kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode enam
Kita mulai pengenalan tokoh-tokohnya yah kakak kakak...
Handaya Tjandra dia adalah pewaris satu satunya dan anak pertama dari dua bersaudara dari seorang taipan keturunan China asli yang mana sangat ayah menikah dengan wanita yang berasal dari Indonesia tapi uniknya wanita yang dinikahi sang ayah adalah keturunan Jawa asli yakni dari Jawa Tengah.
Handaya Tjandra mempunyai wajah ala Korea kulit putih hidung mancung tinggi 185 cm mata sipit tapi mempunyai tatapan tajam bak setajam elang. Tapi lebih uniknya lagi meskipun mempunyai mata sipit Han ini mempunyai bulu mata sedikit panjang dan lentik mempunyai rahang tegas visual yang sempurna banget bagi ukuran cowok bukan?? Apalagi Han mempunyai bentuk tubuh yang bagus body sispack siapa juga yang tidak terpesona melihatnya Hhmm tak terkecuali si Alisyah,Han adalah sosok yang sangat terkenal dikalangan murid murid high school ini bahkan diluar sekolah ini pun sosok seorang Han tak diragukan lagi.
Ayah dari Handaya bernama lengkap Zhang Yu Han: Artinya hujan yang menyegarkan dari keluarga Zhang. Sedangkan ibunya bernama lengkap Saraswati Tjandra putri dimana sang ibu yang masih mempunyai keturunan darah biru dari sang kakek.
Sementara Antonio Cassano tangan kanan Handaya Tjandra bisa dikatakan asisten juga dia seorang ahli IT jika kalian mengira mereka masih remaja SMA nol besar sesungguhnya mereka sudah berumur antara 23 sampai 25 tahun hanya saja karena sebuah misi mereka menyamar menjadi anak SMA biasa yang mana mereka juga kebetulan mempunyai wajah baby face banget.
Antonio Cassano ini punya wajah kebarat baratan alias bule dia sendiri ada keturunan dari inggris dan Indonesia jadi Antonio selain wajah yang sangat khas dia juga punya mata biru sapphire yang sangat indah.
Rizki Pratama putra dia juga salah satu orang kepercayaan Han di geng nya sebenarnya bukan geng tapi kelompok atau bisa dikatakan klan mafia karena si Rizki ini pandai dalam strategi perang jika dalam keadaan mendesak meskipun Rizki ini sebelas dua belas dengan Devin punya selera humor yang tinggi kemampuan si Rizki ini patut diacungi jempol.
Sedangkan Devin Ragnala Demarco dia juga masih ada keturunan bule Mexico dan Indonesia tapi karena sedari kecil Devin sudah berada di indo jadi tidak begitu kentara kalau dia ada keturunan bule dia punya wajah yang rupawan mata yang sedikit teduh tapi tajam itu yang menjadi ciri khas selain warna rambut yang coklat.
Devin ini juga seorang yang patut ditakuti oleh beberapa kaum mafia bagi yang mengenalnya karena jika dia sudah dikuasai alter egonya maka jiwa psikopat lah yang muncul dan tak kenal ampun tak ada satupun diantara mereka yang mampu menundukkan jiwa psikopat nya selain seorang Han.
Dan masih banyak juga anak buahnya bahkan yang masih diusia remaja yang memasuki sekolah high school berkat kekuasaan seorang Han maka itupun tak akan sulit.
Nah kukira sudah cukup yah pengenalannya kakak kakak...
Sementara itu didalam kelas nampak Abhisya masih berkutat dengan ponselnya dia nampak tak terlalu peduli dengan sekitar nya,kini Han sudah memasuki kelasnya yang kini hanya ada beberapa siswa saja termasuk juga Abhisya.
Tak
"Untuk mu... " Abhisya mendongakkan kepalanya dan menaikkan sebelah alisnya.
"Maaf..." Ucap Abhisya tak mengerti atau pura pura tak mengerti.
"Aku tadi ada kelebihan dalam membeli dan itu untuk mu kalau kam...."
"Hei kamu.... " Seru Abhisya memanggil salah satu siswi disana,dan nampak gadis yang tengah fokus membaca bukunya itu menoleh karena terkejut akan panggilan Abhisya yang entah ditujukan untuk siapa diapun sedikit cengo dan masih loading.
" Iya kamu... Abhisya menunjukkan sebuah kotak susu rasa coklat untuk gadis yang tadi tengah fokus membaca tadi yang tak lain bernama Andita,dia yang tersadar nampak sedikit gugup.
"KA kamu memanggil ku..." Tanya Andita sambil menunjuk dirinya sendiri sambil sedikit gemetar.
"Huum... Ini ambillah aku dikasih sama dia dan karena aku sudah kenyang aku kasihkan ke kamu,kamu kan dari tadi belum makan siang ambillah..." Ucap Abhisya pelan sambil menyodorkan minuman susu kotak tersebut.
Andita tak langsung mengambilnya tapi dia lebih dulu melihat Han dengan tatapan dingin dan datar nampak tak bersahabat sama sekali hingga membuat Andita sedikit takut dan gemetar.
"Tidak apa apa nih ambillah aku tahu tadi uang sakumu di ambil oleh kelompok Melani dan kawan kawannya tadi dan aku yakin kamu tidak makan sama sekali jadi ambillah ini sebagai ganti jangan sampai perutmu kosong takutnya nanti kamu gak konsen pas pelajaran nanti... " Ucap panjang lebar Abhisya pelan dan ada sedikit kelembutan disana agar gadis itu tidak merasa takut sambil tersenyum.
Seketika itu juga wajah Andita sedikit memerah dan hatinya sedikit menghangat karena Abhisya,yang jadi pertanyaan nya adalah darimana dia tahu kalau tadi dia dipalak oleh kelompok Melani.
"Ambillah... Itu sudah kuberikan kepada dia ,. Dan hak dia juga mau diapakan" setelah mengucapkan kalimat itu Han pun berlalu dan kembali ketempat duduknya yaitu dipojok belakang sebelah kanan.
Sementara teman teman Han yang sedari tadi mengikuti Han pun diam cengo melihat interaksi Han dengan seorang gadis yang mana yang mereka tahu Han tak pernah sedikitpun berinteraksi dengan lawan jenis sedekat itu meskipun itu temannya sendiri. Biasanya Han akan bicara seperlunya saja atau sekedar nya saja itupun tak memandang lawan bicaranya dan kali ini apa??.
' OMG apakah matahari sudah terbit dari barat?' gumam salah satu teman Han itupun hanya mampu diucapkan dalam hati.
"Te terima kasih Abhisya..." Ucap gadis itu lembut.
"Sama sama... Lain kali kamu lawan mereka dan kalau kamu tidak berani lapor kan ke aku tidak apa-apa " ucap Abhisya pelan. Tak lupa senyuman yang selalu menghiasi bibir indah Abhisya yang meneduhkan bahkan mampu menghipnotis lawan bicaranya.
Sementara disisi Han dia tak berpaling sedikit pun dari Abhisya dia sangat tertarik dengan gadis itu tapi ada sedikit ke engganan dihatinya,entah karena apa atau mungkin karena masa lalunya yang berantakan.
"Nǐ shì rúcǐ dútè... (Kamu sangat unik)" Gumam Han pelan.
"Hán xiānshēng, bùyào qīngyì bèi dútè de dōngxī suǒ yòuhuò... ( Jangan mudah tergoda dengan hal hal unik,Tuan Han...)" Jawab Abhisya melalui telepati khusus untuk Han.
Han yang mendengar ucapan Abhisya pun terlonjak kaget kedua matanya membola sesaat kemudian kembali sadar beberapa detik kemudian,Han semakin penasaran dengan gadis itu.
"Sial... Gadis ini tak bisa diremehkan sama sekali,. Sebenarnya siapa dia" gumam Han pelan dalam hatinya sedangkan kedua matanya masih tak lepas dari menatap tajam Abhisya.
Abhisya pun menoleh kebelakang tepatnya ke arah Han, dengan tersenyum smirk nya.Han pun tersentak kaget saat melihat Abhisya memergoki dia masih menatapnya tajam.
Bel pun berbunyi tanda masuk kelas.
Sementara disisi lain nampak Dimitri sibuk dengan beberapa berkas dan beberapa meeting penting dengan klien dia nampak fokus dengan pekerjaan nya hingga selang beberapa lama kemudian nampak terdengar suara dering ponsel miliknya.
"Katakan..."
"(....)"
"Jadi mereka sudah bergerak??" Ucap Dimitri pelan tapi tegas.
"(...)"
" Oke lakukan sesuai rencana jangan sampai lengah sedikit pun dan jangan ada kesalahan,. Mengerti...."
Tutt
Tanpa menunggu jawaban dari anak buahnya Dimitri pun melanjutkan pekerjaan nya. Tak lama kemudian dia teringat sesuatu yang akhirnya membuat dia tertawa kecil.
"Asal kalian tahu gadisku sekarang lebih tangguh dari yang kalian kira" gumam Dimitri pelan sambil tersenyum smirk menatap kerah langit langit ruang kerjanya sambil menyandarkan punggungnya ke kursi kebesarannya.