NovelToon NovelToon
Cantik-cantik Pelakor

Cantik-cantik Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vina Melani Sekar Asih

Namaku Delisa, tapi orang-orang menyebutku dengan sebutan pelakor hanya karena aku berpacaran dengan seseorang yang aku sama sekali tidak tahu bahwa orang itu telah mempunyai pacar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vina Melani Sekar Asih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Setelah hari ulang tahunnya yang berkesan, Delisa masih merasa bahagia ketika ia duduk di kamarnya pada malam harinya. Ia tersenyum melihat tumpukan kado di atas meja belajar, hadiah dari Azka, Caca, dan teman-temannya. Masing-masing kado sudah ia rencanakan untuk dibuka satu per satu, membayangkan kejutan apa yang ada di dalamnya.

Delisa memulai dari kotak kecil berwarna merah muda yang diberikan oleh Caca. Di sudut kotak itu ada pita kecil yang terpasang rapi, seakan-akan dibuat dengan penuh hati. Saat membuka kotak itu, Delisa menemukan sebuah gelang bertuliskan "Best Friends Forever" dengan inisial "D" dan "C" yang kecil namun indah di salah satu sudutnya. Gelang itu tampak berkilau, dan jelas bahwa Caca memilihnya dengan penuh perhatian.

"Aduh, Caca, kamu tahu aja aku suka perhiasan kecil begini," gumam Delisa dengan senyum bahagia.

Terselip di bawah gelang itu, ada sebuah surat kecil yang ditulis tangan oleh Caca. Delisa membuka surat itu dan mulai membacanya.

"Delisa, sahabat tersayangku. Terima kasih sudah menjadi sahabat terbaikku selama ini. Semoga ulang tahun kali ini membawa banyak kebahagiaan dan kesuksesan buat kamu. Semoga kita selalu bisa bersama dan mendukung satu sama lain, baik di masa senang maupun susah. Kamu adalah teman yang selalu aku syukuri, dan aku harap kita akan selalu berteman selamanya. Love, Caca."

Membaca surat itu, hati Delisa dipenuhi rasa haru. Ia tahu bahwa persahabatannya dengan Caca adalah salah satu hal yang paling berharga dalam hidupnya, dan ia sangat bersyukur memiliki sahabat yang begitu peduli dan setia.

Setelah mengagumi gelang dari Caca, Delisa beralih ke kado berikutnya, sebuah kotak berwarna biru dengan pita putih. Ia tahu kado ini berasal dari Azka karena ada tulisan kecil di atasnya, "Untuk Delisa tersayang." Delisa membuka kotak itu dengan hati-hati, merasa penasaran dengan apa yang disiapkan oleh pacarnya itu.

Di dalam kotak tersebut, ia menemukan sebuah album foto yang sudah dihias dengan penuh kreatif. Di sampul album itu, ada foto mereka berdua yang diambil beberapa bulan yang lalu saat mereka sedang liburan bersama teman-teman. Delisa membuka halaman pertama album itu, dan ia menemukan foto-foto kenangan mereka berdua sejak awal mereka berteman hingga mereka berpacaran.

Setiap halaman memiliki sedikit catatan dari Azka tentang momen spesial dalam foto tersebut. Misalnya, di salah satu foto yang diambil di taman bermain, Azka menulis, "Ini pertama kalinya aku tahu bahwa kamu takut naik wahana, tapi kamu tetap berani mencoba demi aku. Terima kasih, Del."

Lalu di foto lain, saat mereka sedang belajar bersama di perpustakaan sekolah, Azka menulis, "Momen di mana aku sadar bahwa kita cocok bukan hanya sebagai teman, tapi sebagai pasangan."

Delisa tersenyum dan merasa sangat tersentuh dengan usaha Azka untuk membuat album ini. Ia tahu bahwa setiap momen dalam album ini begitu berarti bagi mereka berdua. Saat ia membaca setiap kata yang ditulis Azka, ia merasa seperti menghidupkan kembali kenangan indah yang telah mereka lalui bersama.

Setelah menikmati album foto dari Azka, Delisa melihat ada satu lagi kado yang berukuran cukup besar dan terbungkus kertas berwarna cerah. Ia mengambil kado itu dan merasa sedikit penasaran karena tidak ada nama pengirimnya.

Saat Delisa membuka bungkusan itu, ia menemukan sebuah boneka besar berbentuk beruang yang sangat lucu. Boneka itu berwarna cokelat lembut dengan pita merah di lehernya. Delisa langsung tersenyum melihat boneka tersebut dan memeluknya dengan penuh suka cita. Di kaki boneka itu, ada selembar kartu kecil.

"Delisa, selamat ulang tahun! Semoga boneka ini bisa jadi temanmu saat kamu merasa sendiri. Ingat bahwa kamu selalu punya orang-orang yang peduli dan sayang padamu. - dari seseorang yang spesial."

Delisa berusaha menebak siapa yang memberikan boneka itu, tapi ia tidak menemukan jawaban. Siapa pun yang memberikannya, Delisa sangat bersyukur atas kado yang manis ini.

Satu per satu kado ia buka, mulai dari perhiasan kecil, buku bacaan yang ia sukai, hingga berbagai barang lucu lainnya yang mencerminkan perhatian teman-temannya terhadap dirinya. Setiap kado yang dibuka membuat Delisa merasa semakin bersyukur, karena ia menyadari bahwa orang-orang di sekitarnya benar-benar peduli dan memahami kesukaannya.

Ketika semua kado sudah dibuka, Delisa duduk di atas tempat tidurnya sambil memeluk boneka beruang besar yang diberikan Azka. Ia merasa sangat bahagia dan terharu. Semua kado ini bukan hanya hadiah fisik, tetapi juga bukti cinta dan perhatian dari orang-orang di sekitarnya.

Saat itu, ponselnya berbunyi. Ternyata pesan dari Azka.

"Hei, Del. Sudah dibuka semua kadonya? Semoga kamu suka yang dari aku ya."

Delisa tersenyum dan langsung membalas, "Sudah, Azka. Aku suka banget album fotonya. Terima kasih ya, kamu benar-benar perhatian banget."

Tidak lama kemudian, pesan lain masuk dari Caca.

"Gimana, Del? Gelangnya pas nggak? Aku milihnya lama lho biar yang paling cocok buat kamu."

Delisa tertawa kecil membaca pesan itu, kemudian membalas, "Pas banget, Ca. Terima kasih ya, kamu memang sahabat terbaik."

Delisa menghabiskan malam itu dengan rasa syukur dan bahagia, menyadari bahwa ia dikelilingi oleh orang-orang yang tulus mencintai dan mendukungnya. Hari ulang tahunnya kali ini benar-benar berbeda dari yang sebelumnya, karena bukan hanya tentang hadiah fisik, tetapi juga tentang kedekatan, perhatian, dan cinta dari mereka yang ia sayangi.

Ia menutup matanya sambil tersenyum, berjanji dalam hatinya untuk menjaga hubungan baik dengan semua orang yang telah membuat harinya begitu istimewa.

Delisa menutup ponselnya dan melirik ke arah jendela kamarnya. Langit malam terlihat indah dengan bintang-bintang yang berkilauan, seakan ikut merayakan hari ulang tahunnya yang penuh kejutan. Hatinya terasa begitu hangat dan tenang. Ia merasa semua perhatian dan kasih sayang yang diterimanya seperti bintang-bintang yang menyinari gelap malam, membuatnya menyadari betapa berartinya kehadiran orang-orang di sekelilingnya.

Delisa kembali mengingat kejutan ulang tahun yang diberikan Azka dan Caca di sekolah. Bagaimana mereka berdua berpura-pura cuek seharian, membuatnya sempat merasa sedih dan khawatir. Tapi ternyata, itu semua adalah bagian dari rencana mereka untuk memberinya kejutan. Memikirkan momen itu, Delisa tak bisa menahan tawa kecil. Rasanya luar biasa bahwa Azka dan Caca mau repot-repot mengerjainya hanya demi membuat ulang tahunnya berkesan.

Delisa pun tak lupa mengucapkan doa dalam hati. “Terima kasih, ya Allah, atas semua kebahagiaan ini. Terima kasih sudah memberikan orang-orang baik yang selalu ada di sampingku. Semoga aku bisa menjaga hubungan ini dengan baik dan menjadi lebih dewasa.”

Ia memejamkan mata, merasakan kehangatan boneka yang didekapnya, dan membayangkan semua wajah yang membuat hari ulang tahunnya begitu istimewa. Dalam keheningan malam, Delisa tersenyum lembut. Baginya, tahun ini adalah awal dari kebahagiaan yang lebih besar, dan ia siap menghadapinya bersama orang-orang tercinta yang selalu ada di sampingnya.

1
fatin fatin
Aku suka ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!