Selama sepuluh tahun hidup dalam bayang-bayang masa lalu, dikhianati klanya tanpa akhir, Xing Yi menyaksikan keluarganya dibunuh oleh anggota klannya sendiri. Bertahan hidup di bawah kekuasaan tirani, diperbudak sebagai prajurit perang, dijadikan pertahanan terakhir di ujung maut.
Xing Yi menyimpan dendam tak berujung di hatinya, bertahan di bawah siksaan tiada akhir demi membalas dendam suatu hari nanti. Pemuda yang dipenuhi kemalangan ini berubah pada malam itu, menjadi sosok yang dipenuhi oleh keberuntungan tak terbatas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 7 Reruntuhan Abadi
Seluruh prajurit yang tersisa di kelompok Chen Xi melindunginya dari berbagai sisi, membuat Laba-laba Hitam tidak dapat mendekatinya. Komandan Yang Bo yang ada di depannya menyerang Laba-laba Hitam dengan pedang panjangnya, meski sudah mengerahkan banyak pasukan, Laba-laba Hitam seolah-olah tak ada habisnya.
Terlihat dari dalam kegelapan, delapan mata merah menyala semakin bertambah setiap menitnya. Dalam sekejap mata, puluhan prajurit terbantai, Chen Xi di dalam sana ikut melepaskan serangan bantuan kearah Laba-laba Hitam, sayangnya itu tidak berefek apapun kepada Laba-laba Hitam.
Laba-laba Hitam menampakkan dirinya ke hadapan mereka, mereka semua langsung di buat terkejut tidak mampu untuk bicara. Laba-laba Hitam yang mereka serang sebelumnya adalah anak laba-laba, sementara di hadapan mereka sekarang adalah induknya dengan ukuran sepuluh meter tengah bergerak keluar ke arah mereka semua.
Suara nyaring dari taring laba-laba membangunkan sekawanan laba-laba yang tertidur di ruangan. Secara perlahan mereka bermunculan satu-persatu hingga memenuhi ruangan tersebut oleh keberadaannya.
Tak! Tak! Tak!
Salah satu Laba-laba Hitam menyemburkan asam hingga mengenai salah satu prajurit, prajurit itu berteriak kesakitan dengan keras di ruangan tersebut. Tidak perlu waktu lama, prajurit itu berubah menjadi gumpalan daging yang menjijikan di lumuri oleh asam berwarna hijau mematikan.
"Apa yang kalian tunggu, serang!"
"Baik Komandan!"
Dengan cepat prajurit membagi regu masing-masing, mereka menyerang tak terhitung jumlahnya Laba-laba
Hitam di ruangan tersebut, ada yang bertahan melindungi Chen Xi dari asam yang melarutkan atau jaring laba-laba yang di tembakan dari atas mereka.
Bongkahan batu besar meluncur kearah mereka, Komandan Yang Bo bergegas meluncur kedepan sambil menarik pedangnya. Dalam sekejap mata, bongkahan batu besar itu menjadi sepotong roti yang presisi.
"Jangan lengah!"
...
Sementara itu, Xing Yi di ruangan lain masih menelusuri lorong sampai di mana ia berada di ruangan besar. Xing Yi mendongak keatas melihat Kalajengking Hitam dengan ukuran raksasa, ia sedikit mengetahui tentang monster yang ada di hadapannya.
Kalajengking Hitam mempunyai racun yang mematikan saat mengenai kulit, racun tersebut dapat menyebabkan kematian instan. Apalagi ketika seseorang dengan sengaja meminumnya, mereka dapat di pastikan tidak akan bangun lagi dari tidur panjangnya yang dipenuhi nyala api.
Walaupun begitu, ketika racun ini di gabungkan dengan beberapa herbal spiritual langka dapat menjadi racun yang menyelamatkan hidup. Racun yang awalnya dapat membunuh ketika bersentuhan dengan kulit, kini dapat menyelamatkan hidup dari kematian. Sebuah racun yang dapat menyamarkan kematian seseorang selama satu jam, hal tersebut dapat di gunakan untuk keadaan mendesak atau rencana.
"Untuk pertama kalinya aku berhadapan dengan monster dengan kondisi aku sudah terbangkit dan dapat berkultivasi seperti makhluk abadi. Aku ingin mencari tahu batasanku sekarang dan seberapa kuat aku sebenarnya dengan melawan Kalajengking Hitam."
Aura yang di keluarkan Kalajengking Hitam setidaknya monster itu berada di lapisan yang sama dengannya tetapi mempunyai pengalaman bertarung ratusan tahun melebihi dirinya yang baru keluar dari gua mencari jalan menuju keabadian mutlak di dunia ini tanpa bantuan seni atau teknik bela diri.
Xing Yi meluncur kedepan, mengayunkan pedangnya kesamping membelah angin menjadi dua bagian. Siluet biru melesat menghantam permukaan Kalajengking Hitam, meskipun ledakannya sangat dahsyat, tidak ada sedikitpun goresan di tubuhnya, Xing Yi menggertak.
"Tch!"
Dari sampingnya, capit Kalajengking Hitam menghantam Xing Yi, dalam waktu yang singkat itu, Xing Yi berhasil menahan dengan pedangnya. Walaupun selamat, pedangnya hancur berkeping-keping karena kualitasnya sangat buruk daripada besi karat.
Bang!
Xing Yi melompat kebelakang melihat ekor Kalajengking Hitam menyerangnya. Ia melihat ke segala arah mencari tempat yang bagus untuk di gunakan sebagai serangan, di atas kepalanya terdapat batu lancip cukup besar untuk dapat menembus Kalajengking Hitam.
Xing Yi mendapatkan ide untuk sesaat selama pertarungannya, ia lalu merancang segala skenario di dalam pikirannya. Setelah itu, ia lalu bergerak kedepan, meluncur di bawah tubuh Kalajengking Hitam hingga berhenti tepat di tengah-tengah tubuhnya, dengan cepat mengumpulkan energi langit dan bumi kedalam kepalan tangannya.
Bang!
Xing Yi mengarahkan pukulan tersebut tepat di tengah-tengah perut Kalajengking Hitam hingga membuatnya berteriak kesakitan, ekor Kalajengking Hitam menggila menghantam apapun yang ada di sekitarnya. Meruntuhkan bebatuan di langit-langit ruangan.
Tiba-tiba Kalajengking Hitam melompat keatas lalu terjun kebawah dengan cepat menghantam Xing Yi, tetapi sebelum hantaman itu mengenainya, Xing Yi telah kabur dari sana sehingga serangan tersebut menghancurkan permukaan tanah yang ada di sekitarnya.
Bang! Bang! Bang!
Ledakan berturut-turut di depannya membentuk lubang besar di dinding reruntuhan, Xing Yi dapat melihat batu lancip di atas kepala Kalajengking Hitam mulai bergoyang karena sudah mengalami retakan di sekeliling lingkaran, "Teruskan dasar keparat!"
Bang!
Cough!
Xing Yi memuntahkan seteguk darah ketika tubuhnya menghantam dinding. Ia beranjak berdiri dengan napas tersengal-sengal mengangkat tangan kanannya ke atas, "Sudah berakhir!"
Batu lancip di atas Kalajengking Hitam akhirnya terputus, terjun bebas kebawah dengan kecepatan tinggi. Ledakan besar terdengar di ruangan tersebut memperlihatkan debu tebal menutupi seluruh ruangan, ketika debu tebal tersebut menghilang, Xing Yi dapat melihat tubuh Kalajengking Hitam tergeletak tidak bernyawa lagi.
Ia terduduk dengan napas tersengal-sengal, ini pertama kalinya ia bertarung secara sengit. Melihat seberapa kuat dan sulitnya melawan monster dengan lapisan yang sama mengubah cara berpikir Xing Yi.
Ia menang sekarang karena keberuntungan dirinya.
"Aku harus giat dalam berlatih untuk membalaskan dendam keluargaku. Patriark Klan Chen berada di lapisan puncak ranah Jembatan Pemurnian, sedangkan aku berada di lapisan awal Jembatan Pemurnian. Sementara Kaisar, aku dengar dia berada di lapisan menengah ranah Bawaan. Apa itu semuanya benar atau kebohongan, aku akan tahu ketika bertemu dengannya langsung di masa depan."
"Yang jelas sekarang berlatih adalah prioritas utamaku. Berkat Pemurnian Tubuh Surgawi, teknik yang mengikatku terlepas tanpa sepengetahuan orang-orang di Klan Chen. Dengan begitu, aku dapat secara diam-diam berlatih sambil menyembunyikan kekuatanku hingga cukup untuk menghancurkan Klan Chen sendirian."
Setelah beristirahat beberapa menit dengan menyerap energi langit dan bumi di Reruntuhan Abadi, ia membuka matanya dan merasakan hal menakjubkan. "Energi di tempat ini sangat melimpah, tentu saja aku tahu kalau ini adalah tempat kuno peninggalan makhluk abadi."
Ia beranjak berdiri mengeluarkan wadah air minumnya, ia meneguknya hingga tidak tersisa lalu memasukkan racun Kalajengking Hitam kedalam wadah tempat minumnya, di samping itu ia melihat ke segala arah mencari jalan keluar dari ruangan ini karena aroma yang tidak sedap di keluarkan Kalajengking Hitam seperti larutan yang dapat meleburkan benda apapun.
...
*Bersambung ...