Masa lalu yang kelam mengubah hidup seorang ALETHA RACHELA menjadi seseorang yang berbanding terbalik dengan masa lalunya. Masalah yang selalu datang tanpa henti menimpa hidup nya, serta rahasia besar yang ia tutup tutup dari keluarganya, dan masalah percintaan yang tak seindah yang dia banyangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5: Indonesia
Tingg...
Notifikasi whatsapp...
---------------------------------
Bunda Diana❤️
'princess, happy graduation sayangnya bunda ayah dan abang abang..'
'cepet pulang keindonesia sayang, bunda kangennn banget sama kamu. bunda tunggu sampe nanti malem kalo nggak pulang, berarti kamu sudah lupakan bunda, ayah dan abang abang kamu disini.'
Anda.
'bunda ngomong apasih, thata nggak mungkin lupain bunda ayah dan abang abang, thata usahain nanti sore pulang ke Indonesia.'
'boleh ya bun, thata aja sahabat thata juga.'
bunda Diana❤️
'cepat pulang sayang, bunda mau peluk kamu, kangen banget sama anak perempuan bunda ini.'
'boleh nak, ajak mereka kesini, apapun untuk kebahagiaan princessnya bunda.'
anda
'makasih bundanya akuu, aku sayang bunda dan bunda harus tau itu.'
bunda Diana❤️
'sama sama princess, bunda lebih menyanyangi mu lebuh dari kamu menyanyangi bunda.'
'bunda tunggu dirumah, TTDJ princess nya bunda'
anda
iyaa bundaa.....
--------------------------------
*****
seperti telepon oma nya tadi, aletha memutuskan untuk pulang kembali keindonesia ketempat yang menurut nya masalalu yang tidak perlu dikenang dan dilihat nya lagi, namun kini aletha harus menginjakkan kakinya keindonesia lagi demi sang bunda yang meminta nya untuk pulang kerumah.
Aletha dan kedua sahabat nya sedang menuju bandara internasional di LA, mereka akan menaiki pesawat milik keluarga adijaya, agar perjalanan semakin cepat sampai.
sebelumnya aletha masih belum melupakan kejadian dimasa lalu nya, hatinya sudah mulai sembuh harus retak kembali dengan kembalinya keindonesia, namun harus bagimana lagi Aletha harus berdamai dengan takdirnya.
pesawat peribadi adijaya mendarat di bandara soekarno hatta setelah menempuh perjalanan yang cukup banyak memakan waktu.
"hoammm..." lala menguap dan mengucek matanya yang terasa berat karena masih mengantuk.
"yeyyy, akhirnya sampe jugaa, gilaa badan gue sakit semua mana belum sempet tidur." ucap lala sambil meregangkan otot otot nya, merasa pegal.
mereka turun dari pesawat dan banyak pasang mata yang menatap mereka dengan penasaran dengan ketiga gadis cantik yang turun dari pesawat pribadi keluarga adijaya...
'gila cantik banget..'
'nggak nyesel gue anterin emak gue kesini..'
'cuci mata euyyy, bening amat neng'
'siapanya keluarga adijaya ya? kok keluar dari pesawat pribadinya'
'jangan jangan putri keluarga adijaya yang disembunyiin dari dulu itu..'
begitulah kira kira ocehan demi ocehan yang keluar dari mulut orang yang ada di bandara itu.
"hallo, nona muda adijaya." sapa orang tua itu.
aletha dan teman temanya menoleh, penasaran siapa yang berani memanggil nya. "ayahhhh." ucap aletha kaget, dia pikir tidak ada yang menjemput nya.
Rama memeluk putrinya dengan hangat, menggendong putri nya dan berputar, aletha tertawa sangat bahagia. "ayah sudah, kepala aletha pusing." adu nya namun masih tertawa.
"baiklah, baiklah princess nya ayah." ucap Rama sambil menghapus air mata yang keluar disudut mata putrinya.
sahabat aletha melihat itu tertawa, mereka juga ikut senang dengan kebahagiaan yang aletha dapatkan, cukup dulu saja sosok Aletha yang murung dan kali ini sahabatnya harus bahagia.
"ayah, bunda dan abang abang tidak menjemput tahta ya?." ucap nya sambil mengerucutkan bibirnya.
"bunda sedang memasak makanan untukmu sayang, dan untuk abang abang mu,kamu harus mengomelinya saat sudah sampai mansion nanti." canda Rama dengan sok sokan dengan raut wajah yang serius.
"Siapp ayah, abang abang jahat sekali tidak menjemput tahta. " kata aletha cemberut.
"yaaasudah sayang, ayo kita pulang kerumah. sini ayah bawain barang barang kamu." Rama langsung mengambil barang barang putrinya dan membawanya.
***
kini mereka sampai didepan gerbang mansion keluarga adijaya, satpam yang menjaga pagar mansion tersebut dengan segara membukakan gerbang dengan senyuman ramah kash satpam tersebut, aletha dan kedua sahabat langsung masuk kedalam mansion tanpa mengetuk pintu mansion.
"pak tolong ambil koper dan barang barang yang dibagasi bawa masuk kerumah." perintah Rama pada Bodyguard yang berjaga di halaman mansion.
"baik tuan." ucap bodyguard tersebut sambil menundukkan kepalanya.
"ekhmmm.. pantesan adeknya pulang bukan nya dijemput atau disambut ini malah asik main PS berdua, ohh gitu oke kalo gitu thata balik aja deh ke LA." ucap aletha sambil melipatkan kedua tangan nya didadanya dengan wajah yang kesal tentunya.
"bang gue kaya denger suara thata deh, tapi masa sih thata pulang, dia kan lagi di LA." ucap darian samar samar mendengar suara adeknya namun tetap fokus pada permainan tanpa menoleh kebelakang.
"iya dek, abang juga denger. kalo thata pulang kok bunda nggak kasih tau ya." jawab satria, namin sama seperti darian yang tetap fokus pada layar tv.
"ihh oke kalo gitu, thata balik lagi ke LA." ucap nya dengan wajah cemberut dan me hentak hentakan kaki nya.
Satria dan darian membalikkan badanya menuju sumber suara yang mirip dengan adik nya, dan benar saja disana terdapat adek nya aletha, dan kedua sahabat adiknyaa yaitu lala dan rere.
"HUAAAA... BUNDAA PRINCESS PULANG BUNDA, ABANG KANGENN BANGET SAMA PRINCESS. " teriak darian yang seperti toa masjid membuat semua menutup telinga.
"bukan abang gue.. " ucap aletha sambil menutup telinganya.
"bukan adek gue juga. " ucap satria sambil menutup telinga nya seperti aletha, karena suara darian begitu nyaring dan bisa membuat telinga menjadi tidak mendengar lagi alias budek.
"BUNDAA CEPAT KESINI, THATA PULANG BUNDAAAA." Teriak darian lagi dan lagi
"APA SIH BANG TERIAK TERIAK BERISIK, BUNDA LAGI MASAK BUAT PRINCESS PULANG, GAWAT NANTI KALO BELUM MATANG MASAKANNYA." Diana ikut berteriak dari dapur, dan menghampiri anaknya.
"PRINCES UDAH PUL-" Teriak darian yang harus terpotong oleh ucapan bundanya.
"Sekali lagi abang teriak, bunda potong lindah abang biar nggak bisa teriak lagi." ucap diana sambil memegang pesau dari dapur, karena sebenernya ia sedang memotong sayuran namun mendengar teriakan anak nya ia menghampiri dengan mencondongkan pisaunya dengan darian yang mengangkat tangan keudara dan memasang wajah panik.
"Hehe bunda, maaf bunda kelepasan."gurau darian namun tetap dengan wajah panik nya yang terpaksa tersenyum itu.
"tuhh princes udah pulang bun hehe." lanjut darian menujuk orang yang berada didepan pintu.
dania melihat kearah yang ditunjukkan oleh anaknya. "ASTAGAAA ANAK CANTIK BUNDA UDAH PULANG." Teriak Dania, padahal baru saja menasehati anaknya sudah nggak eling lagi.
"Bunda juga teriak tuh, mau ian potong lidahnya?." ceplas ceplos darian, ucapan yang dibuat nya bisa membahayakan dirinya sendiri karena sudah membangunkan singa yang tidur.
"Berani kamu sama bunda." ucap Dania dengan nada marah.
" nggak bun hehe tadi cuma bercanda aja, jangan dianggap serius." ucap darian sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
"bundaa nggak peluk sama aku? katanya waktu di whatsapp pengen peluk thata." tanya aletha yang sendari tadi menonton perdebatan bunda nya dengan abang nya.