NovelToon NovelToon
Kesalahan Fatal

Kesalahan Fatal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: veli2004

Desya yang terlahir dari keluarga sederhana ia dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang lelaki yang dimana lelaki itu inti dari permasalahannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon veli2004, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpaksa

Tap Tap Tap....

Seorang pria dan seorang wanita cantik berwajah mulus dengan sebuah tas yang digenggamnya ia langsung menghadap kepadaku.

Rambut yang diikat dengan make- up menambah pesona diwajahnya, siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh hati.

"Jadi kamu yang akan menjadi pelayan baru disini? " tanyaku sambil memandang dari atas bawah hingga atas kepalanya.

Dengan senyuman mengembang ia berjalan kearahku, membungkukkan badannya lalu menoleh.

"Iya Nyonya" jawabnya lembut.

"Baiklah, Leston tunjukkan kamar untuknya" ucapku kepada Leston seorang penjaga gerbang.

Dia mengangguk, lalu membawa wanita itu pergi dari hadapanku.

"Wajahnya itu" gumamku lalu menghela nafas.

Selebihnya aku serahkan kepada para penjaga dan yang lainnya, aku juga malas berurusan soal ini yang sama sekali tak penting bagiku.

Evan keluar dari ruangannya dengan membawa beberapa berkas lalu diberikan oleh seorang lelaki yang menjadi kepercayaannya.

"Mau kemana? " Tanyaku kepada Evan yang tengah berjalan keluar.

"Nggak penting bagimu untuk tahu Desya" sahutnya lalu pergi.

”Sialan” umpat ku dalam hati.

Selalu saja begitu kalau bukan dengan jawaban yang cuek, dengan tatapan dingin yang sangat mematikan bagiku bahkan aku benci untuk melihatnya.

Sudah sebulan lebih aku berada didalam rumah neraka ini, untungnya sekarang-sekarang hidupku lebih baik dengan diriku yang tidak lagi kabur.

Mungkin dengan kabur akan merubah hidupku seperti neraka lagi.

Evan sangat sibuk akhir-akhir ini sampai ia jarang sekali dirumah namun, aku bodo amat dengan semua itu aku malah senang jikalau lelaki itu tidak ada dirumah.

"Hahahaha" tawaku.

Seketika semua orang yang tengah sibuk menatap kearahku dengan perasaan bingung, aku langsung menutup mulutku.

”Jangan-jangan mereka anggap aku orang gila lagi” batinku.

Rasanya sangat suntuk dirumah ini, tak ada satupun kegiatan yang aku lakukan tidak seperti saat belum menikah, aku selalu bekerja membuat gaun-gaun namun sekarang sudah tak sama seperti dulu lagi.

"Nyonya, kami membuat makanan baru apakah anda mau mencobanya? " tanya seorang pelayan wanita kepadaku.

Dia adalah Riri, pelayan wanita yang suka jahil sama pelayan lainnya dia juga dikenal dengan wanita yang periang.

Namun, tak semua para pelayan aku kenali namanya hanya beberapa saja karena itu sangat tidak penting bagiku untuk mengenal mereka.

Begitupun juga dengan pelayan baru itu.

Beberapa pelayan berjalan kearahku namun cuman Riri saja yang mendekat kearahku sambil membawa makanan yang mereka baru buat, beberapa pelayan lainnya seperti berharap makanan ini dinilai enak.

"Bukan racun kan" ucapku lalu memotong daging itu, baru potongan pertama rasanya daging itu sangat empuk.

"Nggak mungkin kan kami menyajikan makanan beracun kepada anda Nyonya" jawabnya.

"Daging apa yang kalian pakai? " tanyaku.

"Ayam" jawab Riri.

Aku memasukkan potongan daging ayam ke mulutku, sambil melihat ekspresi beberapa pelayan serta Riri yang menggemaskan menunggu penilaian dariku.

”Aku sudah seperti juri” batinku.

Saat daging itu masuk rasanya lembut, namun leherku seperti geli sekali saat daging itu masuk apalagi perutku seperti menolaknya.

"Enak" ucapku saat sudah selesai menelan daging itu.

Mata para pelayan Seakan-akan berbinar melihatku.

"Benarkah Nyonya, jadi kami lulus nih? " ucap Riri sembari terkekeh.

Aku hanya mengangguk, jujur saja ini baru pertama kalinya para pelayan dirumah Evan berbicara denganku tidak seperti biasanya, aku menduga sudah ada yang terjadi dirumah ini namun aku tidak tau itu apa.

"Baiklah kalian boleh pergi" ucapku dengan senyuman.

Mereka pergi masih sambil berbicara satu sama lain tentang makanan yang baru saja mereka buat.

”Mereka seperti anak kecil” batinku.

Tring Tring Tring....

Aku segera mengangkat panggilan itu, panggilan dari ibuku.

"Halo Ibu? " Ucapku dipanggilan tersebut.

"Nak, pulanglah Ibumu sedang sakit" sahut Ayahku dipanggilan itu.

Tiba-tiba saja handphone yang ku genggam terjatuh ke lantai, air mataku lagi dan lagi turun hingga membasahi kedua pipiku.

Aku terlalu asyik dengan kehidupanku sampai-sampai tak pernah untuk melihat bagaimana keadaan mereka sejak aku menikah dengan Evan, hidupku selalu diatur olehnya bahkan aku seperti burung didalam sangkar yang ingin bebas namun tak bisa.

Handphone itu ku ambil, lalu segera aku mencari nomor Evan dan menghubunginya.

Tuuut Tuuut Tuuut....

Tersambung namun sama sekali ia tidak angkat. Aku menelfon untuk yang kedua kalinya.

"Ada apa? " Tanya Evan.

"A-aku ingin pergi menjenguk Ibuku, dia lagi sakit" Ucapku dengan tangan gemetar.

Evan tak menjawab hanya diam, padahal panggilan itu masih terus berjalan. Apa dia lagi berfikir akh entahlah.

"Evan!!! " tegasku lagi.

"Tidak" sahutnya lalu panggilan itu diakhiri.

Ku banting handphone ku sampai retak namun masih menyala, aku memegang kepalaku terasa sakit sekali.

Bergegas aku menuju lantai atas lalu pergi ke kamarku, mengambil beberapa pakaian dan juga uang yang masih lumayan.

Tak lupa aku mengganti pakaian ku, segera aku menarik koperku lalu bergegas turun ke lantai bawah.

Tak kuhiraukan lagi beberapa mata yang memandangku seperti para pelayan dan juga beberapa para penjaga serta orang-orang kepercayaan Evan.

"Nyonya anda mau kemana? " Tanya Riri menghampiriku.

"Aku akan pulang kerumah orang tuaku karena Ibuku sakit" sahutku lalu pergi meninggalkan mereka.

"Nyonya!!!" teriak Riri lagi.

"Ada apa? " sahutku dengan tatapan tajam.

" T-tapi bagaimana kalau Tuan tanya, pasti Tuan akan marah" ucap Riri takut.

"Tinggal bilang aku ke rumah kedua orang tuaku apa susahnya? " jawabku lalu pergi.

Mobil aku keluarkan dari garasi, dengan koper itu ku masukkan ke dalam bagasi.

Mobil itu aku lanjukan dengan kecepatan tinggi, akhirnya mobilku keluar dari rumah besar Evan. Jalan besar yang sangat ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang.

Pandanganku tetap tertuju kedepan dengan fikiran yang terus berkecamuk.

Namun saat ditengah perjalanan mobilku berpapasan dengan mobil sport berwarna hitam, aku tahu jelas mobil siapa itu.

Kecepatan aku tambahkan agar cepat sampai kerumah orang tuaku, sambil menghindari mobil hitam itu kalau-kalau saja ia mengejarku karena mobil itu adalah mobil Evan.

Tak terasa kini aku telah sampai ke halaman rumah ku, rumah yang sangat sepi tak seperti biasanya. Sementara didepan rumah itu banyak sekali debu yang menempel pada bunga-bunga.

Aku turun dari mobil dengan membawa koper ditanganku, ku amati lagi rumahku. Sudah lama sekali aku tidak pulang dan melihat keadaan rumah ini semuanya sudah berubah.

Tok Tok Tok....

Suara ketukan pintu itu menggema, suara langkah kaki seseorang terdengar didalam.

Ckleekk.....

Pintu itu dibuka, nampak lah seorang lelaki berpakaian rapih tengah berdiri menatapku, dia adalah orang kepercayaan Ayahku.

"Nona" ucapnya lalu membungkukan badannya.

"Dimana Ayah dan Ibu? " Tanyaku tanpa basa basi.

Dia membenarkan posisi berdiri nya lagi, sambil menatapku dengan tatapan sendu.

"Di dalam kamar" jawabnya.

Koper ku diambil olehnya, aku bergegas menuju kamar Ibuku.

Saat aku masuk kedalam pandangan yang membuat hatiku teriris melihat keadaan Ibuku yang tengah terbaring.

"Ibu" ucapku.

Sontak saja membuat Ayah serta Ibuku menoleh kearahku.

1
Menteng Jaya
masih lanjut kan thor
vell: iya msih
total 1 replies
Menteng Jaya
thor lanjutin dong kebiasaan deh berhenti ditengah jln
Menteng Jaya
kenapa didalam rumah evan ga ada satupun yg ngobrol sama sya sih thor?.
♥\†JOCY†/♥
Terima kasih telah membuat kami terhibur dengan cerita yang luar biasa ini. Semoga terus sukses 🙏
Matsuri :v
Cerita seru banget, gak bisa dijelasin!
Myōjin Yahiko
Sempat lupa waktu sampai lupa mandi, duh padahal butuh banget idung dipapah😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!