seorang lelaki dingin, kejam, memiliki aura yang begitu menyeramkan dan di takuti seantero sekolah tiba- tiba manja dan begitu posesif dengan seorang gadis bahkan ia bisa menangis karenanya ? ya dia , Kelvin William Smith lelaki yang berusia 18 tahun yang masih menginjak kelas 3 SMA namun di usia yang terbilang muda iya sudah menjadi CEO Smith namun semuanya berubah semenjak kedatangan arabella Adhitama di hidup Kelvin
°°°
"aku gak pernah lepasin kamu sayang!"ucap Kelvin dengan suara seraknya,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fyzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Akhirnya pulang sekolah tiba sesuai dengan keinginan, ara bahwa pulang sekolah mareka akan makan makanan kaki lima
Sesampai di taman Agatha memarkirkan mobil mereka pun turun dan melihat banyak perdagangan yang berjejer
Mereka turun menghampiri gerobak yang menjual telur gulung dan penjual lain setelah cukup banyak membeli makanan mereka dulu di kursi taman yang disedia di taman
Tiba-tiba Agatha mendapatkan telepon dari mamanya bahwa untuk menyuruhnya segera pulang
"Yah ara, gapapa nih gue tinggal"Tanya Agatha tak enak.
" santai aja kali gue bisa pulang sama sopir" balas ara
" oke deh kalau ada apa-apa bisa kabarin"ujar Agatha.
" gue bukan anak kecil kali ta"Suhut ara Agatha hanya terkekeh setelah itu dia segera melaju mobilnya menuju ke mansion
Bakso mercon ara sudah habis setengah sekarang ia merasa haus namun penjual air minum jauh dari taman duduk, ia melihat coffee shop di dekat taman ia pun berjalan menuju coffee shop tersebut lalu ia menuju barista dan memesan minuman setelahnya iya mencari tempat duduk yang menurutnya nyaman ia memilih duduk di dekat jendela dan menikmati angin.
Ara segera meminum minumannya itu hingga setengah
"Haus" tanya seseorang yang tiba duduk di hadapannya
Ara segera mendongak kan kepalanya untuk melihat siapa yang beraninya duduk di hadapannya
Saat ia tahu siapa yang ada di hadapannya iya lebih memilih diam dan memakan makanan yang tadi ia beli bukannya ia takut hanya saja ia malas berbicara, ya itu orangnya kevin
" arabella aditama" ujarnya kevin dengan mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja dan menatap lurus
" gak usah sok akrab"ketus dan memakan makanannya mencuekan kevin
"Sayangnya gue mau akrab" balas kevin dan menyandarkan tubuhnya pada kursi sambil bersekap dada.
"Shit, kata orang-orang dia menyeramkan bagi gue dia menyebalkan" batin arah sebal
Arabella yang kesal pun segera berdiri dan mengambil minumannya pergi keluar dari shopee stop itu iya meninggalkan kevin yang sedang sangat tipis bahkan orang-orang tidak tahu dia sedang senyum,
Saat kedatangan kevin ke coffee shop mampu membuat para barista dan tentunya pelanggan memusatkan perhatian pada kevin mereka menyaksi pembicaraan antara kevin dan arah sudah jelas mereka kaget dengan balasan ara yang kudus terhadap kevin mereka juga ada hubungan apa CEO muda itu dengan gadis tadi
Saat beranjak dari tempat duduk ponsel kevin bardering ternyata mommy nya yang menghubungi
"Ada apa mom"
"Kamu tinggal di mana boy,? mommy tadi menghubungi bik indah untuk menanyai kabarmu, tapi dia bilang bahwa kamu tidak tinggal di mansion"
"Kevin tinggal di apartemen"
"Kenapa tidak dimension,
" jarak mansion dan sekolah terlalu jauh mom"
"huh ya sudah, mommy akan suruh bik indah untuk tinggal di apartemen kamu dan membantu urusan dapur di sana"
" kevin nggak butuh mom"
" lalu bagaimana makan pagi dan malam kamu"
"kevin bisa pesan dari restoran"
"baiklah jaga diri baik-baik jaga kesehatanmu juga dan jangan lupa untuk ke sini "
"kevin saja baru dua hari di di indonesia mom sudah mengingat untuk kembali ke spanyol "
"hehehe ya sudah jangan lupa makan siang yang di dirimu baik baik boy "
"Yes mommy"
Setelah panggilan itu terputus segera kevin keluar dari shopee shop untuk mencari keberadaan arabella yang tiba-tiba meninggalkan dirinya begitu saja teh seperti yah telat karena ia tidak melihat keberadaan arah negara ia masuk ke dalam mobil dan menuju ke apartemen
Begitu ara sampai dimension segera ia masuk ke dalam kamarnya masih dengan tangan kanannya yang memegang makanan yang ia beli tadi ia benar-benar dibuat kesal dengan kehadiran kevin saat di coffee shop itu
Ara mengamati rambutnya yang sudah pudar ah mungkin ia harus ke salon
Ara segera masuk ke dalam kamar mandinya untuk mandi setelah mandi ia berganti baju dengan menggunakan pakaian kaos biru yang dipadukan dengan celana putih tidak lupa dengan sneaker putih ia tidak akan membawa tas cukup membawa dompet saja
Sepertinya ia akan membawa salah satu mobil milik opanya berhubungan sang opa dan oma tidak berada di mansion sehingga ia perlu izin melalui ponselnya
" halo opa"
"iya, ada apa sayang"
"ara pinjam mobil yang bmw ya opa"
" kamu mau kemana ini sudah sore"
"cuma ke salon opa gak akan lama-lama oke"
"hati-hati bahwa mobilnya jangan lama-lama opa dan oma sebentar lagi akan pulang"
" oke opa"