"Aku bosan menjadi polisi pangkat ren dahan, jadi aku memutuskan untuk menikahi Senna demi naik pangkat. Dan maaf Nana, kisah kita selesai sampai di sini."
Nana begitu hancur ketika mengetahui bahwa Darius, sang kekasih meninggalkannya dan menikahi anak komandan mereka.
"Darius, padahal kita berjuang bersama untuk masuk kedalam dunia kepolisian ini, tapi demi pangkat kau meninggalkanku."
Satu tahun kemudian
Nana menatap tak percaya pada lelaki kaya di depannya, lelaki yang tiba-tiba mengajaknya menikah. "haruskah aku terima tawarannya untuk membalas Darius?"
Ikuti kisah mereka di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menerima tawaran Jayden
Setelah laporan selesa pun Nana tidak bisa langsung pulang, dia diperintah oleh atasannya untuk memindahkan 4 mobil ke parkiran, dan sekarang mobil terakhir yang Nana parkir kan.
Ini sudah beberapa hari berlalu semenjak Sena memfitnahnya, tentu saja hari-hari yang dilalui Nana lebih berat dari sebelumnya, karena ada beberapa polisi wanita yang sengaja mengerjainya, memberikan perintah tak masuk akal membuat dia kelelahan, tapi Nana bisa apa selain hanya apa tuh apalagi pangkat yang terend ah di sana.
Terbesit dalam pikiran Nana untuk keluar dari dunia kepolisian, apalagi dia begitu lelah harus mengerjakan tugasnya dan setelah itu Dia harus mengerjakan tugas atasannya, bukan satu atasan saja yang memerintahkan Nana, tapi ada juga beberapa atasan yang menyerahkan tugas mereka pada Nana membuat Nana kelelahan.
Tapi setiap Nana ingin menyerah, wanita itu selalu ingat bagaimana perjuangannya untuk masuk ke dunia kepolisian, dan sekarang Nana berpikir tidak mungkin dia naik pangkat karena dia tidak mempunyai koneksi.
Setengah jam kemudian, Nana terbangun ketika jendela diketuk dari luar, rupanya tadi karena kelelahan Nana tanpa sadar tertidur di mobil atasannya, dan dengan cepat Nana langsung keluar dari mobil tersebut.
"Berani sekali kau tidur di mobil mahalku!" Chelsea berteriak, hingga Nana tergagap.
"Maafkan aku, Capt." Dengan cepat Nana meminta maaf, apalagi atasan yang memerintahnya dan yang berada di depannya ini memiliki pangkat yang tinggi.
"Aku benar-benar harus membersihkan mobilku karena telah ditiduri olehmu! Cepat masuk buatkan aku makanan!" Hati Nana berdenyut nyeri ketika mendengar ucapan wanita di depannya ini, dia benar-benar dipandang seperti hama oleh para atasannya.
"Cepat buatkan aku makanan!" Titah Chelsea hingga Nana mengangguk.
****
Nana masuk ke dalam toilet, wanita itu memutuskan untuk beristirahat di sana. Sudah 1 jam dia membuatkan makanan untuk para atasannya, wanita itu rasanya benar-benar ingin menangis karena dia tidak diperbolehkan untuk pulang. Apalagi ada dua laporan lagi yang harus dia kerjakan.
"Apa kita tidak bisa pulang sekarang, bukankah kita tidak mempunyai pekerjaan karena tugas kita dilakukan oleh wanita itu?"
Nana yang baru saja akan memejamkan matanya terdiam ketika mendengar pembicaraan dari arah luar, sepertinya kedua orang di sana tidak menyadari ada Nana di toilet.
"Komandan akan datang besok pagi, kita harus di sini agar komandan tidak curiga, bisa bahaya jika komandan tahu bahwa pekerjaan kita dilakukan oleh wanita itu."
Kedua orang itu terus berbincang-bincang, sedangkan Nana menutup mulutnya menahan tangis. Dia sudah tahu bagaimana pandangan para atasannya, yang selalu menatapnya dengan remeh. Tapi ternyata sangat menyakitkan ketika mendengar bahwa dia dijelek-jelekkan secara langsung.
"Syukurlah dia tetap menjadi polisi rend ahan, setidaknya kita bisa memanfaatkannya. beruntung juga kinerjanya tidak terlalu dilihat oleh komandan hingga dia tidak naik pangkat."
"Hmm, aku berharap dia akan menjadi polisi pangkat rend ah hati seumur hidup, agar dia mempermudah tugas kita."
"Hmm, dia pasti akan tetap menjadi polisi pangkat rendah, karena dia tidak memiliki koneksi apapun dan juga tidak mempunyai hal yang membuatnya dipertahankan di kantor ini."
Seluruh tubuh Nana benar-benar tidak berdaya ketika mendengar pembicaraan kedua orang yang sedang berada diluar toilet, ternyata serendah itu dia di hadapan para atasannya.
"Tuan Jayden." Ketika Nana putus asa dan merasakan rasa sakit yang luar biasa, secara tiba-tiba nama Jayden melintas di hadapannya.
Sepertinya Nana mulai lelah direndahkan, sepertinya Nana mulai lelah tidak dianggap. Hanya dalam hitungan detik, Nana memutuskan untuk menerima tawaran Jayden.
Ga romantis lu mah, Jayen 🤭🤭🤭
Lqgu Gamma 🤣