Li Yian adalah jenius tiada tara dari alam langit, karena Kaisar Langi merasa akan tersingkir dia mengeksekusi Li Yian.
Li Yian di eksekusi menggunakan kutukan langit yang membuat tidak bisa bereinkarnasi lagi, agar kaisar langit tidak tergeserkan dari posisinya sekarang.
Akankah Li Yian kembali bangkit.
Ikut cerita ini selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
015 = TIBA DI KOTA PROVINSI CAO
\=Capter 015. TIBA DI KOTA PROVINSI CAO\=
\=
\=
Perjalanan Li Yian kini sudah dua hari setelah melawan rampok kecil, kini dirinya sudah hampir memasuki perbatasan kota provinsi Cao, setelah melewati hutan kecil di depannya saat ini maka ana memasuki pedesaan yang sudah termasuk distrik kota provinsi Cao.
Tapi itu termasuk pinggiran kota, meskipun distrik dan tidak termasuk kota provinsi Cao desa ini sudah sangat maju karena berbatasan langsung dengan kota provinsi Cao.
Di desa ini biasanya orang-orang dari berbagai desa yang menuju ke kota provinsi Cao yang datang dari arah timur akan singgah sebentar! Mereka rata-rata singgah di desa ini hanya melepas lelah, kadang ada yang menginap di sini dan menitipkan tunggangan pribadi mereka karena bila di bawa ke kota provinsi Cao akan di kenakan pajak yang cukup besar.
Karena setiap tunggangan di kenakan pajak sama rata seperti kereta kuda pribadi maupun kereta kuda barang, maka dari itu orang-orang lebih memilih untuk menitipkan di desa itu! Di samping biaya penitipan lebih murah tidak ribet juga karena di kota provinsi Cao sungguh padat penduduk.
Akhirnya Li Yian sudah melewati hutan kecil, dari sana dirinya bisa melihat persimpangan jalan yang besar dan banyak lalu lalang kereta kuda yang membawa barang maupun kuda tunggangan pribadi.
Li Yian menengok ke belakang! Ke arah yang dirinya lalui selama dua hari itu.
"Pantas saja orang-orang tidak mau menggunakan jalan ini ternyata sangat buruk!" ucap Li Yian membandingkan, lalu dirinya langsung pergi untuk memasuki desa yang besar itu.
Li Yian selama dua hari ini hanya meminum air perbekalan itupun tidak seberapa dan dirinya bisa lebih cepat karena tidak istirahat sama sekali.
Jika orang lain mendengar bahwa Li Yian menempuh perjalanan ke kota provinsi Cao dari sekte anggrek putih hanya butuh lima hari kurang dengan berjalan kaki maka orang itu akan langsung berkata 'Kau berbohong'.
Tapi itulah yang di lakukan Li Yian, dia ingin cepat sampai karena menjadi kuat itu bukan hanya duduk-duduk di sekte sambil mendengarkan orang yang tidak berkompeten menunjukkan bakat yang tidak seberapa, tapi seakan dirinya sangat hebat.
Li Yian lebih memilih belajar sendiri, karena pelajaran dari kelas di sekte menurut dirinya sangat ketinggalan! Bila itu untuk pemula maka akan cocok, Li Yian bukanlah pemula jadi dirinya tidak butuh.
Kini Li Yian sampai di desa Kuri dan dia mencari tempat untuk makan dan istirahat sebentar, sudah dua hari tidak makan sesuatu. Itu cukup menyiksa meskipun Li Yian adalah pendekar sekalipun.
Akhirnya Li Yian sampai ke rumah makan besar, Li Yian langsung masuk ke dalam! Setelah masuk dirinya cukup bingung karena di sana tidak adanya meja makan melainkan terdapat meja untuk berjudi bahkan terlihat terang-terangan.
Setelah berhenti di ambang pintu Li Yian di sambut oleh pelayan tempat itu.
"Selama datang tuan, hendak makan apa ingin bermain taruhan?" ucap pelayan wanita yang mengenakan pakaian sedikit terbuka di bagian kaki dan pundaknya.
"Aku hanya ingin makan!" jawab Li Yian.
"Sebelah sini tuan, anda naik ke lantai dua maka di sana akan ada pelayan yang menyambutnya!" jawab pelayan itu sambil mengarahkan Li Yian untuk naik ke lantai dua dan wanita pelayan itu menunjukkan tangga.
"Baiklah Terimakasih nona!" jawab Li Yian pada pelayan itu.
"Sama-sama tuan!" jawab pelayan itu singkat.
Di desa Kuri keberadaan pendekar cukup banyak sekitar 10% dari populasi penduduk karena desa ini adalah desa lalu-lalang masuk ke kota provinsi Cao.
Dari pasukan kota provinsi maupun pendekar pengawal bangsawan dan sisanya pendekar pengelana.
Li Yian terlihat sebagai pendekar pengelana, karena penampilan yang misterius dan membawa pedang di pinggangnya, sehingga pelayanan itu tidak berani berbuat sembarang.
Desa Kuri juga desa yang ramai akan penduduk, tapi yang lebih ramai lagi adalah orang luar desa Kuri. Karena tempatnya jauh dari tembok besar kota provinsi Cao maka di sini cukup bebas sehingga rumah makan bisa di satukan tempatnya dengan tempat perjudian.
Mengingat itu masih satu orang pemilik, di tambah tanah di sini cukup mahal untuk membuat usaha! Jadi para pebisnis melakukan berbagai cara, sehingga jadilah seperti ini.
Tapi orang-orang yang sudah biasa tidaklah heran, hanya saja Li Yian baru keluar dari sekte di pedalaman dan dia juga tidak memiliki pengalaman sebagai manusia yang ada di alam Daulu sehingga cukup wajar dirinya terkejut.
"Rumah makan yang aneh!" gumam Li Yian sambil menaiki tangga di sana.
Sesampainya di ujung tangga barulah dirinya melihat meja tersusun dengan rapi dan banyak para tamu yang sedang menyantap makanannya, sehingga Li Yian langsung mengambil tempat duduk dekat dengan tangga.
Pelayan muda dan cantik langsung menghampiri, dan menayangkan pesanan pada Li Yian.
Li Yian tidak banyak memilih, dirinya hanya bilang memesan makanan yang sederhana dan tidak terlalu mahal.
Pelayan itu langsung menganggukkan kepalanya dan berucap.
"Tunggu sebentar tuan akan kami persiapkan!"
Lalu pelayan itu pergi ke arah dapur.
"Apa pendekar pengelana semuanya miskin, setiap aku melayani mereka hanya memesan makanan sederhana!" gumam pelayan itu dari kejauhan.
Bila Li Yian dengar pasti dirinya hanya akan tersenyum kecut, dan menggelengkan kepalanya!.
Setelah beberapa saat makanan yang Li Yian pesan sudah datang, dengan cepat dirinya langsung menyantap makanan itu.
Li Yian makan cukup cepat, sehingga orang-orang yang melihatnya hanya bisa mencibir bawah ada orang yang kelaparan.
Mereka cukup heran dengan cara makan Li Yian yang sangat cepat, karena mereka rata-rata dari orang kalangan berada.
Setelah selesai, Li Yian langsung memanggil pelayan itu kembali! Bahkan pelayanan itu heran bagaimana bisa orang ini makan begitu cepat padahal makanan sederhana di sini cukup banyak.
"Berapa harga makanan yang ku makan nona?" ucap Li Yian.
"Harga makanan ini 50 koin perunggu tuan!" ucap pelayan itu secara langsung.
"Uhukk..!!" Li Yian batuk sekali dirinya terkejut dengan harga itu.
Karena 50 koin perunggu bisa buat makan lima hari jika itu di desa pinggiran dekat dengan sekte anggrek putih. Tapi di sini hanya sekali makan.
Tapi Li Yian tidak ambil pusing langsung membayar dan pergi untuk melanjutkan perjalanan ke kota provinsi Cao.
Karena dari sini jika di tempuh dengan berjalan kaki hanya kurang dari setengah hari saja perjalanan.
Setelah Li Yian pergi, banyak dari para pebisnis besar dan pedang langsung tertawa! Karena Li Yian makan sangat cepat dan yang paling menurut mereka lucu adalah saat matanya melotot mendengar haraga yang sangat murah itu.
Mereka berpikir bahwa Li Yian pasti kaget dengan haraga makanan yang di makan sangat murah!.
Jika saja orang-orang itu tahu bahwa di pikirkan Li Yian makanan itu sanggat mahal mereka pasti akan lebih menertawakan Li Yian meskipun itu tidak langsung di depannya karena mereka cukup takut dengan pendekar.
Li Yian berjalan cukup cepat, bahkan sesekali dirinya berlari kencang sebagai sedikit latihan! Akhirnya Li Yian bisa melihat tembok besar yang melindungi kota provinsi Cao.
"Sampai juga di provinsi kota Cao!" gumam Li Yian.
Setelah tiba di kota provinsi Cao Li Yian langsung pergi ke antrian para pendekar karena di sana cukup jarang yang mengantri.
\=
\=
Bantu LIKE' kakak.
Terimakasih.
...