hati siapa tak luka, setelah kegagalan menikah kini harus gagal lagi di karnakan pengantin laki-laki nya meninggal dunia tepat di hari pernikahannya. sedangkan yang pertama gagal karna laki-laki nya membatalkan dan memutuskan hubungan.
kenapa rangga membatalkan pernikahannya dan rendy meninggal karna apa, akankah mawar dan rangga akan bersatu ?!
siapkan tisu kakak dan kita simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uli Rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pada akhirnya tetanggapun tahu
Bab 7
"Tidak mas.. Aku tidak mau pergi. Aku tetap akan disini." ucap mawar sambil menangis
Rangga pun marah dan ia pun menarik tangan mawar dan di sered keluar.
"Pergi kataku. Kamu bukan siapa-siapa aku lagi mawar, kamu calon istri orang ?!" ucap nya sambil menyeret mawar keluar.
Mawar berusaha bertahan agar dia tidak keluar namun tenaga rangga lebih kuat.
"Rangga.. Hentikan.. Kamu tidak boleh kasar sama perempuan ?!" ucap abah nya menghalangi
"Iya nak.. Kamu tidak noleh seperti itu.. Kasian mawar..!!!" ucap umi
Namun rangga tidak menghiraukan ucapan umi dan abah nya, rangga tetap menyeret mawar keluar.
"Tidak mas.. Aku tidak mau pergi.. Umi.. Abah.." ucap mawar menangis.
Setelah sampai di pintu keluar, mawar di dorong di lempar keluar oleh rangga.
"Pergi !!!" teriak rangga sambil melempar mawar keluar.
Mas..?" ucap mawar saat terlempar tersungkur ke lantai.
"Asal kamu tau mawar sampai menangis darah pun aku tidak akan menikahimu. Karna aku sudah tidak mencintaimu, aku benci kamu. Ucap rangga dengan berat hati harus berbohong. Kemudian rangga dengan cepat menutup pintu
Sebelum rangga menutup pintu mawar cepat berdiri hendak masuk namun rangga dengan cepat menutup pintu.
dan rangga pun menangis di balik pintu.
"Mas.. ?" teriak mawar sambil berlari menuju pintu. Ia menangis menggedor-gedor pintu
"Mas.. Buka mas.. Aku mohon nikahi aku.. Aku gak mau nikah dama dia..?!" ucap mawar menangis di balik pintu sambil memukul-mukul pintu. Dan mereka pun saling menangis di balik pintu.
Di saat mawar tengah menangis depan pintu rumah rangga. Tiba-tiba bu ratna datang dan berteriak.
"Mawar ?"
Mawar mendengar suara ibu nya langsung kaget. Dan tercengang.
"i ibu.. " jawab mawar pelan ketakutan.
"Sedang apa kamu di sini. Ayo pulang ?!" tanya ibunya marah sambil menarik lengan mawar.
"Kamu ini.. Benar-benar susah di bilangin.. Sudah ibu bilang.. Dia sudah tidak mau sama kamu mawar.. Ucap nya sambil menarik membawa pulang.
Mawar tidak menjawab dia hanya bisa menangis.
Kamu itu dasar bo**h... bikin malu ibu." ucap ibunya lagi gereget sambil mendorong-dorong kepala mawar pake telunjuknya.
Sesampainya di depan rumah banyak tetangga yang melihat dan bertanya ada apa kenapa.
Ibu mawar tidak menghiraukan tetangga yang melihatnya.
"masuk !!!" ucap nya teriak kepada mawar. Dan mawar pun berlari masuk ke dalam.
"Ada apa ini ratna.. ?" tanya se orang nenek yang masih kerabat ibu ratna. Beliau nenek nya yeni teman sekolah mawar.
"Anu nek.. Itu.." bu ratna bingung mau menjelaskannya bagaimana, karna para tetangga disitu kumpul.
"Apa aku harus ceritakan sebenarnya, karna besok juga mereka akan tahu bahwa mawar menikah bukan dengan rangga. Ucap bu ratna dalam hati.
"Ratna.. malah ngelamun.. ?" tanya nenek
"Oh iya nek.. jadi begini nek.. Ibu-ibu dan bapak-bapak. Sebenarnya.. Mawar itu tidak jadi menikah dengan rangga. " ucapnya sedikit gugup
"Apa.. Terus kalau tidak menikah dengan rangga lalu mawar nikah sama siapa ?" tanya nenek
Ibu ratna menarik nafas panjang.
"Mawar.. Akan menikah.. Dengan juragan dadang.." ucap bu ratna.
Sungguh berita yang mengagetkan ibu-ibu dan bapak-bapak termasuk nenek yang berada di halaman rumah mawar.
" Kok bisa begitu bu.. Bagaimana ceritanya ?" tanya bapak-bapak salah satu tetangganya.
"Iya bu.. Bukankah mawar dan rangga sudah bertunangan.. Dan mereka juga sudah sangat dekat sekali ?" tanya se orang ibu yang juga tetangga nya.
"Iya.. Memang mereka sudah tunangan. Tapi.. Si rangga memutuskan mawar begitu saja." ucap bu ratna
Di kediaman rangga. Rangga masih menangis di balik pintu. Umi dan abah nya benar-benar tidak tega melihatnya. Tiba-tiba pikiran abah gelap.
"kalau semua ini gara-gara abah gara-gara penyakit abah, lebih baik abah mati saja." ucap abab sambil pergi ke dapur. Umi mengikuti abah pergi ke dapur. Dan abah mengambil pisau, umi pun kaget apa yang akan di lakukan suaminya dengan pisau itu.
"Bah.. Itu pisau untuk apa ?" tanya umi kaget
"Biarkan abah mati mi.. abah tidak tega melihat mawar seperri itu hanya gara-gara abah, biar tidak ada acara operasi-operasi, gara-gara itu kan mereka putus ?"
Kemudian abah hendak menusukan pisau keperutnya. Namun umi segera menahannya.
"Abah ini apa-apa sih bah.. Istigfar bah.. Istigfar.. ?!"
"Biarkan saja mi.. Biarkan abah mati." ucap nya sambil berusaha rebut-rebutan pisau bersama umi.
Rangga yang sedang menangis pun berhenti karna mendengar keributan di dapur, kemudian rangga berlari menuju dapur. Dan rangga menyaksikan umi dan abah rebutan pisau. Rangga pun kaget dan meraih pisau yang ada di tangan abahnya.
"Abah ini kenapa, tolong bah.. Jangan memperkeruh ke adaan.. ?!" ucap rangga kesal
"iya bah.. Rangga benar.. Memang nya dengan kematian akan mengembalikan ke adaan ?" ucap umi marah
Abah pun menangis dan berlutut di lantai..
"Abah merasa bersalah kepada mawar dan kamu nak.. Se andainya abah tidak hernia mungkin tidak akan seperti ini. Ucap abah..
"Tidak bah.. Ini bukan salah abah.. Tapi rangga, karna rangga sayang abah, rangga ingin abah sehat. Jika hernia abah tidak di tangani rangga khawatir akan mengakibatkan komplikasi yang berpotensi serius. Dan selain masalah abah.. Ada elsa, yang umurnya tidak tahu sampai kapan, bertahan, dia juga sakit, kanker otak stadium 4 bah.."
"Astagfirullah.. " Ucap umi terkejut sambil mengusap dadanya.
"Dan juragan dito meminta rangga untuk menikahinya bah.. Karna kata juragan itu permintaan terakhir putrinya. Jadi ini semua bukan salah abah.." ucap rangga seraya memeluk abah nya yang masih berlutut di lantai
"Lalu kamu mau menikahi neng elsa dan rela memutuskan mawar yang sudah kamu kenal lama ?" tanya abah nya
Kemudian rangga melepaskan pelukannya. Dan ia berdiri
"Mawar itu sehat, bisa menikah dengan siapa saja bisa memilih siapa saja. Sementara elsa dia sakit dia tidak berdaya bah.. rangga kasihan, di akhir hidupnya rangga ingin membahagiakan dia." ucap nya dengan membelakangi umi dan abah
"Umi tidak tahu, harus bangga atau marah sama kamu nak.. Kamu menyakiti calon istrimu, demi membahagiakan orang lain.. Kamu boleh membahagiakan siapa saja yang kamu mau, tapi tidak harus menyakiti orang lain ?!" ucap umi
"Terus rangga harus bagaimana mi.. Apa harus kembali kepada mawar ?"
tanya rangga sambil membalikan badan nya dan memandang umi
"Tidak nak.. Semua sudah terlambat. jika kamu kembali kepada mawar, maka hati elsa dan juragan akan hancur. "
"Lalu rangga harus bagaimana mi.. Kembali pada mawar terlambat kembali pada elsa mawar tersakiti. Harus bagaimana.. ?" ucap rangga bingung
"Jika memang kamu mau menikah dengan mawar, seharusnya dari awal kamu tidak menyetujui permintaan juragan. Dengan begitu elsa tidak akan begitu berharap. Kalau sekarang elsa sudah berharap." jawab umi marah,
Bersambung
"