Ratu Maybell

Marques Taheas merasa tertekan.

Rumah tangga Marques Romosa memang tercatat sering melakukan bertempur wilayah dengan beberapa bangsawan lain di kerajaan Ironvale, bahkan, di beberapa generasi lama, ada yang memimpin pasukan tempur demi membasmi musuh kerajaan Ironvale dan membawa kembali perdamaian.

Tapi itu semua hanya ada di masalalu yang tercatat, sekarang, setelah beberapa generasi berlalu, keluarga Marques memilih untuk menjauh dari dunia politik dan hanya fokus pada perdagangan antar benua. Sesekali para pemimpin rumah tangga melakukan pekerjaan sejati seorang Marques namun tidak benar-benar harus terlibat di dalamnya.

Dan sekarang, ketika ratu memberinya kesempatan kehormatan untuk memimpin pasukan tempur, Marques Romosa tidak tahu harus berbuat apa.

Jabatan Marquess nya mungkin lebih tinggi dari pada jabatan Viscount yang berada di bawah Count, akan tetapi, dari segi pengalaman, Viscount Bertha dari Kanzzas lebih unggul daripada dirinya maupun count Bolgar dari Artaes.

Mengapa aku, mengapa ratu memilihku? Aku hanya seseorang yang terbiasa dengan pulpen dan dokumen, tapi mengapa ratu memilih aku???.

"Marquess Taheas ... Marques...."

Karena tidak fokus lagi pada rapat, Marques Taheas sampai-sampai tidak mendengar Duke Anderson memanggilnya. "Hah??? Maafkan saya???."

"Apa ada yang ingin anda sampaikan prihal pergantian posisi ini?."

"...."

"...."

"...."

Duke Anderson melirik kearah ratu yang menganggukkan kepalanya tanpa ragu. Membuat Duke Anderson menghela nafas pelan lalu berjalan kearah Viscount Bertha yang masih mengoceh karena tidak setuju dengan keputusan pada petinggi lain di sekitarnya.

"Dengarkan." Tubuh Duke Anderson mungkin telah terlihat tua, akan tetapi kekuatan yang merangkul bahu Viscount berta masih terasa penuh energi. "Ini mungkin berkesan tidak sopan, tapi saya akan memihak Ratu Maybell mulai sekarang."

"""APA!!!."""

Bukan hanya Viscount dan Marquess yang terkejut, Ratu Maybell yang tiba-tiba di sebutkan malah jauh lebih terkejut dari semua orang disana.

"Du-Duke Anderson Tahukah Anda Apa Yang Sedang Anda Lakukan Sekarang." Viscount Kanzzas menjadi panik. "Yang Mulia Tidak Bisa Seenaknya Berganti Pihak Seperti Itu!."

"Aku bisa, sudah aku katakan sebelumnya kalau rumah tangga ku tidak pernah membuat janji setia pada raja manapun, keluarga ku hanya setia pada kerajaan Ironvale bukan raja Ironvale, dan terserah kami ingin memihak siapapun. Anda masih ingat itu kan?."

Viscount yang kehabisan kata-kata menghela nafas keras karena tidak percaya dengan apa yang dia dengar "HA-HAAAAH.... TIDAK MUNGKIN...." Tenaga di tubuh Viscount Bertha seketika menghilang, tubuhnya langsung jatuh terduduk di atas lantai yang kotor.

Sayangnya, Duke Anderson tidak memperdulikan itu, dia memilih melihat kearah Marquess Romosa dan berkata. "Bagaimana dengan anda Marques Taheas Romosa? Karna kita sudah kehabisan banyak waktu maka anda harus segera membuat pilihan."

"Sa-saya-."

"Aku hanya butuh kepastian, jika Marques tidak tertarik maka saya sendiri akan memimpin pasukan tempur."

"Tapi Duke-!."

"Maaf karna menyela Yang Mulia Ratu, tapi waktu sudah tidak banyak lagi, harus ada yang memimpin pasukan, tentu saja itu bukan Viscount Kanzzas karena anda tidak menyukainya."

Ratu Maybell merasa tidak enak dengan situasi saat ini. Di satu sisi dia merasa senang tapi di sisi lain dia merasa cemas.

Jika Duke Anderson membuat keputusan sepihak seperti ini maka posisiku akan lebih menguntungkan dari sekarang, tapi efek sampingnya pada Duke mungkin akan lebih buruk, keluarga kerajaan mungkin akan menghentikannya dari jabatan penasehat untuk mengontrol kekuatan aliansi ku karena itu-.

"Yang Mulia Ratu, anda tidak perlu menghawatirkan posisi saya di kerajaan ini akan seperti apa."

Ratu Maybell menghela nafas berat, dia memijat keningnya tapi tidak bisa berhenti menunjukan senyuman di bibirnya.

"Yang perlu anda lakukan saat ini adalah mengatur kebutuhan kesatria, kemungkinan pasukan kesatria dari wilayah Ainsley akan tiba hari ini, mereka juga perlu bimbingan Ratu kan."

"Aku pikir anda benar," mengangguk, "kalau begitu saya akan-."

"Tunggu sebentar Yang Mulia Ratu, Saya-."

"Jadi apa keputusan mu Marquess Taheas dari Romosa," tanya Duke Anderson.

Marques Taheas menegakan tubuhnya, dia telah membuat pilihannya, dan dengan bangga mengatakan dengan lantang, bahwa dirinya akan mengambil alih pasukan kesatria, menuju perang wilayah Barat Ironvale.