NO.14 I'M LEGENDS

Pertandingan Union Berlin U - 19 yang menjamu tamunya Holstein Kiel U - 19 di Stadion Sportplatz Im Park Wuhlheide sudah memasuki menit menit terakhir.

Dengan skor 3 : 2, dimana tuan rumah Union Berlin U - 19 berhasil mengejar ketertinggalannya dari tamunya Holstein Kiel.

Holstein Kiel yang kini tertinggal juga berusaha mencari gol ketiganya dan mereka saat ini tidak berharap menang seperti sebelumnya.

Mereka hanya ingin menyamakan kedudukan saja di pertandingan ini.

Para pemain Union Berlin U - 19 kali ini bermain menggunakan otaknya setelah mereka kembali unggul.

Mereka memainkan pelanggaran pelanggaran kecil yang membuat para pemain Holstein Kiel kesal.

Apalagi pelanggaran pelanggaran ini di lakukan dengan orang orang yang berbeda.

Wasit Jorrick juga tidak berbuat apa apa karena jelas pelanggaran yang di buat para pemain Union Berlin tidaklah dalam radar untuk di berikan hukuman kartu kuning.

Finn Jaensch sudah gelisah di pinggir lapangan dan berdiri di area komando untuk mengarahkan anak asuhnya itu.

Sementara Andre yang juga sama berdiri di area komando tetapi tidak memberikan arahan, Andre hanya menatap pertandingan dengan seksama dan mencari celah celah untuk membuat permainan ini mati seutuhnya.

Saat menit ke 87, pelanggaran terjadi dan konflik sedikit terjadi.

Andre memanfaatkan ini dan memanggil Tobias.

Tobias berlari ke sisi lapangan dengan keringat yang sudah bercucuran.

"Tobias, dengarkan instruksi terakhir ku ini!" Bisik Andre di telinga Tobias.

"Cari ruang di antara Schleemann dan Thiesen. Schleemann sudah fokus membantu organisasi ke depan dan melupakan tugasnya sebagai gelandang bertahan, Thiesen sudah kelelahan saat ini. Aku hanya ingin kamu mendapatkan bola di ruang tersebut dan berikan pada backourt lawan, biarkan Pratsler yang menyelesaikan. Beritahu Pratsler tentang hal ini." Andre menepuk bahu Tobias untuk segera kembali.

Tobias berlari ke dalam lapangan dan langsung menuju Pratsler lalu memberitahunya instruksi pelatih untuk tetap di sekitaran Pernot dan Thiesen.

Setelah memberitahunya, Tobias melakukan instruksi terakhir pelatih Andre.

Tobias memotong ruang antara Schleemann dan Thiesen saat tim Holstein Kiel ingin membangun serangan mereka.

Ini membuat Schleemann harus memberikan bola ke depan lagi karena di belakangnya ada Tobias yang pasti akan memotong operan bolanya.

Saat Schleemann akan mengoper bola ke Wagner di sisi kiri pertahanan Union Berlin, Meyer yang tertutup di pertandingan ini tiba tiba berlari ke depan dan menjemput bola sebelum Wagner bisa menerima bola operan Schleemann.

Tobias juga langsung mengulurkan tangannya ke bawah agar Meyer segera memberikan operan.

Meyer juga tak berlama lama dan langsung memberikan operan pada Tobias.

Bola melewati sisi kiri Schleemann, Schleemann akhirnya sadar bahwa ini adalah masalah besar.

Sebelum menerima bola, Tobias melakukan scanning dan melihat adanya jarak dengan Thiesen, Tobias mengambil posisi sedikit menyamping agar bisa melihat posisi Pratsler.

Saat bola ada di hadapannya, Tobias langsung memberikan umpan terobosan ke backourt Holstein Kiel yang kosong.

Thiesen, Pratsler, Pernot berlari ke arah bola yang di oper oleh Tobias ke backourt kosong tersebut.

Penjaga gawang Kornath juga saat ini berlari ke luar sarangnya.

Pratsler berlari dan menghabiskan energinya.

Saat Kornath memiliki jarak yang sudah dekat dengan bola, Pratsler menambah kecepatannya dan tiba tiba menyambar bola di depan Kornath.

Kornath hanya merasakan Pratsler melewatinya begitu cepat, Kornath menoleh dengan kaku ke sisi kanannya.

Pratsler di sana sudah melepaskan tembakan ke gawang yang sangat kosong.

Pratsler tidak melihat ke gawang setelah melepaskan tembakan karena sangat yakin dengan kualitas tembakannya.

Benar saja, gol tercipta dan Tobias dengan kelelahan luar biasa tidak berlari mengejar Pratsler dan hanya bertepuk tangan saja.

Bola di keluarkan dari dalam gawang oleh Schuller bek sayap kiri Holstein Kiel.

Saat wasit meniupkan pertandingan kembali di mulai, wasit keempat mengangkat tanda pertambahan waktu.

+1.

Wasit hanya memberikan tambahan 1 menit karena Holstein Kiel yang sudah menyerah dan juga tidak ada konflik besar yang terjadi sehingga menunda waktu.

Paling paling hanya aksi tadi yang dilakukan oleh Union Berlin yaitu melakukan pelanggaran pelanggaran kecil.

Tak lama, wasit Jorrick meniupkan peluit panjangnya tanda akhir pertandingan babak ke 9 Union Berlin dengan Holstein Kiel U - 19.

Tobias berjalan menuju Schleemann.

"Kerja yang bagus, terima kasih." Tobias menepuk bahunya dan segera berjalan ke pemain lainnya untuk bersalaman.

Saat berjalan menuju pinggir lapangan, Tobias menerima informasi dari sistem bahwa dia mendapatkan 29 poin ball.

10 poin ball hasil dari mencetak gol, 5 poin ball dari hasil bermain di pertandingan, 14 poin ball hasil dari memberikan 2 assist.

Tobias tidak menyangka bahwa di pertandingan setelah mendapatkan sistem dirinya akan mendapatkan statistik yang sangat bagus.

Total poin ball yang di milikinya saat ini menjadi 88 poin ball.

Mengabaikan suara sistemnya yang masih menjelaskan pendapatannya, Tobias berjalan ke pinggir lapangan tapi segera langkahnya berhenti.

Di tribun, Tobias melihat Emilia sedang berdiri dan melambai lambai padanya.

Tobias segera berlari dan Tobias merasa dirinya kembali di penuhi energi lagi.

Melihat Tobias berlari ke tribun, Maloney segera berteriak.

"Lihat!" Para pemain segera melihat Tobias yang berlari dengan wajah gembira.

Mereka menjatuhkan pandangan pada arah yang di tuju oleh Tobias dan menemukan gadis yang sangat cantik dengan rok abu yang panjang dan memiliki belahan di pinggirnya, atasannya menggunakan kemeja putih yang tipis dan di masukkan kedalam rok tersebut.

"Ah!" Beberapa teman Tobias langsung berseru bersamaan.

Mereka menoleh pada kapten mereka Maloney seakan bertanya 'Kapten, apakah kamu mengetahui hal ini?'.

Maloney yang merasakan tatapan teman temannya hanya mengangguk.

"Aku tahu, Tobias dan gadis itu sudah dekat selama 2 bulan." Maloney menanggapi teman temannya dan tersenyum mengejek.

"Kapten! Kenapa kamu tidak memberitahu ini dari dulu, jika aku tahu aku akan bersaing dengan Tobias dari awal. Ini tidak adil."

"Ah!" Beberapa pemain langsung menyerbu Maloney karena menyalahkan Maloney yang tidak memberitahu berita luar biasa seperti ini.

Mereka bisa merasakan bahwa gadis yang dekat dengan Tobias ini memiliki pesona dan aura yang luar biasa.

Tobias yang sampai di depan Emilia menatap mata Emilia dengan serius.

"Apakah kamu terlambat?" Tobias bertanya.

"Umm. Tapi aku melihat saat kamu mencetak gol." Jawabnya dengan senyum cerah yang membuat Tobias kembali ragu.

"Itu sangat bagus."

Tobias menatap Emilia dan kemudian berjalan mendekat.

"Bisakah kamu menungguku di luar? aku akan mandi dan berganti dengan cepat."

"Umm, aku akan menunggu mu."

Tobias segera berlari ke ruang ganti dan mengabaikan pelatih Andre dan pemain lainnya yang menatap tingkah dirinya sendiri.

Pelatih Andre menatap Maloney.

"Ah." Maloney yang sadar akan tatapan pelatih Andre langsung mengerti.

"Aku akan menanganinya." Jawab Maloney dan segera menyusul dengan berlari menuju lorong.