NovelToon NovelToon
Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Fantasi Wanita
Popularitas:52.1k
Nilai: 5
Nama Author: Roditya

Vivian, kelinci percobaan dari sebuah lembaga penelitian, kembali pada satu bulan sebelum terjadinya bencana akhir zaman.

selama 8 tahun berada di akhir zaman.

Vivian sudah puas melihat kebusukan sifat manusia yang terkadang lebih buas dari binatang buas itu sendiri.

setidaknya, binatang buas tidak akan memakan anak-anak mereka sendiri.
.
.

bagaimana kisah Vivian memulai perjalanan akhir zaman sambil membalaskan dendamnya?
.

jika suka yuk ikuti terus kisah ini.

terimakasih... 🙏🙏☺️😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pedagang senjata.

"Ayo kita segera memasuki arena taman hiburan. Kamu lihat, hari ini pengunjung sangat ramai karena ini sudah memasuki musim liburan." Michael sangat bersemangat, salah satu kesukaannya dalam menjadi seorang tour guide adalah pergi liburan secara gratis. Contohnya seperti sekarang.

"em,,, ya, terima kasih."

"Itu..." Vivian sempat ragu untuk bertanya kepada Michael. "Aku dengar di negara ini banyak melakukan transaksi penjualan senjata?"

Michael memandang Vivian dengan curiga.

"Untuk apa kamu bertanya tentang jual beli senjata?."

"Emm,,," Vivian tidak berani mengatakannya secara langsung.

Michael lalu mendekatkan wajahnya ke arah Vivian.

Kemudian ia berbisik di telinga gadis itu.

"Sebenarnya, kamu datang ke negara ini ingin membeli barang panas itu kan?." Michael bertanya dengan main-main.

"Bagaimana kamu tahu?." tanpa sadar Vivian menjawab pertanyaan Michael terlalu cepat. Ia lalu segera menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"Hahahaha."

Michael tertawa sangat keras hingga menarik perhatian beberapa pejalan kaki di sekitarnya.

Vivian merasa kesal dengan sikap Michael, ia pun memelototi pria itu sambil memberi isyarat untuk menyuruhnya diam.

"Oke. Sorry,,, sorry,,, aku sangat terhibur dengan sikapmu yang sangat lucu. Seharusnya kamu berkata lebih awal tentang hal seperti ini. Kebetulan aku memang memiliki kenalan dalam hal yang seperti ini."

"benarkah?." Vivian memandang Mikael dengan penuh rasa syukur. "Juga, bagaimana bisa aku mengatakan hal ilegal seperti ini secara sembarangan. Bagaiman jika aku di laporkan?."

"Tenang saja, pemerintah negara ini tidak terlalu ketat dalam menangani hal seperti ini. Apalagi, pemerintah juga telah memperbolehkan seorang dewasa memiliki senjata secara sah untuk perlindungan diri." Michael lalu mengecilkan suaranya. "Jangan beri tahu siapapun, sebenarnya, tingkat kriminalitas di negara ini sangat tinggi"

"Lalu kenapa kamu memberitahu ku?."

"Ayo aku ajak kamu menemuinya." Michael tanpa sadar menarik tangan Vivian dan mengajaknya lebih jauh ke dalam area taman hiburan.

"Kenapa kita malah memasuki taman hiburan?" Vivian yang di tarik semakin ke pusat taman hiburan menjadi bingung.

"Tentu saja untuk bermain. Memang apalagi?."

"Ah? Tapi kan..."

"Aku hanya bercanda, jangan terlalu serius. Kenalanku itu ada di dalam. Ayo cepat, dia akan pulang setelah jam 01.00 siang."

Michael pun mengajak Vivian untuk mendatangi sebuah stan yang menjual es krim di dekat wahana roller coaster.

"Hai Steven. Bagaimana kabar daganganmu hari ini?. Lancarkan?." Michael menyapa seorang pria yang tampak seperti berusia 40-an.

"Ini kamu lagi. Apa yang kamu lakukan di sini?, mengantar orang lain jalan-jalan lagi?." Steven menanggapi Michael sambil mengambilkan es krim untuk seorang pelanggan.

"Kali ini aku tidak hanya ingin membawa klienku jalan-jalan, aku ingin mengajaknya untuk membeli es krim panas khas buatanmu."

Steven memandang Michael dengan curiga

"Apa. Aku serius tahu, aku benar-benar ingin mengajak pelangganku untuk membeli es krim panas buatanmu itu."

"Gadis kecil ini?." Steven sekali lagi memastikan keaslian pesanan tersebut. Pasalnya penampilan usia Vivian tampak sangat tidak meyakinkan.

"Tentu saja, memangnya ada orang lain lagi?."

"Untuk keperluan apa seorang gadis kecil berbelanja hal yang tidak bisa ia makan?."

"Ayolah kawan,,, mereka membeli, dan, kamu dapat uang, apa susahnya."

"Baiklah, baiklah, aku tidak akan bertanya lagi. Tapi es krim khusus buatanku itu sekarang tidak ada. Lebih baik nanti kamu ikut denganku, aku akan membuatkan secara pribadi di rumah."

"Aku kan tidak sedang memesan es krim panas." Vivian berbisik di telinga Michael.

"Itu adalah kode untuk barang yang kamu inginkan." Michael balas berbisik ke arah Vivian.

"Ow..."

"Jadi, jam berapa kita bisa pergi?" Michael sekali lagi memastikan jadwal pertemuan mereka selanjutnya.

"Sesudah Matahari terbenam kamu bisa mendatangi apartemenku. Seberapa banyak yang kamu inginkan?."

"Kamu memiliki semua rasa campuran untuk es krim panasnya di apartemen bukan?. Agak susah untuk menjelaskan barang kepada orang yang baru pertama kali mencoba menu yang baru bukan?."

"Benar juga. Kalau begitu, kamu bisa memilih langsung di sana."

"Oke kalau begitu kita akan bermain dulu. Sampai jumpa nanti malam."

Michael dan Vivian pun pergi meninggalkan Steven sendirian untuk bermain wahana permainan yang ada di sana.

"Karena sudah terlanjur memasuki taman hiburan. Bagaimana kalau kita juga mencoba permainan yang disediakan di dalam taman hiburan ini." Michael sudah tidak sabar untuk bersenang-senang.

.

.

Menjelang matahari terbenam, Michael sudah menjemput Vivian di hotel.

"Ayo cepat. Steven paling tidak suka jika disuruh menunggu."

"Memang seberapa jauh kediamannya dari sini?." Vivian masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh Michael lalu memasang sabuk pengaman.

"Sekitar satu setengah jam perjalanan." Michael melajukan kendaraannya perlahan keluar dari hotel tempat Vivian menginap.

"Lumayan jauh?."

"Ya. Oleh karena itu, aku menjemputmu sekarang, karena takut dia akan berubah pikiran. dia merupakan orang yang gampang-gampang susah."

.

Satu setengah jam kemudian mereka tiba di sebuah apartemen mewah yang berada di tengah kota dengan pemandangan sungai dan perbukitan yang sangat indah.

"Aku rasa orang yang memiliki properti di sini merupakan orang yang mahal." Vivian takjub melihat pemandangan yang disuguhkan oleh kawasan tersebut.

"Benar sekali, aku juga berharap aku bisa membeli salah satu tempat yang ada di sini."

"Jika kamu memiliki kesempatan. Berusahalah untuk mencapai yang terbaik." Vivian memberikan semangat kepada Michael.

"terima kasih."

"sama-sama."

.

.

Michael dan Vivian dihentikan oleh security yang menjaga pos pemeriksaan.

"Apakah kalian sudah memiliki janji dengan orang yang tinggal di dalam sana?" security itu menghentikan mobil mereka karena mobil tersebut merupakan kendaraan yang asing.

"Ya pak. Kami sudah membuat janji dengan Steven. Bapak bisa memeriksanya."

Security itu lalu menghubungi Steven dan menanyakan tentang kunjungan Michael dan Vivian.

Setelah dikonfirmasi, akhirnya Vivian dan Mikhael lolos pemeriksaan dan diperbolehkan masuk komunitas tersebut.

Michael melajukan kendaraannya ke garasi bawah tanah. mereka lalu turun dari mobil dan menaiki lift yang langsung menuju lantai 27 di mana apartemen Steven berada.

Ding~

Michael dan Vivian melangkah keluar dari dalam lift.

"Kalian cukup cepat." Steven melihat Mikhail dan Vivian ketika ia hendak keluar untuk membuang sampah.

"Bukankah kamu tidak suka menunggu?."

"Benar. Oleh karena itu aku suka orang seperti kalian, hahaha ayo cepat masuk."

1
Mitha yoga
aku suka punya ruang dan kumpulin makanan yang banyak hehe/Good/
Mitha yoga
suka cerita yang tokohnya punya ruang.
aku juga pengen hehe...
Mitha yoga
aku suka berhalu...
pengen juga punya ruang hehe
adie_izzati
makanya jadi perempuan jgn sembarangan berzina...klo mau anak buat dgn cara betul...tahu nga mahu di madu, kenpa pilih jln salah. paling gue nga suka dgn jalan fikiran begini, byk drama...
adie_izzati
what the hell?.. ngapa nga guna ruang angkasa?.. apakah sengaja minta ditiduri?.. for what?.. anak?..banyak ny cara lain tuk dpt anak tp memilih jadi murahan?..miriss..
adie_izzati
Luar biasa
Roditya
sama-sama.
author juga terimakasih atas dukungannya 😊
Etty Rohaeti
terima kasih Thor
Aisyah Suyuti
seru
Lina Octavianti
Luar biasa
Salsabila Arman
lanjut
NR
iya..keren kok ceritanya
Salsabila Arman
lanjut
sahabat pena
berbaik sangka sangka saja vi.. siapa tau setelah tau john anaknya peter hubungan kalian akan di halalkan 🤣😄
sahabat pena
vivian janganlah lari dari peter hadapi dan berbicara jujur lah. biar kalian bahagia selalu
sahabat pena
haish vivian yg mau ketemu ayang hatinya jedag jedug tuh🤣🤣🤣🤣
🌸nofa🌸
luar biasa
sahabat pena
ya sudah gaskeun vivian 🤣🤣🤣🤣ternyata kalian berjodoh 🤣🤣
Salsabila Arman: lanjut
total 1 replies
SugaWife
nah kan,emang Peter orangnya
CaH KangKung,
👣👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!