku senang mendengarnya. Bagaimana jika kita makanan malam terlebih dahulu barulah kita berbincang.”
“Bukan ide buruk,” selama puluhan tahun tidak pernah bertemu sudah pasti banyak yang akan mereka bahas.
Sesungguhnya yang ingin Daniel tahu adalah, sosok laki-laki yang menjadi suami Sandra. Dia juga ingin tahu apakah suami Sandra masih hidup atau tidak ataukah dia mengalami hal yang sama dengan dirinya karena bisa saja mereka berdua memiliki nasib yang sama di mana mereka sama-sama dikhianati.
Rasa penasarannya itu akan dia cari tahu malam ini dan dia pun ingin tahu, apakah Sandra serius ingin mencari pasangan hidup ataukah hanya ingin bermain-main saja seperti yang dia katakan waktu itu.
ini kisah cinta saat usia sdh matang, dan mungkin agak terlambat. namun cinta mmg tak pandang usia. Hadirnya tiba² tanpa permisi, jika pergi tiba² bisa menyisakan luka walau tak berdarah....
aq jd curiga dg istri Dion...dan kenapa takut dan tunduk pd istri ..?
semoga aja Sandra tidak tertipu dg anak2nya Daniel