NovelToon NovelToon
Salahkah Aku Mendua

Salahkah Aku Mendua

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teman lama bertemu kembali / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:184.3k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Aku adalah Dara, aku pernah menjalin hubungan dengan Bastian semasa sekolah, tapi karena tidak direstui, akhirnya hubungan kami kandas.

Akhirnya aku menikah dengan seseorang laki-laki lain, Lima tahun kemudian aku bertemu dengan Bastian kembali, yang ternyata sudah menikah juga.

Pernikahanku yang mengalami KDRT dan tidak bahagia, membuatku dan Bastian menjalin hubungan terlarang setelah Lima Tahun.

Salahkah, aku Mendua ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tujuh

Dara yang baru saja pulang dari kampus, langsung membersihkan rumah dan memasak untuk makan malamnya dengan sang suami. Setelah semua beres, dia lalu mandi dan bersiap menyambut kepulangan Rico.

Tepat jam tujuh malam, Rico akhirnya pulang. Dia melihat sang istri yang telah menunggu di ruang keluarga. Dara menyambut dengan menyalami dan mencium tangan pria itu.

"Selamat Malam, Mas. Apa mau langsung mandi atau makan dulu?" tanya Dara.

"Aku mandi saja dulu. Badanku gerah!" seru Rico dengan suara datar.

Rico lalu berjalan masuk ke dalam kamar. Dia ingin membasuh tubuhnya. Setelah mandi, pria itu bercermin untuk mematut dirinya. Setelah yakin penampilannya rapi, dia bermaksud keluar dari kamar.

Saat akan melangkah tanpa sengaja matanya melihat ada foto di bawah meja rias. Rico menunduk mengambilnya. Ternyata itu foto Dara dan Bastian. Keduanya tampak sangat bahagia dan ceria.

Dengan sedikit emosi Rico merobek foto itu hingga robekan kecil-kecil dan membuangnya ke dalam kloset. Setelah itu dia keluar.

Rico langsung menuju dapur. Dia melihat Dara yang sedang mempersiapkan makan malam. Emosinya kembali tersulut mengingat foto kemesraan sang istri. Dia berpikir jika wanita itu pasti tadi sedang memikirkan Bastian atau justru baru menghubungi pria itu.

Dara yang melihat sang suami langsung tersenyum. Namun, Rico tak membalasnya. Pria itu langsung menarik kursi dan duduk. Wanita itu juga ikut duduk.

Rico mengambil piring. Bermaksud untuk mengambil nasi. Dara lalu meraih piring di tangan suaminya untuk membantu pria itu mengambilkan nasi. Di luar dugaan dia marah.

"Aku bisa ambil sendiri. Aku bukan pria cacat!" seru Rico menarik piring ditangan Dara.

Dara terkejut mendengar ucapan sang suami. Sejak menikah hampir dua minggu, pria itu selalu berkata sopan dan juga ramah, sangat berbeda di hari ini.

"Aku hanya ingin membantu, Mas," jawab Dara .

"Sudah aku katakan, aku bisa sendiri. Jika aku cacat baru kau tolong!" ulang Rico.

Dara akhirnya hanya diam. Dia juga mengambil nasi dan lauk untuk dirinya sendiri. Dalam hatinya masih bertanya-tanya, kenapa Rico marah. Apakah ada kesalahan dari dirinya yang membuat sang suami bersikap begitu.

Saat sedang makan, Dara kembali dikejutkan dengan sikap suaminya. Pria itu membuang makanan dalam mulutnya.

"Apa yang kau masak ini? Rasanya pahit dan tak enak sama sekali. Apa kau ingin meracuniku?" tanya Rico dengan penuh emosi.

"Mas, tak mungkin aku meracunimu. Aku masak seperti biasa. Bukankah itu hanya balado telur dan bening bayam. Kenapa bisa pahit rasanya," jawab Dara.

Rico kembali tersulut emosi mendengar Dara menjawab ucapannya. Dia lalu melempar nasi di piring ke hadapan Dara, sehingga berserakan di meja.

"Coba kau rasa sendiri. Rasanya sangat pahit dan tak enak. Apa lidahmu sudah tak bisa merasakan sesuatu?" tanya Rico dengan penuh emosi.

Nasi dan lauk yang Rico lempar sedikit mengenai baju Dara. Gadis itu sangat terkejut dengan apa yang suaminya lakukan.

"Mas, aku sudah mencobanya. Tak ada yang pahit. Jika kurang enak, aku akan belajar lagi memasak. Apa Mas ada masalah di pabrik?" tanya Dara.

Dara berpikir mungkin suaminya ada masalah di pabrik sehingga suasana hatinya sedang buruk. Hal itu terbawa hingga ke rumah. Dia seperti melihat sisi lain dari Rico.

Bukannya menjawab pertanyaan Dara. Pria itu justru mengambil air dan melempar ke wajah istrinya. Membuat wanita makin terkejut dengan tindakan sang suami.

"Jangan sok perhatian. Aku tak butuh wajah munafik mu itu!" seru Rico.

Rico lalu bangun dari duduknya dan berjalan menuju keluar. Dia mengambil kunci motor dan jaketnya.

"Mas, kamu mau kemana?' tanya Dara melihat suaminya ingin pergi. Tak pernah suaminya keluar, biasanya hanya menonton atau bekerja dengan laptopnya.

"Cari makanan. Aku gak mau mati konyol karena kau racuni!" seru Rico.

"Kalau begitu aku carikan masak makanan lain untukmu, Mas," ucap Dara.

"Sama saja. Pasti tak enak dan mungkin saja kau racuni!" seru Rico dengan suara cukup keras, sehingga mengundang perhatian mereka. Dara jadi menunduk malu.

Rico menghidupkan mesin motornya dan mengendarainya meninggalkan rumah. Dara hanya bisa menatap kepergian sang suami hingga menghilang dari pandangan. Dia menarik napas dalam.

"Apa salahku, Mas? Aku rasa semua masakan ku biasa saja. Aku yakin kamu ada masalah sehingga melampiaskan ke makanan," gumam Dara dalam hatinya.

Dara masuk dan langsung menuju dapur. Dia membersihkan meja yang berserakan dengan nasi serta lauk. Air matanya tanpa bisa ditahan jatuh membasahi pipi.

Setelah membersihkan meja dan juga dapur, Dara masuk kembali ke kamar. Kembali tangisnya pecah. Dia tak tahu harus mengadu pada siapa. Baru dua minggu usia pernikahannya tapi Rico sudah mulai tampak berubah. Berbeda dengan awal perkenalan. Mengadu pada paman Andi, takutnya dia yang akan di salahkan.

"Ayah, Ibu ... saat ini anakmu sedang diuji oleh pedihnya badai kehidupan. Diuji dengan banyaknya rasa sakit yang datang bertubi-tubi tanpa henti. Banyak yang diambil dariku secara terus menerus. Aku dikecewakan berkali-kali oleh kenyataan. Mentalku dibuat hancur habis-habisan. Bisakah kalian menggenggam tanganku lagi? Bisakah kalian menatapku sekali saja? Bisakah kalian memelukku sebentar saja? Bisakah kalian datang dan bertanya apakah aku baik-baik saja? Aku rapuh, aku hilang arah dan tujuan. Sangat kesepian. Aku merindukan kalian."

**

Di tempat lain, Bastian tampak bahagia karena besok dia akan pulang. Dia menyiapkan apa saja yang akan di bawa. Tak lupa dia membawa ole-ole untuk kekasihnya Dara.

"Sayang, akhirnya kita akan bertemu lagi. Aku sangat merindukanmu. Apakah kau juga merasakan hal yang sama denganku?" tanya Bastian dalam hatinya.

1
Hani
kasihan Dara, dia jadi korban padahal dia gak salah apapa
Susanti Wahyuningsih
Luar biasa
Safa Almira
rasain
Safa Almira
bagus
Dwi ratna
Luar biasa
Dwi ratna
Lumayan
Bunga
maampuus lelaki egois ditinggal saja cari yg baru
Bunga
ini cuma novel tapi bikin mewek
Bunga
orang tua yg egois akan menghancurkan anaknya sendiri pasti sebagai orang tua seharusnya mendukung asal anaknya dijalan yg benar kalau keliru ya dinasehati
Fitria Syafei
mama mantaf 😍😍😍
Eva Karmita
Alhamdulillah bahagia selalu untuk TiDar ❤️🥰
Siti Zuriah
akhir nya keluar jg kata restu nya dr papa nya bastian, ya memang shrs nya papa nya bastian dr dulu memberikan restu bwt bastian karna papa bastian liat sendiri kn klo kebahagiaan bastia ada dkt dara
Aprisya
Alhamdulilah, akhirnya happy ending juga,, cinta sejati emang membutuhkan perjuangan,,,
sukses selalu mama reni😍😍😍😍😍
Kotin Rahman
Alhmdulillah akire smpe di garis finis kisah cintane BasDar......slalu smgat Mama Reni...👍👍⚘⚘⚘⚘⚘
Eka ELissa
Ahir nya brahir bhgia...
aduh maaf Mak Lom smpt ke cono sibuk..mm🙏🙏🙏ntr saya kejar bap deh mak
Maharani Rani
lanjut
Ida Nur Hidayati
alhamdulillah...ikut bahafia ya Bastian Dara
Retno Harningsih
lanjut
Ninik
berarti yg ini dah tamat ya
yellya
👏🏻👏🏻happy ending,makasih mam ren buat kryanya 🙏🏻🙏🏻👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!