Ananda adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak usianya lima tahun. Setelah lulus SMA ia bertekad untuk mencari pekerjaan serta meninggalkan panti asuhan agar posisinya bisa digantikan oleh anak yatim piatu lain yang bernasib malang sepertinya yang tidak punya orang tua sejak usia masih kecil.
Dengan bermodalkan kemampuannya dalam mengurus pekerjaan rumah, ia akhirnya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah mewah milik seorang pengusaha kaya raya.
Dari sinilah kisah cintanya bermula, menjalin pernikahan dengan seorang duda berhati dingin tanpa berlandaskan cinta dan terpaksa menjadi ibu sambung bagi putri semata wayang sang suami. Akankah Ananda bertahan dalam rumitnya kehidupan pernikahannya?
Bagaimana pula kisah Ayu sang adik angkat yang juga sedang sama-sama berjuang meraih cita dan cintanya? Mungkinkah ia juga bisa menggapai sang CEO pujaan hatinya?
Seri Pertama Novel The Andersons Family.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Lombe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ibu Untuk Gaby
Waktu terus bergulir, Ananda sudah memulai perkuliahannya dan ia juga sudah mulai bisa beradaptasi dengan waktu kerja sambil kuliah.
"Nona, pakai sarung tangannya dulu!" Ananda menyodorkan sebuah sarung tangan plastik ke hadapan Gaby.
Semenjak ulang tahun grandma, mereka berdua jadi sering mengadakan sesi masak bersama dan mencoba berbagai jenis masakan baru.
"Apa dulu yang harus di masukkan kak?" tanya Gaby antusias.
"Margarin dulu, setelah itu baru telur dan gula!" jawab Ananda.
"Biar aku saja!" seperti biasa Gaby selalu semangat mengocok adonan meskipun hanya akan bertahan di lima menit pertama saja.
Mereka berdua terlalu sibuk hingga tidak sadar bahwa Mike memperhatikan mereka dengan seksama.
"Mike, apa Mama bisa bicara sebentar?" nyonya besar yang sejak awal bersama Mike memperhatikan dua gadis itu dari ruang keluarga membuka percakapan.
"Ada apa ma?" Mike mengalihkan pandangannya ke arah sang Mama.
"Bagaimana tentang permohonan mama kepadamu mencarikan ibu untuk Gaby?" nyonya besar menatap wajah putranya dengan lekat.
"Maaaaaa" Mike yang paham arah pembicaraan langsung menghela nafas berat.
"Mama tidak peduli denganmu, kalau kau tidak mau mencari istri itu pilihanmu, setidaknya carilah ibu untuk anakmu, buat dia bahagia!" nyonya besar menekankan kalimatnya.
"Lalu Mama mau aku harus bagaimana?" Mike yang putus asa hanya bisa menyerah dengan desakan sang Mama.
"Apa kau tidak punya kandidat sama sekali?" tanya nyonya besar menelisik.
"Mama tau kan kalau aku tidak pernah dekat dengan wanita manapun?" Mike menatap mamanya dengan putus asa.
"Kalau kau tidak punya, biar Mama yang pilihkan, Mama sudah ada kandidatnya!"
"Siapa?" tanya Mike penasaran.
"Tentu saja orang yang sangat dekat dengan putrimu!" senyum misterius tersungging di wajah nyonya besar.
"Siapa?" tanya Mike semakin penasaran.
"Menurutmu siapa wanita yang paling dekat dengan Gaby saat ini?" nyonya besar sengaja memberi teka-teki.
Mike tidak menjawab dan hanya memicingkan matanya lalu menatap kearah putrinya.
"Ohh, come on mom!? she still young mom!!!" Mike menatap protes.
"Apa usia penting? lihat bagaimana mereka berinteraksi, sudah tidak ada jarak sama sekali, mereka begitu lepas satu sama lain, bahkan aku yakin kalau Gaby disuruh memilih antara dirimu atau dia, putrimu akan lebih memilih dia!" nyonya besar sangat yakin.
"Momm!!!" Mike merengek.
"Ini bukan tentang dirimu, ini tentang cucu kesayanganku!" nyonya besar tidak bisa terbantahkan lagi.
"Terserah Mama saja!" Mike yang sudah kalah telak akhirnya pergi menuju ruang kerja.
"Mama akan atur semuanya, kau hanya perlu mengikutinya saja!" nyonya besar berkata sedikit agak berteriak ketika putranya sudah mulai menjauh.
..........
Mike sangat dibuat frustasi dengan semua tuntutan sang Mama yang memintanya mencari ibu sambung untuk Gaby. Seperti biasa, setiap kali ia merasa tertekan, ia akan langsung membuka lacinya dan bermonolog dengan foto istrinya.
"Sayang, apa yang harus aku lakukan sekarang?" Mike meraba gambar istrinya yang memakai gaun pengantin.
"Apa boleh aku menikah lagi? apa kau akan baik-baik saja?" Mike berurai air mata saat bertanya kepada photo istrinya.
"Aku menyayangi Gaby, aku ingin melihat putri kita bahagia, tapi aku juga tidak mau mengkhianatimu!" hati Mike begitu pilu.
"Apa menurutmu gadis itu bisa menggantikan posisimu?" pikirannya benar-benar buntu memikirkan kebimbangan ini.
TOK TOK TOK...
"Tuan, apa aku boleh masuk?" George bertanya dari balik pintu.
"Masuklah!" Mike membiarkan George masuk.
"Apa Anda baik-baik saja?"
George sengaja datang ke rumah Mike saat nyonya besar memberitahu Maya bahwa Mike sudah setuju dengan rencananya. Meskipun hari libur dan seharusnya dia bebas tugas namun karena ia tau bahwa Mike akan membutuhkan teman berbagi, maka George sengaja datang untuk menjadi pendengar setia.
"Kau pasti sudah tau kan?" Mike menatap tajam sahabatnya.
"Maya baru saja memberitahu saya kalau nyonya meminta Anda menikahi gadis itu!" George berkata jujur.
"Aku bingung George!" Mike menerawang jauh.
"Kenapa tidak Anda coba saja? menurut saya dia sangat berbeda dengan gadis-gadis yang selama ini dikandidatkan oleh nyonya besar!" George mencoba merayu Mike sesuai dengan janjinya kepada Maya beberapa waktu lalu.
"Tapi aku tidak mencintainya, aku tidak mau dia tersakiti karena aku tidak punya perasaan apapun terhadap dirinya!" Mike sangat emosional.
"Cinta bisa tumbuh seiring waktu berjalan, setidaknya kau bisa melihat putrimu bahagia Mike, itu yang paling penting saat ini!" George jarang menyebut Mike dengan panggilan nama saja kalau tidak dalam situasi serius.
"Hahhhhhhhhh, baiklah akan aku coba demi Gaby!" Mike menghela nafasnya dengan kasar dan berat.
"Nyonya tidak akan pernah menjerumuskanmu dan Gaby, beliau pasti sudah mempertimbangkan semuanya dengan baik dan matang!" George memberi penekanan.
Meskipun dengan berat hati, akhirnya Mike setuju menerima pernikahan yang direncanakan oleh sang Mama.
padahal itu yg ditunggu2🤪