Meyrina 20 th seorang Single Mom ,bekerja sebagai staf ticket box permainan di tempat pariwisata.yang mengharuskan dia menitipkan anaknya yg berusia 2th tinggal bersama neneknya.
Long weekend kelulusan sekolah waktu itu membuat tempat dia bekerja menjadi pusat keramaian untuk para grub sekolah berlibur.
Dan inilah untuk pertama kalinya Meyrina bertemu kembali dengan sosok yang pernah ada di hidupnya.
siapakah dia ? akankah mereka bisa bersatu kembali ? ikuti terus perkembangan cerita ini 😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cputrii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Iba
Semalaman mey tidak bisa tidur, ia menangis dengan gelapnya malam, meratapi kebodohan yang sudah ia lakukan. Mempercayai orang yang begitu ia cintai dan tetap setia menunggu kedatangannya. Ia masih berfikir bahwa suatu saat pasti Randra akan menghubunginya lagi, tapi sampai saat ini tak satupun teman dari randra yang mengetahui keberadaannya, bahkan akun media sosialnya pun sudah lama tidak aktif.
'Dimana kamu Randra.. Ada benihmu yang tumbuh dalam rahimku'
sayu² suara mey dalam tangisnya.
pukul 6.00 pagi mey terbangun dari tidurnya, entah jam berapa ia tertidur, matanya yang sembam setelah menangis semalaman tak lepas dari pandangan sang ibu.
"mata kamu kenapa nak? " tanya sang ibu
"eh, gapapa kok buk" sambil menundukan kepalanya agar tidak membuat ibunya cemas
"kalau ada masalah di selesaikan baik² nak, jangan di tangisi berlarut larut.. Kalau kamu mau, berbagi cerita saja sama ibu"
Mey tersenyum mendengarkan ibunya, ia lalu mendekat dan memeluk ibunya.. Ibu yang selalu ada, selalu sabar merawat mey sendirian dari kecil hingga dewasa, sedangkan Ayah mey sudah meninggal waktu mey berusia 6th . tanpa terasa air mata mey mengalir, langsung ia usap agar ibunya tidak melihatnya.
"Maafkan mey ya buk.. Mey belum bisa menjadi anak yang berbakti untuk ibu" ucap mey dalam pelukannya
ibu membelai punggung putri satu²nya dengan sayang.
"sudah ayo sarapan.. Nanti jam 8 kamu sudah harus berangkat kerja" ajak ibu sambil melepas pelukannya.
Mey bertekat untuk terlihat lebih tegar lagi, menjadi wanita kuat untuk masa depan anak dan ibunya nanti.
3 bulan kemudian
Tak terasa kandungan mey sudah jalan 4bulan, tidak ada masalah dalam tri semester pertama mey, semua lancar dan bahkan perut mey masih belum terlihat membesar sama sekali, hanya saja tubuhnya kelihatan sedikit berisi dari pada sebelumnya. Bahkan orang² di sekitarnya tidak ada yang tahu bahwa mey sedang hamil.
"Mey.. Aku mau main kerumahmu boleh gak ?"
tanya siska ketika mereka baru keluar dari cafe tempat ia bekerja
"hmmm.. Tumben? Biasanya di ajak mampir gak mau" canda mey
"lagi males aja pulang ke kost-an sendirian, malam minggu nih semua pada pulang" jelas siska
" ayo deh.. Mau ngineb gak?" tawar mey
" boleh boleh.. " antusias siska
Mereka berlalu begitu saja meninggalkan area parkir tempat mereka bekerja.
Sesampainya di rumah mey, ia memakirkan motornya di dalam teras rumahnya.
"sudah pulang anak ibu? Siapa ini? " tanya ibu mey yang langsung di salami oleh siska
"saya siska bu, teman kerja mey" sambil mencium tangan ibu mey, di ikuti mey yang juga bergantian mencium tangan ibunya.
"ya sudah masuk yuk, bersih² dulu sana , ibu mau masak buat kalian dulu" setelah itu ibu mey bergegas ke arah dapur
Mey mengajak siska masuk ke kamarnya..
"kamu mandi dulu aja sis, aku mau bantuin ibu bentar ya, ini bajunya pake punyaku aja" sambil menyerahkan baju ke siska
"makasih mey" siska lalu masuk kedalam kamar mandi yang ada di dalam kamar mey
sesaat setelah mey membantu ibunya memasak, siska memanggil mey dari arah kamarnya
"Mey .. Sini dulu deh" siska hanya memunculkan kepalanya saja dari pintu kamar mey
"kenapa sis?" Tanya mey
" hehe.. Aku lagi dapet nih, ada pembalut gak? " siska menyengir karna merasa merepotkan mey
"Ada itu di laci meja rias. Kamu ambil aja" jawab mey tanpa masuk ke kamarnya,dan langsung di jawab anggukan kepala oleh siska, lalu ia balik ke arah dapur lagi
Ketika siska membuka laci meja, ia mengambil pembalut yang masih utuh, saat hendak menutupnya ia melihat ada benda yang jatuh tepan di depan kakinya.
Siska mengambil benda tersebut, dan melihatnya, betapa sangat terjekut siska melihat hasil testpack yang ada di laci meja mey. Dengan cepat ia mengembalikan benda tersebut kedalam laci.
'Apa ini punya mey ? Batin siska
Dia merasa iba jika memang itu milik mey, 'apa yang sebenarnya terjadi dengan mey? Kenapa dia bisa menyembunyikan hal besar ini sendiri' lagi² siska bermonolg dengan sendirinya.
Segera ia bergegas berganti pakaian, lalu keluar kamar menemui mey dan ibu untuk makan malam..
Siska mencoba bersikap biasa saja, agar mey tidak curiga dengan kegelisahan yang sedang ia pikirkan.
Setelah selesai makan, mey pamit untuk bersih² diri, dan siska membantu ibu mey membereskan tempat makan dan mencuri piring.
kn kasian bagas... 😭😭😭
aku maraton bacanya... ceritanya bagus kok. mudah2an may bisa move on. orang kayk randa gk pantas diperjuangin lg.
gk cinta tpi bisa ngadon. smpk sgitunya lg... kyknya menikmati bngt. muji2 citra. hemm... gk rela mey kalau kmu balikn lg sama randa.
dulu aja ninggalin kamu tanpa kejelasan stlah apa yg dilakukan sama kamu.
udh waktunya buka hati buat orang lain. lupkn randa.
lanjut 💪🤗