Almayira seorang gadis yang sangat religius, dia tidak pernah melepaskan niqobnya.
Namun di suatu hari ketika dia mengantar temannya, untuk menemui seorang laki_laki justru dirinya yang malah direnggut kehormatannya secara paksa sehingga
menyebabkan dia hamil saat masih sekolah, demi menutupi kehamilannya dia selalu menggunakan jaket.
Bagaimana nasib mayira? Apakah pria itu akan bertanggung jawab?
Penasaran? makanya baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara Ulang Tahun
Saat ini tenaga mayira sedikit terkumpul, sehingga memungkinkan dirinya untuk bangun dari tempat tidur. Mayira memutuskan untuk berganti pakaian terlebih dahulu, mayira rasa dirinya terserang demam. karena terlalu lama menggunakan pakaian basah, dia meraba keningnya sendiri terasa panas.
Mayira berdiri di depan jendela, melihat ke arah taman belakang. Begitu banyak anak_anak bermain disana, biasanya jika banyak anak_anak dirumah. itu pasti dari panti.
"Ada acara apa ya hari ini? lirih mayira.
Tok tok tok..
Terdengar suara ketukan di pintu itu kamar mayira, sontak sang pemilik kamar menoleh ke arah pintu. Sepertinya bundanya? mayira belum siap harus berhadapan langsung dengan bundanya maupun ayahnya. Lagi_lagi rasa bersalah dan kecewa menenggelamkan mayira pada kenyataan.
Tes tes
Air mata mayira kembali luruh, supaya suara isakannya tidak terdengar. dia menutup mulutnya, dengan telapak tangan.
"Mayira, nak buka pintunya ini ayah ayo turun acara akan segera di mulai. Ayah tunggu di bawah ya, anak ayah yang cantik..seru rendra dari balik pintu, merasa tidak ada sahutan. rendra lebih memilih melenggang pergi, mungkin mayira lagi siap_siap.
Untuk menghindari kecurigaan dari keluarganya, mayira berusaha menekan apa yang sedang dia rasakan. Dan tidak egois, mayira harus turun terlihat baik_baik saja di depan semua orang.
"Mayira, kamu bisa.. ucapnya pada dirinya sendiri.
Sebelum turun mayira melaksanakan sholat asar terlebih dahulu, yang tadi sempet tertunda. Mayira masih memegang teguh prinsip, seburuk apapun kondisimu jangan pernah ninggalin sholat.
"Mas dari pagi mayira gak keluar kamar loh.. adu sarah pada istrinya.
Rendra yang masih mengambil kue, seketika berhenti dan menoleh ke istrinya yang duduk di sebelahnya.
"Tadi mas sudah ke kamar mayira, paling sebentar lagi juga turun... ucap rendra menenangkan istrinya.
"Dia juga ngga sekolah.. tambah sarah.
Saat ini rendra dan sarah sedang ada diruang makan, tanpa mereka sadari kehadirannya. Ada seorang gadis berkhimar panjang dan memakai cadar berwarna pink dusty, gadis itu melangkah mendekati kedua orang tuanya. lalu mengambil kursi, dan duduk di antara mereka.
"Ayah, bunda.. Sapa mayira pada kedua orang tuanya, dia berusaha bersikap sebiasa mungkin supaya tidak menimbulkan kecurigaan.
Sarah dan rendra menatap anak gadis satu_satunya itu, dengan tatapan sedikit terkejut atas kehadirannya. mereka tidak sadar kantung mata mayira, yang membengkak dan lingkar hitam.
"Eemm.. mayira, ayah dengar dari bunda kamu gak sekolah hari ini? Rendra bersuara terlebih dahulu.
Mayira terkesiap mendengar pertanyaan ayahnya, bagaimana ini apa yang harus dia jawab? bagaimana dia bisa lupa akan hal itu, dia bahkan sampai melupakan tentang sekolah.
"Ehmm.. anu sebenarnya malam tadi Mayira dan Astrid pergi ke dekat rumah Astrid, dan di sana hujan besar pada akhirnya Mayira Dan Astrid kehujanan yah. Mayira terkena sedikit flu terus tadi pagi pas Mayira mau berangkat sekolah, ternyata Mayira juga nggak bawa seragam sekolah. Mayira putuskan untuk pulang, ternyata sampai di sini Mayira malah tertidur. Karena kepala mayira sedikit sakit akibat flu, tapi sekarang udah agak baikan kok yah. Mayira baru bangun waktu salat subuh, jadinya telat sekolah... Cerita kebohongan Mayira mengalir begitu saja, untuk pertama kalinya seumur hidup Mayira membohongi kedua orang tuanya.
Dibalik Cadar Mayira menggigit bibirnya, yang tipis merah dan ranum. Rendra mengelus kepala mayira, dari balik khimar sambil tersenyum.
"Lain kali jangan teledor lagi ya.. ucap rendra lembut.
Bibir mayira semakin bergetar, semakin kuat pula dia menggigitnya. Matanya mulai berkaca-kaca mendengar penuturan ayahnya, lalu Mayira mengangguk.
"Maafin Mayira yah.. liri Mayira entah kata maaf untuk apa Mayira itu. Dia merasa dosanya terlalu banyak pada orang tuanya, Sarah mengangguk.
"Ya udah sana banyak anak-anak loh di taman belakang rumah kita, mereka sedang bermain kamu main sama mereka gih. Maira segera berdiri hendak pergi, dia tidak bisa berlama-lama bersama orang tuanya. Iya takut mengecewakan, mayira melangkahkan kakinya menuju taman belakang.
Sampainya di sana dia langsung disambut oleh anak-anak kecil, yang menghampirinya.
"Kak Maira.. seru anak laki-laki berumur 5 tahun mendekatinya. Mayira berjongkok, menyamai tinggi badan dengan anak laki-laki itu Mahir tersenyum dan mengelus-elus kepala anak itu.
"Kak Mayira akbal mau minta keleleng boleh gak?.. anak yang bernama Akbar itu menengadahkan tangannya.
"Boleh dong mayira menggendong anak itu menuju ke kaca besar, yang mirip akuarium di tepi kolam. Di dalamnya, terisi penuh dengan kelereng.
"Ini ambil ajak teman-temannya untuk main juga ya! Dan ingat Jangan ditelan kelerengnya nanti bisa is dead.. petuah Mayira lalu menurunkan akbar dari gendongannya, tenaga Mayira masih belum terlalu pulih. bahkan, sekarang dia masih merasa pusing.
Akbar memiringkan kepalanya ke kanan, "Is Dead itu apa kak? tanya akbar polos.
"Sama seperti mati..ucap Mayira gemes.
"Berarti kalau Akbar telen keleleng bisa mati dong? mayira mengangguk membenarkan.
"Akbal mau coba, nanti Akbal sepelti mobil lemot Akbal yang mati. Telus dicolokin ke listlik hidup lagi.. Ucap Akbar kegirangan lalu mengambil kelereng hendak mencontohnya menelannya namun, secepatnya Maira menghentikan Akbar.
"Kalau akbar yang makan nanti nggak bisa ketemu sama Kak Maira, Akbar mau? Akbar pun menggeleng mendengar perkataan Mayira.
Mayira mengajak Akbar dan teman-temannya bermain, baik main kelereng ataupun main mainan Maira yang lainnya. Maira memang memiliki banyak mainan biasanya ayahnya Setiap 1 bulan sekali, membawa anak-anak Panti ke rumah.
Jadi Mayira sudah menyiapkan,supaya anak-anak nanti tidak merasa bosan.
Tak Berapa lama Sarah pun datang membawa kue di tangannya, disusul Rendra dira juga yang baru sampai. Mata Mayira berbinar melihat kue yang ada di tangan ibunya, gue itu berhiaskan kelereng-kelereng di atasnya. Itu bukan kelereng asli hanya permen, yang bentuknya saja mirip kelereng.
Sebenarnya itu bisa dimakan, rasanya pun sama seperti permen. Maira baru ingat jika Hari ini, adalah hari ulang tahunnya. Membuat Mayira bertambah Sedih, saat mengingat kenyataan tepat di malam ulang tahunnya Dia kehilangan kehormatannya.
Acara ulang tahun pun akhirnya berjalan tanpa hambatan, pengajian dan bacaan surat_surat pendek dari anak_anak panti menghiasi rumah mayira. Dia mencoba melupakan malam yang tentu saja, akan menjadi kenangan buruk dalam hidupnya. Tapi hidup harus terus berjalan, pasrahkan saja semuanya pada yang maha kuasa.
Terkadang hidup memang kejam, namun kita tidak bisa melawannya apapun yang sudah tertulis. Itulah yang harus kita jalani, suka atau tidak kita harus menjalaninya.
___Untuk menghindari hal yang terjadi seperti mayira, sebaiknya jauhi orang_orang atau tempat yang sekiranya itu memungkinkan untuk adanya maksiat. kalau bukan diri kita sendiri, yang menjaga lalu siapa?
_____Tbc____