We Miss You, Dad
Embun pagi hari ini menyelimuti bumi, membuat pagi ini terasa sangat dingin yang juga memberikan rasa damai dan refleksi yang mendalam. Suara alarm berdering beberapa kali tak membuat pemilik deringan alarm membuka matanya malah mempererat selimutnya agar tetap hangat.
Tak lama sebuah ketukan keras membuat tidurnya sedikit terusik dan beberapa kali teriakan seseorang memanggil namanya tanpa henti. Gadis itu perlahan membuka kedua mata. Ia menyipitkan matanya untuk menyesuai cahaya yang ingin menerobos masuk, tangannya meraba kasur untuk mencari ponselnya yang berdering.
“Audreyyyyyyy, bangunnnnnn ! Kerja woy, kerja !!”
“Masih jam li,---
“ASTAGA AUDREYYYYYY ! INI UDAH JAM TUJUH TIGA PULUH ! BUKA MATA LO DENGAN BENAR !” pekik seseorang yang teriakannya juga terdengar dari luar.
Audrey yang masih tak percaya langsung menatap jam diponselnya dengan mata yang masih menyipit karena saat mengangkat telepon dari sahabatnya, Audrey kembali memejamkan kedua matanya. Benar saja ! Jam sudah menunjukan jam tujuh tiga satu membuat Audrey memekik panik sementara sahabatnya menjauhkan ponselnya dari telinganya.
Sambungan telepon terputus, Audrey langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Untung saja kamar kosnya memiliki kamar mandi didalamnya membuat Audrey tak harus keluar kamar untuk pergi mandi.
Sementara itu, di kediaman Maverley seorang wanita paruh baya sedang mengetuk kamar putranya yang sedari pagi belum ada keluar kamar membuatnya sedikit khawatir ditambah lagi seorang wanita cantik di sebelahnya yang memanggil nama putranya dengan nada kepanikan.
“Aruna, sebaiknya kita tunggu Chandra di bawah saja. Sepertinya dia sedang berada di kamar mandi. Ayo !” ajaknya.
“Tapi tan,”
“Sudahlah, ayo !” ajaknya lagi seraya menarik tangan Aruna supaya tidak menganggu putranya yang entah sedang apa.
Aruna dengan lesu mengangguk, ia membiarkan Mami Cellia membawanya ke bawah walau sebenarnya dia tidak rela jika Chandra belum keluar kamar. Sementara itu, sosok pria yang dipanggil sedang menikmati cuaca dingin di balkon kamarnya ditemani segelas coklat hangat dan ipad yang berada dalam pegangannya.
“Tante, kapan pertunangan Aruna dengan Chandra dilaksanakan ? Aruna takut jika Chandra akan terpikat dengan wanita-wanita diluaran sana,”
Mami Cellia menghela nafas panjang. Dia menatap kekasih putranya dengan tatapan yang sulit diartikan. Setiap hari Aruna akan datang ke kediaman Marveley hanya untuk bertemu dengan Chandra, tetapi putranya terus menghindar dari wanita dihadapannya, entah karena apa. Setahu Mami Cellia keduanya adalah sepasang kekasih tetapi putranya tidak pernah mengenalkan Aruna kepada mereka.
“Sebenarnya kalian sepasang kekasih atau bukan, Run ? Kenapa tante merasa disini hanya kamu yang mengharapkan putra tante ?”.Pertanyaan Mami Cellia membuat Aruna gugup, namun berusaha untuk bersikap seperti biasa.
“ Tante, kalau Aruna bukan kekasih Chandra. Aruna tidak akan berada disini, apalagi sampai datang ke rumah ini,” jawabnya tenang.
“Kalau benar begitu, kenapa Chandra menghindar darimu, Runa ?”
“Kita ada masalah, tante dan---
“Masalahnya wanita yang dihadapan mami, bukan kekasihnya Chandra !” Pernyataan Chandra membuat kedua wanita beda usia itu menoleh.
Terlihat Chandra sudah siap dengan setelan jasnya, di sebelahnya ada asisten pribadinya.
“Chandra,”
“Mam, Chandra berangkat dulu. Jangan lupa usir wanita ini dari kediaman kita. Karena sampai kapanpun Chandra tidak menyukai wanita seperti dia !”
Perkataan menusuk keluar dari mulut Chandra membuat Aruna merasa sakit hati. Dia sudah dari lama menyukai Chandra tapi cintanya tak terbalaskan membuat Aruna mengubah penampilannya agar Chandra jatuh hati kepadanya.
***
Sedangkan ditempat lain, Audrey dan sahabatnya Tika sedang membersihkan toilet yang berada di lantai tiga. Bukan hal baru bagi keduanya, sudah sering sekali keduanya membersihkan toilet hanya karena telat semenit bahkan paling lama lima menit tetap saja dihukum.
Keduanya bekerja sebagai waiters di salah satu hotel dan penginapan perusahaan CM Group. Bekerja part time hanya untuk menunggu panggilan kerja di perusahaan CM Group, bagi keduanya tidak apa melamar menjadi staff kebersihan diperusahaan itu karena gajinya yang sangat besar untuk pekerjaan mereka.
“Dasar manager jaenam !! Telat semenit dihukum, telah lima menit dihukum ! Untung aja part time bukan full time. Bisa gila gue kerja di sini,” kata Tika sambil menggosok kloset yang terlihat kotor. Audrey hanya menggelengkan kepalanya, sudah biasa mendapatkan hukuman diluar BMKG seperti ini. Baginya apapun itu asal tidak ada pemotongan gajinya.
“Tika, Audrey, dipanggil bu Samantha. Di suruh keruangannya,sekarang !” seru seorang waiters yang menghampiri keduanya dengan wajah panik.
“His, kenapa lagi !” kata Tika kesal bahkan sikat kamar mandi di lemparkan begitu saja saking kesalnya.
“Ya nggak tahu, buruan dah ! Isu-isunya malam ini semua karyawan bakal lembur, “
Mendengar kata ‘lembur’ membuat Tika sedikit membuang rasa kesalnya, dia dengan cepat menarik tangan Audrey, sebelum itu dia merebut alat pembersih dari tangan Audrey lalu membuangnya kesembarang arah dan mengikuti rekan mereka untuk ke ruangan manager.
Sesampainya disana, ternyata sudah ramai dengan rekan kerja mereka yang berdiri dihadapan manager. Audrey dan Tika berdiri ditengah-tengah untuk mendengar penjelasan manager mereka.
“Sudah kumpul semua ? Part time, full time overtime ?” candanya di akhir kalimat. Namun candaan itu sangat garing ditelinga karyawan.
Bahkan menutupi rasa canggungnya, Samantha mengambil sikap serius. Dia mengatakan bahwa malam nanti ada pertemuan antara pemilik hotel dengan klien luar negeri. Samantha juga memberitahukan berapa banyak orang yang akan datang dan mereka harus mempersiapkan ruangan untuk pertemuan dan ruang istirahat untuk klien pemilik hotel.
Samantha juga tidak ingin ada kesalahan apapun dengan acara besar nanti malam, “Jangan membuat saya malu dengan kinerja buruk kalian,”
“baik bu,’
“Sekarang bubar dan kembali bekerja !” titahnya. Satu persatu karyawan beranjak meninggalkan ruangan manager dengan wajah berseri saat tahu mereka akan lembur daan mendapatkan bonus malam ini.
“Dan untuk kalian berdua, tetap lanjutkan hukuman kalian !” kata Samantha kepada Tika dan Audrey yang terlihat akan keluar ruangan.
“Baik bu, demi gaji dan uang lembur dengan sepenuh hati akan saya lakukan !” sahut Tika dengan wajah tersenyum padahal dalam hatinya sangat kesal melihat wajah songong managernya.
***
“Chandra ! Tungguin gue !”
Chandra sengaja menulikan telinganya begitu juga dengan asisten Chandra yang tampak tak menyukai keberadaan Aruna yang terlihat sangat ingin menempel dengan atasannya.
“Chandra !”
‘Awww’ Aruna terjatuh saat menginjak lantai yang basah sehabis di pel oleh petugas kebersihan. Melihat Aruna yang terjatuh bukannya datang menolong Aruna, Chandra malah mempercepat langkah kakinya menuju lift khusus CEO bersama asistennya.
“Jangan biarkan dia menginjak perusahaan ini,” kata Chandra kepada asistennya. “Baik pak,”
Pintu lift terbuka Chandra langsung keluar menuju ruangannya. Wajahnya yang sangat tampan membuat kaum hawa menginginkan untuk bisa bersanding dengannya bahkan Aruna salah satunya yang mengejar Chandra.
“Bisa kerja nggak sih lo ! Akhhh ! Sial !” pekik Aruna saat petugas kebersihan meminta maaf. Padahal itu kesalahan Aruna sendiri yang tidak melihat papan kebersihan.
“Maaf nona, sebenarnya anda yang salah karena melewati jalan yang sudah diberi tanda peringatan,” katanya tanpa takut.
“Kau !!”
“Permisi nona, tuan meminta anda untuk segera pergi dari perusahaan ini dan anda tidak diperbolehkan lagi keluar-masuk perusahaan !”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Rani R.i
baru baca udahh seruu niy ceritanya,,semangat kk author..🥰🥰🥰
2024-10-27
1
Sandisalbiah
absen thor
2024-11-19
0
Yati Rh
mampirrrrr..
2024-11-19
0