NovelToon NovelToon
Di Ratukan Oleh Selingkuhan

Di Ratukan Oleh Selingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: NinLugas

Nandana Panesthi, seorang istri yang sempurna di mata orang-orang, terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dengan Dimas Larung Mahdiva, pria ambisius yang lebih mencintai kekuasaan daripada dirinya. Kehidupan rumah tangga mereka yang tampak harmonis hanyalah topeng dari kebekuan yang semakin menusuk hati Nanda.
Hingga suatu hari, Sanjana Binar Rimbawa hadir seperti badai di tengah gurun kehidupan Nanda. Seorang pria dengan tatapan yang dalam dan kata-kata yang mampu menghidupkan kembali jiwa yang hampir mati. Sanjana bukan sekadar selingkuhan dia adalah pria yang menempatkan Nanda di singgasana yang seharusnya, memperlakukannya bak ratu yang selama ini diabaikan oleh suaminya.
Namun, cinta terlarang ini tak semudah kelihatannya. Di balik kelembutan Sanjana, tersimpan rahasia yang mengancam segalanya. Sementara Dimas mulai mencurigai perubahan sikap Nanda dan bertekad untuk mengungkap siapa pria yang berani merebut perhatian istrinya.
Akankah Nanda menemukan kebahagiaan sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NinLugas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan di ujung jalan

San terkejut saat Nanda jatuh pingsan di hadapannya, tubuh wanita itu begitu rapuh, lemas tak bergerak. Tanpa berpikir panjang, San segera meraih tubuh Nanda dan menggendongnya, berlari cepat menuju mobil. Hatinya kacau, perasaan khawatir meliputi dirinya. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Nanda, tetapi yang jelas, melihat kondisi wanita itu membuatnya merasa ada yang sangat salah dengan hidup yang Nanda jalani.

Setelah beberapa menit berkendara, San akhirnya sampai di rumah sakit. Dia buru-buru mengangkat Nanda dan membawa masuk ke ruang gawat darurat, panik namun berusaha tetap tenang. Petugas rumah sakit segera membantu, dan San harus menunggu di luar ruang perawatan, hanya bisa mendekap rasa cemas di dadanya.

Saat menunggu, pikiran San berlarian. Keadaan Nanda semakin buruk sepertinya, dan semuanya berawal dari pernikahannya dengan Dimas. San bisa merasakan bahwa Nanda sudah sangat terluka, tapi dia tidak tahu seberapa dalam luka itu. Dimas, lelaki yang seharusnya menjaga dan melindunginya, malah menyakiti dan mengabaikannya. Itu jelas terlihat dari kelakuan Dimas yang masih terus-menerus berpesta dan berselingkuh.

Setengah jam kemudian, dokter keluar dari ruang perawatan dan mendekati San. "Kondisi pasien stabil, tetapi dia mengalami stres berat, mungkin karena faktor emosional yang terlalu lama dipendam. Kami memberikan obat penenang untuk menenangkan kondisinya. Namun, dia perlu istirahat total dan dukungan yang lebih besar dalam proses pemulihannya."

San mengangguk, lega bahwa Nanda dalam kondisi yang aman, tapi hatinya tetap terasa berat. Dia tahu ini baru permulaan. Jika Nanda ingin keluar dari cengkeraman pernikahannya yang rusak, dia membutuhkan banyak keberanian dan dukungan. Dan San bertekad untuk ada di sisi Nanda, apapun yang terjadi.

Ketika Nanda akhirnya siuman, dia melihat San duduk di samping tempat tidurnya, menatapnya dengan penuh perhatian. "San... kenapa aku di sini?" suara Nanda terdengar lirih, masih kebingungan.

San tersenyum lembut, meski hatinya teriris melihat Nanda yang lemah. "Kamu pingsan, Nanda. Jangan khawatir, kamu aman sekarang. Kamu butuh istirahat."

Nanda terdiam sejenak, menatap San dengan mata yang mulai tampak lebih kosong. "Aku tak tahu harus apa, San. Hidupku terasa seperti jalan buntu."

San menggenggam tangan Nanda dengan lembut. "Kamu tidak sendirian, Nanda. Aku akan membantumu. Kalau kamu butuh waktu untuk memikirkan semuanya, aku akan ada di sini. Kita cari jalan keluar bersama."

Nanda hanya mengangguk, tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, tetapi kata-kata San memberikan sedikit kenyamanan di tengah kesulitan yang dia hadapi.

San menatap dengan mata yang penuh amarah saat melihat luka lebam yang menyebar di seluruh tubuh Nanda. Lebam-lebam itu terlihat jelas meskipun Nanda mengenakan pakaian rumah sakit yang longgar. Tangannya yang gemetar perlahan membuka pakaian rumah sakit Nanda, memperlihatkan punggung dan pundak yang dipenuhi memar dan luka-luka yang dalam. Hatinya merasa hancur melihat penderitaan yang Nanda alami, penderitaan yang disebabkan oleh seseorang yang seharusnya melindunginya, bukan menyakitinya.

"Luka-luka ini..." San berbisik, suaranya hampir tidak terdengar, "Dimas... bagaimana bisa dia melakukan ini padamu?"

Tapi Nanda hanya terdiam, matanya kosong, tidak tahu harus berkata apa. Sakit hati yang telah setahun dipendam tidak bisa diluapkan begitu saja. Dia merasa lelah, tidak hanya karena fisiknya yang terluka, tetapi juga karena jiwa yang semakin rapuh.

San menggenggam tangan Nanda dengan lembut, mencoba memberikan rasa aman yang begitu dia butuhkan. "Nanda, kamu tidak layak mendapatkan ini. Tidak ada yang berhak menyakitimu seperti ini," kata San, penuh dengan emosi yang terpendam.

Nanda terisak, air matanya kembali mengalir. "Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, San. Semua yang terjadi di hidupku seakan berjalan di luar kendali. Aku terjebak, San. Aku tidak bisa keluar."

San mendekat, menatapnya dengan penuh pengertian. "Kamu tidak terjebak, Nanda. Kamu bisa keluar. Kamu layak bahagia. Kamu layak mendapatkan cinta dan perlindungan yang sebenarnya. Tidak ada alasan untuk tetap bertahan dalam hubungan yang hanya menyakitimu."

Namun, meskipun San berkata demikian, Nanda hanya merasa terperangkap lebih dalam. Rasa takut akan konsekuensi jika dia meninggalkan Dimas menghantuinya. Tidak hanya soal uang dan status, tetapi juga rasa takut terhadap apa yang mungkin akan dilakukan Dimas jika dia memilih untuk pergi.

San bisa melihat kebimbangan itu di mata Nanda. Dia tahu, keluar dari hubungan seperti itu tidaklah mudah. Ada begitu banyak ketakutan dan keraguan yang menghalangi langkah Nanda. Tapi San tidak akan membiarkannya sendirian.

"Nanda, aku janji akan membantu kamu. Jangan khawatir, kamu tidak akan menghadapi ini sendirian. Aku ada di sini, dan aku akan berjuang bersama kamu," kata San dengan tegas.

Namun, Nanda hanya menundukkan kepala, menahan air mata yang semakin sulit ia bendung. "Aku tidak tahu apakah aku cukup kuat untuk itu, San."

San hanya bisa menggenggam tangan Nanda lebih erat, berusaha memberikan kekuatan yang tidak bisa dia temukan dalam dirinya sendiri. "Kamu lebih kuat dari yang kamu pikirkan, Nanda. Aku percaya padamu. Kita bisa menghadapi ini bersama."

Nanda menatap San dengan mata yang penuh kesedihan dan rasa bingung. Suasana hening sejenak, hanya suara napas Nanda yang terdengar berat. Akhirnya, setelah sekian lama menahan semuanya sendirian, Nanda membuka mulutnya dengan suara gemetar.

"Ibu... Ibu yang menjualku kepada Dimas, San. Dia yang memaksaku untuk menikah dengan Dimas, meskipun aku tidak menginginkannya. Dia mengatakan bahwa pernikahan ini adalah jalan satu-satunya untuk kami bertahan hidup." Nanda terdiam sejenak, matanya berkaca-kaca. "Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Aku... aku merasa terperangkap."

San terdiam, tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya mendengar pengakuan itu. "Tapi, kenapa... kenapa ibumu bisa melakukan itu, Nanda? Bukankah seorang ibu seharusnya melindungi anaknya?" tanya San, penuh kebingungan dan kemarahan.

Nanda mengusap air matanya, mencoba untuk tetap tenang. "Dia tidak peduli, San. Baginya, uang lebih penting daripada aku. Dimas memberikan 10 miliar kepada Ibu sebagai imbalan untuk pernikahan ini, dan ibu bilang kalau aku ingin bercerai, aku harus mengembalikan uang itu."

San merasa dadanya sesak mendengar cerita Nanda. Betapa dalam luka yang ada di hati Nanda, dan bagaimana keluarganya sendiri seolah tidak peduli padanya. Semua yang dia perjuangkan, semua yang dia harapkan, terasa sia-sia.

"Jadi, kamu terjebak bukan hanya karena Dimas, tapi juga karena ibumu?" tanya San, suaranya bergetar. "10 miliar... bagaimana mungkin mereka bisa menilai kehidupanmu begitu rendah, Nanda?"

Nanda mengangguk pelan, air mata kembali mengalir. "Aku tidak tahu bagaimana cara keluar, San. Semua yang aku miliki sekarang adalah kebohongan dan rasa sakit. Aku ingin bebas, tapi aku juga takut. Takut pada Dimas, takut pada ibuku... dan yang paling menakutkan adalah, aku tidak tahu apakah aku masih bisa mempercayai siapa pun."

San menggenggam tangan Nanda lebih erat, hatinya dipenuhi dengan rasa iba yang dalam. "Nanda, kamu tidak harus menghadapi ini sendirian. Aku ada di sini, dan aku akan berjuang untukmu. Tidak ada uang atau perjanjian yang bisa mengendalikan hidupmu. Kamu layak bahagia, dan kamu layak bebas dari semuanya."

Nanda menatap San, sejenak merasakan kehangatan dalam genggaman tangannya. Meskipun hatinya masih penuh dengan keraguan dan ketakutan, ada sesuatu yang membuatnya merasa sedikit lebih tenang. Mungkin, hanya mungkin, ada jalan keluar. Mungkin dia bisa menemukan kebebasan, meski perjalanan itu tidak akan mudah.

"Tapi, San, jika aku tidak bisa mengembalikan uang itu, apakah Dimas akan membiarkan aku pergi?" tanya Nanda, masih dengan penuh keraguan.

San menatapnya dengan tegas. "Kita akan mencari cara, Nanda. Aku tidak akan membiarkan Dimas atau siapa pun menguasai hidupmu. Kita akan berjuang bersama, dan kita akan menemukan jalan keluar dari semua ini. Kamu tidak sendirian lagi."

Meski Nanda masih merasa bimbang, ada secercah harapan yang muncul di hatinya. San, dengan segala ketulusan dan keberaniannya, telah memberinya sedikit kekuatan untuk melawan rasa takut dan rasa terperangkap yang selama ini membelenggunya.

1
Dian
Semangat Thor, ayo saling dukung❤️
merry jen
jg mau nan balik sm dims tu buknny kdrt tp dh selingkhh jgg
merry jen
Bu Bu Nanda dan ankmu dh ceraii gk perlu imt cmpurr lgg x ,,klo san pyn niat jhtt terhdp Nanda biarinn itu urssn Nanda dan san ,,ursin ajj hdpmu dan ankmu yg kacau balau ituu Bu ,,cari selingkuh Dimas kmn pergi yaa
merry jen
San bukn org y kaya perushnn mntn suami Nanda ajj udd di tangan sann,,apa dan pura pura spy bs dptin Nanda atau ada niat terselubung gt sm nanda
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
merry jen
jgn smpai Dimas bundir lgg biar kn Dimas nikmatin penyesalan hdpyy
merry jen
Bu Bu cb ank cwe mu di perlakukan sm laki y gmn cbb kmu sbgaii ibu pstii minta keadilan buat ank kmuu
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚.
Menarik ceritanya/Smile/Saya suka story' perselingkuhan/Slight/.
NinLugas: terimakasih kka
total 1 replies
merry jen
mau sekaya apa pun klo tindkkn yg Dimas lakukan bklnn menghancurkan hdpp yaa Dimas
NinLugas: betul kk terimakasih sdh mampir
total 1 replies
merry jen
mata mmu buta dayuu jdii bgtu lahh gk pdlii anky mati di tangan mantu yaa sndrii
NinLugas: krna 10m kk 😭
total 1 replies
angel
Nextt!
NinLugas: siap kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!