Kekuasaan Surga
Volume 1 : Generasi Kaisar Yang Baru
Selama ribuan tahun, keagungan Kekaisaran Surgawi bertahan meski di landa pertempuran besar. Sungai Waktu hingga Lautan Takdir tidak dapat meruntuhkan keagungan Kekaisaran Surgawi. Daratan Surgawi hingga tiga ribu dunia menjadi saksi bisu kekacauan tanpa akhir sekaligus kemegahan Kekaisaran Surgawi selama ini.
Semua orang mengatakan itu adalah kemuliaan, kemuliaan Kekaisaran Surgawi yang bertahan dalam pertempuran besar hingga akhir. Kenyataannya? Rakyat menderita di bawah kekuasaan Kaisar Tirani, membuat dunia menjadi kacau.
Perbudakan terjadi di mana-mana, perang membakar ladang dan peternakan. Banyak rakyat menderita karena kekacauan yang Kaisar buat. Meski begitu, tidak ada yang berani menentang kekuasaan tiraninya.
Di dunia yang kejam ini, hanya yang kuat yang akan bertahan sampai akhir. Sementara yang lemah mati seperti anak ayam, memohon belas kasih. Di bawah aturan kaisar, siapapun yang tidak tunduk kepadanya akan mati!
Mendorong rakyat hingga ke ujung jurang, menikmati segelas anggur hasil jerih payah rakyat yang menderita!
...
Alam Surga dan Bumi begitu luas dan tak terbatas, di dalamnya terdapat tak terhitung jumlahnya daratan tak terbatas tersebar luas di Lautan Takdir. Meski Lautan Takdir memisahkan mereka, ruang dan waktu terus mengalami sublimasi, keberadaan mereka masih tetap terungkap oleh dunia.
Di Daratan Surgawi yang mempunyai luas mencapai lima puluh juta mil, terdapat satu Kaisar yang menguasai, yaitu Kaisar Tirani Sheng. Kekaisaran Surgawi dipimpin oleh Kaisar Tirani Sheng, dan ada dua Klan Besar yang bergerak sebagai Gerbang Kekaisaran.
Klan Chen dan Klan Celestial adalah Gerbang Kekaisaran, untuk masuk kedalam Kekaisaran Surgawi setidaknya mereka harus bisa mengatasi dua Klan Besar secara bersamaan. Karena itu, tidak ada yang berani menentang kekuasaan Kaisar Tirani Sheng.
Namun, ada sejarah kelam mengenai Klan Chen yang hanya di ketahui sedikit orang di kota karena tidak ada yang berani membicarakan insiden tersebut secara terbuka. Atau menceritakannya kepada anak dan cucu mereka.
Sepuluh tahun yang lalu, di Klan Chen terjadi kudeta. Pemimpin sekaligus Patriark Klan Chen terbunuh oleh saudaranya sendiri, meninggalkan istri beserta putranya. Selama bertahun-tahun mengalami luka secara mental dan fisik, dendam di mata anak itu begitu dalam tersirat dari sorotan matanya melihat ibunya tergeletak tak bernyawa tepat di depan matanya.
Xing Yi adalah putra pertama Patriark Klan Chen sebelumnya, ia menggunakan nama keluarga ibunya ketika ayahnya terbunuh oleh saudaranya sendiri. Ketika Xing Yi berusia delapa tahun, ia di tahan sebagai pemberontak dan di perbudak sebagai prajurit dan pelayan oleh klannya sendiri, nama dan reputasinya hancur pada malam kudeta terjadi.
Orang-orang hanya mengetahui kalau Patriark Klan Chen sebelumnya berkhianat dan mencoba melakukan kudeta kepada Kaisar Tirani Sheng, mengetahui hal tersebut saudaranya mengambil alih untuk menghentikan langkah saudaranya yang ingin melakukan kudeta kepada Kaisar.
Selama sepuluh tahun yang Xing Yi lalui sebagai budak, ia tidak dapat berbuat apa-apa selain menyimpan dendam kepada Klan Chen berserta orang-orang yang ada di dalamnya. Sepanjang malam mengutuk Klan Chen agar di datangkan bencana yang menyebabkan Klan Chen hancur tak tersisa atau terjadinya kudeta perebutan kekuasaan yang terjadi sepuluh tahun yang lalu.
...
Hutan Spiritual,
Suara bilah pedang saling beradu terdengar di kedalaman hutan, sorak-sorai prajurit mengatur posisi penyerangan begitu kuat hingga terdengar jelas oleh orang-orang yang berada di jarak dua ratus meter.
Trang! Trang! Trang!
"Serang dari belakang! Jangan biarkan monster sialan itu mendekati Nona muda, atau kalian semua akan mati di tanganku!"
Komandan Prajurit sementara memberi perintah sekaligus mengkritik bawahannya yang tidak becus mengurus monster yang datang. Walaupun mereka semua bekerja sama, melawan Serigala Hitam yang jarang muncul di Hutan Spiritual adalah hal mustahil, karena Serigala Hitam seharusnya muncul ketika mereka masuk sedikit lebih dalam lagi, namun monster itu mendatangi mereka dengan niat membunuh seolah-olah tengah di landa kelaparan.
Diantara prajurit yang sedang bertarung, Xing Yi terengah-engah sembari memegang pedangnya. Armor yang ia kenakan robek, luka hampir di sekujur tubuhnya membuat pergerakannya semakin lambat, di samping itu ada puluhan prajurit mati di sekitarnya.
Tubuh Xing Yi gemetar tidak sanggup menaha rasa sakit yang ia alami, di samping itu rasa takut akan kematian menghantuinya. Namun di sisi lain, ia tidak takut akan kematian, terkadang berpikir kenapa aku tidak mati saja daripada menanggung beban yang tidak mungkin untukku tanggung? Berkali-kali ingin bunuh diri, ia menaha dirinya sendiri dan berjuang sekali lagi, mungkin di masa depan keberuntungan akan mengubah hidupnya yang sekarang.
"Tidak mungkin, ini bukanlah sesuatu yang bisa kita hadapi dengan jumlah seperti sekarang. Puluhan prajurit yang datang bersama kita telah di bantai satu persatu, tidak ada harapan untuk kita menang ataupun kabur, kita semua akan mati di bantai oleh Serigala Hitam."
Selangkah demi selangkah mereka bergerak mundur, hanya tersisa selusin prajurit yang melindungi Chen Xi. Nona muda Klan Chen, satu-satunya putri Pemimpin Klan Chen yang sekarang, wanita yang di hormati prajurit sekaligus para Tetua di Klan Chen karena memiliki bakat yang tak tertandingi dan masa depan yang tak terbatas di dunia.
"Xing Yi apa yang sedang kau lakukan bersembunyi di belakang prajurit! Maju dan lawan monster itu sekarang!" Terdengar suara nyaring memberi perintah kepada Xing Yi, Xing Yi menoleh kesamping melihat Chen Xi melihat kearahnya dengan tatapan tajam.
Mau berapa kali di katakan, melawan Serigala Hitam dengan jumlah tidak akan membalikkan keadaan. Hanya ada satu jalan, kematian! Atau mengorbankan satu orang sebagai umpan, sementara sisanya kabur meninggalkan tempat tersebut.
Dan orang yang akan menjadi korban adalah Xing Yi, Xing Yi gemetaran menggenggam pedang di tangannya. Bukan karena takut mati, melainkan tubuh penuh luka membuat dirinya tidak bertenaga mengangkat pedang.
"Apa yang kalian tunggu?!"
Rombongan lain berlarian meninggalkan Xing Yi di belakang, Xing Yi hanya mengangkat pedangnya menyerang dengan segala tebasan untuk bertahan hidup. Tebasan pertamanya membuat dirinya terlempar kebelakang memuntahkan banyak darah.
Napas Xing Yi terengah-engah, ia melihat monster itu mendekatinya. Menjilat dirinya seolah-olah ingin menelannya secara langsung.
Apa aku akan mati?
Ketika ingin menelan Xing Yi hidup-hidup, tiba-tiba terdengar ledakan besar di kedalaman Hutan Spiritual, energi biru meluas membakar segala hal yang di lalunya. Hal tersebut membuat Serigala Hitam ketakutan dan berlari menjauh dari tempat tersebut.
Xing Yi dengan tatapan kebingungan melihat apa yang terjadi sekarang, "Apa yang sebenarnya terjadi?" Ia bingung, namun di dalam lubuk hatinya ia berterimakasih kepada ledakan tersebut karena menyelematkan hidupnya, ia beranjak berdiri untuk pergi menyusul ke rombongan prajurit dan Chen Xi.
...
*Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Sofyan Muchtar
bagus ceritanya neh, awal yg menarik
2024-10-08
0
Tiwi
j
2024-09-26
0
Yurika23
aku mampir ya kak...aku suka cerita klasik ky gini. kasian Xing Yi jadi tumbal...
oiya kak kapan2 mampir di novelku juga ya...'Suami Lumpuh dan adik ipar' trmksh...
2024-09-14
1