Hari itu adalah hari yang cerah tapi mendung, dengan matahari yang bersinar di antara awan. Pagi itu embun dingin panas menempel di daun-daun hijau. Hani dari kejauhan melepaskan kepergian saudara laki-lakinya ke tempat peristirahatan terakhir.
Hani dianggap gadis pembawa sial oleh keluarganya. Pria yang dekat dengan Hani, akan mati. Sepupu dan Kakak kandungnya adalah korbannya.
Apakah Hani adalah gadis pembawa sial?
Mengapa setiap pria yang dekat dengannya selalu saja dekat dengan kematian?
Ikuti jalan ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Kota B
AAAAAAAAAAAAAAAA!
Valdi melihat sosok hitam duduk di atas tubuh Hani. Sosok itu mencekik leher Hani. Valdi meloncat turun dari tempat tidur tamu. Valdi melayangkan pukulannya ke arah sosok itu. Tapi Valdi hanya memukul angin. Valdi juga berusaha mendorong sosok itu tapi tetap tidak bisa tersentuh.
"Valdi ada apa?" Zaki berusaha mencari tahu apa yang dilakukan Valdi. Zaki melihat Hani yang memucat.
"Setan Om mencekik Hani," Valdi terus saja memukul angin.
Napas Hani tercekat, Hani merasakan lehernya dicekik. Cekikannya semakin kuat, sampai membuat Hani sesak. Tidak ada oksigen yang masuk ke dalam paru-parunya.
"Valdi, setan itu bisa diusir hanya dengan doa," Zaki membaca doa pengusir setan.
Zaki meletakkan tangannya di leher Hani. Valdi pun demikian, Valdi menatap tajam ke arah sosok itu. Valdi membacakan ayat kursi dalam hati. Sosok itu mengerang kepanasan dan menghilang. Hani memegang lehernya sambil terbatuk-batuk.
"Hani, kamu tidak apa sayang?" Zaki memperhatikan leher Hani yang memerah.
"Hani, kamu masih hidup, kamu masih hidup," Valdi meneteskan air mata.
"Valdi, apa yang sebenarnya terjadi? Dari tadi kamu bilang Hani setan?" Zaki menatap Valdi heran.
Valdi mengucap maaf jika kata-katanya menyinggung perasaan Hani dan Zaki. Valdi menceritakan kepada mereka di saat Hani dinyatakan meninggal oleh Dokter beberapa waktu yang lalu. Dan tidak berapa lama, Hani terbangun kembali. Dengan mata yang melotot, badan kejang-kejang. Valdi tentu saja kaget bukan main, Valdi pingsan dan tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Zaki tersenyum. Ternyata Valdi tadi pingsan bukan karena lelah dan kurang tidur. Tapi kaget karena Hani hidup kembali dari kematian.
Hani mengucapkan terima kasih kepada Valdi dengan suara yang hampir tidak terdengar. Hani bersyukur diberikan kesempatan untuk hidup. Hani bertanya kepada Zaki, kemana mama dan kakak Fani.
Zaki tanpa malu-malu menceritakan kisah keluarganya kepada Valdi orang yang baru saja dia kenal. Dan Zaki memutuskan untuk tinggal di Kota B bersama Hani. Zaki sengaja meninggalkan keluarganya di Kota C. Zaki terlanjur sakit hati.
Hani meneteskan air mata. Hani akui, Hani sedih dan sempat membenci mama dan kakaknya. Tapi Hani tidak menyangka papanya lebih sakit hati. Hani menerima semua keputusan papanya.
Zaki juga memberitahu Hani tentang pesan misterius yang didapatkan Hani beberapa waktu terakhir. Valdi sudah menemukan siapa pelakunya. Dan orang itu sudah diamankan. Orang itu tidak akan menggangu Hani lagi.
Hani pun bertanya siapakah pelakunya. Apa dia orang yang dia kenal. Valdi dan Zaki mengatakan dia adalah orang asing yang tidak Hani kenal. Dia orang gila yang sudah dimasukkan ke dalam ruang perawatan mental. Mereka tidak mengatakan kepada Hani, pelakunya adalah Arash orang yang telah menolongnya di pesawat yang saat ini berada di ruang mayat.
🌑 Beberapa bulan kemudian di Kota B
Zaki membeli sebuah rumah dan tinggal di Kota B bersama Hani. Dengan bantuan Valdi, Zaki bekerja di perusahaan di bidang pembiayaan sebagai Admin Head. Sedangkan Hani melanjutkan kuliahnya di Kota B.
Hani sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Karena keramahannya, Hani banyak mempunyai teman. Tidak hanya teman perempuan, teman laki-laki pun banyak. Beberapa teman laki-lakinya tertarik dengan Hani. Mereka bersaing ingin mendapatkan perhatian Hani.
Hari ini, Hani dan beberapa temannya jalan ke mall. Mereka berencana nonton bersama. Hani bersama Dina, Hilla, Ricky dan Tiko. Ricky sangat perhatian pada Hani terlihat dari sikapnya. Ricky berencana mengungkapkan cintanya kepada Hani. Karena itulah Ricky meminta bantuan teman-teman yang lain untuk membuat rencana pengakuan cintanya kepada Hani.
Di dalam bioskop, Hani dan teman-temannya menonton film horor yang saat ini sangat viral. Begitu viralnya, dua studio menayangkan film horor itu karena membludaknya penonton. Bercerita tentang setan yang masih mengejar kekasihnya walaupun mereka sudah berpisah alam. Saking tegangnya penonton dibuat berteriak dan menutup wajah mereka.
Hani dan teman-teman duduk di pojokan paling atas sebelah kanan bioskop. Dengan posisi paling ujung kanan Ricky, Hani, Dina, Hilla dan Tiko. Setelah setengah jam di dalam bioskop, ketika para penonton kembali dibuat tegang film horor, Ricky mendengar seseorang berbisik di telinganya.
"Kamu, tidak akan pernah mendapatkannya."
Ricky menoleh ke arah kanan dan belakangnya.
"Kenapa?" tanya Hani.
"Gak ada," jawab Ricky.
Mereka kembali fokus ke layar bioskop.
"Hani, lu hari ini cantik," bisik Ricky.
"Ih, apa an sich," Hani mencubit lengan Ricky.
Ricky kesakitan manja, Ricky merasa bahagia Hani tertawa bersamanya. Dan lagi-lagi Ricky mendengar suara bisikan di telinganya.
"Jangan pernah dekati dia!" kepala Ricky ditoyor dari samping.
"Aduh, kamu kenapa Rick?" Hani mengusap keningnya yang sakit terbentur kepala Ricky.
"Maaf Han, ada yang menoyor gue, sumpah," Ricky mengangkat dua jarinya. Ricky juga dengan lembut mengusap kening Hani dengan penuh rasa bersalah.
Hani memperhatikan tembok yang ada di samping Ricky. Hani pikir mungkin ini adalah efek dari nonton film horor. Ricky jadi parno sendiri.
Ricky semakin penasaran dengan orang yang diam-diam berbisik dan jahil kepadanya. Ricky menoleh ke sebelah kanannya dan berkata, "Apa kamu setan? Tunjukkan wujudmu! Jangan beraninya belakangan. Sini lu kalo berani!"
Tiba-tiba seisi bioskop riuh, karena ada adegan penampakan setan. Seiring dengan suara ketakutan penonton, Ricky juga berteriak histeris karena tepat di hadapannya Ricky melihat setan pria dengan tubuh yang terpisah bagian atas dan bawah menatapnya dengan tatapan mematikan. Setan itu mencekik Ricky.
"AAAAGGGGHHHHHH!" Ricky memegang lehernya.
Ricky berusaha melepaskan cengkraman tangan setan. Hani berpaling ke arah Ricky. Tanpa sengaja tangan Hani melepaskan cengkraman setan.
"Rick, Ricky sadar woyyyy. Ini cuman film," Hani menepuk pundak Ricky.
Ricky memegang lehernya. Ricky berusaha mengumpulkan oksigen sebanyak-banyaknya. Keringat dingin mulai bercucuran. Jantungnya tidak berhenti berdegup kencang. Ricky masih tidak percaya dengan yang baru saja terjadi.
"Han," dengan napas yang terengah-engah.
"Apa," Hani mendekatkan telinganya.
"Gue gak mimpikan? Gue liat setan," Ricky menstabilkan napasnya.
"Iya, kita semua di sini liat setan. Tuh liat setannya nongol lagi," Hani menunjuk ke layar bioskop.
Lagi-lagi penonton bersorak ketakutan. Film horor yang sungguh menegangkan. Dan sosok itu kembali melayang-layang di depan Ricky. Dia terbang ke sana kemari tanpa seorangpun yang menyadari kehadirannya kecuali Ricky.
Ricky menyesal, sangat menyesal, bisa-bisanya menantang setan. Ricky tidak bisa mengusir setan. Ricky selama ini mengabaikan perintah mamanya untuk belajar ngaji. Setan itu kembali kepada Ricky.
"Kamu, yang sudah berani menantangku! Seberapa kuat dirimu, tunjukkan! Tunjukkan!" setan itu berteriak di depan wajah Ricky.
Sekujur tubuh Ricky merinding, Ricky menutup wajah dengan kedua tangannya sambil berteriak, "Alif Ba Ta, Alif Ba Ta, Alif Ba Ta!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...