NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Larut dalam kesedihan

Hari-hari pun berlalu. Semenjak kepergian Tuan Raka, Keenan jadi lebih banyak murung dan bersedih. Ia belum bisa menerima kepergian ayahnya itu.

Rasa bersalah dan penyesalan terus menghantuinya, andai saja waktu itu ia mengetahui hal yang sebenarnya mungkin saja ia punya waktu untuk membahagiakan ayahnya itu.

Namun, waktunya sudah terlambat. Tuan Raka sudah wafat dan Keenan gagal menjadi seorang putra yang berbakti pada orang tuanya, meski Tuan Raka bukanlah ayah kandungnya.

"Keenan ...." Luna menghampiri Keenan yang sedang duduk menyendiri di balkon.

"Nangis lagi?" Luna menghela nafasnya sscara panjang. Bukan satu kali ia mendapati pemuda itu menangis sendirian, tetapi sudah berkali-kali semenjak Tuan Raka dinyatakan sudah tiada.

"Aku gagal, Sayang. Aku gagal menjadi anak yang berbakti untuk ayah," isaknya.

"Keen ... sudah hampir sebulan ayah telah meninggalkan kita. Kamu harus belajar mengiklasinya, jika kamu seperti ini terus bisa-bisa Ayah tak tenang di alam sana." Luna berusaha membujuk Keenan, tangannya terangkat lalu mengusap punggung kekar milik kekasihnya itu secara lembut.

"Tapi Ayah belum pernah bahagia semasa hidupnya," lirih Keenan semakin terisak.

"Siapa bilang Ayah tidak pernah bahagia?" tanya Luna membuat Keenan langsung terdiam.

Melihat itu, Luna pun hanya bisa menghembuskan nafasnya secara kasar. "Tunggu aku di sini."

Luna segera berdiri dari duduknya lalu kembali ke dalam kamar. Entah apa yang akan wanita itu lakukan, Keenan hanya terdiam sembari melanjutkan tangisannya.

Beberapa menit kemudian.

Luna kembali seraya membawa album foto yang sangat tebal. Melihat itu membuat Keenan kebingungan.

"Apa itu, Sayang?"

"Kalau kamu mengira Ayah tidak pernah bahagia, maka buka lah album ini!" pungkas Luna.

Mendengar itu, Keenan pun segera membuka album tersebut. Seketika saja pemuda itu terdiam ketika melihat di album itu yang isinya banyak sekali foto kenang-kenangan saat Tuan Raka masih muda dulu.

"Lihat lah. Ayah terlihat sangat bahagia saat bersama mereka." Luna pun menunjuk beberapa foto yang memperlihatkan Tuan Raka sedang tersenyum bersama Tuan Kanza dan Nyonya Isaka.

"Melihat senyuman mereka, aku yakin bahwa mereka sangat bahagia saat itu. Kebahagiaan Ayah adalah mereka. Jadi, untuk apa lagi kamu bersedih? Harusnya kamu itu bahagia karena kini mereka kembali berkumpul di alam sana bersama-sama. Jika kamu terus bersedih maka mereka pasti akan ikut bersedih melihatmu. Kamu mau kebahagiaan mereka hancur karena melihatmu terus bersedih seperti itu? Mau, hmm?"

Mendengar perkataan Luna, membuat Keenan kini mulai tersadar. Benar apa yang dikatakan Luna padanya, ia tak boleh terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihan. Ia sudah cukup membuat Ayah bersedih saat masih hidup, kini ia tak boleh membuat ayahnya bersedih karena ia belum ikhlas menerima kepergiannya.

"Sekarang kamu paham kan?" tanya Luna seraya menyeka air mata yang membasahi pipi pria itu.

Keenan menganggukan kepalanya secara perlahan. "Berjanji lah, Sayang ...."

"Berjanji apa?"

"Berjanji lah, jangan pernah meninggalkanku. Hanya kau yang aku punya di dunia ini, Luna." Keenan meraih lalu menggenggam erat kedua tangan Luna, seolah sangat takut jika wanita itu juga ikut meninggalkannya.

"Semuanya sudah terjadi, Keen. Memang awalnya aku sangat ingin pergi meninggalkanmu dari sini, tetapi semenjak aku tahu tentang masa lalumu yang kelam itu, aku mulai belajar menerimamu secara perlahan," ujar Luna membuat hati Keenan benar-benar tersentuh.

"Menikah lah denganku, Luna. Ayo kita bangun keluarga kita bersama, kita bikin anak yang banyak agar keluarga Abraham tidak terputus di kita. Kita teruskan cinta kakek dan nenekku sampai ke cinta anak dan cucu-cucu kita nanti!"

Deg ...

"Ba--banyak?"

"Iya, Sayang! Kita bikin tiga puluh anak!"

"Hah?! Kamu gi**la ya?! Kamu pikir aku ini mesin pembuat anak?!"

"Biar mansion rame dengan anak-anak, Sayang!"

"Kalau begitu kamu saja yang hamil!"

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!