Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.
Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.
Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 : Bertemu Clara
Seharian ini Kanzia benar benar melakukan pekerjaannya dengan perasaan kesal.
Di dalam lift
"Wah hari ini aku benar benar sudah dibuat kesal oleh dua laki laki yang sama sama memiliki sifat seenaknya saja," gerutu Kanzia.
"Zia kamu kenapa?" tanya Tania.
"Perasaan dari tadi pagi aku liat kamu kayak orang kesal gitu, apalagi setelah balik dari ruangan pak Jonathan ekspresi kamu udah kayak mau makan orang," ucap Tania yang mendengar Kanzia seperti menggerutu begitu memasuki lift dan terus menghela napas.
"Hm,,," Kanzia hanya menjawab dengan deheman.
"Astaga Kanzia kalau kamu cuma bilang hm,, hm aja kamu jadi mirip kayak pak Jonathan," celetuk Tania.
"Gak usah sebut sebut nama orang mesum itu dihadapan ku Tania," ucap Kanzia.
"Astaga kamu beneran kesel sama dia, memangnya kamu diapain sama dia?kamu gak di grep grep kan?" tanya Tania yang mulai berpikiran yang aneh aneh.
"Gak usah mikir yang aneh aneh, kamu tau mulai besok aku harus menjadi pelayannya menyiapkan semua keperluannya selama di kantor bukankah itu menyebalkan?" ucap kanzia mengeluarkan penyebab kekesalannya pada Tania.
"Wah,,,, kamu bener bener keren Kanzia, itu artinya kamu bakalan dekat dekat sama pak Jonathan dong," ucap Tania malah memuji Kanzia.
"Apanya yang keren Tania?" kesal Kanzia.
"Ya keren aja, berada di samping pak Jonathan adalah sebuah hal yang langka, banyak banget perempuan diluar sana yang pada ngantri untuk dekat sama dia, asal kamu tau gosipnya pak Jonathan itu sulit untuk didekati, bahkan nih ya katanya dia udah di jodohkan oleh kakeknya tapi kasian banget si ceweknya itu udah berkali kali ditolak pak Jonathan." Cerita Tania panjang lebar.
"Namanya juga gosip, siapa tau dia punya banyak wanita diluar sana, mukanya aja keliatan mesum gitu, masak iya dia nolak untuk didekati cewek cewek seksi," ucap Kanzia tanpa ia sadari orang yang ia bicarakan berdiri tepat dibelakangnya.
"Benarkah aku terlihat seperti itu?" tanya seseorang di belakanganya.
"Iya coba saja perhatikan tampangnya yang genit itu, ingin rasanya aku melemparinya dengan sepatu ku," ucap Kanzia, sementara Tania sudah menggigit bibirnya mendengar ucapan Kanzia yang terus menjelek jelekan Jonathan yang sudah terlihat seperti ingin menelannya.
"Zia,,, ada pak Jonathan di belakang kamu," bisik Tania pada Kanzia.
"Ha,,," ucap Kanzia sambil perlahan menengok kan kepalanya ke belakang untuk memastikan ucapan Tania.
Ia begitu terkejut ketika melihat Jonathan benar benar ada di belakangnya, tapi kanzia berusaha untuk tetap terlihat biasa saja, saat seperti ini ia mengingat ucapan Abian untuk jangan pernah menunjukkan rasa takut pada seseorang yang ingin menindasnya.
"Apa kamu tidak merasa bersalah setelah menjelek jelekan ku?" tanya Jonathan yang melihat Kanzia tetap cuek tanpa rasa takut.
"Memangnya saya salah apa pak?" Kanzia malah balik bertanya.
"Wah sepertinya kamu semakin berani Kanzia, apa kamu belum tau seberapa mesumnya aku?" Jonathan semakin mendekat sampai Kanzia mepet ke pojokan, sementara Tania tidak bisa berbuat apa apa.
"Apa yang ingin bapak lakukan? Menjauh dari hadapan saya sebelum anda menyesal," ucap Kanzia mundur.
"Tidak, sebelum kamu membuktikan seberapa mesumnya aku Nona," ia semakin mendekat dan menempelkan tubuhnya dengan Kanzia.
Ting!
Bruk!
Tepat di saat lift mulai terbuka Kanzia menendang bagian inti Jonathan dengan keras, sampai menjauh dari tubuhnya.
"Aw! Apa yang kamu lakukan!" teriak Jonathan sambil memegangi aset berharganya yang di tendang Kanzia.
"Bukankah saya sudah memperingati anda agar menjauh," ucap Kanzia keluar dari lift tersebut.
"Ingat aku akan menambahkan hukuman mu!" Teriak Jonathan sambil menahan rasa sakit di bagian intinya yang ditendang oleh Kanzia.
Kanzia tidak memperdulikan ucapan bosnya itu dan tetap melanjutkan langkahnya.
"Sepertinya kamu sudah mulai mempraktikkan apa yang aku ucapkan selama ini, tapi kenapa dia harus mempraktekkannya padaku," ucapnya tersenyum misterius sambil menahan sakit.
*****
"Wah Kanzia kamu berani banget, kamu gak takut dipecat?" tanya Tania yang ikutan ngilu membayangkan tendangan Kanzia tadi.
"Bukankah kamu pernah bilang kalau suamiku kaya, jadi aku tidak perlu bekerja," ucap Kanzia santai, padahal didalam hatinya ia sudah ketar ketir karena takut menerima hukuman dari bosnya itu, tapi apa boleh buat laki laki itu sudah berani bersikap kurang ajar.
"Enak aja ia ingin menyentuh tubuh ku, suami ku saja belum pernah sedekat itu apalagi memperlakukan ku seperti tadi," batin Kanzia yang malah membandingkannya dengan Abian.
"Zia bagaimana kalau hari ini kita jalan jalan dulu sebelum pulang, untuk menghilangkan rasa kesal mu itu," ajak Tania.
"Ayo,,," ucap Kanzia yang langsung masuk ke mobil Tania.
"Wah sepertinya dia benar benar sangat kesal," ucap Tania yang melihat Kanzia menerima tawarannya dan masuk ke mobilnya tanpa harus ia yang memintanya.
Tania pun langsung melajukan mobilnya menuju mall untuk mengajak Kanzia jalan jalan dan berbelanja
Kanzia benar benar mengikuti Tania yang mengajaknya untuk belanja di mall sepulang kerja dan untuk pertama kalinya Kanzia pergi ke mall karna ia malu untuk bertemu orang orang karna tubuh gendutnya yang selalu membuatnya dikucilkan, setelah balik ke kota ini pun ia baru bisa keluar rumah jika mendapatkan izin dari Abian.
"Wah ternyata menyenangkan juga ya,,," ucap Kanzia sambil menghirup udara seakan akan ia sedang berada di alam bebas.
"Kamu seperti orang yang tidak pernah ke mall aja Zia," ucap Tania.
"Aku memang pertama kali ke sini setelah dewasa Tania, yang aku ingat aku terakhir kali ke sini waktu aku umur 10 tahun sebelum bundaku meninggal," ucap Kanzia menceritakan hidupnya sambil tersenyum kearah depan.
Tania merasa tidak enak mendengar ucapan Kanzia. "Ayo kita berbelanja sepuasnya aku akan mentraktirku," ucap Tania mengalihkan pembicaraan.
"Aku gak mau ditraktir aku punya uang sendiri, aku yang akan mentraktir mu sebagai ucapan terimakasih karna kamu sudah mengajak ku ke tempat ini," ucap Kanzia.
"Benarkah?" tanya Tania.
"Apa kamu lupa kalau aku istri dari laki laki kaya," ucap Kanzia sambil mengeluarkan kartu warna hitam yang diberikan Abian.
"Wah kalau begitu ayo, aku tidak akan menolak jadi jangan menyesalinya." ucap Tania dengan senang hati menerima traktiran dari Kanzia. Mereka pun beranjak untuk mencari barang yang diinginkan.
Kanzia tertarik dengan salah satu gaun yang hanya tersisa satu disana, dan mengambilnya, tapi baru saja ia akan menuju kasir untuk menaruhnya ke belanjaannya yang lain tiba tiba seseorang datang dan merebut gaun tersebut dari tangan Kanzia.
"Gaun cantik ini lebih cocok digunakan oleh ku," ternyata orang yang merebut baju itu adalah Clara.
"Hei apa yang kamu lakukan, temanku sudah terlebih dahulu mengambilnya," ucap Tania yang kesal dengan Clara yang seenaknya saja mengambil gaun yang sudah diambil Kanzia.
"Oh jadi kamu teman gadis udik ini? Apa kamu pikir teman mu ini mampu membayar gaun mahal ini?" ucap Clara pada Tania dengan angkuhnya sambil menunjuk Kanzia.
Sementara Kanzia hanya diam saja melihat kelakuan Clara.
"Wah bener bener ya,,, eh entar dulu bukannya kamu model tidak tau malu itu, yang merebut tunangan adiknya itu kan?" Tanya Tania yang baru sadar.
"Sialan! Beraninya kamu mengatai ku!" ucap Clara emosi dan hendak melayangkan tamparannya pada Tania.
"Sudahlah Tania gak usah meributkan sesuatu yang tidak penting," ucap Kanzia.
"Ternyata kita bertemu lagi kakak aku pikir kamu saat ini sedang menikmati bulan madu dengan suami mu ternyata kamu malah berkeliaran di sini sendirian," ucap Kanzia pada Clara.
"Kamu tidak dicampakkan oleh Noah kan kakak?" tanya Kanzia dengan nada mengejek.
"Beraninya kamu Kanzia!" Kembali melayangkan tangannya hendak menampar Kanzia, tapi sebelum tangannya sampai ke pipi Kanzia, tangan itu sudah terlebih dahulu ditangkap lalu dipelintir oleh Kanzia.
"Jangan coba coba menyentuhku Clara! Jika kamu tidak ingin menyesalinya." ucap Kanzia lalu ia melepaskan tangan Clara ambil mendorongnya dengan keras hingga Clara tersungkur.
"Aw!" Jerit Clara yang kesakitan.
"Ambil saja gaun itu untuk mu, bukankah selama ini kamu selalu merebut apa yang aku miliki dan menggunakan bekas ku kakak,,,," ucap Kanzia yang terdengar seperti ejekan.
"Ini Nona belanjaan dan kartu anda," ucap pegawai mall sambil memberikan barang belanjaannya dan Tania.
Ketika mengambil kartu miliknya dari tangan pegawai tersebut, Kanzia sengaja menjatuhkan kartu hitamnya dihadapan clara.
"Kamu pikir aku tidak mampu membayar gaun itu ketika aku memiliki ini?" tanya Kanzia ketika ia berjongkok mengambil kartunya yang jatuh dan memperlihatkannya pada Clara.
"Bahkan kamu sendiri belum tentu memilikinya, dan satu lagi baju itu barang yang paling murah dari semua belanjaan ku hari ini," ucap Kanzia kembali.
"Ayo Tania kita pergi dari tempat ini," Kanzia menarik tangan Tania keluar dari mall.
Orang orang yang melihat kejadian itu mulai mencibir ke arah Clara tanpa ada satu pun yang membantu Clara untuk bangun setelah didorong Kanzia.
"Sialan! Awas saja Kanzia tunggu saja pembalasan ku, kamu sudah membuat ku malu hari ini," batin Clara.
*****
"Wanitaku semakin hari semakin berani saja," gumam Abian sambil tersenyum puas, ia baru saja mendapatkan laporan dari anak buahnya yang ia minta untuk selalu menjaga Kanzia dari jauh.
.
.
.
Bersambung . . . . . .
Jangan lupa di Like👍🏻
Komen juga ya😉