Satu ibu bisa membesarkan beberapa orang anak tapi belum tentu beberapa anak bisa membesarkan satu orang tua.
Ibu Yarni mempunyai enam orang anak, empat laki - laki dan dua orang anak perempuan. Ia wanita yang kuat bisa membesarkan keenam anaknya tanpa adanya seorang suami.
Suaminya meninggal saat penyakit yang menggerogotinya tidak bisa lagi di sembuhkan karna keterbatasan ekonomi.
Keenam anaknya alhamdulilah bisa sukses tapi lima dari anaknya mulai menjaga jarak, hanya anak bungsu yang selalu setia berada disampingnya.
Bagaimana kisah kehidupan bu Yarni selanjutnya? Apakah ia akan bisa berkumpul kembali bersama anak - anaknya atau tidak sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Menjelang magrib Reza dan adik - adiknya Dezi dan Yos datang bersamaan.
"Assalamualaikum." ucap ketiganya serentak,sontak yang tenagh duduk ketawa ketiwi serempak menoleh.
"Waalaikumsalam, bang." istrinya Reza bergegas menghampiri suaminya.
"Ibu mana,kak?" tanya Dezi pada iparnya .
"Katanya dikamar deh." jawab Istri Reza malas.
"Bang,kak aku kekamar mau lubangku dulu." Dezi dan Yos berjalan menuju kamar tamu tapi langkah mereka dihentikan oleh kakak iparnya.
"Kalian mau kemana?"
"Mau liat mak."
"Mak ada dikamar sebelah disini. " tunjuk istri Reza pada sebuah kamar tidak jauh dari ruang tengah dan dapur.
Yos dan Dezi langsung memutar tubuh mereka menuju kamar yang kakak iparnya tunjuk.
"Tok...."
"Tok...."
"Tok..."
"Mak,adek.." panggil Dezi dan Yos gantian. Pintu kamar pun terbuka nampak wajah ibu yang begitu mereka rindukan.
"Mak..." Dezi dan Yos langsung memeluk ibunya dengan perasaan haru.
"Adek." sapa Yos yang memang paling dekat dengan si bungsu. Si bungsu mencium punggung tangan abangnya bergantian.
"Fani mana?" tanya Dezi.
"Kakak masih kuliah dan belum libur bang." jawab si bungsu.
"Udah pada makan belum?" Yarni dan Si bungsu saling pandang sesaat lalau Yarni nampak mengangguk sementara si bungsu mengangguk.
Dezi dan Yos heran melihat keduanya tidak kompak bearti ada sesuatu.
"Bang aku sama mak keruamh abang aja ya."pinta si bungsu memohon.
"Boleh,kemasi barang - barangnya ya dek, kita berangkat sekarang." Dezi si paling peka membantu ibu dan adiknya beberes.
"Pada mau kemana?" tanya Reza saat kedua adik lelakinya mengakat batang - batang ibu mereka.
:Anak mau nginap dirumah aku bang." Sahut Dezi.
"Baru juga semalam disini, besok aja mak. Biar aku yang antar kerumah." tahan Reza.
"Ga apa - apa,bang. Nanti aku dan anak bakal balik lagi kesini." jawab si bungsu.
Istrinya Reza tidak merespon apa - apa malah dalam hatinya bersorak karan mertua dan adik iparnya pergi daei rumahnya.
Reza tidak bisa melarang keinginan adik - adiknya dan dengan berat hati melepas kepergian mereka dengan perasaan kecewa.
"Bang ayo kita makan." Panggil istrinya lembut.
"Kamu aja duluan, nanti abang nyusul." tolak Reza.
"Ga enak sama orang tau aku,bang. Apa kata mereka nantinya bang." bujuk istrinya.
"Kapan orang tuanya datang?" tanya Reza yang tidak tau jika mertuanya ada dirumahnya.
"Tadi sore,kan aku sudah ngomong sama abang tadi pagi."
"Abang kira datangnya bukan sekarang." gumam Reza pelan.
"Kenapa bang ga suak ada orang tua aku disini?" istrinya mulai tersulut emosinya.
"Ga abang ga marah kok. Ya sudah ayo kita makan." Reza terpaksa mengalah karna ia tau bagaimana jika istrinya kalau sudah ngambek.
Reza terlalu mencintai istrinya itu. Ia tidak tau sifat buruk istrinya . Yang ia tau istrinya itu wanita yang tegas dan pekerja keras.
Di tempat berbeda Dezi,Yos,mak dan Si bungsu sampai juga di rumah Dezi. Nampak istrinya Dezi sudah menunggu kedatangan mereka.
"Mak." wanita itu langsung memeluk mertuanya dan adik iparnya. Mak dan Si bungsu merasa senang mendapat sambutan hangat dari istrinya Dezi.
"Ayo kita langsung makan aja bang?" ajak istrinya Dezi pada suami dan semuanya.
Di meja makan sudah terhidang makanan walau tak mewah tapi membaut Yarni terharu dengan sambutan menantu keduanya.
Mereka semua makan dengan sangat lahapnya apalagi si bungsu yang memang sangat lapar dari tadi sampi nambah dua kali.
"Ga penuh tuh perut." Sindir Yos nakal.
"Lapar bang." ucap si bungsu dengan mulut masih berisi makanan.
"Pelan - pelan dek, ga ada yang minta juga." tegur Yos kembali.
"Aku tuh sudah lapar sekali bang. Aku dan ibu beluam makan daei tadi siang." jawab si bungsu santai
"Apa." baik Dezi dan Yos sama - sama terkejut mendengar fakta dari adeknya barusan. Rasanya nasi yang mereka makan terasa hambar. Keduanya langsung melihat kearah ibu mereka dengan perasaan yang susah untuk digambarkan.
"Kok pada ngeliatin mak, ayo nasinya dihabiskan." tegur Yarni melihat kedua putranya bengong.
"Eh iya,mak. Mak makan yang banyak ya." Ujar Dezi dengan suara bergetar. Dezi adalah anak Yarni yang paling sensitif. Ia tidak malu mengeluarkan air matanya bila melihat sesuatu yang membuatnya sedih. Biar orang kaya ia cengeng ia tidak oe4nah marah karna memang itu kenyataanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi kk, daerah kk hujan ga? Kalo di sini hujan deras. Enaknya ngopi / ngeteh sambil baca kelanjutan karya thor aja kk.
Terimaksih sdh menunggu dan support buat thor. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor makin semangat melanjutkan bab berikutnya 😊🙏🙏🙏😘😘😘
yruh2 ade