Gadis yang bernama zeline gracella berusia 18 tahun hidup sebatang kara, orang tua zeline meninggal akibat kecelakaan saat zeline berusia 15 tahun, dia bekerja paruh waktu demi membiayai sekolah nya dan juga kehidupan sehari-hari nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Pukul 05:00 zeline terlebih dahulu bangun, zeline melihat ke arah samping dan melihat arfan tengah tidur terlelap.
"Tumben tuan arfan belum bangun jam segini, tapi kenapa wajah nya terlihat begitu lelah apakah tadi malam tuan arfan lama tidur karena pekerjaan nya gumam zeline dalam hati."
"Hah sudah lah aku mandi saja agar tidak telat hari ini bersekolah", zeline masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuh nya.
Setelah berapa menit zeline telah menyelesaikan ritual nya di kamar mandi, zeline masuk ke dalam walk in closet dan memakai seragam sekolah nya.
Zeline berjalan ke meja rias, dan menatap kaca, huh ini memang sudah takdir ku, aku harus siap menjalani nya, walaupun aku tidak tahu kedepan nya aku bagaimana batin zeline dalam hati.
Saat zeline telah menyelesaikan semua rutinitas nya, arfan bangun dan melihat ka arah zeline yang sudah rapi.
"Selamat pagi tuan", sapa zeline di pagi hari.
"Selamat pagi juga baby, kau sudah rapi sekali, kau duluan lah turun tunggu aku di bawah, seperti nya mommy dan daddy sudah datang pagi-pagi sekali"
"Iya tuan aku akan menghampiri mommy dan daddy, kau mandi lah tuan agar tidak telat ke kantor nya"
Sebelum zeline keluar dari kamar, arfan beranjak dari ranjang dan mencium kening zeline.
Arfan masuk ke dalam kamar mandi, dan zeline keluar dari kamar dan berjalan ke bawah menggunakan tangga.
Sesampai nya di bawah zeline belum melihat tanda-tanda ada nya keberadaan orang tua arfan.
Zeline memilih pergi ke dapur, sampai nya di dapur para maid menyapa zeline.
"Selamat pagi nyonya", ucap maid yang ada di dapur bersama.
"Pagi juga kak, kak jangan panggil aku nyonya aku nggak setua itu hem, panggil aja aku zeline kak"
"Hem nyonya kami tidak berani ini perintah dari tuan arfan"
"Haduh kalau begitu panggil nona saja kak biar nanti aku yang bicara kepada tuan arfan"
"Baik nyonya...."
"Em kalian masak apa, apa aku boleh bantu" tanya zeline.
"Tidak usah nyonya biar kami saja yang menyelesaikan nya, lagian nanti seragam nyonya kotor"
"Oh iya kak maaf lupa aku sudah memakai seragam, eh tapi kok manggil nya nyonya lagi sih kak"
"Maaf nyonya eh nona maafin bibi nona"
"Sudah lah bi kalian lanjut saja memasak nya, aku akan ke halaman depan untuk menunggu tuan arfan"
Zeline berjalan keluar dari mansion, dan menikmati udara pagi hari di halaman mansion.
Alex tidak sengaja melihat zeline sedang menikmati udara di pagi hari, hem cantik pantas saja bos bisa luluh, selain cantik nona zeline juga sangat baik dan lembut orang nya batin alex dalam hati.
Arfan turun ke bawah dan melihat ke sekeliling tidak melihat keberadaan zeline sama sekali.
Arfan bertanya kepada salah satu maid, "bi ella, gadis ku dimana bi"
"Oh nona zeline ada di halaman depan tuan"
"Mengapa kalian memanggil nya nona seharusnya gadis ku di panggil nyonya, sebentar lagi dia akan menjadi nyonya mansion ku"
"Tapi tuan nona zeline menolak saat kami memanggil nya nyonya, dia berkata ingin di panggil nona saja tuan"
Hem iya bi, arfan meninggalkan maid dan berjalan keluar mansion, arfan melihat zeline tengah menikmati udara yang segar.
Arfan menghampiri zeline dan memeluk nya dari belakang.
"Tolong tuan arfan aku mau di culik", ucap zeline tak sadar bahwa arfan lah yang memeluk nya.
Arfan tertawa melihat gadis nya sangat polos, sayang ini aku, zeline mebalikkan tubuh nya dan menatap wajah tampan arfan.
"T-tuan aku kira aku di culik", zeline merasa sangat malu.
"Sudah lah ayo kita sarapan dulu, nanti kita telat", arfan memegang tangan zeline dengan lembut menuju meja makan.
Di meja makan terlihat arfan, zeline dan juga alex sedang menikmati sarapan pagi nya, tanpa bersuara hanya terdengar suara sendok dan garpu yang berada di atas piring mereka masing-masing.
"Alex mommy dan daddy tidak ada datang" arfan sengaja memecahkan keheningan.
"Tidak tuan mereka tidak jadi datang, tuan besar dan nyonya besar sedang menghadiri pernikahan kakak sepupu tuan di swiss"
"Lho mengapa mommy dan daddy tidak bilang apa-apa kepada ku"
"Mungkin karena tuan sangat sibuk, jadi nyonya dan tuan besar tidak ingin mengganggu tuan"
"Hem sudah lah ayo kita berangkat, kita ke SMA HARAPAN BANGSA terlebih dahulu"
Di dalam mobil tidak ada percakapan antara zeline dan arfan terlihat hanya hening saja, alex bingung melihat sikap bos nya mengapa hanya diam saja tidak seperti biasa nya menanyakan jadwal nya.
Setelah berapa menit akhir nya mereka tiba di sekolah zeline turun dari mobil arfan.
"Terima kasih tuan, kalian hati-hati lah, setelah pulang sekolah aku langsung bekerja"
"Iya baby kamu semangat sekolah nya"
Arfan meninggal kan area sekolah menuju markas nya sebelum ke kantor nya.
Zeline!!! Teriak nevarine berlari kecil menghampiri zeline.
"Iya ampun kenapa harus lari-lari gitu, entar kamu jatuh loh"
"Hehehe maaf zel habis nya aku masih kepo, dan kamu masih hutang penjelasan kepada ku"
"Hem iya iya nanti aku jelaskan, sekarang kita masuk dulu ke dalam kelas", zeline dan nevarine bergegas menuju kelas nya.
Sesampai nya di kelas mereka duduk di kursi nya masing-masing.
Di markas arfan, arfan terlihat raut wajah nya menahan emosi, bagaimana kalian bisa kecolongan.
"Maafkan kami tuan, kami akan segera menyelediki siapa yang mencuri senjata kita tuan"
"Cari dengan teliti jangan sampai ada kesalahan, jika terjadi sesuatu kepala kalian yang saya penggal"
Arfan beranjak dari tempat nya masuk ke dalam mobil nya, dan menuju kantor nya.
15 menit berlalu arefan tiba di depan kantor nya, arfan masuk ke dalam di ikuti alex yang berada di belakang nya, semua karyawan berdiri menyambut arfan.
"Selamat pagi pak", ucap semua karyawan bersama.
Hem, arfan menjawab dengan deheman saja dan tidak lupa wajah datar nya, arfan masuk ke dalam lift dengan alex tetap setia mengikuti nya dari belakang.
Ting bunyi lift.
Arfan berjalan masuk ke dalam ruangan nya, dan duduk di kursi kebanggaan nya, alex meninggalkan ruangan bos nya dan berjalan menuju ke ruangan nya.
Di sekolah zeline dan nevarine sedang istirahat, dan memilih makan di kantin seperti biasa nya, kini mark juga ikut bergabung.
"Eh zel kamu kemana semalam kenapa kamu nggak masuk"
"Semalam aku kurang enak badan mark, jadi aku tidak masuk semalam", zeline terpaksa berbohong kepada mark agar mark tidak curiga.
Tanpa mereka sadari sepasang mata menatap ke arah meja zeline, rum liat tuh perlu di kasih peringatan tuh.
"Bener yang lu bilang el abis ini kita labrak si zeline, masa dia ngedeketin mark sih"
Zeline dan nevarine telah menyelesaikan makan nya di kantin, mereka berdua berjalan menuju kelas.
Saat mereka berdua berjalan, arumi dan elsa datang menghampiri mereka.
"Heh cewek kampung nggak usah loe sok kecantikan pake ngedeketin mark segala lagi centil banget sih lu jadi cewek"
"Maksud lu apa sih rum gua nggak ada ngedeketin mark, dia sendiri yang datang"
"Apasih lu rum nuduh-nuduh zeline", nevarine terlihat kesal saat arumi berkata kasar kepada sahabat nya.
"Sudahlah nev kita ke kelas aja nggak usah di ladenin lagi", zeline menarik tangan nevarine berjalan menuju kelas.
Sesampai nya di kelas nevarine masih terlihat sangat kesal, sudah nev biarin aja jangan di tanggepin, zeline menenangkan sahabat nya.
"Kesel aja gua zel lu di gituin, sok kecantikan banget sih si arumi, udah mirip dugong juga masih aja bertingkah"
"Hahahaha nev plis deh sudah-sudah ayo kita duduk sebentar lagi pelajaran kita bakal di mulai"
Di kantor arfan tepat nya di ruang arfan, arfan mendapat info bahwa gadis nya ada pria yang mendekati nya.
"baik tuan" kata alex sambil keluar munuju ruang kerjanya kembali.