Ketika tombak itu dihunuskan ke arahnya, Qu Fengxiao sudah tidak memiliki terlalu banyak harapan lagi untuk mengembalikan segalanya seperti semula. Satu-satunya keluarga yang ia punya membunuhnya. Dia jatuh ke dalam keputusasaan. Tapi siapa sangka, dia akan terbangun di dunia lain di mana teknologi lebih maju dari duniannya. Ditambah, dia harus berurusan dengan ilmuwan gila dari sebuah institusi raksasa yang terhubung dengan keluarganya.
Belum selesai dengan itu, tiba-tiba seseorang mengajaknya menikah dan membuatnya bingung dengan keberadaan dua pria yang terlihat mirip di dua dunia.
"Tuan Dewa Kuno, kau tidak sedang mempermainkanku, kan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chintyaboo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Penyelidikan
Monster itu berteriak keras dan melesat ke arah Qu Fengxiao. Qu Fengxiao menutup mata. Seketika udara di sekitarnya semakin dingin dan wajahnya semakin pucat. Keringat dari tubuhnya berubah menjadi butiran es seperti kristal yang berjatuhan.
Namun, tiba-tiba ada sesuatu yang mendekat, mengalihkan perhatian Qu Fengxiao. Dia membuka mata. Mata birunya dipenuhi rasa heran dan bingung, sedangkan udara di sekitarnya meningkat secara drastis. Suhu dinginnya kini berbenturan dengan suhu panas luar biasa.
Kali ini, Qu Fengxiao tidak fokus pada monster yang mendekat. Dia tenggelam dalam pikirannya sendiri, sedangkan monster itu sudah akan melahapnya hidup-hidup.
Sebilah tombak panjang muncul dengan niat membunuh yang dalam dan kejam, menyambar monster berbentuk lipan itu dan memenggal kepalanya dalam sekali tebasan. Monster itu terhempas dan mengalami kejang untuk beberapa saat sedangkan darah mengucur dari bagian yang terpotong.
Sosok hitam menangkap pinggang Qu Fengxiao, membawanya ke udara dan terlepas dari jeratan tak terlihat di kakinya. Tubuh Qu Fengxiao melayang di udara. Dia dalam keadaan termenung, terlalu terkejut.
Rasanya sangat aneh.
Ia pikir, kalau dia akan kehilangan salah satu inderanya lagi setelah menggunakan kekuatan naga dalam jumlah berlebih. Ketika dia menggunakan kekuatannya sampai melampaui batas, Tubuh Yin akan bereaksi dan membekukan salah satu inderanya atau salah satu organnya. Seperti yang terjadi pada Qu Fengxiao saat ini dimana ia tidak bisa bicara.
Karena ia gagal mengerahkan kekuatan naga dan memicu efek Tubuh Yin, tubuhnya baik-baik saja dan hanya mengalami kelelahan. Tapi ia justru lebih dikejutkan oleh kehangatan yang jarang ia rasakan. Kali ini, rasanya lebih jelas.
Qu Fengxiao tidak dapat meraskan suhu lain selain dingin dari tubuhnya sendiri, bahkan di cuaca terpanas sekalipun. Kecuali ketika sihir pereda efek Tubuh Yin memasuki tubuhnya, dia tidak akan merasakan suhu lain.
Qu Fengxiao melihat ke arah seseorang yang membawanya ke udara dengan memeluk pinggangnya. Tatapannya menjadi aneh, ketika melihat pria tampan beriris merah itu hadir tepat di hadapannya.
Sedangkan pria itu hanya terdiam, lalu mengalihkan pandangan ke arah monster yang mulai beregenerasi.
Sebenarnya, sejak kapan Huo Yuzheng ada di sini? Apa dia melihat segalanya dari awal? Apa dia mengikutinya? Kenapa dia selalu ada dimana-mana?
Ada banyak pertanyaan di benak Qu Fengxiao. Ia jadi merasa, bahwa keputusannya untuk tinggal di tempat Huo Yuzheng adalah benar. Ia harus tahu siapa sebenarnya Huo Yuzheng.
Kadang, ia merasa ada sesuatu yang dilupakan.
"Aku akan bicara denganmu nanti, untuk saat ini diamlah." Huo Yuzheng sadar Qu Fengxiao akan mulai bertanya yang tidak-tidak, jadi dia langsung berkata dengan nada dingin. Suasana hatinya terlihat buruk.
Qu Fengxiao tidak menanggapi. Lagipula, dia tidak bisa bicara. Dia juga hanya fokus pada rasa aneh dan nyata melihat tangan kekar dan hangat itu melingkari pinggangnya. Rasanya sangat berbeda saat ia digendong kakaknya sendiri.
Yah, mana ada waktu Qu Fengxiu menggendongnya sebagai seorang gadis kecil. Dia selalu menggendongnya seperti membawa karung beras di bahu dalam kondisi apa pun. Dia juga hanya pernah digendong gurunya saat kecil.
Berada dalam gendongan yang benar seperti ini, membuat hati Qu Fengxiao tergelitik. Ditambah, kehangatan ini membuatnya nyaman, dibandingkan rasa dingin yang perlahan membekukan tubuhnya.
Huo Yuzheng tidak memperhatikan Qu Fengxiao yang aneh. Dia hanya fokus pada monster itu dan tombak di tangan kanannya. Wajahnya masih sangat dingin.
Sebelum monster itu sempat menyelesaikan regenerasi, Huo Yuzheng menebaskan tombaknya sekali lagi dan melesat dengan cepat menghancurkan monster itu berkeping-keping. Caranya bertarung sangat mengerikan, bahwa monster itu tidak diberi kesempatan untuk bernapas olehnya sampai mati dan menjadi serpihan abu.
Sedangkan Qu Fengxiao tidak peduli pada pertarungan. Dia hanya diam di pelukan Huo Yuzheng, tanpa terpengaruh pertempuran seperti koala. Ia bahkan memeluk Huo Yuzheng, mengidentifikasi dengan teliti apa penyebab rasa hangat itu.
Namun, belum selesai Qu Fengxiao mengidentifikasinya, Huo Yuzheng menyelesaikan pertarungan dan mendarat. Pria itu langsung melepas Qu Fengxiao dan menjaga jarak.
Qu Fengxiao cemberut. Rasa hangat itu sekarang hanya samar, seperti biasa. Bagaimana ia bisa mengetahui penyebabnya!
Sebelum Qu Fengxiao sempat menuliskan sesuatu, Huo Yuzheng sudah menatapnya dengan dingin. Qu Fengxiao yang melihatnya pun meneguk saliva.
Apa ini tanda-tanda bahwa ia akan dimarahi?
"Kenapa kau belum kembali sampai sekarang?" tanya Huo Yuzheng. Nadanya tidak tinggi, tapi sangat dingin yang akan membuat orang menggigil.
Qu Fengxiao pun sadar mengapa Huo Yuzheng marah. Ia menuliskan sesuatu, "Mencari penjahat. Aku harus memberi alasan yang tepat untuk polisi."
Huo Yuzheng masih terlihat dingin, lalu berkata, "Itu bukan sesuatu yang harus kau lakukan. Seharusnya kau tahu bahwa beberapa monster sedang menargetmu."
Qu Fengxiao tersenyum jengkel dan menulis, "Siapa yang peduli? Aku bahkan tidak tahu mengapa mereka menyerangku, aku hanya ingin menyelesaikan apa yang sudah di depan mata."
"Jangan keras kepala."
"Apa kau tahu sesuatu?" Qu Fengxiao menunjukkan tulisannya sambil menarik alis.
Huo Yuzheng menatapnya untuk beberapa saat, lalu menghela napas. "Kembalilah ke panti, dan jangan ikut campur urusan polisi."
Qu Fengxiao menatapnya dengan sebal dan tidak setuju. Ia pun menulis, "Setidaknya aku bukan orang yang tidak memiliki hati."
"Kau ingin menunjukkan bahwa kau memiliki hati nurani sehingga ingin membantu kepolisian menangkap kriminal?"
Qu Fengxiao menghela napas, lalu menggeleng. Jika terus seperti ini, hubungan mereka akan memburuk dan rencananya akan gagal total. Jangan sampai membuat pria berhati dingin ini marah dan tidak mau membantunya.
"Antar aku pulang."
Begitu membaca tulisan terakhir Qu Fengxiao, Huo Yuzheng pun melunak. Ia tidak mengatakan apa pun lagi dan berjalan mendahului Qu Fengxiao.
Di belakangnya, Qu Fengxiao mengangkat tangan seperti ingin meninju, tapi dia tidak melakukannya sungguh-sungguh dan justru berjalan di samping Huo Yuzheng.
Ah, menyebalkan sekali memiliki partner yang sudah seperti kakaknya ini. Sama-sama berhati dingin.
Karena Qu Fengxiao sangat berterima kasih pada Huo Yuzheng atas bantuannya, dia tidak akan mempermasalahkannya lagi.
Hingga akhirnya sampai di depan panti, Qu Fengxiao langsung melewati gerbang dengan wajah murung.
Namun, tiba-tiba saja Huo Yuzheng berkata, "Kita cari bersama-sama, tapi jangan terburu-buru."
Qu Fengxiao menghentikan langkah, lalu berbalik melihatnya. Ia pun tersenyum senang, lalu mengangguk cepat.
Huo Yuzheng pun pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun. Qu Fengxiao melihat kepergiannya dengan puas.
Yah, setidaknya dia tidak seburuk itu.
Sebenarnya, jika Qu Fengxiao tidak dianggap sebagai korban kejahatan seseorang di dunia ini, ia tidak akan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk kasus ini.
***
Keesokan harinya, Qu Fengxiao melakukan terapi kembali bersama Wu Xiahai. Sepanjang waktu, dia tidak fokus, terus melihat ke luar.
“Sedang menunggu siapa?” tanya pria itu.
Qu Fengxiao menyengir, lalu menggerakkan jarinya menggunakan bahasa isyarat. “Teman.”
Baru-baru ini dia belajar bahasa isyarat melalui video online di internet. Ingatannya sangat tajam sehingga mudah mempraktikkan. Untungnya Wu Xiahai paham.
“Memiliki teman bagus untuk meningkatkan daya sosialmu.”
Wu Xiahai tidak mendengar kalau Qu Fengxiao memiliki teman di panti sosial ini. Qu Fengxiao cukup energik, tapi dia jarang menegur seseorang. Memiliki teman di luar sana merupakan perkembangan.
Dia teringat sesuatu, lalu menghela napas panjang. “Apa kamu sudah ingat tentang keluargamu?”
Qu Fengxiao menggeleng enteng.
Wu Xiahai tampak mempertimbangkan sesuatu. “Aku memiliki seorang putri. Dia seusia denganmu.”
“Secantik aku?”
Wu Xiahai tertawa. “Ya. Namun, dia sudah pergi.”
Qu Fengxiao agak terkejut. Masih semuda itu, tapi sudah pergi lebih cepat. Wu Xiahai pasti sangat sedih.
Wu Xiahai terkekeh. “Ini adalah cerita lama. Kalau tidak nyaman berada di sini, kamu bisa tinggal di tempatku. Seperti yang kukatakan tadi, aku memiliki putri perempuan seusiamu, kamu bisa menggunakannya.”
“....” Qu Fengxiao termenung.
Apa Wu Xiahai berniat mengadopsinya?
“Apa boleh?” Qu Fengxiao ragu.
Wu Xiahai berkata, “Tempat yang nyaman akan menenangkan syarafmu. Setelah ingatanmu pulih, kau bisa memilih pergi.”
Qu Fengxiao merasa tidak enak hati. Wu Xiahai pernah kehilangan putrinya. Qu Fengxiao bukan manusia, dia bahkan bukan dari dunia ini. Jika dia menggantikan posisi putri Wu Xiahai sedangkan ia akan pergi, bukankah tidak pantas? Itu akan semakin menyakiti hati pria tua ini.
“Terima kasih tawarannya, tapi sepertinya aku tidak bisa merepotkanmu lebih jauh. Lagi pula, aku sudah ingat sedikit.” Qu Fengxiao tersenyum meyakinkan.
“Kamu yakin?”
Qu Fengxiao mengangguk cepat. Dia sangat yakin. Kalaupun dia tidak bisa tetap di sini lagi, dia tidak masalah tinggal di jalanan. Dia sudah biasa.
“Baiklah. Kita sudahi pertemuan hari ini. Xiao Xiao, tawaran itu akan berlaku kapan pun.” Wu Xiahai beranjak, membawa berkas-berkasnya, dan pergi.
Qu Fengxiao melihat kepergiannya sampai luar, benar-benar pergi. Ia pun menghela napas.
Memegang lehernya, lalu mengeluh dan menjatuhkan kepalanya ke atas meja.
'Kapan suaraku akan kembali ....'
“Kau terlihat sangat lemas.”
Sebuah susu kotak rasa strawberry diletakkan di dekat kepala Qu Fengxiao. Qu Fengxiao mendongak, melihat pria tampan yang semalam mengantarnya pulang kini duduk di hadapannya.
'Pangeran berkuda putih, kau akhirnya datang!'
Qu Fengxiao mengambil susu kotak itu dan meminumnya.
“Kau sudah makan?” tanya Huo Yuzheng.
Qu Fengxiao mengangguk. Susu kotak ini sangat enak dan telah menjadi favoritnya. Kenapa di dunianya tidak ada? Dia harus membuat mereka membuatnya!
Huo Yuzheng meletakkan laptop di atas meja dan membuka sesuatu di dalamnya. Qu Fengxiao penasaran. Dia berpindah posisi duduk ke samping Huo Yuzheng untuk melihat apa yang dia lakukan.
“Aku sudah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan termasuk semua titik lokasi di mana tiap perempuan hilang diduga karena kasus ini. Identitas perempuan yang diculik juga biasa saja, tidak ada kesamaan khusus selain karena mereka perempuan. Aku juga sudah memeriksa CCTV di area sekitar, memastikan siapa pun yang dianggap mencurigakan, termasuk memantau pergerakan korban dari CCTV jalan. Namun, mereka hilang saat CCTV rusak. Sepertinya ada yang menyabotase. Jalan satu-satunya adalah memeriksa langsung beberapa lokasi kejadian dan lihat motif pelaku.”
Penjelasan panjang Huo Yuzheng membuat Qu Fengxiao pusing dan melihat layar dengan otak kosong. Ia tidak pandai dalam hal ini.
Huo Yuzheng menghela napas. “Apa yang bisa diharapkan dari makhluk zaman kuno?” gumamnya.
Qu Fengxiao menyikut lengannya, kesal diejek.
Huo Yuzheng berkata dengan cuek, “Kita pergi ke lokasi masing-masing. Kau bisa baca navigasi?”
Qu Fengxiao mengangguk. Meski tidak yakin. Dia kan baru saja mendapat ponsel kemarin. Tapi dia bisa membaca peta.
Jangan remehkan orang kuno dalam hal membaca peta. Peta zaman kuno hanya berisikan gambar gunung, sungai, dan hutan. Tidak seperti zaman sekarang.
“Aku akan mengirimkan lokasinya padamu. Kau bersiaplah untuk bepergian.”
Qu Fengxiao mengangguk cepat. Dia membawa susu kotak di tangannya dan pergi berganti pakaian.
Dalam hal mencari jejak dan anomali, Qu Fengxiao tidak perlu diragukan. Penciumannya sangat tajam, lebih tajam dari anjing pelacak.
Setelah selesai bersiap dan membawa beberapa hal yang mungkin bisa digunakan lalu memasukkannya ke dalam alam spiritual, dia pun pergi bersama Huo Yuzheng keluar panti sosial.
Qu Fengxiao memeriksa bagian di sekitar Shanghai, sedangkan Huo Yuzheng akan ke kota-kota tetangga. Qu Fengxiao sudah cukup familiar dengan Shanghai, jadi menelusurinya dengan mudah.
Di lokasi pertama, merupakan tempat dia dikejar monster spiritual yang aneh. Itu bisa dilewatkan. Lokasi kedua adalah pemukiman warga yang sepi. Jarang dilewati orang-orang, hanya terdiri dari sisi samping dan belakang rumah-rumah serta gedung-gedung.
Meski masih siang, rasanya tetap sangat sepi.
Qu Fengxiao berjalan di sekitar mencari anomali. Dia sangat akrab dengan alam sekitar dan mudah berbaur dengan aura dingin. Saat persepsi spiritualnya menyebar, dia menyatu dengan alam khususnya hembusan angin sejuk di udara.
Sebagai pemilik Tubuh Yin, Qu Fengxiao menyatu dengan udara dingin. Jika ini musim dingin, persepsi spiritualnya mungkin akan menjadi lebih luas, menggunakan udara dingin, es, dan salju sebagai mata dan telinga.
Sayangnya, musim dingin masih beberapa bulan lagi. Tapi dia harus menyelesaikan masalah secepatnya dan mencari cara agar bisa kembali.
Hembusan angin itu membantu Qu Fengxiao mencari jejak. Namun, tiba-tiba hembusan angin dingin menghilang. Qu Fengxiao membuka mata, tampak heran.
'Kekuatan spiritual?'
Di dunia ini, kekuatan spiritual sangat tipis dikarenakan aktivitas manusia yang hidup di zaman modern. Semakin lama semakin tidak terasa. Polusi menjadi sebab utama karena mereka telah mengganti hampir semua alat konvesional menjadi teknologi. Kekuatan spiritual pun tersingkirkan karena polusi.
Kekuatan spiritual yang muncul dan menahan arus udara dingin itu membuat Qu Fengxiao heran.
'Sebenarnya, ada pengguna kekuatan spiritual lain yang mengacau.'
'Apa ada hubungannya dengan monster-monster yang menyerang tempo hari?'
'Kemudian, tentang penculikan ini ....'
'Huh, jangan sampai aku menemukan kalau itu adalah kultivator jahat.' Mengingat Huo Yuzheng juga merupakan kultivator, dia tidak akan terkejut melihat manusia lain menggunakan kekuatan spiritual. Jadi bisa menduga hal tersebut.
Qu Fengxiao tersenyum, akhirnya menemukan titik terang. 'Menarik!'
Qu Fengxiao melanjutkan penyelidikan di lokasi selanjutnya. Total ada tiga lokasi di Kota Shanghai. Dia menyelidiki sampai sore hari dan bertemu dengan Huo Yuzheng di kafe dekat perpustakaan yang pernah dikunjungi Qu Fengxiao.
Kali ini, Huo Yuzheng tidak datang sendirian.
“Hai, Nona manis!” Pria berkacamata dan sedikit pendek melambaikan tangan pada Qu Fengxiao.
Qu Fengxiao melambaikan tangan balik dengan senyum ramah.
“A Zheng, kau tidak berkata kalau temanmu secantik ini. Sejak kapan kalian saling mengenal? Benarkah hanya berteman? A Zheng, kau tidak pernah bercerita padaku!”
Pria itu sangat cerewet. Huo Yuzheng mengabaikannya dan langsung duduk di kursi depan Qu Fengxiao. Pria itu tampak tidak tersinggung meski diabaikan, dengan wajah tebal duduk di samping Huo Yuzheng bersama laptopnya yang diletakkan di meja.
“Asistenku, James Lei.”
“Kau tidak mengenalkannya juga kalau kita satu kampus?” James tampak keberatan.
Huo Yuzheng masih dengan wajah pokernya. “Teman sekampus, beda jurusan.”
Qu Fengxiao mengangguk-angguk paham dengan senyuman manisnya. Dia ingin mengatakan banyak hal, tapi tidak bisa. Itu membuatnya tertekan.
“Nona cantik, siapa namamu?” tanya James.
Qu Fengxiao melirik Huo Yuzheng. Huo Yuzheng menjawab, “Qu Fengxiao.”
“Wah, aku kira dia orang Eropa!” James melirik Qu Fengxiao dengan keterkejutan di matanya. “Nona, kau benar orang lokal?”
“....” Qu Fengxiao bingung dan melirik Huo Yuzheng.
“Dia tidak mengerti bahasamu.”
“Ha?” James memandang dengan aneh. Reaksinya hampir sama seperti Qu Fengxiao saat ini.
Huo Yuzheng menghela napas. “Dia tidak akan menjawabmu.”
“Kenapa? Apa aku harus menggunakan bahasa inggris?”
Huo Yuzheng tampak ragu-ragu mengatakannya. Apa bahasa halusnya untuk menggambarkan seseorang yang bisu?
Qu Fengxiao mengedikkan dagunya, mengisyaratkan pria itu untuk segera meluruskan tanpa banyak kode. James ini tidak peka.
“Bisu.” Huo Yuzheng akhirnya mengatakannya.
“....” James tertegun sejenak, lalu melihat ke arah Qu Fengxiao. Gadis semuda dan secantik ini ... bisu? Sayang sekali!
Mendadak menjadi canggung.
James tertawa untuk memecah kecanggungan dan berkata, “Tak apa. Nona Qu, kau bebas mengekspresikan apa pun. Jangan malu-malu. Dibanding Huo Yuzheng ini, aku jauh lebih pengertian. Jika ada sesuatu yang dibutuhkan, isyaratkan saja padaku.”
“....” Huo Yuzheng memandangnya dengan aneh, lalu mengabaikannya.
Siapa yang tidak peka barusan?
Qu Fengxiao tertawa dan mengangguk.
“Jelaskan tentang pola penculikan pada Nona Qu.” Huo Yuzheng langsung mengubah topik menjadi lebih serius, membuat James yang cengengesan sejak tadi cemberut.
James menghela napas dan menjelaskan, “Yah, berdasarkan apa yang aku temukan, penculik ini hanya menculik perempuan dengan kualifikasi tertentu. Kau bisa lihat di sini.” Dia mengarahkan laptop ke arah Qu Fengxiao dan menunjukkan data lengkap beberapa korban yang telah disusun.
Dia melanjutkan, “Dari luar, mereka terlihat tidak ada yang membuat mereka menjadi alasan khusus penculik ini menarget mereka. Namun pada kenyataannya, mereka sudah ditargetkan sejak awal. Penculik ini menghapus semua jejak korban termasuk menyabotase CCTV. Sebenarnya, pola penculikan ini mudah ditentukan jika kita memiliki energi khusus untuk mendeteksinya.”
James tampak ragu sejenak dan melirik Huo Yuzheng. Huo Yuzheng mengisyaratkannya untuk terus melanjutkan.
“Yah, bagimu mungkin tidak masuk akal. Tapi aku harus menjelaskannya. Setiap orang memiliki kekuatan spiritual di tubuh mereka, tapi jarang yang bisa menyadari dan menggunakannya. Bahkan di dunia ini, kekuatan spiritual masih ada. Kau pernah menonton drama kolosal di tv? Kira-kira seperti itu. Jadi berdasarkan penelitianku, korban-korban ini memiliki kekuatan spiritual khusus di tubuh mereka. Ada dua energi utama di dunia ini, Yin dan Yang. Sedangkan para korban ini memiliki energi Yin di tubuh mereka yang lebih menonjol. Kau tahu? Jika Yin dan Yang tidak seimbang, maka akan berdampak buruk pada kondisi tubuh. Itulah yang terjadi pada mereka, dan penculik ini sepertinya memahami hal tersebut dan menarget mereka untuk tujuan tertentu.”
Qu Fengxiao tampak tidak terkejut. Dia mendengarkan dengan baik dan mengangguk paham, lalu menulis sesuatu. James sampai ragu apa gadis itu benar-benar paham atau tidak dan melirik Huo Yuzheng. Sedangkan pria itu hanya diam.
Qu Fengxiao menyerahkan hasil tulisnya setelah lewat beberapa menit. Kedua pria itu membacanya bersama, lalu mengerutkan kening.
Dia sebenarnya menceritakan apa yang telah ia temui dan menggabungkan hasil temuan James. Lalu mencapai kesimpulan.
Penculik ini adalah kultivator jahat yang memburu energi Yin untuk tujuan tidak baik. Monster itu adalah buktinya.
James tampak terkejut. “Kau juga sangat paham hal ini?”
Qu Fengxiao mengangguk.
Huo Yuzheng berkata, “Sebaiknya kau kembali ke panti sosial. Sisanya serahkan padaku.”
James terkejut. “Panti sosial?”
Qu Fengxiao mengerutkan kening dan menggunakan bahasa isyarat untuk berkata, “Aku ikut!”
“Tidak.”
“Aku tidak lemah.”
“Kau bahkan tidak bisa mengatasi satu monster.”
“Monster adalah makanan sehari-hariku. Saat itu aku belum mengeluarkan sepenuh kekuatan.”
“Jangan mengada-ada.”
“Apa kita perlu berduel?”
“Kau juga memiliki energi Yin.”
“Justru itu adalah rencanaku. Kita bisa menemukan penculiknya lebih cepat.” Qu Fengxiao berpikir, serangan monster itu bukan untuk membunuhnya, melainkan menculiknya. Hah, kenapa dia baru terpikirkan hal ini?
“Tidak.”
“Aku harus menjelaskan pada polisi!”
“Tidak.”
James melihat keduanya bergantian dan tampak bingung. Dia tidak paham bahasa isyarat. Sebenarnya apa yang mereka bicarakan? Huo Yuzheng yang irit bicara ini sama sekali tidak memberi informasi!
To be continue