NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Suasana hati Alexa sangat kacau pagi ini. Dia ditodong sebuah dokumen persetujuan pengangkatan anak oleh Papanya saat sarapan.

Rupanya Papanya mengambil alih tugas Emily dan langsung mendesaknya. Luar biasa sekali gadis itu, bisa membuat semua orang memihak kepadanya.

Bahkan dia bisa melihat tanda tangan dan stempel Arsenio di sana. Kakaknya itu sudah

memberikan persetujuan, sebelum dia berangkat ke Singapura untuk bisnis.

Jahat sekali!

Mungkin inilah yang dimaksud olehnya dengan 'hukuman' untuk Alexa. Arsenio tidak main main dengan ancamannya.

"Aku gak mau tanda tangan!"Ucap Alexa tegas.

"Kamu jangan buat masalah Alexa, apa salahnya kamu membantu Emily?Menjadikan dia sebagai keluarga Nadinata tidak akan membuatmu rugi apapun. Tapi jika kamu masih kukuh membuat semua ini sulit, Papa akan menarik semua fasilitas yang Papa berikan!"Rupanya Papanya benar benar total dalam membela Emily.

Alexa menatap papanya dengan sorot kecewa.

"Aku ini anak papa atau bukan sih? Kenapa papa lebih memihak Emily dibandingkan aku?"

"Kita itu punya hutang budi pada keluarga Emily, jika bukan karena ibunya yang mendonorkan ginjal untuk Mama, mungkin mama kamu tidak akan bisa se-sehat

sekarang"Ucap Papanya.

"Cepat tanda tangan atau kamu kembalikan semua fasilitas dari Papa!"

Alexa meletakan dompet dan kunci motor nya di atas meja.

"Apa aku juga harus keluar dari rumah ini?" Ucapnya dengan datar, Kecewa.

Dia sudah terlanjur kecewa pada Papanya.

Mamanya hanya diam sambil menangis melihat perdebatan yang terjadi. Tidak

mampu untuk membela anaknya karena memang dia sependapat mengenai Emily.

Papanya membuang muka. Membuat Alexa mendapatkan satu kesimpulannya. Ya dia akan pergi dari mansion.

"Aku harap kalian gak akan menyesal dengan keputusan kalian. Aku tetap tidak akan menyetujui surat ini dan aku memilih untuk pergi"Ucap Alexa.

Alexa pergi menuju kamarnya untuk mengambil harta rahasianya. Alexa yang

asli rupanya memiliki apartemen pribadi atas namanya sendiri.

Apartemen itu dibelinya secara rahasia 2

tahun lalu. Merupakan tempatnya bersembunyi ketika dia ditimpa banyak masalah di mansion ini.

Selain itu dia juga punya tabungan pribadi yang jumlahnya lumayan, hasil mengumpulkan dari sisa uang jajan dari orang tua dan Kakeknya.

Ya, ternyata kakeknya tidak seburuk itu. Setiap bulan dia akan mentransfer sejumlah uang kepada rekening cucunya.

Yang langsung akan gadis itu pindahkan ke rekeningnya yang lain. Alexa menemukan semua itu di dalam brangkas.

Dia tidak akan pergi semudah itu tanpa persiapan okey? Dia tidak segila itu melepas kemewahan dan menjadi gelandangan hanya karna gadis bernama Emily.

Selain itu dia juga ingin menghindar dari Arsenio. Dia tidak sanggup menghadapi kegilaan kakaknya itu.

Setelah mengambil kunci, buku tabungan ,dan juga dokumen rahasia dari Arsenio dan Axelio, Alexa lantas pergi tanpa repot repot lagi berpamitan pada kedua orang tuanya.

Dia pergi ke sekolahnya menggunakan Taxi online. Ya, dia harus membiasakan diri mulai sekarang.

Tapi tidak masalah. Dia akan mulai melakukan banyak hal seorang diri.

Dia tidak akan mengandalkan siapapun lagi, baik itu orang tua maupun kakaknya.

"Tante tadi telfon aku sambil nangis nangis, katanya kamu keluar dari mansion ya!?"Ucap Emily ketika Alexa baru sampai di kelasnya. Gadis itu terus mengikuti Alexa hingga ke tempat duduknya.

Alexa menatap Emily dengan senyum sinis.

"Kenapa? Kamu senang dapet kabar

kayak gitu? Selamat ya. Kamu berhasil menghancurkan sebuah keluarga. Kamu berhasil merebut orang tua dari anaknya

sendiri!"Ucapnya.

Emily menatap Alexa dengan tatapan yang tidak biasa.

"Aku gak sejahat itu Alexa. Aku itu hanya ingin menjadi bagian keluarga kamu, agar aku bisa bersama dengan Kak Sagara. Udah itu aja! Tapi kamu justru mempersulit semuanya. Apa sesulit itu untuk menerima aku? Kita bisa hidup bersama sebagai saudara"Ucapnya.

Alexa tertawa. Gadis ini benar benar pintar memainkan situasi. Sekarang dia bersikap

selayaknya protagonis yang lemah tak berdaya, sementara Alexa adalah antagonis yang selalu mempersulit dirinya.

Antagonis ya...

Sepertinya cukup menarik jika Alexa benar benar menjadi tokoh antagonis.

Bagaimana jika dimulai dari membully

gadis ini di sekolah?

Ah...

Tapi itu terlihat sangat tidak berkelas. Tindakan bully terlalu bar bar untuk seorang Alexa.

Lebih baik dia bermain dengan elegan dan

halus. Dia bermain tanpa perlu merusak namanya di mata orang lain.

"Aku gak mau punya saudara kayak kamu!"

Emily mendengus, Alexa benar benar tidak bisa dibujuk dengan cara apapun lagi. Dia akan mulai menjalankan rencananya.

"Baiklah kalau begitu. Karena kamu memilih pergi, maka aku akan dengan senang hati masuk ke dalam Mansion. Aku akan menjadi anak yang baik bagi Om dan Tante. Aku gak bakalan bikin mereka kecewa, apalagi menangis seperti yang sudah kamu lakukan!"Ucap Emily.

aku akan tetap menjadi bagian dari Nadinata walaupun kamu menolak memberikan persetujuan. Karena aku selalu mendapatkan apa yang aku mau!"Lanjutnya.

Alexa bertepuk tangan keras, sehingga memancing atensi dari murid lain.

"Good job Emily! Lakukan apa yang kamu mau dan buktiin ke aku kalau semua ucapan kamu itu bukan khayalan semata!"

Emily menatap Alexa dengan tatapan permusuhan. Tampaknya gadis itu

memutuskan untuk membuka topengnya.

Lagi pula bersandiwara terlalu melelahkan.

***

Arsenio : Kenapa kamu keluar dari Mansion?

Arsenio: Dimana kamu sekarang?

Arsenio: BALAS ALEXA!!

Puluhan missed call dan pesan masuk ke dalam handphone nya. Rupanya Arsenio juga sudah mendengar kabar ini.

Malas mengurusi Arsenio yang semakin terobsesi padanya, Alexa memilih

mematikan handphonenya.

Lebih tenang dan damai, Alexa kini bebas dari gangguan siapapun. Kini dia berada di

apartement rahasianya.

Seorang diri menikmati hidup. Dia sedang bersantai menonton tayangan film Netflix ditemani sekotak coklat dan minuman soda. Dia butuh me time sebelum akhirnya bertindak menyelidiki Emily.

Emily, gadis itu bertindak sangat jauh dengan memalsukan surat persetujuannya.

Dia membayar seseorang yang ahli dalam melakukan pemalsuan tanda tangan dan

stempel.

Bagaimana Alexa tahu?

Tentu berkat dokumen yang diberikan oleh Axelio. Di sana jelas terlihat Emily yang sedang melakukan transaksi. Rupanya bukan hanya foto dan dokumen saja yang dimilikinya. Tapi juga rekaman video berdurasi 15 menit yang menunjukkan Emily dan si penipu itu bertransaksi.

Namun Axelio tidak mau memberikan Video itu secara percuma. Dia meminta bayaran yang menurut Alexa, cukup membuatnya kesal.

"Aku kasih yang kamu mau, asalkan kamu mau dinner romantis sama aku! Gimana? Gampang kan?"Ucap Axelio saat dia bertemu dengan Alexa di kantin.

Tentu saja ucapannya itu menimbulkan sorak riuh di kantin. Terutama anggota genk nya dan juga Vonny cs.

Banyak orang yang kini semakin terang terangan menggoda mereka berdua. Dan

itu membuat Alexa semakin merasa risih.

"Cowok ini semakin di biarkan semakin melunjak!"

Jika saja cowok itu normal tentu Alexa akan menyanggupi tawaran itu. Tapi cowok ini berbeda, dia telah terobsesi pada Alexa.

Semakin Alexa merespon segala tindakannya, maka semakin besar rasa obsesi cowok itu.

Kembali kepada Emily, Gadis itu ternyata sedang berada di Mansion tua.

Dia menyerahkan surat persetujuan itu di hadapan semua anggota Nadinata minus Alexa dan Arsenio yang sedang berada di Singapura. Pengacara keluarga Nadinata yang juga dipanggil untuk datang, langsung memproses secara hukum.

Mengenai persyaratan kedua yang kakeknya ajukan, rupanya Emily sama sekali tidak keberatan.

Ya, dia tidak memiliki hak atas harta

Nadinata, namun itu bukan masalah besar.

Dia akan membujuk Papa dan Mama

untuk memberikannya secara diam diam.

Walaupun dia tidak mendapatkan persenan saham seperti yang Arsenio dan Alexa punya, tapi dia bisa menguras langsung harta Nadinata dari kedua orang tuanya.

Pukul 7 malam. Waktunya makan malam, tapi tidak ada apapun yang bisa di masaknya di apartemen.

"Makan di luar dulu deh malam ini!"Gumamnya.

Alexa melapisi bajunya dengan Sweater oversize hitam. Dia juga memakai topi dan masker untuk berjaga jaga jika ada yang mengenalinya.

Alexa berjalan santai keluar dari apartment

nya di lantai 10. Dia menunggu di depan pintu lift sambil bersenandung.

Tidak ada gunanya bersedih okey? Dia harus berdamai dengan keadaan.

Ting...

Pintu lift terbuka. Alexa menatap seseorang yang berdiri ditengah lift dengan terkejut.

Reflek tubuhnya mundur beberapa langkah ke belakang.

Axelio! Bagaimana bisa cowok itu tahu apartement nya?

Gerakan dan bahasa tubuh Alexa yang mencurigakan memancing perhatian Axelio. Semula dia tidak mengenali sosok gadis yang berdiri tepat di pintu lift. Tapi tak lama dia sadar bahwa itu adalah gadisnya.

"Wow... Sebuah kebetulan yang luar biasa kan kita bertemu disini!"Ucap Axelio dengan senyum mengembang.

Alexa semakin melangkah mundur, percuma dia berpura pura sebagai orang lain.

Cowok itu sudah mengenalinya. Lebih baik dia kabur ke kamarnya dari pada menghadapi cowok gila ini.

Sebelum Axelio semakin mendekat, Alexa sudah lebih dulu berlari ke kamar apartemen nya.

Dengan panik dia membuka kunci dan masuk mengurung diri. Axelio yang melihat tingkah Alexa hanya bisa tertawa.

itu sungguh menggemaskan!

Astaga... Gadis nya Bagaimana takdir bisa

memihak nya seperti ini? Unit apartemennya bersebelahan dengan Unit apartemen gadisnya.

"Kita akan semakin sering bertemu!"

***

1
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!