siapa yang tidak kenal dengan kenzo putra aditama,putra pertama dari empat bersaudara yang di nobatkan sebagai keluarga kaya nomor satu di kota itu yang mendirikan berbagai cabang perusahaan dan juga bisnis putra dari pasangan bagas aditama dan juga rina marcelia ,kenzo di kenal sebagai mafia berdarah dingin yang memiliki sisi gelap yang kejam tanpa ampun,pria berusia 29 tahun itu juga di kenal anti pada wanita,bahkan wanita yang berani mendekati nya akan berakhir di rumah sakit,karena itulah sampai saat ini ia masih bertahan sendiri,namun pertemuan nya dengan seorang gadis yang di datang kan oleh seorang asisten kepercayaan nya membuat sosok jiwa iblis kenzo terpatahkan karena keberanian gadis itu dalam menghadapi kenzo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26 ciuman pertama
"Hahhhhh"
Nara menghela nafas berat nya,ia tau keinginan nya itu mustahil untuk di capai
"Makanlah,karena marah dalam keadaan perut lapar akan membuat mu tidak nyaman"
"Singkirkan makanan itu"ucap radit pelan yang masih dengan tatapan lurus nya
"Setidak nya fikirkan keadaan mama yang mengkhawatirkan kamu"
Prangggg
Radit langsung melempar nampan itu tepat de sebelah nara,sehingga membuat nara terperanjat kaget,ia menatap radit tajam
"Kau gila,kau bisa melukai perasaan mama jika kau bersikap seperti ini"terika nara yang benar-benar tidak habis fikir dengan jalan fikiran adik ipar nya itu
"Diammmm"
Bughhh
Radit mendorong tubuh nara,sehingga nara terduduk di lantai dan lengan nya langsung tergores dengan pecahan piring di lantai itu
"Akhhhhh"
Rintih nara sambil memegang lengan nya
"Radit,apa yang kau lakukan?"terika kenzo yang langsung memasuki kamar radit,karena ia mendengar suara kekacauan itu dari dalam kamar nya ia langsung melangkah ke arah kamar radit
"Bawa istri sialan kakak itu"
Terika radit,tanpa banyak bicara lagi kenzo langsung menarik lengan nara untuk keluar dari kamar radit
"Menyusahkan saja"gerutu kenzo yang masih menarik lengan nara menuju ke kamar nya
Tiba di sana,ia langsung menghempaskan lengan nara begitu saja
"Lain kali tidak usah ikut campur"ketus kenzo yang hendak melanjutkan tidur nya,namun tiba-tiba saja tatapan nya mengarah ke arah lengan nara yang mengeluarkan darah segar
"Ck,benar-benar menyusahkan saja"
Gumam kenzo yang langsung mengambil sebuah kota obat
"Duduk"perintah kenzo datar,namun nara tidak mengatakan apapun ia hanya menurut tanpa membantah,entah mengapa ketika menatap wajah serius kenzo yang mengobati nya nara malah menyinggungkan senyum nya
"Ishhh"ringis nara ketika kenzo membalut luka nya sambil menggigit bibir bawah nya karena menahan pedih
"Tahan sebentar,ini tidak akan lama kau merasakan pedih"ucap kenzo yang masih serius membalut luka itu,setelah selesai entah mengapa kenzo malah menatap ke arah nara,sehingga tatapan kedua nya bertemu dan terkunci satu sama lain
"Aku baru menyadari bahwa wajah nya cantik alami"batin kenzo terdiam
"Oh tuhan ken,apa yang sedang kau fikirkan"rutuk kenzo pada diri nya sendiri
"eeee tuan sudah selesai?"tanya nara mencoba menghilang kan kecanggungan yang terjadi,kenzo langsung mengalihkan pandangan nya dan juga melepaskan lengan nara yang sejak tadi ia pegang
"su,,sudah,lain kali berhati-hati lah"
Entah mengapa tiba-tiba saja kenzo menjadi salah tingkah dan juga kehilangan kata-kata nya
"terima kasih banyak tuan,kalau begitu saya,,,,,,"
"akkkkkk"
Tiba-tiba saja ketika nara hendak bangkit dari duduk nya dan melangkah pergi,kaki nya tersandung kaki kasur yang ia duduki sehingga membuat diri nya kehilangan keseimbangan dan berakhir menarik tubuh kenzo yang saat itu akan beranjak bangkit juga,sehingga kenzo yang tidak memiliki penyangga apapun terpaksa ikut ambruk,sehingga kedua nya tergeletak di atas lantai dengan posisi tubuh nara di bawah tubuh kenzo,dan untung nya kenzo dapat menahan tubuh nya dengan kedua tangan nya sehingga tubuh nya tidak menimpa nara di bawah nya,namun jangan tanyakan bagaimana posisi wajah kedua nya,bibir kenzo menempel pada bibir nara,sehingga membuat nara membulatkan mata nya dan berakhir saling menatap
"aaaaaaaa,brukkkk"nara berteriak histeris setelah tersadar dari keterkejutannya,dan langsung mendorong tubuh kenzo dari atas tubuh nya,entah mengapa kejadian saat malam itu kembali terlintas dalam fikiran nara,sehingga dengan cepat ia melangkah pergi dan tak menghiraukan luka nya yang kembali mengeluarkan darah,ia langsung membaringkan tubuh nya di atas sofa dengan menutupi seluruh tubuh nya hingga ujung kepala nya,jangan tanyakan bagaimana keadaan kenzo,ia masih duduk terdiam sambil memegang bibir nya
"manis"gumam kenzo dengan senyuman tipis dari bibir nya
"oh tuhan,dia mengambil ciuman pertama ku"monolog kenzo lagi,hingga ia baru menyadari bahwa nara sudah tidak ada lagi di sana,namun kenzo mengerutkan kening nya ketika melihat bercak darah di lantai dan kenzo baru menyadari luka nara pasti kembali mengeluarkan darah
"ck,menyusahkan saja"ucap kenzo dengan nada keras nya,agar nara dapat mendengar ocehan nya itu,namun melihat nara tidak merespon apapun,kenzo langsung meraih kotak obat itu kembali dan melangkah menghampiri nara,ia menyibak selimut nara dengan pelan
"dasar perempuan aneh,bagaimana bisa ia tertidur dalam keadaan seperti ini"
Kenzo duduk berjongkok untuk kembali mengobati lengan nara itu,sehingga setelah selesai ia hendak bangkit,namun melihat keringan yang bercucuran di dahi nara membuat nya kembali mendudukkan tubuh nya
"kenapa dia berkeringat,padahal AC nya menyala"gumam kenzo yang langsung membasuh keringat itu tengan telapak tangan nya
"panas?,kenapa tiba-tiba seperti ini,padahal tadi baik-baik saja,mungkin kah karena luka itu"batin kenzo bermonolog sendiri,ia hendak bangkit dari duduk nya untuk tidak memperdulikan nara,namun hati kecil nya menolak untuk mengacuhkan kedaan nara
"ada apa dengan ku?"
"ah tidak,saya hanya kasihan saja,saya akan merawat nya anggap saja sebagai balasan karena saat itu dia sudah merawat saya"
Lirih kenzo pelan yang akhir nya memutuskan untuk merawat nara malam itu sepanjang malam ia terus berjaga untuk memantau keadaan nara ,sehingga saat ia tau demam nara mulai menurun ia memutuskan untuk memejamkan mata nya dan membaringkan tubuh nya di atas kasur, karena memang sejak tadi mata nya sudah sangat berat untuk berjaga hingga tak lama setelah itu ia mulai terlelap dan masuk ke alam mimpi nya
Pagi pun tiba
Nara mengerjabkan mata nya ketika suara kicauan burung mulai terdengar riuh dari luar rumah
"apa tuan yang merawat saya tadi malam"batin nara sambil mengambil handuk yang masih tertempel kening nya yang tampak nya sudah mengering,ia menoleh ke arah kasur yang seperti nya kenzo sudah terbangun sejak tadi
Tiba-tiba saja ia teringat kejadian tadi malam,yang membuat nya bersemu dan benar-benar malu melihat wajah kenzo
"tuan mengambil ciuman pertama ku?"gumam nara sambil tersenyum menyentuh bibir tipis nya itu,entah mengapa ia menyukai kejadian tanpa sengaja tadi malam itu
"ah nara,apa yang kau fikirkan,berhenti memikirkan hal bodoh"rutuk nara pada diri nya sendiri,sehingga ia memutuskan untuk langsung bangkit dari tidurnya dan menyambar handuk untuk membersihkan diri nya,ia menyentuh lengan nya yang di perban erat itu dengan sebuah senyuman terukir dari bibir nya
aq dukung 10000%
ksian nara 😭😭