NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Rakina Yura Izzati hadis 22 tahun harus menelan pil pahit dalam pernikahan yang dia jalani.
Lahir dari keluarga yang taat agama. Yura di jodohkan Abinya dengan teman Abi dan yang tak lain adalah bos Yura di kantor.
Aviansyah Rayyn Biadama. Putra satu-satunya dari Biadama yang mau tidak mau harus mengikuti perjodohan yang di tentukan untuknya.

Avian yang awalnya tertarik dengan Yura sebelum pernikahan. Tetapi entah apa yang membuat Avian berubah menjelang pernikahan dan bahkan menikah dengan Yura karena membenci Yura.

Pernikahan yang indah seperti bayangan Yura ternyata berbanding terbalik. Air mata serta hati yang semakin sakit yang dia terima dari suaminya yang sangat membenci dia.
Apakah Yura sanggup menjalani pernikahan itu?
Lalu bagaimana dengan Avian. Apakah Avian akan berubah dengan seiring waktu berjalan.
Mari kita baca ceritanya dan mohon untuk semua dukungan para readers untuk subscribe, like, koment dan vote yang banyak. Terima kasih.

Follow Ig saya.
aninunharahap12

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 Situasi Menegangkan.

"Yura!" Avian yang masih tidak percaya melihat kehadiran sang istri.

"Ngapain Yura bersama dengan Marsha ketempat ini," batin Avian dengan wajah yang masih terlihat sangat shock.

"Yura!" Syira yang terus memperhatikan Yura dengan dahi mengkerut.

"Aunty kita ke sana?" tanya Marsha menunjuk Avian. Yura menganggukkan kepala menjawab pertanyaan itu.

Yura yang berusaha dengan tenang dan sangat elegan melangkah menghampiri meja sang suami dengan wanita yang ingin dinikahi suaminya.

Mata Syira terus melihat anak kecil tersebut dengan perasaan yang berdebar dengan kencang dan juga wajah yang ingin bertanya siapa anak itu. Tidak bisa bohong anka kecil yang cantik itu memiliki kemiripan dengan Syira membuat pemikiran Syira kemana-mana.

Yura dan dan Marsha sudah berada di meja Avian dan Syira yang masih memperlihatkan wajah kaget, dan pasti kesal di wajah Avian yang sangat dingin.

"Om Avian kok bisa ada di sini?" tanya Marsha polos.

"Hmmm Om sedang makan seperti apa yang Marsha lihat," jawab Avian yang terlihat sangat gugup.

"Marsha. Jadi dia adalah keponakan Yura dan itu artinya..." batin Syira yang masih penuh dengan tanya di hatinya.

Dia memang sangat mengingat nama anaknya yang ditinggalkannya waktu itu dan sebelum itu Yura juga sudah pernah mengatakan tentang anak yang bernama Marsha kepada dia. Namun hanya saja saat Yura ingin menunjukkan fotonya Syira malah pergi.

"Oh begitu. Marsha juga ingin makan bersama Aunty Yura dan dan juga dengan ayah. Ayah sedang sholat zuhur sebentar di mushola dan sebentar lagi akan menyusul kami," jelas Marsha begitu sangat lincah berbicara dan sangat menggemaskan.

Mendengar pernyataan dari Marsha membuat Avian benar-benar terkejut karena ada juga Adam. Avian seperti seseorang yang sedang digerebek dan kelimpungan sendiri. Yura tidak perlu berbicara apa-apa karena Marsha sudah mewakilkan apa yang ingin dia katakan.

"Apa-apaan kamu Yura?" tanya Avian dengan menekan suaranya dan menatap tajam Yura yang sudah tahu jika semua ini adalah pekerjaan Yura yang sengaja untuk membuat dirinya tidak bisa melakukan apa-apa.

"Marsha kita sebaiknya cari bangku yang lain yuk. Sebentar lagi ayah akan menyusul kita," Yura yang malah tidak menjawab dan berbicara dengan Marsha yang mengabaikan pertanyaan sang suami.

"Kenapa kita tidak makan di sini saja Aunty?" tanya Marsha dengan polos.

"Tidak sayang. Kita tidak boleh mengganggu orang lain. Lagi pula Restaurant ini sangat besar, bukankah Marsha tadi ingin makan?" ucap Yura.

"Iya benar Marsha sudah begitu ingin makan dan sangat lapar sekali," jawab Marsha.

"Ya sudah sekarang sebaiknya kita cari tempat duduk dan pesan makanan," sahut Yura.

Marsha menganggukkan kepala yang menurut apa yang dikatakan Yura.

"Oh iya Aunty, Tante ini siapa?" tanya Marsha tiba-tiba melihat ke arah Syira dengan mereka berdua yang saling menatap.

Syira yang sejak tadi memang tidak berhenti melihat anak kecil yang Iya sangat yakin jika itu adalah putri yang ditinggalkannya saat berusia beberapa bulan.

"Kamu tanyakan saja pada Tante itu siapa dia?" jawab Yura yang melemparkan kepada Syira dan tidak lupa dengan menunjukkan senyum Yura seolah apa yang dia rencanakan telah berhasil.

Syira yang terlihat begitu panik dan tidak tahu harus menjawab apa. Dia benar-benar merasa telah dijebak oleh Yura dan sama dengan Avian yang dijebak sendiri oleh sang istri. Mungkin akan lebih parah jika Adam akan datang dan masalah akan semakin besar.

"Tante siapanya Om Avian?" tanya Marsha yang benar-benar sangat penasaran.

Jawaban Syira akan menentukan segalanya. Yura juga sangat penasaran menunggu jawaban dari mantan kakak iparnya itu. Jawaban itu juga akan menjadi kesempatan terakhir untuk Syira. Jika Syira tidak mengakui siapa dia, maka tidak akan pernah sama sekali Marsha mengetahui siapa ibunya.

"Syira sebaiknya sekarang kamu pergi!" ucap Avian tiba-tiba yang yang terlihat semakin panik.

"Kamu mengusirku," sahut Syira dengan suara serak yang terlihat tertahan sejak tadi.

"Aku rasa kamu mengerti situasi ini. Jadi pergilah jika tidak ingin terjadi masalah besar," ucap Avian yang mengingatkan Syira terlebih dahulu.

Syira masih berdiam di tempatnya yang terlihat bingung. Tetapi karena situasi itu membuat dia semakin panik dan akhirnya mengambil tasnya yang keluar dari tempat duduknya pergi begitu saja dengan kekesalan. Hal itu membuat Yura menghela nafas dengan memejamkan mata dan melihat ke arah Avian yang sejak tadi melihat dirinya dengan penuh kemarahan.

Yura sama sekali tidak peduli mendapatkan tatapan seperti itu. Dia merasa apa yang sudah dia lakukan adalah hal yang benar.

Karena Yura dan Marsha sudah mengganggu acara Avian dan juga Syira mau tidak mau Avian harus makan bersama Marsya Yura dan Adam juga sudah ada di sana dan Adam yang tidak tahu apa-apa. Avian juga lega dengan Adam tidak sempat datang.

Jangan tanya bagaimana wajah pura-pura Avian yang terlihat menikmati makanan tersebut dan perasaan dia sedang ingin cepat-cepat pulang untuk memberi pelajaran kepada Yura yang telah berani membuat dirinya dalam posisi seperti itu.

Sementara di luar Syira masih memperhatikan yang juga melihat mantan suaminya untuk pertama kali. Tatapan mata Syira yang penuh dengan rasa penasaran.

"Jadi benar itu adalah Marsha putriku dan dia sudah besar," batin Syira yang terus memperhatikan dengan tatapan yang tidak terbaca.

Syira pasti tidak menyangka jika anak yang dia tinggalkan sudah sangat besar dan anak kita juga sangat pintar. Tetapi apa daya Syira yang hanya bisa melihat dari kejauhan setelah sekian tahun.

Padahal tadi bisa saja Syira mengatakan dengan jujur. Tetapi Avian menyuruh dia untuk pergi dan sepertinya Syira juga tidak siap untuk mengakui siapa dirinya kepada Marsha.

Acara makan siang Yura bersama kakak dan juga keponakannya sudah selesai dan Yura bersama Avian yang berdiri di depan Restaurant mengantarkan Marsha dan Adam yang akan kembali ke desa.

"Aunty, Om Avian Marsha pulang dulu ya," ucap Marsha berpamitan yang mencium punggung tangan Yura dan juga bergantian dengan Avian.

"Hati Marsha dan salam untuk nenek, kakek dan juga tante Zahra dan Om Izzat," ucap Yura yang mengusap pucuk kepala Marsha.

"Iya Tante pasti! Marsha juga titip salam dengan tante Artika. Beliau sangat baik, kemarin waktu datang ke rumah kita tante Artika membawakan Marsha boneka," ucap Marsha.

Mendengar pernyataan dari Marsha membuat Yura sedikit kaget karena hal itu sama sekali dia tidak ketahui dan sama dengan Avian yang juga tidak percaya jika sang mama melakukan hal itu.

"Iya sayang nanti Aunty akan sampaikan kepada tante Artika," sahut Marsha.

"Oke Aunty. Marsha pulang ya," sahut Marsha. Yura menganggukkan kepala.

"Ya sudah Yura, Avian kami pulang dulu," ucap Adam pamit.

"Iya kak hati-hati," sahut Yura yang memeluk sang kakak.

"Hati-hati kak!" sahut Avian dengan datar yang hanya terpaksa mengucapkan kata hati-hati itu.

Adam menganggukan kepala dan langsung pulang bersama dengan Marsha. Tidak lupa Marsha melambaikan tangan kepada Yura dan juga Alfian dibalas senyuman dan lambaian tangan dari Yura.

Setelah kepergian mobil sang kakak Yura menoleh ke arah samping yang ternyata sejak tadi sudah ditatap tajam oleh Avian.

Bersambung

1
salsa mom's Eka
aku mendukung yura buat pisah thor.
pertemukan yura dengan pria yg mencintai dia.
please jangan balikan dengan Avian.
biarkan Avian tau dengan sendirinya bahwa sifat yura memang baik...dan itu menjadi penyesalan dirinya.
Wiwit Wilowati
setelah tau fakta nya tinggalkan ja si Avian biar tahu rasa...gak jelas asal nuduh ja...bukan dicari kebenarannya..😇😇
Bandar Jayalampung
makanya jgn tolol
Holipah
yura bego masih bertahan d situ
Bandar Jayalampung
udah deh Yura pisah aja dulu. biar tau rasa suami kmu yg goblok tolol itu 😡
Wiwit Wilowati
klu bicara pakai akal sehat Avian bukan emosi yg gak jelas...
Bandar Jayalampung
nah Lo mampus kau Alvian ayo Adam bawa Yura pergi . biar dia nyesel
Siti Khoiriah
kesel banget thor sama avian
gedeg....
Bivendra
syirik aja lu knp lu tkt tersingkir dgn kdtgn yura drmh ortunya
menantu koq belagu bgt
Milla
next
Milla
next
Zenakhayra
penulisan nama kadang salah...novelnya menarik
ainuncepenis: Kak boleh di kasih tahu di bagian mana kak. biar di revisi kak
total 1 replies
Milla
min doubel up donk
Dian Fitriana
up
Lebrianty ayu
mampir ya Thor
Milla
min doubel up yaa
Bivendra
syira ini manipulayif palingan dy suka suka sm cat avian ini mknya gatel
ni pun cat avian ladenin
Milla
next min
Saini Jamudin
lanjuuut
Bivendra
ini penyebab salah paham nya ternyata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!