NovelToon NovelToon
Elang Dan Merpati

Elang Dan Merpati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta
Popularitas:85.2k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

"Perhatian!"
Agar tidak bingung dengan cerita ini, baca dulu cerita "Cinta Sembunyi-sembunyi dengan bos"

Elang dan Merpati adalah sepasang anak kembar berbeda karakter. Elang seorang pria dingin dan cuek sama lawan jenis. Bahkan hingga saat ini pun belum memiliki pacar.
Sementara Merpati, seorang gadis bar bar, namun juga sulit untuk mendapatkan cintanya. Meskipun gampang bergaul dengan lawan jenis tapi sangat sulit untuk didekati.
Namun pada suatu hari mereka jatuh cinta pada seorang gadis dan seorang pria.
Siapakah yang bisa meluluhkan hatinya? penasaran? ikuti yuk kisahnya dan baca jika berkenan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Richard seperti kurang kerjaan saat ini, hanya demi gadis itu ia meninggalkan pekerjaan. Sedangkan yang di ikutinya masa bodo.

Merpati tidak peduli jika dia tidak menyukai orang itu. Siapapun jika dia tidak suka, ya tidak suka.

Tidak peduli orang itu sakit hati atau apa lah, yang penting ia tidak ingin terlibat dengan orang itu.

"Kita mau main apa?" tanya Hansen.

"Terserah!"

Hansen menggaruk tengkuknya, jawab yang paling tidak ia mengerti adalah terserah. Namun ia mengikuti Merpati yang nampak begitu senang.

"Main balapan yuk!" Tanpa sadar Merpati menggandeng tangan Hansen. Hansen melihat tangannya yang di gandeng Merpati pun tersenyum.

Namun debaran jantungnya tidak bisa berbohong. Perlahan Hansen memegangi dadanya.

"Kamu sakit?" tanya Merpati tanpa rasa bersalah sudah membuat Hansen seperti itu.

Hansen menggeleng, kemudian keduanya naik ke motor permainan yang ada disitu.

Sementara Richard mengepalkan tangannya melihat kedekatan mereka. Ada rasa cemburu dihatinya.

"Tuan, mengapa kita mengikuti gadis itu? Bukankah dia sudah punya pacar?" tanya Gama.

"Kamu, ngapain kesini?" Sana urus Reva!"

"Nona Reva sudah pulang Tuan, setelah mendapatkan apa yang ia inginkan."

Tidak berapa lama ponsel Richard berdering. Richard melihat nama pemanggil ternyata dari sang mama.

"Di mana kamu?"

"Lagi kerja Ma."

"Bohong! Reva bilang kamu pergi ke mall, buat apa?"

"Ya, ketemu klien dong Ma, masa beli perhiasan."

"Ingat, sebentar lagi kalian akan bertunangan. Dan jangan berbuat ulah!"

"Ma, bisa gak di batalkan saja?"

"Kamu gila ya, mau ditaruh dimana muka kita. Ingat! Keluarga Reva yang membantu perusahaan kita untuk bangkit."

"Ma ... Ma." Richard melihat ponselnya ternyata sudah terputus panggilan nya.

"Ayo pulang, pasti wanita itu sudah mengadu yang tidak-tidak," ajak Richard. Gama hanya menurut saja.

Sementara Merpati dan Hansen sedang asyik bermain hingga lupa waktu. Bahkan saat ponselnya berdering pun ia tidak sadar.

"Kamu senang?" tanya Hansen.

"Ya, jarang-jarang bermain seperti ini," jawab Merpati.

"Sini aku bawa bonekanya," pinta Hansen. Merpati pun menyerahkan boneka tersebut.

Akhirnya keduanya pun pulang setelah tadi makan di sebuah restoran yang ada di mall ini.

Saat mereka keluar dari mall, ternyata sudah gelap. "Astaghfirullah," ucap Merpati.

Kemudian ia melihat ponselnya, ternyata sudah jam 6 lewat. Dan 30 panggilan tidak terjawab, serta pesan masuk dari Elang.

"Kenapa?" tanya Hansen. Merpati memperlihatkan pesan dan riwayat panggilan yang tidak terjawab.

"Maaf, sudah membuatmu seperti ini," ucap Hansen.

"Sudah, ayo pulang!" Merpati menepuk pundak Hansen.

Hansen mengantar Merpati hingga depan pintu gerbang. Merpati kemudian mengucapkan terima kasih dan meminta maaf karena tidak bisa mengajak Hansen masuk.

Hansen tersenyum, saat memberikan boneka, Hansen dengan cepat mengecup kening Merpati.

"Kamu ...!" Merpati menuding jarinya kearah Hansen.

"Sampai ketemu besok di kampus," ucapnya. Kemudian pergi dari situ sebelum di amuk Merpati.

"Darimana saja Dek? Kamu tahu ini sudah jam berapa?" tanya Elang.

"Dari jalan-jalan ke mall dengan teman," jawab Merpati sambil tertunduk.

Abbey dan Alvaro lebih fokus ke boneka yang Merpati bawa. Karena setahu mereka, Merpati tidak suka boneka.

"Sudah, masuk sana. Mandi setelah itu makan," kata Abbey.

"Aku sudah makan, Ma," jawab Merpati. Kemudian berlari kecil menaiki tangga.

"Jangan terlalu keras dengan adikmu, dia bisa jaga diri kok. Kamu tahu, sifatnya itu persis mamamu sewaktu muda dulu."

"Hubby, gak perlu cerita juga kali." Abbey malu jika kisah bar bar nya diceritakan kepada anak-anak nya.

"Tapi memang benar, kan sayang?"

"Sudahlah, lebih baik aku menyiapkan makan malam!"

Merpati memeluk bonekanya, ia tersenyum kala mengingat perjuangan Hansen untuk mendapatkan boneka tersebut.

Flashback ...

"Kamu mau yang mana?"

"Boneka biru"

"Dora Emon? Mengapa pilih yang biru?"

"Warna kesukaanku."

Hansen pun mencapit boneka yang diinginkan oleh Merpati. Namun saat diangkat, boneka itu terlepas.

"Yah gagal deh," ucap Hansen. Namun ia tidak putus asa mencoba beberapa kali hingga akhirnya berhasil.

Flashback end ...

Merpati saat ini sedang berbaring, tadi setelah mandi serta berganti pakaian, ia langsung istirahat.

Pintu kamarnya diketuk, Merpati pun membukanya. Wajahnya seketika ditekuk saat melihat kakaknya.

"Aku cuma khawatir, di telepon tidak dijawab, siapa yang tidak khawatir coba," kata Elang.

"Bagaimana dengan cewek itu?" Bukan nya menjawab, tapi malah bertanya balik.

"Mungkin akan dirawat selama 2 minggu. Karena lukanya cukup parah. Dan aku belum bertanya mengapa dia berlari? Karena ia masih belum sadarkan diri. Aku sudah meminta perawat untuk menjaganya."

"Keluarganya bagaimana?"

"Nah itu dia, aku tidak tahu keluarganya. Karena tidak ada yang bisa di hubungi. Bahkan ponsel nya pun dia tidak punya."

"Sudah, aku ingin istirahat."

"Kamu sejak kapan kamu punya teman? Dan sejak kapan suka boneka?"

"Kepo, perasaan papa tidak sekepo kakak deh!"

"Tinggal jawab aja, apa susahnya sih?"

Merpati tidak menjawab, ia malah mengusir kakaknya dari kamarnya. Belum sempat Elang keluar, Abbey dan Alvaro pun masuk.

Merpati menghela nafas, ia harus mempersiapkan jawaban, karena sudah pasti akan di interogasi.

Abbey mendekat lalu mengelus rambut Merpati. "Lain kali jangan seperti itu lagi, kami semua khawatir sama kamu. takut terjadi apa-apa," kata Abbey.

"Biar bagaimanapun kamu seorang gadis, dan kesayangan kami semua. Papa hampir saja lapor polisi jika kamu tidak pulang," kata Alvaro.

"Maaf Ma, Pa, aku keasyikan bermain sama teman jadi lupa waktu," jawab Merpati sambil tertunduk.

Jujur ia sangat merasa bersalah, karena baru kali ini ia seperti itu. Jika bersama Elang, mereka tidak mempermasalahkan nya.

Mereka akan tenang-tenang saja karena ada yang menjaga. Namun ini, Merpati hanya sendiri. Meskipun ia mengatakan bersama teman.

"Mama tidak pernah dengar kamu punya teman selain pamanmu dan Darrel juga kakakmu?" tanya Abbey.

"Teman kampus, Ma. Karena tadi kakak, Marvel dan Darrel pergi ke rumah sakit," jawab Merpati.

Abbey menatap tajam putranya. Ia seperti ingin meminta penjelasan dari putranya itu. Karena ternyata Elang tidak bercerita tentang ia ke RS.

"El, apa yang dikatakan adikmu benar?"

"Eee, itu ... tadi saat pergi ke kampus, aku tidak sengaja menabrak seorang gadis. Ia tiba-tiba berlari saat menyebrang jalan jadi ...."

"Masalah sebesar ini kamu tidak cerita? Bagaimana dengan keadaan gadis itu?"

"Belum tahu Ma, saat aku pulang gadis itu belum sadarkan diri. Tapi aku sudah menyuruh perawat untuk menjaganya. Dan biaya rumah sakit juga sudah aku bayar."

"Bagaimana dengan keluarga nya?" tanya Alvaro.

"Aku tidak tahu, Pa, tidak ada yang bisa dihubungi. Karena gadis itu tidak punya ponsel."

Kemudian Elang menunduk, sebenarnya ia tidak berani untuk memberitahu keluarganya. Dan nanti setelah gadis itu sembuh, baru ia akan memberitahu.

Tapi ternyata, Merpati malah memberitahu nya. Elang sempat takut, takut jika orang tuanya marah padanya.

1
jaran goyang
ʝнт вgтѕ мяк уg вℓg ¢υℓυη
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
мαмρυѕ кαυ
jaran goyang
ѕукυя ℓн χαη тαк ρα.. кρℓα χαη уg ρηтg... ¢ρ σяg уg ¢я gя"
jaran goyang
αмιη
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣gк ѕвя уα вg
Azzahra Asyilla
jaman sekarang pada menilai orang dari penampilan ,,gak ada hormat²nya dengan guru / dosen
Noey Aprilia
Laaahhh....
Tu orng mlh bls dndam,pdhl tau spa yg slah....hansen aja anteng ko,dia mlh ngereog.....
Putri Laely
lanjut
Muztafa Aly
lnjut kk seru nih...
kaylla salsabella
sabar ...sabar pak danu
Omi Bilfagi
lanjuutt KK jgn lama2
Omi Bilfagi
lanjuutt
Azzahra Asyilla
elang bikin orang kaget bak tersambar petir ,,nembak gak ada romantis²nya,,,mana d depan pintu,,,dah gitu lngsung di kecup kening orang,coba kalau keningku yg d kecup seminggu aku gak cuci muka
Pa'tam: 🤭🤭😄😄😄
total 1 replies
kaylla salsabella
wah tinggal 2 jomblo belum di ungkapin perasaan nya 😂😂🤭🤭
Dewi kunti
purnama yg dicium ak yg senyum2 ,gak romantis gak papa yg ptg i love you to 😘
jaran goyang
ηєχт кк... αq ѕℓℓ ηυηgυυιη нσ
jaran goyang
αѕєк....🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
αq gк ∂gя вg... υℓαηgιη ℓg вѕ gαк
jaran goyang
σσσ кαѕιαη
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!