Spin off The Soldier and The CEO
Sabrina Lee selalu merasa dirinya bukan anak kandung sang ibu karena perlakuannya yang terlalu over protektif apalagi dia tinggal di sebuah dusun yang terpencil. Lulus SMA dan ibunya meninggal, Sabrina nekad ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak sambil kuliah online. Sabrina diterima di Ramadhan Securitas sebagai bodyguard. Kemampuan Sabrina bela diri itulah yang diterima kerja di sebuah perusahaan perlindungan klien VIP. Lima tahun pekerjaan itu dilakoni Sabrina hingga dia ditugaskan mengawal CEO muda bernama Ardiona Waranggana yang menyebalkan. Ardiona atau biasa dipanggil Ardi, awalnya tidak suka dikawal perempuan tapi Sabrina wanita tangguh hingga Ardi mengakui gadis cantik itu keren. Disaat Ardi diwajibkan menikah, dia membawa Sabrina sebagai calon istrinya. Mereka menikah dengan perjanjian selama setahun tanpa Ardi tahu jika Sabrina adalah pewaris yang hilang dari keluarga Pratomo.
gen ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Ika
Ardiona menatap dengan tatapan datar ketika para distributor memberikan laporan masing-masing untuk perusahaan FnB miliknya dan seperti biasa, pria itu selalu tegas dalam rapat. Ika yang duduk di sebelahnya menatap bossnya dengan perasaan kagum. Semenjak dia menjadi sekretaris Ardiona setengah tahun lalu, Ika memang sudah naksir berat ke pria berwajah cool itu. Sayangnya Ardiona tetap bersikap sebagai boss dan pegawai, tidak lebih.
Meskipun demikian, bisa bersama dengan Ardiona setiap hari itu sudah sesuatu bagi Ika. Yakin, pak Ardi lama-lama juga akan luluh sama aku. Tiba-tiba Ika teringat Sabrina, gadis kaku yang diangkat Aspri oleh Pak Bratajaya. Sepertinya dia akan menjadi saingan aku ... Tapi dia tidak ada rasa ke pak Ardi. Dia seleranya macam Pak Aleksei. Ika juga berharap bisa menggaet pria blasteran Indonesia Russia itu saat awal bekerja di W Food tapi pria itu sudah bersama dengan seorang wanita Indonesia yang cantik dan dikenal sebagai seorang desainer. Ika sempat patah hati ketika Aleksei akhirnya menikah dengan Katarina.
Ika sekarang mengalihkan tujuannya ke Ardiona. Ya, Ika memang bercita-cita dan berambisi untuk mendapatkan suami kaya raya jadi dia tidak harus hidup pas-pasan seperti selama ini. Memang semenjak menjadi sekretaris Ardiona, keuangan Ika membaik namun dia ingin lebih! Dia ingin menjadi bagian wanita-wanita dari kalangan atas yang bisa flexing, bisa memamerkan kekayaannya meskipun dari suaminya.
Untuk itu, dia harus bisa mendapatkan Ardiona.
"Baik, saya berterima kasih atas kerjasama kalian. Semoga ke depannya akan lebih baik lagi dari ini," tutup Ardiona setelah mereka melakukan diskusi yang cukup lama. Ardiona bersyukur bisa menemukan jalan tengah yang membuat mereka semua sama-sama mendapatkan keuntungan.
"Kami juga pak Ardiona. Kami selalu senang bekerjasama dengan W Food."
Semua orang saling berjabat tangan dan mereka pun kembali ke perusahaan masing-masing sementara Ardiona kembali ke ruang kerjanya.
"Pak Ardiona..." panggil Ika.
"Ya?" Ardiona pun berbalik dengan gaya khasnya, dua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana pantalonnya.
"Bapak mau saya pesankan makan siang?"
Ardiona tampak berpikir. "Gampang. Nanti saya kabari lagi. Kamu kalau mau makan, makan saja duluan." Pria itu pun berjalan menaiki tangga menuju ruang kerjanya.
Ika hanya menatap sebal ke bossnya. Padahal aku mau kasih sesuatu agar dia tertarik padaku.
***
Ardiona melihat Sabrina sudah berdiri dengan sikap sempurna. Pria itu tidak menyangka pengawalnya satu ini sangat kaku dengannya padahal tadi pagi dia melihat bagaimana hangatnya Sabrina dengan Galuh.
"Santai saja Sabrina..." ucap Ardiona. "Bagaimana?"
"Saya sudah letakkan di meja, tuan."
Ardiona pun duduk di kursi kebesarannya dan melihat catatan dari Sabrina. Ardiona mengakui tulisan tangan gadis itu sangat rapi dan indah, seperti orangnya. Pria itu membaca laporan Sabrina dengan teliti sementara Sabrina tetap berdiri dengan wajah tanpa ekspresi.
"Brina, kita keluar makan siang." Ardiona mengambil jasnya.
"Anda mau makan di restauran mana tuan?"
"Aku tahu tempatnya yang private karena aku hendak mendiskusikan laporan ini bersama kamu." Ardiona mengenakan jasnya. "Kunci mobil masih di kamu kan?"
"Masih tuan."
"Ayo keluar." Ardiona pun membuka pintu sambil membawa ponselnya dengan diikuti Sabrina. Ika yang sedang bersiap ke kantin, terkejut melihat bossnya keluar dari ruang kerjanya bersama dengan Sabrina yang sedang menutup pintu.
"Pak Ardi mau pergi?" tanya Ika.
"Iya Ika. Saya ada urusan," jawab Ardiona sambil berjalan menuju lift.
"Saya harus menemani bapak?" tanya Ika dengan penuh harap.
"Tidak usah. Saya sudah bersama dengan Sabrina. Ayo masuk. Kamu tidak sekalian Ika? Mau ke kantin kan kamu ?" Ardiona bertanya ke Ika sementara Sabrina sudah masuk dan berdiri di belakang kliennya.
Ika pun masuk ke dalam lift sambil melirik ke arah Sabrina yang tetap memasang wajah tanpa ekspresi.
"Kenapa saya tidak ikut pak?" tanya Ika. "Kan saya sekretaris bapak?"
"Saya sudah ada Sabrina. Ini urusannya berbeda dan kalau kamu masih mau bekerja dengan saya, cukup dengan acara merengek seperti ini! Annoying tahu nggak!" hardik Ardiona kesal. Dirinya sedang banyak urusan sejak membaca laporan Sabrina, ketambahan sekretarisnya model manja.
Ika pun langsung diam dan melirik ke arah Sabrina lagi yang tetap tidak ada emosi disana.
Gadis ini robot bukan sih? Bisa-bisanya bersikap macam patung begitu!
Lift pun berhenti di lantai empat tempat kantin berada dan Ardiona menatap dingin ke Ika. "Kamu tidak keluar?" tanyanya tanpa ekspresi.
"Saya keluar pak..." Ika pun melangkahkan kakinya keluar dari lift dan pintu besi itu pun tertutup. Ika bisa melihat wajah dingin Ardiona yang tidak memandangnya sedikit pun.
Sabar Ika, sabar. Akan ada waktunya.
***
Ardiona pun masuk ke dalam mobil sementara Sabrina menstater dan menyalakan AC. Gadis itu menunggu instruksi bossnya.
"Kita kemana tuan?" tanya Sabrina.
Ardiona lalu menyebutkan nama restauran dan gps di layar pun memberikan petunjuknya.
"Jalan santai saja Sabrina."
"Baik tuan," jawab Sabrina yang kemudian menjalankan mobilnya keluar dari parkiran.
***
Kantin PRC Group Building
"Tumben kamu ke kantin? Biasanya kamu makan di ruangan kamu..." ejek salah satu rekan kerja Ika yang melihat gadis itu datang.
"Boss pergi dan aku malas makan sendirian."
"Tumben boss kamu tidak bawa kamu?" tanya rekannya yang lain.
"Oh aku tahu. Dia punya Aspri baru. Wah, Ika, kamu dapat saingan ... Bahaya tuh!" gelak rekan kerjanya.
Sejak Ika diangkat menjadi sekretaris Ardiona, sikapnya memang berubah total. Dia menjadi lebih sombong dan menganggap paling penting karena bersama Ardiona terus. Sekarang Ardiona mendapatkan Aspri baru dan sudah pasti, saingannya bertambah!
Ika hanya menatap sebal ke semua rekan-rekannya yang seolah menertawakan dirinya.
"Ingat Ika... Jadi orang jangan tinggi-tinggi kalau ngekhayal. Diatas Eternit masih ada plafon ...." Para gadis-gadis disana pun tertawa terbahak-bahak.
Brengseeekkk!
***
Sebuah restauran Korea
Ardiona menatap Sabrina yang tetap tenang sambil memakan Ssam nya. Pria itu tampak gusar dengan semua note yang diberikan Sabrina.
"Jadi dari perusahaan H dan perusahaan J saja yang bisa dipercaya?" tanya Ardiona.
"Begitu menurut pengamatan saya tuan. Saya kan baru kali ini mengamati mereka. Bisa saja saya salah ..."
"Nope... Tidak apa-apa. Justru aku berterima kasih sama kamu yang sudah memberikan kisi-kisi ke aku buat kedepannya," potong Ardiona.
"Bisa juga oknumnya tuan. Saya kan diminta tuan untuk memperhatikan gerak gerik orang yang datang. Bisa jadi karena orangnya tapi perusahaan tidak masalah."
"Noted. Aku bisa menyelidiki sendiri nanti."
Sabrina mengangguk.
"Sekarang, kita makan siang dulu." Ardiona pun memakan daging ssamnya.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
dasar ardiona, ngaku aja kalo sudah jatuh hati sama Brina
tuh bktinya,lngsng ngejar mskpn lg d rs ktanya.....
langsung ajak Akad aja Ardi biar fariz bkn RM gk bs nyolong start lagi 🤣🤣🤣
apakah nikah dulu baru nyatakan perasaan..
tapi tanda2 cinta udah adaaa....
tumben g ikutan bilang kamprett 🤣🤣🤣🤣🤣