NovelToon NovelToon
Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: elfi

menjelang pernikahan elfi harus menemukan fakta bahwa kekasihnya telah bermain curang,Dimas harus ketahuan masih mengharapkan sang mantan,ternyata dini adalah istri pilihan sang ibu.
bagaimana kisah lika liku rumah tangga yang di jalani elfi setelah di nikahi kekasihnya dimas,yang keduanya berasal dari keluarga sederhana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 CEMAS

( POV.ELFI)

...****************...

sudah setengah jam lebih aku mondar-mandir di depan pintu kamar menanti suamiku pulang, kulihat jarum jam dinding mengarah di angka 10 malam, tapi mas belum juga pulang. selepas hujan, tadi habis masak dia minta izin untuk ketemu dengan arif, aku pun mengizinkan dan memberi syarat jangan terlalu malam pulangnya.

saat ini sudah lebih dari 5 kali ku telepon tak ada jawaban, membuatku sangat khawatir dan pikiran jadi kemana-mana.

ibu sudah tertidur lebih dahulu, setelah ku minta ibu untuk minum obat karena beliau mengeluhkan sakit kepala setelah makan malam tadi, aku mintanya untuk beristirahat dan segera tidur.

ya Tuhan tolong lindungi suamiku dimanapun dia berada...

pintaku dalam hati...

aku memilih masuk ke dalam kamar, setelah sebelumnya mengambil wudhu di kamar mandi belakang untuk salat isya yang tertinggal...

setelah salat aku tadarus Al-Quran yang biasa setiap hari aku lakukan sebelum menikah. meski hanya selembar, dua lembar yang penting aku baca. rasanya ada yang kurang jika sehari saja aku tidak membaca ayat-ayat Allah itu.

kurang lebih 1 jam dan mata ini mulai mengantuk, aku sudahi kegiatan ini, saat ingin melepas kan mukena yang aku kenakan dan menghadap keranjang tidur, aku tuh beranjak kaget mendapati suamiku sudah pulang dan sedang duduk serius memperhatikanku...

ditatap seperti itu membuatku salah tingkah...

masih menggunakan mukena ku menghampirinya dan mencium punggung tangannya...

"sudah pulang mas??? aku nggak tahu kamu masuk ke dalam kamar, aku mencemaskan mu dari tadi.. kenapa kamu nggak angkat telepon dariku.."dan aku sambil melihat jam sudah pukul 23.00 malam.

sambil meraih pinggangku duduk di pangkuan ya, dia mencium pipiku..

"maaf ya, sudah bikin kamu cemas. next aku nggak akan ulangi lagi, kamu terlalu fokus mengaji sampai nggak tahu aku masuk ke kamar, ngomong-ngomong ngajinya bagus banget sayang, aku baru pertama kali dengar kamu mengaji, aku kira kamu sama kayak aku nggak lancar ngajinya. ternyata istriku jago juga,"puji mas Dimas, ya tersenyum sangat manis membuat pipiku merana mungkin seperti udang rebus.

aku tampak malu-malu di hadapannya.. dia memintaku untuk melepasmu mukena yang masih ku pakai...

aku pun mengangguk dan tersenyum segera bangkit dari pangkuannya ku lepas mukena dan melipatnya lalu meletakkan di dalam lemari tempat penyimpanan.

kemari lah sayang, aku kangen..."ucapnya sambil menepuk kasur di sampingnya, meminta a ku mendekat.

dadaku berdebar kencang, rasanya masih sama seperti malam pertama kami kemarin..

aku langsung merebahkan tubuhku di sampingnya, kini posisi kami berhadapan, Dia merapikan dua buah helai rambutku yang menutupi mata, menyimpan di belakang daun telinga...

pandangan kami beradu, mata Kamis akan mengisyaratkan untuk melepas rindu. dan tanpa ada yang tahu siapa yang lebih dulu memulai tubuh kami pun mulai menyatu di malam yang syahdu..

...****************...

keesokan paginya

hari ini kami mulai bekerja normal kembali, karena cuti untuk menikah sudah habis.. aku bekerja sebagai supervisor di sebuah bidang retail, sedangkan suamiku sebagai karyawan biasa di perkantoran..

di meja makan sudah kusiapkan tiga piring nasi goreng beserta telur mata sapi. tidak lupa seteko teh hangatnya...

terlihat suamiku keluar kamar dengan pakaian sudah rapi...

"mas ayo sarapan dulu, aku sudah buatin nasi goreng loh.."cintaku padanya sambil menuangkan teh hangat ke dalam gelas untuk nya....

mas Budi segera menghampiriku dan mulai duduk di kursi dekat kulkas, di meja makan ini hanya ada 3 buah kursi, kena posisi meja sudahlah satu sampingnya ditempelkan ke tembok. jadi hanya ada tiga kursi, kursi ke-1 dekat kulkas, kursi kedua dekat area jalan mondar mandiri dapur dan kursi ketiga dekat pintu masuk dapur.

"ibu mana, kok belum kelihatan...? anaknya sambil mulai menyendok kan nasib ke dalam mulut.

"biar aku panggil dulu.."

sahut ku sambil berjalan ke arah kamar ibu...

Tok tok tok

pintu ku ketuk sampai tiga kali

"ibu sudah bangun belum, sarapan dulu yuk.."ajak ku...

karena tidak ada jawaban dari dalam aku mencoba untuk membuka pintu. pegang handle pintu lalu kebuka.

Kreeeekk

kulihat ibu masih berbaring di ranjang, aku berjalan menghampirinya, kulihat wajah dan bibir ibu sangat pucat, aku jongkok lalu menyentuh kening ibu, ternyata ibu demam tinggi.

"ya Tuhan bagaimana ibu bisa demam begini bu?? aku mulai panik dan langsung bangun lalu berjalan sedikit berlari ke arah dapur untuk memberitahu suamiku..

"Mas, ibu demam tinggi, aku akan mengompresnya dulu.."ucapkan sambil mengambil baskom dan menuang air panas ke dalamnya nanti dicampur air keran agar hangat. setelah air menjadi hangat aku berjalan masuk ke dalam kamar sambil membawa baskom berisi air hangat tadi dan mencari sapu tangan handuk di lemari. setelah kudapatkan langsung menuju kamar ibu di samping kamar kami untuk mengompres ibu...

saat memasuki kamar ibu kulihat mas Dimas duduk di tepi ranjang sambil memegang tangan ibu dan seperti menangis..

sepertinya dia tahu aku datang, gerakannya menyekah sudut mata. aku mulai memeras sapu tangan yang sudah ku basahi dengan air hangat lalu ku tempelkan pada kening ibu...

masa Dimas yang masih setia menggenggam jemari ibu.

"udah siang mas, kamu berangkat saja ke kantor, biar aku yang izin libur untuk mengurusi ibu di sini"seraya ku mengusap usap bahu kanan suamiku..

dia menoleh menatapku, karena dia menatapku agak lama membuatku heran...

"ada apa mas? apa ada sesuatu di wajahku?? sambil kuraba-raba wajah mungkin ada sesuatu yang menempel..

mas Budi meraih pinggangku karena memang posisiku di depannya, dia memeluk pinggangku sambil duduk.. aku jadi bingung sendiri, karena tidak tahu apa yang ada di pikiranya...

"maafkan aku...."

"maafkan aku yang belum bisa menjadi suami yang baik buat kamu, yang masih berdosa sama kamu..."dirinya sendu masih dengan posisi dia memeluk pinggang ini...

kulepaskan pelukan kedua tangannya dan berkata sambil menunduk karena wajahnya....

"Kamu bicara apa sih mas...?

aku juga belum bisa jadi istri yang baik buat kamu, tapi kita kan sama-sama belajar buat saling mengisi kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.."sambil ku tangkup kan kedua tanganku di wajahnya...

"sekarang lebih baik kamu berangkat kerja nanti terlambat tuh lihat sudah jam 07.15 pagi...?

tapi masa aku mengarah pada jam dinding di kamar ibu..

dia pun bangkit dari duduk dan memelukku, mengusap rambut juga punggung sambil berucap...

"makasih ya.... aku nggak tahu kalau nggak ada kamu, kalau aku menikahnya bukan sama kamu, aku nggak tahu nanti sama ibu bagaimana apakah wanita lain mau mengurus ibu seperti kamu, yang bakal rela izin cuma untuk mengurus ibu..."

Ku bales pelukannya kurasakan detak jantungnya, parfumnya sungguh harum dan segar, gue hidup dalam dalam aroma tubuhnya,

"tapi yang penting kamu nikahnya sama aku kan...??? sambil ke lepas pelukannya dan kulit cubit hidungnya yang mancung itu sambil tersenyum jahil.

Bersambung

1
Say Namora II
lanjut KK seru cerita ya
Jonri Simamora
keren
keren,lebih semangat lagi KK buat nulis ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!