NovelToon NovelToon
Suami Untuk Shahira

Suami Untuk Shahira

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aini

Shahira atau lebih akrab dipanggil Ira. Dia dijuluki perawan tua, karena belum juga menikah bahkan diusianya yang sudah menginjak 34 tahun. Dia menjadi bahan gunjingan ibu ibu komplek.

Shahira pernah di lamar, tapi gagal karena ternyata pria yang melamarnya menyukai adiknya, Aluna.

Tapi, kemudian Ira dilamar lagi oleh seorang nenek untuk menjadi istri dari cucu kesayangannya. Nenek itu pernah di tolong Shahira beberapa waktu yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Saat terbangun, Shahira sudah tidak lagi berada di atas tubuh Nicho. Tapi dia berada di samping Nicho tepat dalam pelukannya.

Dengan sangat perlahan dan hati hati Shahira melepaskan diri dari pelukan Nicho karena dia harus segera bangun untuk sholat subuh dan juga menyiapkan sarapan pagi.

"Pengantin baru sudah bangun!" Seru Mirna menggoda Shahira yang baru saja tiba di dapur.

"Ibuk apaan sih..."

"Cie mukanya sampai merah gitu."

"Gak kok. Mana ada merah."

Ira memeluk ibu nya dari belakang dengan menyembunyikan wajahnya dibalik punggung ibunya.

"Mau buat sarapan apa untuk suamimu, nak?"

"Entahlah buk, aku belum tahu mas Nicho sukanya sarapan apa." melepas pelukannya.

"Kalau gitu pergi sana tanya dulu suamimu mau sarapan apa!"

"Gitu ya buk?"

"Iya."

Shahira pun kembali ke kamarnya untuk menanyakan pada suaminya tentang sarapan apa yang dia suka.

Begitu tiba di kamar, Nicho ternyata masih di kamar mandi. Shahira pun memutuskan menunggu suaminya selesai mandi.

"Gimana cara nanyanya ya?" pikir Shahira mencoba mencari kata kata yang bagus untuk bertanya.

"Aku mau buat sarapan. Kamu sukanya sarapan apa?"

"Ih masak gitu sih nanyanya. Aneh deh." Ira benar benar bingung.

Saat Shahira tengah bertarung dengan kebingungannya, Nicho keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk dipinggangnya sampai lutut. Dada berototnya dibiarkan tanpa penutup sama sekali.

Shahira yang melihat itu langsung mengalihkan wajahnya kesembarang arah. Rasanya canggung sekali melihat pria bertelanjang dada di hadapannya.

"Saya tidak punya baju ganti. Baju tadi malam basah karena keringat, jadi saya biarkan saja di kamar mandi." ujar Nicho santai.

"Sebentar!" Ira langsung berlari menuju lemari pakaiannya.

Dari sana dia mengeluarkan paper bag berisi pakaian Nicho.

"Ini."

Nicho mengambil paper bag itu dan melotot heran melihat isinya.

"Dari mana kamu dapat baju saya?"

"Itu nenek yang ngasih semalam sebelum nenek pulang. Aku lupa ngasih tahu mas Nicho."

"Mas?!" ulang Nicho merasa aneh dipanggil begitu oleh Shahira.

"Apa tidak boleh?" tanya Shahira ragu.

"Bukan begitu. Hanya saja terdengar aneh ditelinga saya."

"Maaf. Kalau begitu saya tidak akan memanggil seperti itu lagi."

"Bukan begitu. Kamu bisa memanggil saya mas kok."

"Benaran boleh?" tanya Shahira kurang yakin.

"Ya, tentu saja boleh."

Shahira tersenyum senang. Setidaknya dia merasa lega karena Nicho mengizinkannya memanggil dengan sebutan mas.

Nicho pun berganti pakaian dihadapan Ira tanpa rasa canggung. Justru Ira yang merasa canggung sehingga dia membelakangi suaminya yang sedang berganti pakaian itu.

"Hmm, mas Nicho mau sarapan apa?"

"Saya tidak sarapan. Biasanya saya makan jam sepuluh, itupun cuma biskuit atau sepotong roti." Jawabnya.

"Baiklah."

Shahira pun melangkah keluar dari kamar dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

Nicho menatap punggung Shahira sampai hilang dibalik pintu kamar.

Tok, tok!

Seseorang mengetuk pintu kamar itu tidak lama setelah Shahira keluar.

"Siapa?!" sahut Nicho yang dengan cepat merapikan pakaiannya.

"Aku Aluna."

Segera Nicho membuka pintu kamar. Didapatinya Aluna berdiri memegang piring berisi sepotong roti gandum yang sudah diolesi selai dan juga segelas susu.

"Sarapan paginya mas Nicho. Ini untuk kesehatan mas Nicho. Aku dokter yang bertanggung jawab menangani pasienku." ujar Aluna sambil tersenyum manis.

Nicho tidak langsung menerima pemberian Aluna. Dia melangkah keluar dari kamar lalu menutup pintu kamar itu.

"Aluna, ini dirumah loh. Bagaimana kalau Shahira sama ibu melihat semua ini."

"Aku tidak bertindak sebagai adik ipar saat ini. Tapi, aku adalah dokter mas Nicho."

Nicho melirik kearah ruang dapur, dia tampak cemas takut ibu mertuanya atau istrinya melihat apa yang dilakukan Aluna.

"Baik, aku terima sarapan ini. Tapi, kamu harus segera ke dapur. Jangan temui aku disini."

"Mas Nicho tenang saja."

Nicho mengambil sarapannya, lalu Aluna pun menghilang menuju dapur.

"Apa yang harus aku lakukan?" Gumamnya bingung.

Sementara itu, di dapur saat ini Shahira, Mirna dan juga Aluna sudah mulai menyantap sarapan pagi mereka yaitu nasi goreng kampung.

"Mas Nicho gak ikut sarapan, kak?" Tanya Aluna.

"Dia gak biasa sarapan pagi katanya." jawab Shahira.

"Oh gitu. Tapi, bukankah dia punya penyakit lambung ya kak. Alangkah bagusnya sih menjaga pola makan."

"Sepetinya begitu. Nanti deh kakak coba bujuk supaya mas Nicho gak melewatkan sarapan pagi."

Aluna tersenyum penuh kemenangan. Dia bahkan tidak merasa bersalah pada kakaknya yang selama ini berkorban demi pendidikannya.

"Shahira!" Panggil Nicho yang menyusul ke dapur.

"Iya mas." sahut Shahira cepat dan langsung berdiri hendak menghampiri suaminya tapi Nicho lebih dulu menghampirinya.

"Pagi buk." sapanya.

"Pagi nak Nicho. Mau ikut sarapan?"

"Tidak buk. Mau mengajak Shahira pulang ke rumah nenek."

"Sekarang?!"

"Iya. Nenek barusan telpon, katanya di suruh pulang cepat."

"Gak apa apa kan buk?" lanjutnya bertanya pada ibu mertuanya.

"Ya gak apa apa. Tapi Shahira masih belum selesai makan tu."

"Udah kok buk." jawab Shahira cepat menyudahi makannya.

"Ya udah kalau gitu yok berangkat sekarang."

"Aku ambil baju dulu..."

"Gak usah, nanti beli baju yang baru saja." ucap Nicho sambil meraih pergelangan tangan Shahira.

"Buk, dokter Aluna, saya izin pamit membawa Shahira ke rumah nenek."

"Oh iya silahkan nak, Nicho."

Marni tersenyum senang pada menantunya itu, sedangkan Aluna memasang wajah kesal melihat Nicho menggenggam tangan kakaknya.

"Ayo Shahira!" Menarik Shahira melangkah bersamanya keluar dari rumah.

Rey sudah menunggu di depan rumah. Dia membukakan pintu mobil untuk majikannya itu.

Shahira dan Nicho duduk di kursi penumpang, sedangkan Rey bertugas menyetir mobil.

"Rey, kamu bawa seragam saya kan?"

"Iya pak. Seragam bapak sudah ada di kantor."

"Kalau gitu antar saya ke kantor dulu. Setelah itu baru antar nona Shahira ke rumah nenek."

"Baik pak."

Shahira terkejut mendengar perintah Nicho yang meminta Rey mengantarnya ke rumah nenek sendirian.

"Kenapa mas Nicho malah membiarkan aku menemui nenek sendirian. Di hari pertama lagi. Apa yang harus aku lakukan di rumah itu sendirian." pikir Shahira.

"Oh iya Shahira, ada mama juga di rumah nenek."

"Mama?!"

"Iya. Nanti kamu lihat aja foto mama di hp Rey. Mama baru sempat datang hari ini. Kemaren waktu kita nikah mama sibuk kerja katanya."

"I-iya."

Ira bertambah cemas saat ini. "Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana kalau ternyata mama tidak menyukai aku." pikirnya.

"Kamu gak usah takut. Mama baik kok, tapi memang agak bawel sih."

"Bagaiman kalau mama gak suka sama aku?" tanya Shahira dengan suara sangat pelan.

"Memangnya apa alasan mama harus suka sama kamu yang baru dia temui hari ini?!" jawab Nicho yang membuat Ira merasa sedih tanpa alasan yang jelas karena apa yang dikatakan Nicho tidaklah salah.

1
Suanti
shahira lebih baik cerai aja
semoga ibu nya shahira cpt tau kelakuan aluna merusak keretakkan rumah tangga kakak nya sendri biar ibu merasa menyesal
Suanti
shahira gugat cerai aja ke nicho jgn bodoh jdi orang hrs tegas
Suanti
beri kan aja bukti foto nya biar bu marni tau ternyata dalang nya adalah aluna biar terbongkar semua nya
Suanti
kok lgi terungkap nya 😅😅😅
Suanti
ira kasih bukti tentang aluna ke ibu nya bila perlu suruh mantan yg melamar ira sebelum nya dtg termasuk randi dtg ke rumah ngomong sama ibu nya ira biar tahu ngimna kelakuan aluna selama ini biang kerok nya
Suanti
ira berterus terang lah ngomong jujur bahwa nicho selingkuh sama aluna ini kesempatan lgi berkumpul bersama, makin di biar kan makin menjadi
Suanti
ira harus jujur ngomong sama mama dan nenek nya nicho bawah nicho selingkuh sama adek nya aluna biar cpt terselesaikan masalah nya 😅😅😅
muthia: setuju👍
total 1 replies
muthia
jadi l wanita tangguh yg pintar Ira, jgn lg mau di bodohin sama Aluna
Suanti
shahira ini emang oon ya terlalu percaya sama aluna 😅😅😅
RahmaYesi: /Facepalm/
total 1 replies
Suanti
Ira harus tegas harus bongkar tentang selingkuhan nicho sama aluna jangan diam aja makin merasa menang aluna
RahmaYesi: ayo dibantu kak 😄😁
total 1 replies
Nurul Ndut
Jadi gregeten ma Aluna Nicho... kasihan Ira
RahmaYesi: halo kak. makasih udah mampir. semoga suka dan lanjut terus bacanya 😁😉
total 1 replies
Suanti
shahira ini oon terlalu percaya sama aluna, cari tau lah shahira jgn diam aja di bodoh2 in 🤣🤣🤣
RahmaYesi: /Joyful//Grin//Grin//Facepalm/
total 1 replies
muthia
semoga g ada hubungan apa2 Nico dan alunna
Suanti
semoga nicho cepat sadar lebih baik shahira dari pada aluna
RahmaYesi: betuuulll
total 1 replies
muthia
Nico lepasin Zahira klau kamu menyukai Luna
muthia
astagfirullah, kasian Zahira 😭😭
muthia
jgn sampai Nicko mempermainkan Zahira 🙏
RahmaYesi: hai kak, makasih udah mampir. semoga suka dan terus lanjut baca
total 1 replies
Suanti
lamar shahira aja kalau lamar aluna pasti di tolak sama aluna
RahmaYesi: Halo kak, makasih udah mampir 🙏
total 1 replies
muthia
mampir🙏
muthia: sama-sama
muthia: cerita nya 🅑🅐🅖🅤🅢
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!