NovelToon NovelToon
SALAHKAH AKU MENCINTAINYA

SALAHKAH AKU MENCINTAINYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: gadis semeru

Salahkan jika seorang kakak tiba - tiba menyatakan cinta kepada adiknya didepan orang tua mereka? Tentu saja ini salah, walaupun mereka hanyalah saudara sedarah. Cinta mereka tetap saja terlarang, tidak sesuai dengan norma dan agama yang berlaku. Namun itulah yang Arya lakukan malam itu, menyatakan cinta untuk Aryani adiknya.

Pram ayah mereka murka dan memilih menjodohkan Aryani dengan Firdaus, sedangkan Claudia ibu Aryani malah menjadikan ini sebuah kesempatan untuk dapat menyingkirkan anak tirinya tersebut. Claudia tidak ingin kehilangan semua yang telah dia perjuangkan.

Apakah benar Aryani adik dari Arya? jika benar mengapa Arya begitu berani menyatakan cintanya kepada Aryani? Mengapa Claudia begitu gigih ingin menyingkirkan Arya? Apakah Arya selama ini mengetahui rahasia yang disimpan olehnya? Lantas siapakah Firdaus? Benarkah keputusan yang Pram ambil dengan menjodohkan Aryani dengan Firdaus dapat memutus kisah cinta sedarah ini, atau kisah ini baru saja dimulai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gadis semeru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MA'AFKAN AKU

Setelah solat subuh dan berolah raga sebentar. Walaupun hanya berlari lari kecil dihalaman belakang dan melakukan beberapa gerakan sederhan seperti pus up, sit up dan squat. Fauzan berfikir bahwa olah raga dipagi hari membuat tubuhnya terasa sangat nyaman dan segar.

Selesai berolah raga kemudian mandi dan bersiap - siap Fauzan segera pergi keruang makan untuk sarapan pagi bersama keluarganya. Saat sampai diruang makan sudah terlihat anggota keluarganya sudah berada disana.

"Wah...... Sepiring nasi goreng" ucap Fauzan melihat piring berisi nasi goreng dan telur mata sapi setengah matang favoritnya. Ditariknya kursi kemudian dia duduk. Dikunyah nya nasi goreng itu dengan sangat bersemangat.

"Memang nasi goreng buatan bu Sri tidak ada duanya" ucap Fauzan kembali memuji masakan sang Art yang sudah bertahun - tahun bekerja dan setia pada keluarganya. Yang dipuji hanya tersenyum sambil menuangkan teh hangat kemasing - masing cangkir yang ada disana.

"Fauzan nenek lihat kamu benar- benar bersemangat dan terlihat sangat tampan sekali. Apakah ini efek kamu sudah menjadi calon menantu keluarga Wiraga ya" ucap sang nenek memuji atau entahlah memiliki maksut apa.

"Benar yang mama katakan, anak papa ini terlihat tambah ganteng dan gagah. Nanti kalau sudah menjadi menantu keluarga Wiraga papa yakin karismanya akan bertambah. Pasti nantinya akan ada banyak sekali wanita yang akan mendekatimu Fauzan. Papa jadi iri padamu" ucap Robby sambil menikmati secangkir teh hangatnya. Robby memang selalu saja berbicara dengan seenaknya saja tanpa memikirkan perasaan istrinya.

Fauzan hanya terseyum dan memandang wajah ibunya. dilihatnya ibunya juga terseyum tapi Fauzan tau senyumnya itu palsu.

"Aryani itu sangat cantik dan juga seksi. Kamu beruntung bisa mendapatkan" ucap Robby kembali kini dia berbicara sambil memakan nasi gorengnya.

" Tidak seperti mama mu itu sudah tidak seksi tak mau merawat diri ditambah lagi papa ngak ngerti deh pakaian apa yang dia gunakan itu seperti memakai seprei tidak ada potongan bodynya sama sekali tidak menarik" ucap Robby seenaknya saja.

Fauzan menarik nafas cukup panjang saat Robby terus saja berbicara yang menyakitkan hati ibunya. Sinta tertunduk diam, sepertinya sudah tak selera untuk makan kembali. Sementara itu Kumalasari neneknya asik saja menikmati sarapannya tanpa perduli putra menghina istrinya sendiri.

"Pa.... Menutup aurat bagi wanita muslim itu hukumnya wajib. Dan mama sedang menjalankan kewajibannya. Jika mama tidak melakukannya nanti papa juga yang dosa. Karena istri merupakan tanggung jawab suami. " ucap Fauzan menjelaskan karena sudah tidak tahan dengan sikap ayahnya.

"Kewajiban apa? Kewajiban istri itu membuat suaminya tergoda dan selalu tampil menggoda. Tapi lihat mamamu dari ujung kepala sampai ujung kaki ditutupi dengan kain yang entah habis berapa meter itu" ucap Robby kembali.

"pa...." belum selesai Fauzan berbicara Sinta sudah mencubit lengannya. Fauzan tau mamanya menginginkan agar Fauzan menghindari perdebatan dengan ayahnya. Fauzan sebenarnya sangat kesal dengan ayahnya. Diusia yang sudah tidak lagi muda masih saja otaknya dipenuhi dengan nafsu saja.

"Coba saja mamamu bisa seperti wanita diluaran sana. Yang bisa tampil lebih baik mungkin aku tidak akan tergoda dengan wanita -wanita diluran sana" ucap Robby sambil berdiri dan berlalu pergi. Di ikuti oleh Kumalasari.

Sinta memang sudah dari remaja memutuskan mengenakan hijab sesuai dengan perintah didalam kepercayaannya. Menutup aurat adalah wajib hukumnya. Dia dibesarkan didalam keluarga yang sederhana namun sangat kental dengan ilmu agama. Kalau saja dulu kakeknya tidak bersahabat dengan kakek Robby dan menjodohkan mereka berdua mungkin dia tidak akan terdampar didalam keluarga yang seperti ini. Namun terkadang Sinta berfikir mungkin inilah takdir hidupnya dan dia harus menjalaninya dengan sebaik mungkin.

"Mama baik- baik sajakan" tanya Fauzan menatap ibunya. Sinta mengangguk dan tersenyum.

"Mama baik - baik saja. Kamu tidak usah khawatir. Bagaimana rencanamu hari ini" tanya Sinta.

"Aku berencana menemui Nada nanti saat ada makan siang. Aku berencana meminta ma'af padanya" ucap Fauzan kembali.

"Ya sudah jika itu rencanamu sayang. Mama tau Nada gadis yang baik. Dia pasti mema'afkan mu" ucap Sinta.

Fauzan sampai didepan sebuah sekolah taman kanak- kanak terlihat beberapa orang tua tengah menjemput putar putri mereka. Seorang gadis berkerudung Biru terseyum kearahnya saat melihat Fauzan berdiri disamping mobilnya. Fauzan berjalan mendekatinya, dan duduk di sebuah kursi panjang didepan emperan kelas. Setelah semua anak dan orang tuanya pulang gadis itu mendekati Fauzan dan duduk di sampingnya namun ada jarak sekitar tiga puluh senti.

" Bagaimana kabarmu?" tanya Fauzan berbasa- basi.

"Alhamdulilah aku baik" jawab gadis itu sambil tersenyum. Seyum itulah yang selalu membuat Fauzan merasa nyaman saat ada disampingnya.

"Selamat ya.... Atas pertunanganmu kemarin. Kapan rencana pernikahan kalian?" ucap gadis itu sambil menatap tajam kearah jalan yan cukup ramai kendaraan.

" Terimakasih atas ucapanya" ucap Fauzan ditengah rasa terkejutnya mengapa Nada sudah mengetahui pertunangannya.

"Masih belum tau kapan" ucap Fauzan menjawab pertanyaan Nada tentang rencana pernikahannya.

"Kalian serasi sama - sama berasal dari keluarga berada. Bisa terlihat acara pertunangan kalian disiarkan beberapa stasiun televisi" ucap Nada kembali.

"Nada.... Ma'afkan aku" ucap Fauzan hanya kata itu yang mampu dia ucapkan sambil menatap kearah gadis tersebut.

"Sudahlah kamu tidak perlu meminta ma'af. Mungkin kita memang tidak ditakdirkan tuhan untuk berjodoh. Dialah jodohmu" ucap Nada.

"Aku bersalah padamu. Itu yang kurasakan" ucap Fauzan.

"Aku baik - baik saja tapi tidak dapat aku pungkiri hatiku memang terluka. Sebab aku hanyalah manusia biasa." ucap Nada.

Fauzan tertunduk merasa bersalah. Hubungan mereka memang sudah terjalin lama. Namun Fauzan tidak pernah berani untuk kejenjang yang lebih serius itulah kesalahannya.

" Apakah kita masih bisa berteman?" tanya Fauzan.

"Jangan tak ada pertemanan antara laki- laki dan perempuan yang benar- benar bisa berteman. Pasti ada yang mengharapkan lebih. Dan aku tidak mau menjadi orang itu" ucap Nada menolah Fauzan untuk menjadi temannya.

"Jadi aku tak boleh lagi menghubungimu?" tanya Fauzan kembali.

" Mungkin lebih baik seperti itu. Kita sama mengubur masa lalu kita. Biarlah tuhan yang akan membukakan jalan kebahagian untuk kita. Aku yakin tuhan sudah memberikan kepada kita jodoh masing - masing. Dan kini jodohmu telah datang sedangkan jodoh untukku belum" ucap Nada. Fauzan benar - benar kagum dengan wanita disampingnya dia benar - benar tegar dalam menjalani kehidupan. Dia tak pernah sekalipun berfikiran negatif meskipun terkadang hidup tak sesuai dengan harapannya.

"Kalau sekedar menyapa tentu masih bolehkan? Tanya Fauzan kembali.

"Lebih baik jangan. Aku tidak mau nantinya istrimu berfikir yang tidak - tidak padaku. Bukankan lebih baik kita menghindari dari pada menjelaskan. Aku mau jika kita bertemu tetaplah menjadi orang asing seperti kita tak pernah saling mengenal sebelumnya" ucap Nada menatap tajam kejalan yang ramai namun hatinya begitu sepi.

1
Nadivhazha
"engga takut hilaf"
Galita 2927
novelnya bagus bangettt
gadis semeru
karyaku sendiri 😘😘😘😘😘
Nadivhazha
Zan lu tinggalin tunangan lo, dia juga zina anjirr
Nadivhazha
Tidak, jangan bilang mereka ternyata sodara thor
Nadivhazha
Gatau lagi sama nih codot, nyerah
Galita 2927
semangat🔛🔥
Galita 2927
semangat 🔛🔥
Nadivhazha
Karya bangusss rekomendasi banget buat kalian
Nadivhazha
"lumagan tampan juga" asekkkk wkwk
Nadivhazha
Apapun masalahnya, tetep curiga ke codot
Nadivhazha
Emang dasar orang tolol
Nadivhazha
Pokoknya sekrang lu gua panggil codot deh, sebel banget
Nadivhazha
Ulah lu kan codot
Nadivhazha
Benci banget sama ni ular codot
Nadivhazha
:)
Nadivhazha
Alah Codot
Nadivhazha
Dosa lu Codot
Nadivhazha
Oke oke, ralat komen gue tadi Arya lu bisa nikah sama Ani
Nadivhazha
GA BISA WOII EMAK LO SAMA BAPAKNYA UDAH NIKAH
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!