Nandini, adalah wanita kampung yang di nikahi oleh pria tampan dan kaya. Orang-orang mengira jika Nandini bak Cinderella di dunia nyata, yang mana gadis miskin yang di persunting oleh Pangeran..
Namun, semua orang tidak tau bahwa Nandini tersiksa di rumah megah bak istana itu... ia tak ayal layaknya pembantu yang berstatuskan istri dari seorang pengusaha di salah satu kota ternama.
Pernikahan tahun kelima, membuat Nandini lelah dan memberontak. Dimana sang suami membawa wanita baru kedalam rumah, yang mana membuat Nandini memiliki pikiran licik untuk membalaskan dendam atas pengabdian yang mereka sia-siakan.
Apa yang akan Andini lakukan?
Sedangkan di sisi lain, Pangeran yang asli tengah menunggu kehadiran dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani_aza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 : Pesta.
PESTA.
Di gedung tempat sang tuan rumah mengadakan pesta, kini di penuhi oleh para gadis yang sudah di pilih sebelum memasuki area gedung.
Banyak sekali hidangan yang mewah dan beragam rupa dan rasa ... para gadis saling mengobrol satu sama lain dan memamerkan apa yang mereka kenakan.
TING ... TING ... TING ...
Suara sendok beradu dengan gelas, membuat semua mata menoleh ke sumber suara.
Mama Ella tersenyum dan berkata, ''Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih karna kalian semua berkenan hadir di pesta kami. Tidak mengharapkan sesuatu, karna saya mengadakan pesta ini hanya untuk bersilaturahmi dengan gadis-gadis cantik yang saat ini hadir.'' Dusta Mama Ella.
Adam yang berada di belakang panggung, tiba-tiba merasa malu dan konyol ... bagaimana tidak! Ia adalah pria mapan dan tampan, tapi kenapa sang Ibu melakukan drama konyol seperti ini. Tapi apa boleh buat, si Ella satu ini memang kerjaannya rada rada somplak.
''Baiklah, sepertinya kalian tidak sabar untuk berkenalan dengan anakku. Semuanya ... perkenalkan anak sulungku, Adam Assaud Muhktar Al Bilal ...'' Teriak mama Ella penuh dengan semangat.
Krik ... krik ...
Tidak ada orang yang nongol dari belakang panggung, membuat mama Ella tekekeh dengan kaku.
"Ho Ho Ho ... ada yang malu-malu ternyata.''
''Adam ...'' panggilnya lagi.
Tidak ada sahutan.
''Oh Adaaam ...''
Sementara di belakang layar, Didi dan Adam sedang dorong mendorong. Adam tidak mau menanggung malu atas perbuatan sang Ibu.
''Cepat kau pergi ke atas panggung!'' dorong Adam.
''Nggak Bos! Anda saja yang pergi.''
''Nggak! Kamu saja sana.''
''Nggak Bos, saya mohon.''
''Cepat kau naik, atau kau aku pecat!'' Ancamnya yang mana membuat Didi pasrah, lalu mendorong Didi ke atas panggung.
Didi yang di dorong langsung menegakkan badannya ketika semua mata tertuju padanya, ia tersenyum penuh wibawa dan membenarkan dasinya. lalu ia mendekati Mama Ella sambil berbisik.
''Nyonya ... anak anda ingin saya menggantikan perannya, sedangkan dia akan mencari wanita itu sendiri tanpa ada yang tahu identitasnya.'' Ucap Didi, sambil melambaikan tanganya kepada para gadis di bawah sana.
Awalnya mama Ella akan marah, namun tidak jadi karna banyak tamu yang hadir, ia harus menjaga citranya di depan calon menantu masa depannya.
Apakah dia orangnya ...
iya sepertinya dia, lumayan juga.
Apa kau buta, dia tampan. Terlebih ia kaya.
postur tubuhnya juga bagus, tegak dan berisi.
Dia pasti akan memilihku.
Dan masih banyak lagi bisik bisik dari para gadis itu, membuat Adam tersenyum senang. Ia berjalan melihat para gadis itu tanpa ada yang menyadari dan memperhatikan setiap gerak gerik gadis yang ada di depannya.
Tidak ada yang menarik dimatanya, semuanya sama dan tidak memiliki keunikan dimata Adam ... hingga mata itu tertuju pada seseorang di belakang sana.
Dua gadis sedang menikmati makanan di meja sana, tanpa memperdulikan huru-hara yang di ciptakan oleh sang Ibu di atas panggung sana.
''Na, sumpah ini enak banget.'' Ucap Rida memasukkan steak kedalam mulutnya.
''Bener ... ini dagingnya lembut, baru kali ini aku nyobain. Ini juga, kue ini lezat! Seumur hidup baru kali ini aku nyobain hidangan lezat seperti ini.''
''Nggak sia-sia kan aku ngajak kamu ke pesta orang-orang kaya.''
Nandini mengangguk dengan mulut penuh dengan makanan.
Uhuk! Uhuk!
Nandini tersedak dan memukul dadanya, ia akan mengambil air, namun tiba-tiba seseorang menyodorkan gelas padanya.
''Minumlah.''
Nandini mendongkakan kepalanya.
Huk! Huk!
Tiba-tiba Nandini cegukan, enah itu karna makanan atau kaget melihat Pangeran tampan di depannya yang sedang tersenyum sambil menyodorkan minum padanya
''Te-terima kasih.''
Adam tersenyum.
''Makanlah secara perlahan, tidak ada yang akan mengambilnya.'' Ucap Adam yang ikut duduk di sebelah Nandini. Sedangkan Rida pura-pura akan mengambil makanan yang lain, membuat Nandini sedikit kikuk.
"Hm ... gadis yang unik, lihatlah pipinya mengepul penuh makanan."
Adam terkekeh sambil membuang muka, karna ingin tertawa melihat tingkah Nandini. Sedangkan sang empu melihat Adam dengan perasaan kaku dan malu.
''Apa ada yang lucu?'' Tanya Nandini.
"Tidak ada, Apa kamu suka makan?''
Nandini mengangguk. "Makanannya sangat enak enak, aku suka."
Adam tersenyum dan mengulurkan tanganya, "Adam, nama kamu siapa?"
"Namaku Nan--" Belum selesai Nandini memperkenalkan namanya, ia di kejutkan dengan suara ponselnya yang terus berdering.
"Hallo, apa Ri?"
"Gawat, Na! Pemilik gaun itu lagi di jalan mau ngambil gaun yang di pakai sama kamu."
Nandini menegang, "Trus gimana?"
"Ayo kita pulang! Aku udah di depan."
Nandini langsung berdiri dan bergegas pergi, Adam yang melihat itu langsung mengerutkan keningnya dan mencekal tangan Nandini.
"Kau mau kemana?"
"Aku harus pulang." Nandini berlari namun di cegah kembali oleh Adam.
"Tidak tidak! Tunggu, kenapa begitu terburu-buru? jangan pergi." Adam ikut berlari mengejar Nandini yang tidak memperdulikan dirinya.
"Tunggu, Heiii ... tunggu! Aku bahkan belum tau nama mu siapa." Adam terus berlari dibelakang, sedangkan Nandini trus berlari dan melihat jika Rida sudah berada di dalam mobil sambil melambaikan tanganya.
DHUK!
Nandini terjatuh, sehingga sepatunya terlepas satu. Ia ingin mengambilnya tapi tidak ada waktu, hingga ia meninggalkan sepatunya sebelah dan berlari masuk kedalam mobil.
"Tunggu ..."
Adam terus berteriak membuat para pengawal sigap.
"Kejar mobil itu, dan dapatkan gadis di dalamnya!'' titah Adam mengepalkan kedua tangannya dengan gemas.
•••
💯💯💯💯💯❤❤❤❤❤❤Adammmmmm💕💕💕