kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
drama layla
**
Siang berlalu dengan cepat ,langit berubah warna menjadi gelap ,tampak alesya menuruni tangga dengan cepat.
Alesya menghentikan langkahnya ,ia mematung menyaksikan keluarganya yang sedang menonton film di ruang keluarga , terdengar suara tawa bahagia ,menghiasi diberbagai sudut ruangan .
Alesya hanya bisa terdiam dan termenung melihat keluarganya bercanda ria saling melemparkan tawa satu sama lain tanpa dirinya .
Terlihat sekali seperti keluarga cemara yang sedang menghabiskan waktunya bersama .
" mau kemana ? " tanya hilda saat alesya sudah berada di dekatnya .
" keluar " jawab alesya singkat
"ini sudah malam , alesya ! Untuk apa kau berkeliaran diluar sana ? " ucap bimo menatap alesya sinis .
Alesya mendongak menatap bimo yang baru saja berbicara .
disebelah ayahnya tampak layla sedang bermanja menyadarkan kepalanya di dada bidang bimo .
"kalau orang tua bertanya jawab ,alesya " tekan bimo .
"hanya cari angin " ucap alesya sekenanya saja
Alesya menundukkan kepalanya , ia berusaha menyembunyikan rasa bencinya yang sudah tidak bisa terbendung lagi .
Melihat mereka semua tengah berbahagia ,membuat hati alisya kembali terluka .
Apalagi saat melihat bagaimana ia menderitanya dulu .
mati matian alesya berusaha menahan amarahnya .
Sangat tidak adil ! Mereka sangat tidak adil , mereka bisa tertawa bahagia tanpa kehadiran dirinya .
"malam-malam gini kamu mau kemana , alesya ? " ucap layla ikut bertanya dan menatap alesya dengan lekat .
"jangan pedulikan dia ,layla " ucap Akso sebari mengusap kepala layla dengan penuh kasih sayang .
"kamu mau kemana ,alesya ?" hilda menghampiri alesya, kini ia berdiri tepat didepan alesya .
Hilda meraih tangan alesya namun alesya dengan cepat menghindar uluran tangan hilda .
"ada urusan " jawab alesya datar .
" urusan apa ? Tidak baik seorang wanita keluar malam -malam begini , alesya " ujar hilda lembut .
Alesya menatap hilda heran ! Tumben sekali hilda mengkhawatirkan dirinya , setau alesya hilda dari dulu selalu acuh terhadapnya .
hilda tidak peduli alesya mau melakukan hal apapun ,bahkan hilda juga tidak mengkhawatirkan di saat alesya sakit parah sekalipun .
"bukan urusan mama " jawab alesya dengan datar .
"alesya " hilda tak percaya kemana alesya masih bersikap dingin kepadanya ?
"dasar anak yang tidak tau sopan santun " sentak bimo lalu berdiri dari duduknya .
" begini kah caramu berbicara kepada orang yang lebih tua darimu , alesya ! " lanjut bimo dengan mata tajam menatap alesya
"ya ,, beginilah aku " jawab alesya santai
Bimo tidak menyangka , alesya berani membalas ucapannya .
alesya bahkan balik menatap bimo dengan tatapan yang lebih tajam dari dirinya .
" seorang anak ! Yang tidak dididik seperti saya ini ! Mana tau apa itu sopan santun ? " ucap alesya menatap bimo sendu
" tolong jangan terlalu menyalahkan saya ,atas sikap saya ini "
" ini juga salah orang tua saya ,yang tidak mendidik saya dengan baik " lanjut alesya dengan seringai nya .
Balas alesya ,berhasil membuat semua orang yang berada disana terkejut setengah mati , layla bahkan menatap alesya terbelalak.
Layla tidak menyangka alesya akan seberani ini . Ada apa dengan alesya ? kebingungan menghiasi wajah layla .
" alesya ! " bentak hilda
Hilda menatap alesya tajam , tidak menduga alesya akan berbicara kasar seperti ini .
"hanya sebentar " jawab alesya dengan malas ,ia tidak mau berdebat sekarang .
"lagi pula hari memang belum terlalu malam , jam baru menunjukan pukul tujuh , masih terlalu sore bukan ? "
" menjijikan " ucap akso menatap alesya dengan penuh kebencian .
Akso yakin ! , ini trik baru alesya untuk menarik perhatian semua orang .
" ingin saya berkata jujur ? " alesya menatap lurus .
" kalian lebih menjijikn !! " desis alesya tajam .
"bahkan sangat menjijikan !Sehingga saya merasa sesak jika berada dekat dengan kalian !"
Alesya berlalu pergi dari sana , ia tidak memperdulikan teriakan sang ayah .
alesya sudah muak dengan mereka ,alesya tidak akan perduli lagi dengan mereka.
Harapan alesya untuk mereka sudah padam ,kehidupan pahit yang selama ini dirinya rasakan , membuat ia sadar untuk tidak terlalu menaruh harapan besar kepada orang lain .
Karena nyatanya , alesya kecewa dengan semua harapannya sendiri , ekspetasi alesya lah yang melukai dirinya sendiri .
Alesya terluka se luka -lukanya .
"pelayan , Cepet tahan dia sekarang juga " perintah bimo dengan emosi yang menggebu gemu .
Segeralah dua orang pelayan wanita bergegas menahan tangan alesya ,
" tolong patuh nona , saya tidak mau melukai nona dan saya juga tidak mau melihat nona terluka lagi " bisik bi mimin dengan sendu .
bi mimin memegang tangan alesya dengan erat , alesya hanya sedikit memberontak , ia menghargai bi mimin .
karna alesya tau, cuman bi Mimin lah satu-satunya orang yang menyayangi alesya dengan setulus hati dan cuman bi Mimin lah yang sudah merawatnya dengan penuh kasih sayang .
Ya,, alesya cuman punya bi mimin dirumah ini , alesya meras asing di rumahnya sendiri karna semua orang terlalu sibuk memperhatikan layla.
Segera alesya kini berdiri di depan bimo , keduanya saling berhadapan saling melempar tatapan tajam .
Layla kini berdiri memperhatikan alesya dan bimo dengan raut kepanikan .
Akso hanya menatap dengan santainya , ia bersikap seolah sedang menonton adegan drama film.
" apa maksud perkataanmu ,alesya " bimo menggelengkan kepala ketidak percayaannya kepada sikap alesya.
" begitukah sikapmu saat berbicara kepada keluargamu sendiri , alesya " tanya bimo penuh penekanan disetiap katanya.
Alesya menatap bimo dengan berani
, tak ada sedikitpun rasa takut dimatanya .
"kenapa ? "
"Tersinggung dengan ucapan saya barusan ? " tanya alesya remeh
"alesya !" tanpa sadar bimo menaikan intonasi nadanya , emosi bimo sudah menguasai sepenuhnya .
" dan lagi ,apa tadi ?keluarga ? Wooww saya terharu sekali mendengar penuturan mu ayah " sarkas alesya
" ada apa dengan kamu ,alesya , hari ini sikap kamu aneh sekali " tanya hilda dengan raut wajah bingungnya .
"layla menganguk setuju , Tadi juga alesya di sekolah kena hukum mah " adu layla
" apa ... "
" Dihukum ?? Kamu melakukan apa lagi alesya ?? " ucap bimo menghampiri alesya
"belum cukup kamu mempermalukan kami " bentak bimo
Bimo mencengkram tangan alesya dengan kuat, sehingga membuat alesya mengaduh sakit , bimo menuntut jawaban dari alesya.
alis alesya berkerut
" mempermalukan apa ayah ??
Tenang saja orang diluar sana tidak tau tentang hubungan kita kok , Kalian tidak perlu khawatir ! " ucap alesya
" lagi pula aku bukan bagian keluargamu , Bagaimana bisa aku memalukan mu , bukan begitu ayah ? " balas alesya dengan senyuman ejeknya .
Ucap alesya mampu membuat bimo terdiam dan tidak bisa berkata-kata ,
Memang benar semua orang tidak mengenal alesya sebagai putri bungsu keluarga Pransiko
"tetap saja perlakuanmu itu tidak baik , alesya! ,menindas orang lain itu tidak selalu membuatmu terpandang bagus dimata orang lain ! ". Ucap bimo mengalihkan perasaan gugupnya .
"menindas ? " Wajah alesya muram ! Sejak kapan alesya suka menindas orang ? Meski sedikit lupa dengan masa lalunya tapi alesya yakin dirinya tidak pernah melakukan hal itu !
" apa maksudnya " sambung alesya
" jangan berpura- pura lugu wajahmu tidak pantas , layla bilang lo sering bully orang lain !!" dengus akso malas
alesya menatap layla , ah alesya mengerti , seringai terlihat di wajah putih alesya , ia terus saja menatap layla dengan instan dan hal itu berhasil membuat layla tidak nyaman .
" K-kemarin aku lihat K-amu bully murid perempuan " cicit layla .
Layla bertindak lemah seolah merasakan bersalah kepada alesya karna sudah mengadukan perilaku alesya yang tidak baiknya.
"masih mau mengelak ? " bimo percaya semuanya yang dikatakan putrinya , layla tidak mungkin berbohong.
Alesya tersenyum miring !
" sekali lagi ,, saya tegaskan "
"Ini bukan urusan kalian , paham ? " tekan alesya
" dan lo " tatapan alesya tajam mengarah ke layla .
" kapan gw bully orang ?, ada bukti ?"cerca alesya
" M-mungkin aku salah l-iat " layla menunduk takut .
Melihat layla kembali melakukan sebuah drama , alesya memutar matanya dengan malas , sungguh menjijikan
"Buta ? " tanyanya sebari tersenyum manis
"layla tidak mungkin berbohong , mungkin ada kesalahpahaman disini ," lerai hilda ,ia memegang bahu alesya dengan lembut .
Alesya tertawa remeh
" terlihat jelas sekali ,bahwa kalian semua terlalu memihak " ucap alesya
"maaf aku salah " ucap layla dengan mata berkaca- kaca , seolah-olah alesya sudah menyakiti perasaannya.
"Drama murahan ! " ucap alesya ketus
" alesya ,, berhenti , Mau kemana kau malam -malam seperti ini ." teriak bimo marah
alesya bersikap acuh tah acuh , ia terus berjalan menuju pintu keluar .
"alesya ! " panggil bimo mengingatkan
alesya membalikan tubuhnya , ia menatap bimo dengan jengah .
" ini baru pukul tujuh ,Gak usah berlebihan . Biasanya kalian abai , kenapa sekarang kalian bersikap sok peduli "
"ah,,,, " seolah menyadarkan sesuatu , alesya menatap semua orang yang ada di depannya dengan pandangan mengejek.
"kalian tenang saja , orang di luaran sana ,tidak akan mengenali saya sebagai keluarga Pransiko "
"mereka hanya mengenal alesya hanya alesya " ucap alesya
" jadi kalian tidak usah takut saya akan mempermalukan kalian "
"Itu tidak akan terjadi bahkan tidak akan pernah terjadi " sambung alesya sarkas .
" kalian tidak sepenting itu "
Ketika alesya benar-benar sudah berlalu pergi , meninggalkan keluarganya dengan keheningan .
Bimo mendengus kasar ,ia berlalu pergi ke kamar dengan amarah yang memuncak .
Hilda terdiam mematung ,netranya terus saja menatap arah kepergian alesya dengan pikiran yang rumit
jelas ada sesuatu yang salah disini , hilda merasakan sebagian kekosongan hatinya .
Dan lagi , kenapa alesya berbeda ?
Tatapan itu... ?
seperti tatapan dengan penuh luka mendalam ..!
Tidak ada lagi tatapan alesya dengan binar ketika melihat dirinya .
Alesya melihat mereka ,seolah olah mereka adalah orang asing .
Hilda tidak tau , yang jelas hati hilda sekarang di landa kegelisahan yang tak menentu.
hatinya terasa di selimuti dengan rasa takut , entah ketakutan apa itu , Hilda pun tidak tau .
Layla sendiri hanya diam , hatinya bertanya -tanya kenapa alesya berubah secepat itu ?
Alesya Berubah drastis .jujur saja , perubahan alesya membuat dirinya tidak nyaman.
"menjijikan " ucap akso
" akso " hilda menatap akso dengan tatapan memperingati dimata nya .
"alesya juga adikmu " lanjut hilda
Akso mendengus
" adik ? "
akso tertawa remeh mendengarnya , bagi akso adiknya hanya layla ,alesya terlalu menjengkelkan untuk menjadi adiknya .
Melihat tanggapan akso seperti itu membuat hilda menghela nafas kasar.
karna hilda sibuk membantu suaminya berkerja membuat ia abai dalam mengurus ketiga anaknya .
Hilda baru menyadari alesya terlalu jauh dengan mereka .
" sangat menjengkelkan memiliki adik seperti nya " dengus akso berlalu pergi
"akso "
"abang mungkin lelah mah ,biar layla susul abang "seru layla ,ia memeluk mamahnya dengan singkat , kemudian berlari kecil menyusul akso .
"Hati-hati sayang " teriak hilda khawatir.
hilda menarik nafasnya dengan kasar , biarlah ia berbicara dengan alesya nanti anaknya itu tidak bisa di tebak .
Hilda yakin sikap memberontak alesya hanya sebagian bentuk dari kekesalannya .
Hilda menyakinkan dirinya !
**
Sedikit saran, untuk perbaikan./Determined/
Semangat terus kak, ceritanya bagus.