Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis sederhana berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. Awalnya Reynand mati-matian menolak gadis itu, dan memberi surat kontrak, bahwa dalam 6 bulan mereka akan bercerai. karena penampilannya yang tergolong sederhana dan selalu menggunakan baju yang kebesaran itu. Bahkan dia juga beranggapan tak ada yang istiwema darinya, namun lama kelamaan dia justru mulai ketergantungan dengan gadis itu, dan tak lagi harmonis bersama kekasihnya. Bahkan secara tak sengaja dia juga pernah melihat gadis itu memakai handuk, yang tentu saja, berhasil membuat persepsinya tentang tubuh gadis itu berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
"Untuk apa!?" Ucap Rey.
"Bukankah semuanya sudah ku jelaskan tadi malam!" Ucap Rey lagi. Saat mengingat pesan yang ia kirimkan pada wanita itu.
"Rey, di mana letak salahku? apa karena orang tuamu bilang begitu. Lantas kau langsung memutuskanku setelah apa yang telah kita lalui beberapa tahun ini." Ucap Deane.
Dia tahu betul seberapa besar perjuangan mereka selama ini. Bahkan dia harus rela menjalani hubungan LDR atau jarak jauh, dengan pria itu. Semenjak kepergiannya beberapa tahun yang lalu ke Amerika. Gara-gara tuntutan ayahnya, agar pria itu kelak bisa menjalankan bisnisnya dengar benar. Bahkan dengan setianya, Deane terus menunggunya, walaupun begitu banyaknya godaan. Karena ada begitu banyak pria yang mengantri ingin menjadi kekasihnya. Hingga akhirnya, kini mereka sudah berada di tempat yang sama kembali. Hanya saja akhir-akhir ini keduanya memang jarang bertemu, karena kesibukan yang mereka miliki, terlebih karena profesi Deane yang sekarang sudah menjadi seorang model terkenal.
"Maaf!" Hanya itu yang bisa Rey katakan.
Tangannya langsung memutuskan telepon secara sepihak. Jujur dia tidak tega untuk memutuskan kekasihnya itu. Hatinya masih terasa nyeri. Namun karena permintaan orangtuanya tersebut, dia harus melakukannya, sebelum wanita itu semakin berharap jauh padanya.
"Kenapa denganku? Apa yang salah dariku hingga orangtua Rey, tak menyetujui hubungan kami!" Ucap Deane bertanya-tanya dalam hatinya. Karena masih belum bisa menerima kenyataan itu.
☆☆☆☆☆☆☆☆
Esoknya di kampus.
"Kenapa Nan?" Tanya Ella saat melihat sahabatnya itu mulai memegangi perutnya yang mulai mules kembali, gara-gara kebanyakan memakan sambal pete kemarin.
"Aduuuhhh perut gue mules lagi el." Jawab Nanda.
"Buk ijin ke toilet lagi," Ucap Nanda. Sembari mengangkat tangan kanannya. Meminta ijin pada dosen yang sedang mengajar di kelasnya tersebut.
"Ya." Jawab dosen itu.
Setelahnya, nanda pun segera berlalu dari dalam kelas. Yang kebetulan sebentar lagi, kelasnya memang akan segera usai, dan akan rehat sejenak, sebelum pelajaran selanjutnya di mulai.
"Nanda.. Nanda." Ucap Ella sembari menggeleng-gelengkan kepalanya karena ulah sahabatnya itu yang terlalu menyukai petai dan sambal extra pedas. Dia sudah tak heran lagi saat melihat pemandangan itu, karena setiap kali sehabis memakan sambal petai kesukaanya itu. pasti sampai beberapa hari berselang, dia akan terus menderita diare.
Brummmm....
Suara deru mesin mobil memasuki halaman kampus tersebut.
Dengan pakaian modis, memakai sepatu hak tinggi berwarna hitam yang menampilkan kaki jenjang, putih nan mulusnya itu, serta mengenakan sebuah kacamata berwarna hitam. Wanita itu mulai melangkahkan kakinya secara perlahan namun pasti. Ke arah ruangan seseorang yang ingin di temuinya tersebut. Karena dulunya dia juga berkuliah di kampus itu, jadi tidak heran, kalau dia sudah hapal betul di mama letak ruangannya. Saat mendengar cerita Rey beberapa waktu lalu. Untungnya suasana kampus masih hening. Karena para mahasiswa-siswi di sana masih ikut kelas. Kalau tidak! Kedatangannya kemari pasti akan langsung membuat anak-anak heboh, karena ketenaran dan kecantikan yang ia miliki..
"Kantin yuk nan! Lo pasti laper kan habis bolak balik dari toilet?" Ucap Ella saat melihat sahabatnya itu sudah tiba di kelas kembali.
"Tunggu bentar ya El. Gue mau ke ruangan dosen killer dulu!" Ucap nanda, seraya mencari-cari buku tugas dan juga kemeja milik pria itu. Karena tidak sempat menyerahkannya tadi pagi. Gara-gara dia yang hampir kesiangan saat berangkat ke kampusnya hari ini. Lelah memang, saat di rumah pikirannya selalu mengarah ke soal perjodohan itu. Hingga membuatnya selalu bangun kesiangan, karena tidak bisa tidur semalaman.
"Lho ngasih kemeja buat pak dosen?" Selidik Ella. Saat melihat gadis itu yang sudah menumpukkan kemeja tersebut di atas buku tugasnya.
"Gak, ngapain gue buang-buang duit, buat ngasih tu dosen, ini tu kemeja dia sendiri, gara-gara ketumpahan kopi, karena gue!" Jelas nanda.
"Ohh," Ucap Ella. Karena langsung paham akan situasinya tersebut.
Tokk...tokkk...
"Permisi!" Ucap nanda. Saat sudah tiba di depan ruangan dosen killernya itu. Setelah beberapa kali tak kunjung mendapat jawaban, dia pun akhirnya berinisiatif memberanikan diri untuk mengintip ke dalam ruangan. Saat di lihatnya pria itu tak ada di sana. Dia pun sudah masuk ke dalam, demi menaruhkan buku tersebut, sebelum ia melupakannya kembali, gara-gara dia yang memang pelupa.
"Ohhh shittttt!!!!" Ternyata ada orang di sini?" Ucap nanda dalam hati. Karena tanpa sengaja matanya melihat seseorang di samping. kepalanya pun langsung membelok demi menyapa si dosen kejam itu untuk mengatakan tujuannya kemari.
"Okkkhhhh tuhan!" Nanda langsung buru-buru memalingkan wajahnya, saat sudah melihat dengan jelas. Siapa yang ada di atas shofa tersebut. Yang ternyata seorang Rey, yang tengah asyik berciuman dengan panasnya bersama kekasihnya Deane.
Bikin tuh Deane malu Nanda
siap siap aja kena amuk Rey 😇😇