Arya Bima

Waktu bergulir begitu cepat,tak terasa sudah hampir enam bulan sejak pertemuan pertamanya dengan Amanda,bima pernah beberapa kali bertemu dengan wanita itu, hanya saling bertegur sapa tanpa memperpanjang obrolan.

lain halnya dengan Ardi,pria itu sudah tidak lagi berhubungan dengan teman Amanda, jalinan mereka telah putus,namun tak perlu butuh waktu lama, Ardi telah mendapatkan pengganti, setelah resmi putus dua hari setelah nya,namun tak satu pun dari wanita yang dekat dengan nya ia ajak ke bengkel tempat nya mencari nafkah.

Sedangkan Evan,masih betah dengan kesendiriannya, baginya,,, wanita adalah hal yang tidak harus ia targetkan,,pria itu percaya waktu akan berpihak padanya kelak.

Hari ini bima akan mengantarkan sebuah mobil yang berhasil ia modifikasi, pemilik nya siap membayar berapapun biaya yang akan di keluarkan.

Membawa mobil gagah, Rolls-Royce phantom, dengan harga milyaran,namun itu adalah milik pelanggan,.

Sebenarnya bima sudah bisa membeli beberapa mobil mewah,namun kebanyakan tabungan nya ia alokasi kan ke modal usaha,

Seperti sekarang ini, pembagian hasil dari bengkel dengan dua temannya saat ini tidak tampak terlihat ada kesulitan,namun untuk jangka waktu ke depan ia sudah harus memikirkan, apalagi di antara ketiga nya kelak akan punya keluarga,

Seperti Ardi,, sebenarnya ia tidak begitu menguasai bongkar mesin,namun di bidang menejemen pria itu sangat menguasai.

Ardi pernah tercetus akan membuka usaha di bidang kuliner,,,pria yang dengan hobi makan ini sedikit menguasai beberapa resep masakan, maka dari itu, Ardi akan memulai dengan usaha itu, dengan modal bagi hasil dari pendapatan selama ini yang mereka dapat dari bengkel di tambah tabungan yang ia simpan.

Modal awal Ardi juga jadi perhitungan, agar kelak tidak ada saling ketersinggungan, mereka memang teman dekat,namun urusan rupiah apalagi dalam jumlah besar harus ada solusi saling menguntungkan.

Evan sendiri, punya keinginan untuk membuka usaha di kampung halaman sang ayah di Sumatra,masih di bidang perbengkelan,Evan lebih mahir di banding dengan Ardi.

Karena kedua temannya sudah tercetus ingin buka usaha sendiri., tabungan bima sedikit banyak terkuras.karena,ia juga memperhitungkan modal awal tambah bagi hasil milik Evan,

Bangunan bengkel sudah bima beli,namun ruko yang saat ini berfungsi sebagai mart suku cadang masih belum bisa bisa lunasi,ia terkendala biaya, untuk Ardi dan Evan.

dalam satu hari bima bisa menyelesaikan tiga mobil sekaligus, satu mobil di perkirakan di atas lima puluh juta,belum lagi perbaikan motor,

Saat ini mobil yang akan ia antar, nominal yang harus di keluarkan sang pemilik hampir mencapai satu setengah milyar,belum lgi tips yang di janjikan pemilik mobil jika hasilnya memuaskan.

bima tiba di sebuah rumah megah bergaya modern, pagar terbuka otomatis, tampak pria paruh baya menghampirinya dengan tergopoh-gopoh.

" permisi pak " sapa bima pada petugas keamanan.

" iya silahkan,,, dengan tuan bima " tanya petugas tersebut dengan sopan.

" benar pak "

" silahkan tuan,,,tuan besar sudah menunggu"

bima mengangguk kan kepala, kembali melajukan motor masuk ke dalam rumah, pria itu langsung di arahkan ke sebuah garasi mobil,

" wah,,,wah wah,,, amazing,,, suara nya gagah,,,ini yang saya suka " pria dengan kisaran umur tiga puluh tahun tampak kagum memandangi mobil yang telah di parkir oleh bima

" silahkan bang ,,,cek interiornya" bima menyerahkan sepenuhnya pada sang pemilik.

" kwalitas memang nggak bisa bohong ya ,,,mangkin pedeh dong saya Makai nya " ucap sang pemilik mobil.

Setelah berbincang perihal mobil dan cara pengerjaannya,bima juga menyodorkan selembar kertas,nota pembayaran sekaligus rincian biaya.

Sesuai kesepakatan, akhirnya pembayaran di berikan cek dengan nominal satu koma tujuh milyar sudah termasuk tips.

pulang membawa hasil kerja keras, sungguh suatu kebanggaan, motor sport milik nya sudah terparkir di dekat pos satpam,bima memang sengaja meminta karyawan untuk mengantarkan motor milik nya di alamat yang bima kirim.

Melajukan kuda besi dengan kecepatan cukup tinggi,bima pergi meninggalkan kediaman pelanggan nya setelah berpamitan.

Ia berhenti di salah satu bank,yang tertera di cek pembayaran dan langsung memindahkan ke tabungan miliknya.

Keluar dari bank bima menuju tempat parkir yang telah tersedia, langkah nya sedikit lambat karena pemandangan yang ada di depan mata,, tampak seorang pria berkemeja tengah menarik paksa seorang wanita, seorang petugas keamanan berusaha melerai.

Bima mengenal wanita itu, namun ia masih memantau situasi,jika sekiranya ia harus membantu,ia menunggu di saat yang tepat.

Situasi semangkin mencekam, wanita yang bima kenal sebagai Manda itu nampak tengah kesusahan karena leher nya di cekik lengan pria.

Bima beringsut mendekat, perbuatan pria itu semangkin tidak terkendali.

" hentikan" ucap bima tegas, seraya mendekati Amanda dan menarik paksa wanita itu, namun pria berkemeja itu masih dengan pendiriannya memegang kendali lengan sebelah nya sehingga terjadi tarik-menarik.

Karena tidak mau menyakiti Amanda, bima melepaskan tangan nya,kini dia beralih meremas kemeja pria di depannya itu.

" Lo siapa,,, jangan ikut campur,,,ini urusan rumah tangga gue " ucap pria itu "

bima yang mendengar nya sedikit melonggarkan remasan kemeja pria itu.

" kita udah nggak ada hubungan apapun lagi Ben,,,aku sudah pegang akte cerai" ucap Amanda dengan suara bergetar, tampak dari raut wajahnya wanita itu sedang ketakutan.

" Lo denger itu,,,, sekalipun Lo ada hubungan sama dia,,, ngga seharusnya Lo berbuat kasar ke wanita bro,,,Lo b***i kalau gitu"

" bukan urusan Lo ba****t " pria yang di panggil Amanda dengan sebutan Ben itu, langsung melepaskan cekalan tangan nya dari lengan Amanda, spontan Ben, mendorong dada bima dengan sekuat tenaga,, sehingga membuat bima mundur beberapa langkah.

" cih,,,cuma segitu doang " tantang bima pada Ben,yang tengah di kuasai emosi yang memuncak.

Mendengar di tantang seperti itu,Ben sontak maju dengan cepat meraih kaos hitam ketat bima, tangan nya terangkat namun urung karena beberapa petugas keamanan datang untuk melerai, seperti nya petugas yang awal tadi turut membantu Amanda, meminta bantuan pada petugas lainya.

" lepas " ujar Ben emosi karena kedua tangan nya di tahan.

" bapak sudah buat keributan di sini,,,kami harus menindak tegas,,, siapapun yang menggangu kenyamanan.

Ben di tarik paksa oleh empat pria, seperti pria itu akan di berikan sangsi, melihat Ben, sudah tidak tampak,bima membalikkan badannya, Amanda juga pada saat yang sama tengah memandang ke arah bima,,

" kamu bawa mobil" tanya bima segera memutus pandangan nya,dan berusaha membuka obrolan agar tidak tampak kecanggungan di antara mereka.

" aku di antar sopir tadi kesini" ucap nya,, kemudian ia melanjutkan " namanya beni,,,mantan suami ku "

" aku antar kalau gitu " jawab nya tanpa memperdulikan penuturan Amanda tentang status nya dengan beni ,