Menceritakan tentang Ruby gadis manis yang berpacaran dengan Ares, tapi karena suatu hal. Ia di perkaos oleh kakak Ares yaitu Lucas dan membuat ia hamil anak dari kakak pacarnya. Lucas yang mempunyai harga diri tinggi akhirnya memutuskan untuk menikahi Ruby walaupun itu di tentang oleh adiknya sebagai pacar Ruby.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CarotVT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masuk rumah sakit
Lucas baru saja sampai di gerbang SMA bangsa, ia berniat menjemput Ruby untuk membeli gaun pernikahan. Cukup lama ia berdiri di samping mobilnya sambil melihat para siswa dan siswi yang mulai keluar dari sekolahan itu. Ia juga mengirim pesan untuk Ruby tapi nihil pesan itu belum dibaca sama sekali oleh sang calon istri.
Bukkk
Lemparkan tas secara tiba tiba kerahnya, beruntungnya ia segera menangkap tas itu. Ia tidak tau ini tas siapa tapi ia yakin tas ini milik seorang wanita. Ia segera mendongak mencari siapa yang tiba tiba melemparinya tas wanita itu.
" Itu tas milik ruby. "
Mendengar suara yang tidak asing baginya ia segera menoleh kesamping melihat Ares yang terlihat masi mengendarai motornya melaju kearahnya dengan kecepatan penuh dan berhenti secara mendadak di hadapan Lucas. Mungkin kalo Ares tidak segera mengeremkan motornya, dia bisa saja menabrak Lucas yang terlihat masi berdiri tampa berniat menghindari sedikit pun. dengan tatapan tajam menatap Lucas, Ares seperti marah dengan sang kakak. dengan urat urat di kepalanya yang mulai keluar.
" Dia sedang dirawat di rumah sakit permata" ujar Ares dan langsung menjalankan motornya lagi pergi dari hadapan Lucas.
Lucas segera membuka pintu mobilnya, melemparkan tas Ruby ke samping kursi kemudi dan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit permata seperti apa yang Ares bilang. Perasaan takut dan khawatir kian berkecamuk takut dengan keadaan Ruby.
Dengan kecepatan penuh ia membelah jalanan raya yang kian padat karena jam pulang sekolah. Lucas mengemudikan mobilnya menyalip semua yang ada di depannya. Ia sangat khawatir kalo terjadi sesuatu pada Ruby. Tidak butuh waktu lama ia sekarang sudah tiba di rumah sakit permata dan segera memarkirkan mobilnya secara asal asalan.
Dengan tergesa gesa ia menarik tas milik ruby dan segera turun dari mobil itu. dengan langkah yang lebar ia berjalan menuju resepsionis menanyakan keberadaan Ruby. Ia benar benar khawatir bahkan ia segera berlari ketika sudah mendapatkan informasi keberadaan Ruby.
Ceklekkkk
tampa mengetuk pintu atau mengucapakan salam ia segera masuk kedalam dan mendapati Ruby yang sedang duduk dengan selang infus di tangannya. Ia segera menghampirinya berdiri di samping ranjang rumah sakit dimana Ruby berada.
Doni yang sedari tadi berada di samping sang adik, segera berdiri menyuruh adik iparnya untuk duduk " Duduklah di sini. " ucap doni mengeser kursinya agar Lucas duduk
" Gak usah repot repot " Lucas menyuruh calon kakak iparnya untuk duduk lagi. Ia juga sadar kalo doni sedang menyuapi adiknya untuk makan. " Lagian kamu kan lagi menyuapi adikmu jadi mending aku duduk di sofa sana aja. "
Tukkk
Doni memberikan piring yang ia pegang sedari tadi kepada Lucas, ia cepek menyuapi adiknya yang sedari tadi tidak mau makan sama sekali. " Ini biar kamu aja Cas, siapa tau kalo di suapin sama calon suaminya sendiri mau makan. Gw dah capek banget dari tadi menyuapi ruby tapi tetep gak mau makan. " ujar Doni menatap sinis pada adiknya yang sedari tadi duduk sambil bersilang dada.
" Kan aku udah bilang aku gak suka makanan itu, kakak gak bakal ngerti perasaan aku sekarang yang suka mual hanya karena melihat makanan doang. " Ruby terlihat marah dengan kakaknya yang sedari tadi memaksanya untuk makan.
" Tapi dari pagi kamu gak pernah mau makan nasi dan hanya makan telur doang Byy. Coba sedikit aja kamu makan nasi. " Kali ini doni sedikit meninggikan suara. Sejak Ruby hamil ia sudah tidak pernah lagi makan nasi dan hanya menyantap biskuit atau cemilan yang ada di rumah.
Lucas mendekat ke ruby merundukan tubuhnya menatap gadis yang terlihat cemberut. " Kamu emang mau makan apa Byy?. Biar nanti aku cariin " ujar Lucas bertanya pada ruby.
Ruby melengos menatap Lucas, ia benar benar tidak nafsu makan. Bahkan hanya melihat makanan saja ia sudah sangat mual dibuatnya. " Aku gak mau makan. "
" Kamu harus tetap makan Byy. Walaupun perut kamu mual tapi tetap harus makan sesuatu. " Lucas menyendok makanan yang tadi diberikan oleh doni dan menyuapkan kemulut Ruby.
Ruby segera menggeleng melengos menolak makanan itu, ia bener bener gak mau menyantap makanan yang terlihat menjijikkan itu. " Gak mau kak, aku bilang gak mau. " Ruby menutup mulutnya berharap orang yang di depannya ini berhenti mencoba menyuapkan makanan itu.
Lucas segera meletakan makanan itu di meja, ia gak tega melihat Ruby yang seperti memohon belas kasihan. Ia tidak tahu harus melakukan apa agar ruby mau makan sesuatu. Gw harus melakukan apa biar Ruby mau makan lahap seperti waktu aku masakin nasi goreng.....Eh tunggu, mungkin saja Ruby mau makan kalo aku masakin nasi goreng lagi kayak waktu itu. Batin Lucas yang kini sudah berdiri tegak menatap Ruby.
" Kamu tunggulah di sini biar aku bawakan makanan yang lain. " ujar Lucas menatap Ruby dan segera pergi dari tempat itu.
Doni dan Ruby yang melihat Lucas pergi dengan tergesa gesa hanya saling melirik bingung dengan kepergian Lucas. Tatapan bingung yang tadi mereka lakukan kini berubah dengan tatapan tajam yang mereka saling lontarkan.
Sambil menggerutu Ruby melengos membuang mukanya dari pandangan sang kakak. Ia kesal dengan kakaknya yang tidak pengertian, ia kemudian mulai membaringkan tubuhnya miring membelakangi sang kakak.
" Ck, jadi orang jangan egois Byy. Pikirkan yang ada di perut kamu juga. " Sewot doni pergi menjauh duduk di sofa yang ada di depan ranjang Ruby
Ruby bukanya tidak memikirkan janin di perutnya tapi ia benar benar merasa tidak enak ketika makan itu masuk kedalam mulutnya, rasanya seperti sampah yang sudah berminggu-minggu yang ada di tong sampah. Itu benar benar menyiksa Ruby. "Seandainya ada pil yang membuat aku bisa kenyang tampa memakan makanan itu. Ck " gumam Ruby sambil meringkuk di atas kasur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lucas suda berada di dalam apartemen miliknya tepatnya di dapur, ia memotong sayur dan ayam untuk membuat nasi goreng. Lucas juga tidak hanya membuat nasi goreng tapi ia juga membuat sayur soup dan salad buah.
Cukup lama ia berkutik di dapur sampai akhirnya makan itu jadi semua. Segera ia menaruh menatapnya di rantang yang ia sudah sajikan. " Semoga Ruby bisa makan ini semua" gumam Lucas penuh harapan pada makanan yang ia siapakah ini.
Kini Lucas masuk kedalam kamarnya untuk mengganti baju kerjanya dengan pakaian santai yang biasa ia gunakan. dengan tergesa gesa ia berjalan keluar menghampiri dapurnya untuk mengambil rantang berisikan makanan.
Drettt drettt drettt
Lucas mengambil ponsel dari dalam saku celananya, melihat siapa yang menelepon dan segera menggeser ikon hijau telepon dari ibunya itu.
" hallo ma kanapa?" Lucas mengangkat telepon itu dan melangkah keluar dari apartemenya dengan satu tangan yang menenteng rantang
" Kamu habis kemana si cas, ini mama udah ada di butik. Katanya kamu mau beli baju pernikahan kok gak datang datang si. Kamu sekarang di mana, mana udah mau gelap lagi. Ini kalo Kamu gak datang butiknya bakalan tutup. Cepet kesini"
Lucas hanya bisa menghela nafas sambil berjalan menuju mobilnya yang terparkir di bawah apartemen. " udah mama aja yang beli baju pengantinnya. Lagian aku mau kerumah sakit dulu. Ruby lagi dirawat ma. "
" Ha, Ruby sakit. Sakit kenapa Cas, padahal kan lusa kalian bakal menikah kok malah sakit si, emang rumah sakit mana cas nanti mama kesana "
" Rumah sakit permata ma. Yaudah aku matiin ya. Aku mau jalan kesana " Lucas segera mematikan telepon dari orang tuanya itu ketika ia sudah memasuki mobilnya.
Lucas menaruh rantang di samping kursi mobilnya, memutar kunci dan segera menekan gas mobilnya melajukan benda besi itu pergi menuju rumah sakit permata di mana Ruby berada.
_______
Kini Lucas baru saja sampai di depan rumah sakit, ia segera masuk kedalam melangkah lebar menyusuri lorong rumah sakit melewati satu demi satu ruangan menuju tempat Ruby berada.
Tok tokk tokk
Ceklekkkk
Setelah mengetuk Lucas segera masuk kedalam ruangan itu, ruangan itu sangat sepi dan hanya ada Ruby yang duduk sambil menatap kearah luar yang terlihat semakin gelap.
Ruby menoleh kearah pintu dan terdapat Lucas yang sudah ada di ambang pintu sana "Aku kira kak Lucas gak bakal datang lagi " ujar Ruby menoleh kearah Lucas yang baru saja sampai.
Lucas menghampiri Ruby dan meletakkan rantang yang tadi ia bawah di meja samping ranjang. " maaf lama ya Byy. oh iya Doni mana kok udah gak ada?" tanya Lucas yang emang hanya melihat Ruby seorang diri di ruangan itu.
" Kak doni pergi kerja, dia shift malam sekarang"
" Berarti kamu sendiri disini, aku temenin ya. aku juga udah buatin nasi goreng, dimakan ya byy. " Lucas segera memasang meja kecil dan ia letakkan di atas ranjang itu agar ruby bisa memakannya.
Ruby hanya diam menatap Lucas yang begitu telaten menata makanan yang tadi ia bawah di atas meja di depannya. Rasa jijik dan enek kala melihat makanan kini berubah dengan rasa lapar dan senang saat melihat makanan di depannya, bahkan air liur yang ada di mulutnya terus mengalir yang membuat Ruby terus menerus menelan ludahnya ngiler.
" Kayaknya enak banget, ini semua kak Lucas yang masak? " ujar Ruby yang sudah tidak sabar menyantap makanan itu.
Lucas hanya tersenyum senang saat melihat Ruby yang begitu terlihat antusias saat ia membuka makanan itu, entah rasanya senang melihat makan yang ia sudah susah paya buat terlihat sangat di sukai Ruby. "Iya, semoga kamu suka. Nah pake sendok ini." ujar Lucas memberikan sendok makan kepada Ruby.
" Aku makan ya kak." ujar Ruby bahkan tidak menatap kearah Lucas sama sekali dan langsung menyantap makanan yang ada di depannya.
Lucas benar benar senang melihat Ruby yang terlihat begitu menikmati makanan yang ia buat, ia bahkan sedari tadi tersenyum melihat ruby. ia kemudian duduk di kursi samping ranjang sambil menatap Ruby yang terlihat fokus menyantap makanan yang ia buat.
Ruby sangat fokus menyantap makanan itu sampai ia sadar dengan Lucas yang sedari tadi menatapnya. " Eh maaf kak, aku bahkan gak nawarin kak Lucas. Kak Lucas mau, kita makan bareng ya. " Ruby menatap Lucas yang ada di sampingnya.
" Gak usah, dimakan sama kamu aja Byy. Lagian kata doni tadi kamu belum makan nasi dari tadi pagi. Jangan lupa buah sama sayurnya di makan ya" ujar Lucas menatap Ruby sambil tersenyum manis kerahnya.
Deg
Melihat senyuman yang begitu manis terukir di wajah lucas membuat Ruby menggeleng pelan takjub dengan ketampanan Lucas yang yang baru saja ia lihat. Lucas yang biasanya hanya berekspresi datar dan tersenyum tipis terhadapnya kini benar benar tersenyum manis, manis banget mala dan membuat kedua lesung pipinya terlihat.
...------ 💌 ------...
Hallo CarotVT mau ngasih tau kalo keadaan aku sekarang lagi sibuk. jadi kemungkinan akan update 1 Chapter perhari. Nanti kalo Aku ada luang lagi Insyaallah CarotVT bakal update 2 chapter perhari lagi kayak biasanya.
ubur ubur ikan lele dukung aku terus lee👋🏻