NovelToon NovelToon
Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:48.1k
Nilai: 5
Nama Author: shakila kanza

Kisah masa lalu Ayahnya juga Bundanya terlalu membekas hingga Intan tak bisa percaya pada Cinta dan kesetiaan.
Baginya Kesetiaan adalah hal yang langka yang sudah hilang di muka bumi.
Keputusannya untuk menikah hanya untuk menyelamatkan perusahaan dan menghibur orang tuanya saja.
Jodohpun sama-sama mempertemukan dirinya dengan orang yang sama-sama tak mempercayai Cinta.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Akan kah Dia mempercayai Cinta dan Kesetiaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebelum Hari itu tiba

Hening.

Intan sedikit malu, aktingnya tadi sepertinya berlebihan sehingga Reihan terus saja memandangi dirinya terus seolah tak percaya.

"EHmm.... " Dehem Intan menegur Reihan yang masih saja terdiam sembari menatapnya.

Reihan tersadar lalu menunduk dan memesan makanan untuknya, Reihan masih tak habis pikir Intan bisa bersikap manja dan manis seperti tadi, karena selama ini susah sekali gadis itu di aja berakting manis.

"Udah... gak usah lebay juga kali... Itu tadi karena ada Divo, biar dia tidak lapor ke Bunda juga tidak mengejar-ngejar aku lagi. " Kata Intan menunduk berpura-pura bermain ponsel, nyatanya dirinya hanya scroll Instagram kemana-mana tanpa di lihat sedikitpun.

"Aku tau. Tapi Aktingnya tadi juga jelek, masih kurang sentuhan jadi masih kurang nyata... " Bohong Reihan, padahal dirinya sudah nyaris salah tingkah di buatnya.

Intan mendengus namun kemudian tersenyum lega, "Syukurlah jika jelek, besok aku tak akan melakukan nya lagi. " Kata Intan lalu memutuskan pandangan nya ke arah lain.

Reihan pura-pura cuek, lalu memakan makanannya yang barusan di pesannya, Intan menunggu sambil memejamkan matanya.

Reihan makan sambil memandang wajah cantik di hadapannya, entah dirinya kenapa bisa memutuskan untuk menikahi Intan.

"Sudah jangan lama-lama lihatnya... nanti beneran jatuh cinta lagi... " Kata Intan saat sadar Reihan masih memandanginya sembari makan.

"Bisa gitu makanannya pas di mulut masuknya... kok gak salah ke hidung... " Kata Intan lagi lalu menopang dagu, gantian memandangi Reihan yang memandanginya.

"Sialan!! " Reihan mengumpat dalam hati memasang wajah arogannya kembali.

"Situ cantik-cantik suka kepedean juga ya... " Kata Reihan sambil mengelap bibirnya dengan tisu karena sudah selesai makan.

"Emang aku cantik ya?? " Intan bertanya seolah tidak merasa Cantik.

"Ckk... Cantik karena kamu perempuan! Tapi cantiknya biasa saja, apalagi wajah es kamu itu bikin nilai kecantikan mu cuma 50℅." Jawab Reihan menjatuhkan Intan, hingga Intan sebel sendiri.

"Ckk itu mulut emang gak bisa kalau gak setelan pedes. Palingan dulu mama mertua ngidam nya bon cabe level 20,makanya situ kalau ngomong parah pedesnya". Kesal Intan yang justru di jawab gelak tawa Reihan yang seolah mendapat pujian hebat.

Makan siang itu pun berakhir dengan perdebatan yang tak berujung dari keduanya, seperti nya justru tidak lengkap jika tidak ada perdebatan di setiap pertemuannya.

Intan menuju mobilnya, Reihan mengikuti Intan dari belakang seolah mengawasi langkah gadis yang sebentar lagi akan menjadi istri nya itu.

"Hati-hati." Kata Reihan sebelum Intan membuka pintu mobilnya, Intan pun berbalik terkejut, tumben pria arogan itu berpesan pada dirinya seperti tadi.

"Ehm... Ya, kamu juga... " Jawab Intan lalu tersenyum sedikit disertai rasa kikuk.

"Kabari jika ada apa-apa. Dan... " Reihan menjeda ucapannya, seolah berat untuk mengatakannya.

"Dan?? " Tanya Intan bingung tak bisa memahami terusan dari kalimat Reihan yang terputus.

"Dan... Jangan terluka... Pastikan hari itu kau tetap datang... Aku tak punya pengantin pengganti untuk dirimu... kamu pengantin limited di dunia ini... Hanya kamu yang sanggup yang lain tak akan bisa..." Kata Reihan pada akhirnya.

"Ckkk Astaga... Kamu berkata seolah-olah aku akan melarikan diri, atau akan mat... " Belum selesai Intan berkata Reihan langsung menutup mulut Intan dengan telunjuknya.

"Stop... jangan teruskan... Katanya Allah menurut sangkaan hamba-Nya... sedikitnya aku paham tentang itu... jadi stop jangan berpikir demikian atau sampai kau ucapkan... Aku tak ingin kesepakatan kita gagal... " Kata Reihan membuat dada Intan berdetak dan pikirannya melayang ke mana-mana.

"Masuklah... hati-hati... sampai jumpa esok hari... Dan pastikan kau datang... " Reihan membuka pintu mobil Intan dan mendorong Intan masuk ke dalamnya.

Intan pun masuk dan mengucap salam lalu melajukan mobilnya keluar dari restoran, menuju tempat menuju gudang produksi yang akan di cek bersama difa.

Saat di perjalanan, sekertaris nya mengabari jika akan terlambat karena mendadak ban mobilnya bocor, sehingga Intan datang sendiri ke lokasi.

***

Di Gudang.

Masih di dalam mobil Intan masih mencerna pertemuannya tadi dengan Divo dan Reihan, mengingat sikap kedua laki-laki itu yang berbeda.

Divo yang mudah sekali mengucapkan kata cinta, bahkan mengatakan katanya sudah menyukai dirinya sejak masih di bangku kuliah, Intan lalu mengingat bagaimana Ayah Arsya menyukai Bunda nya sejak di bangku kuliah juga, bahkan memendam rasa itu begitu lama hingga Bunda nya menjadi janda.

Intan juga membandingkan dengan Reihan calon suami arogannya yang bahkan sama dengan dirinya tak percaya apa itu cinta. Reihan tak akan mungkin mengungkapkan perasaannya bahkan mungkin sampai dirinya menutup usia.

Intan merasa sedikit ragu untuk tetap melanjutkan pernikahan dirinya dengan Reihan, namun sikap terakhir pertemuannya dengan Reihan menunjukan penghargaan besar meski tetap di sampaikan dengan kata-kata yang menyebalkan.

Intan keluar dari mobil, lalu memperhatikan karyawan yang berlaku lalang, ternyata dirinya melamun di dalam mobil sembari menunggu difa tadi lama sekali, hingga adzan asar berkumandang di masjid dekat pabrik.

Intan pun melangkahkan kakinya dan berjalan menuju ke arah masjid. Jalannya lumayan jauh, sekitar 15 menit baru sampai di masjid yang lumayan sepi ini, sepertinya tidak banyak penduduk yang terbiasa shalat asar berjamaah di masjid.

Intan pun shalat di masjid sendirian, setelah shalat Intan merasa lelah lalu bersandar sebentar di serambi lalu memasang Handsetnya dan seperti biasa memutar lagu untuk mengusir sepi di dalam dirinya hingga dirinya tertidur.

Waktu semakin sore, Intan masih nyenyak dalam tidur nya hingga masjid itu terkunci oleh orang, karena tak tau jika ada Intan di dalamnya.

***

Intan membuka mata, saat banyak sekali kepulan asap mengelilinginya, pandangan matanya saat memandang keluar sudah tertutup kobaran api.

" Siapapun.... Tolong....!!! " Intan berteriak meminta tolong namun semua orang tak mendengarnya.

Semua orang telah pergi meninggalkan dirinya yang berteriak-teriak histeris di dalam gudang sendirian.

"Tolongggg.... "

"Tolongggg..... "

"Tolonggggg Aku.... "

Semua suaranya sudah dia keluarkan namun tak ada satupun orang yang mendengar ataupun memandang dirinya saat ini.

Kaki Intan lemas hingga seluruh keringat dingin keluar dari tubuhnya, dirinya ingin berlari menabrak kobaran api itu namun setiap langkah yang ingin dia coba terasa amat berat sekali.

Di luar nampak semua karyawan mencoba menyelamatkan diri dan petugas kebakaran menyiram semua sisi gudang hingga semuanya padam, namun anehnya tempat dimana Intan berada tak tersiram sama sekali hingga tubuh Intan terasa sesak oleh asap hitam yang memenuhi kerongkongan nya.

"Tolong...!!! "

"Tolong....!! "

"Lihat aku di sini...!!! "

Suara Intan melemah dengan keringat yang semakin menguras seluruh tubuhnya, pandangan nya sudah berubah abu-abu hingga mata itu tertutup mengiringi tubuhnya yang semakin melemah.

***

Maaf ya baru Up... soalnya repot mengurus kepulangan anak dari rumah sakit... 🙏🙏

1
Ifah Al Azzam Jr.
harus tegas reyhan klo gak mw intan pergi...
dee zahira
buat keduanya memahami rasa yang hadir Thor hihihi takut gak kuat baca hahaha
Fitra Susanti
good job👍👍mas Rei,aku pda mu
Sri e One
Bagus Rei,untung kamu cepat sadar sebelum di tinggal pulang istrimu😃
Warung Sembako
ujian baru dimulai...
Upik Sampang
bener kan di part ini gak mewek, malah senyum2 sendiri liat gaya intan ngadepin temen kecilnya Rey,, niat banget jadi pelakor yaa..untung Rey suami yang setia kayaknya siiih, tuh tangannya dikibaskan../Smile/
Upik Sampang: hihihi..lariii aaah
Shakila khanza: 😁 udah kaya sutradara film nih kakak... 🙏
total 2 replies
Forta Wahyuni
ish.. rasanya pengen mencaci maki rei, lelaki mo menang sendiri n pergi aja dr hdp reihan jgn sep nasib ibumu. gk pa2 khilangan perusahaan dr pada stres, qt dituntut baik tpi tdk dgnnya.
Sri Rejeki
semnagat kak... ceritanyanya menghibur di kala lelah rutinitas harian... double up dong.
Datu Zahra
Aku habis malam pertama langsung ditinggal dinas luar kota biasa aja. Dari awal udah perjanjian, tau tugas istri apa kalau tau soal agama, kenapa mesti merasa tersakiti. Trauma karena orangtua, justru harusnya dijadikan pelajaran bukan beban hidup.
Upik Sampang
aku sambil mewek bacanya,,Rei emang keterlaluan...
kayaknya kalo baca part lanjutnya gak nangis lagi deh hehe...lanjuuuut
Shakila khanza: makasih Kak.... 🥰 di tunggu up berikutnya...
total 1 replies
Ifah Al Azzam Jr.
bagus intan kmu harus tegas dan untuk rehan cobalah peka...
pergi lah sebentar intan dan smoga dgn kamu pergi rehan bisa sadar dan lebih menghargai dirimu...
Shakila khanza: makasih kak.... ☺🙏
total 1 replies
Ayu Salsabila
sedihnya😭😭😭
Shakila khanza: 🥺🥺🥺🥺🙏
total 1 replies
suarni parani
sebenarnya dari awal sdh melibatkan perasaan, Mbak Intan cantik cuman tertutupi oleh keogoisan kalian berdua.
Shakila khanza: makasih kak... 🥰
total 1 replies
Khafiza Achmad
udah dikasih hadiah vote,lope....lope......selalu semangatku berkaryalah lebih menarik lagi,biar tambah hadiah ,vote dan juga di sukai/Kiss//Kiss//Kiss/
Shakila khanza: makasih kak... 🙏🥰
total 1 replies
Abilaku
mengandung bawang yg diiris2 Thor 😢😢nyesek banget ya
Shakila khanza: makasih kak... ☺
total 1 replies
Les Tary
Reihan seenak aja mainin hati intan...awas aja tar bucin😁
Suren
sedih sekali. ternyata tdk semudah itu kan intan🥰
Lyna Elza: intan......
total 1 replies
Ashim Sadiqi
uhhh sedih banget jadi intan🥺
Sri Prihatinie
intan masih trauma kisah ayah bundanya dahulu
Sri e One
menghibur sekali,keren cerita nya semangat thor✨✨✨🙏🤩
Sri e One: Ama ama🙏🤗
Shakila khanza: makasih kak... 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!