NovelToon NovelToon
Home

Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Angst / Ibu Tiri
Popularitas:974.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: SunFlower

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan seorang gadis yang sangat ingin merasakan kehangatan dalam sebuah rumah. Tentang seorang gadis yang mendambakan kasih sayang dari keluarganya. Seorang gadis yang di benci ketiga kakak kandungnya karena mereka beranggapan kelahirannya menjadi penyebab kematian ibu mereka. Seorang gadis yang selalu menjadi bulan- bulanan mama tiri dan saudara tirinya. Kehidupan seorang gadis yang harus bertahan melawan penyakit mematikan yang di deritanya. Haruskah ia bertahan? Atau dia harus memilih untuk menyerah dengan kehidupannya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SunFlower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#3

Keyla berjalan dengan tertatih menuju kamarnya. Setelah memasuki kamarnya ia segera merebahkan dirinya di atas kasur. Keyla memenangis dalam diam, ia tidak tahu mana yang harus ia obati terlebih dahulu karena hampir seluruh badannya terasa sakit. Pipinya yang terasa kebas akibat tamparan Sofi yang berulang, kakinya yang memerah karena benturan. Dan kepalanya yang terasa hampir pecah saking sakitnya. Akhirnya seperti biasa ia memilih untuk tidur dan abai akan rasa sakit yang di rasakannya hingga pagi datang.

.

.

Keyla mengerang pelan saat merasa ada yang mengguncang tubuhnya.

"Bangun." titah Mahen dengan suara baritonnya. "Cepat mandi." Ucap Mahen singkat.

"Key nggak enak badan kak." Jawab Keyla lirih. "Lagipula inikan hari sabtu."

"Jangan banyak alasan kamu." Ucap Mahen sambil menarik paksa tubuh Keyla untuk segera bangun. "Memangnya kenapa jika hari ini hari sabtu? Cepat pergi ke kamar mandi."

Keyla membuka matanya. Kepalanya terasa pening sehingga membuat pandangannya memburam. Dengan langkah gontai Keyla pun memilih untuk menuruti perintah Mahen. Di saat Keyla sudah menghilang dari balik pintu kamar mandi Mahen memilih mengambil tas dan memasukkan beberapa baju milik Keyla.

Saat keluar dari kamar mandi Keyla terkejut melihat Mahen yang sedang memasukkan buku2 sekolah miliknya ke dalam tas ransel. "Kak Mahen." Panggil Keyla lirih. Ia menatap nanar Mahen.

Mahen menghentikan aktivitasnya lalu menoleh menatap wajah pucat Keyla. "Pakai." Ucap mahen sambil melemparkan jaket rajut ke arah Keyla.

"Kita mau kemana kak?" Tanya Keyla meminta penjelasan.

"Bukan kita tapi kamu. Kamu yang akan pergi dari rumah ini. Aku benar- benar sudah muak melihat wajah kamu." Jawab Mahen tanpa menatap wajah Keyla lalu melanjutkan memasukkan barang- barang lainnya.

"Maksud kakak?" tanya Keyla.

Mahen menghembuskan nafasnya." Kamu akan pergi dari rumah ini." Ucap Mahen sambil menunjuk Keyla dengan wajah kesalnya.

"Tapi Key harus kemana kak?" Tanya Keyla lagi.

Mahen memilih keluar dari kamar Keyla dan tidak menjawab pertanyaan dari Keyla. "Aku tunggu di depan." Ucapnya sambil berlalu pergi.

Keyla mengikuti ucapan Mahen dengan mata yang berkaca- kaca.

"Kak mahen mau kemana?" Tanya Kezia menghentikan langkah kaki Mahen.

"Kakak ingin keluar sebentar." Ucapnya pada Kezia lalu menoleh ke arah Keyla. "Cepat. Apa perlu aku menyeretmu." Mahen sedikit berteriak sehingga membuat Marka dan Mahesa menatap mereka bergantian.

"Kamu ingin bawa kemana anak pembawa sial itu?" tanya Malvindra.

"Aku ingin membawanya pergi dari rumah ini. Aku sudah tidak tahan jika harus tinggal satu atap dengannya." Terang Mahen sambil menatap sinis ke arah Keyla yang menundukkan kepalanya.

"Kenapa tidak dari dulu saja kakak membawa pembunuh itu pergi. Kalau perlu buat dia menjadi gelandangan." Ucap Mahesa dengan wajah angkuhnya.

Mendengar omongfan kakak- kakaknya membuat Kezia terdiam. Bukankah dengan membawa Keyla pergi itu berarti membebaskannya dari semua hal. Jika ia pergi lalu siapa yang akan ia suruh untuk mengerjakan tugas- tugasnya? Siapa yang akan ia jadikan pelampiasan kemarahannya? Siapa juga yang akan mengerjakan pekerjaan rumah?

"Tapi kak..." Kezia ingin protes.

"Sudah lah Zia biarkan saja." Potong Malvindra saat mendengar protes dari Zia. "Mau Mahen jual pun kakak nggak akan peduli." Ucap Malvindra lalu melangkah pergi. Lolos sudah air mata Keyla saat menatap kepergian Malvindra.

"Kak Esa, kakak jadikan mengajak Zia ke Mall?" Tanya Zia dengan nada manjanya. Ia berniat untuk membuat Keyla semakin merasa sakit hati.

"Tentu saja." Jawab Mahesa sambil mengusap kepala Kezia penuh sayang.

Kezia berhasil. Keyla kembali menitikan air matanya.

Sebegitu bencinyakah keluarganya sampai ingin menjual dirinya. Bahkan sekarang ia tidak tahu akan di bawa kemana dirinya. Dadanya begitu sesak,bahkan uuntuk sekedar bernafaspun Keyla merasa kesulitan. Bagaimana nasibnya setelah ini? Apakah mereka akan membiarkan dirinya untuk hidup sebatang kara.

Keyla menghapus air matanya kasar. Untuk sekali ini saja bolehkah ia merasakan iri? Keyla ingin di panggil nak oleh papanya. Ia juga ingin sekali di akui sebagai adik oleh kakak- kakaknya. Keyla juga ingin merasakan disayang, ia ingin di manja dan di perlakukan sebagai bungsu kesayangan dalam sebuah keluarga. Tapi itu semua hanya sebuah keinginan yang tak akan pernah bisa terkabul.

.

.

Sepanjang perjalanan Keyla hanya terdiam dengan sesekali menghapus air matanya yang tak berhenti mengalir.

Sampai saat Mahen menghentikan laju mobilnya. "Turun. " Perintah Mahen sambil membuka pintu mobilnya untuk Keyla.

Keyla menatap Mahen dengan wajah sembabnya. "Kak."

"Apa yang kamu harapkan?"  Tanya Mahen sambil tersenyum sinis. "Apa kamu berharap bahwa aku akan membuangmu? Jangan harap. Aku tidak akan membiarkanmu hidup bebas di luaran sana." Lanjutnya lalu berjalan pergi meninggalkan Keyla.

Bukannya sakit hati, Keyla malah menatap punggung Mahen sambil tersenyum lebar. Ia bergegas berjalan mengikuti langkah kaki Mahen. " Terima kasih karena kakak nggak jadi membuang Key." Ucap Keyla lirih tetapi masih bisa di dengar Mahen.

Setelah memastikan Keyla memasuki apartemennya Mahen memutuskan untuk keluar meninggalkan Keyla seorang diri. Ia memutuskan untuk pergi mengunjungi makam sang bunda.

Mahen menghembuskan nafasnya sambil menatap langit. "Maaf bunda hanya ini yang bisa Mahen lakukan untuk Keyla." Ucapnya sambil berkaca- kaca. "Mahen tidak membenci Keyla, tapi Mahen juga tidak bisa jika harus berada di dekat Keyla bunda. Wajah kalian terlalu mirip." Ucapnya sambil terisak. "Mahen takut jika nanti Mahen ikut menyalahkan Keyla atas kepergian bunda meskipun Mahen tahu Keyla tidak bersalah."

"Maafkan Mahen bunda." Ucapnya lagi.

Setelah cukup lama menagis Mahen memutuskan untuk pulang ke rumah.

.

.

Keyla terbangun dari tidurnya saat kembali merasakan rasa sakit pada kepalanya. Ia mendudukkan dirinya secara perlahan, Keyla mengusap hidungnya saat merasakan ada cairan yang keluar kembali dari kedua hidungnya. Keyla bergegas pergi ke kamar mandi saat melihat darah segar yang mengalir dari hidungnya.

Keyla mendongakkan kepalanya setelah di rasa aliran darahnya berhenti, ia menatap miris pantulan wajahnya yang terlihat sangat pucat.

"Apa aku harus memeriksakan diriku? " Ucapnya sambil memijit pelipisnya. "Tapi aku tidak punya uang." Ucapnya lagi lalu termenung. "Apa aku gunakan saja uang itu?"

Sebenarnya setiap bulan Keyla selalu mendapatkan transferan langsung ke rekeningnya. Tapi ia tidak tahu siapa yang selalu mentransfernya. Selama ini ia hanya menggunakan uang jajan yang di berikan oleh papanya melalui mama tirinya.

Keyla menghela nafasnya. " Huft.. Sudahlah, untuk apa juga memeriksakan kondisiku. Toh nggak ada lagi yang peduli." Ucap Keyla lalu memilih kembali untuk merebahkan dirinya.

1
Sumini Ningsih
kayla orangnya ngeyel juga sih
Sumini Ningsih
serba salah. sih emang buat mahsn
Sumini Ningsih
kasihan sekali kamu kay
Anonymous
suster tasya
Anonymous
berbelit2
Anonymous
masak kakak2 keyla bego banget thor
guntur 1609
bulshit kau kenan
guntur 1609
maaf..maaf..terus habis tu diulang lagi
guntur 1609
bagus tuh key. buat hidup mereka dalam penyesalan
guntur 1609
salah kau sendiri. karna kau yg mendidik kezia sprti tu
guntur 1609
dasat bodat kalian semuanya. enak saja kalian memaafkan sofi. bagaimana selama bertahun2 kalian siksa dia..bisa gak kalian. kalau kalian dibalik keadaanya. enak ja ngomong maaf
guntur 1609
masih gak sadar juga
Anonymous
permasalahan tlg diselesaikan one by one, sofia blm selesai tambah lagi eprsoalan kd campir aduk
Anonymous
suster tasya ada something wrong, jgn reina atau aini anaknya
guntur 1609
seperti ni ygvbagis sikapmu tegas. jangan mudah ditindas. terutama sm kenan
guntur 1609
lrmah kali pun kau key. kenan gak cocok kau bilang ayah. dan kenapa kakamu cepat kali kau terima
guntur 1609
ya gak sabar konfliknya. kapan key kasih tahu penyebab kecelakaan mamanya
guntur 1609
kenapa keyla gak mengatakan yg sebenarnya kalau kecelakaan mama mereka tubdiaebabkan oleh ayah merrka sendiri. panatas anak perempuan mereka di bilang key anak haram
Anonymous
la katanya keyla mau bongkar rahasia sofia, kpn thor
guntur 1609
ahh ceoat kalai memafkan kedua bajibgan ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!