SINOPSIS :
Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.
Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.
Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JALAN JALAN
#BAB 7 - JALAN JALAN
Kulihat wajah kak Valeri tersenyum bahagia sedangkan kak Victor tertunduk dan tidak berkata apa apa.
"Bagaimana Vale? Kamu setuju kan kalau pertunangan kamu dimajukan bulan depan? Hehe"
Tanya mama nya.
"Setuju mama. Tapi bagaimana dengan Kak Victor?" Kata kak Valeri.
"Bagaimana Vic? Apakah kamu setuju?" Tanya tante Hans.
"Sebenarnya saya..." belum sempat melanjutkan kalimatnya, mama berkata
"Dia setuju Jeng. Pasti setuju. Mungkin dia hanya sedikit kaget saja, karena memang aku belum memberitahunya tentang pertunangan ini" jawab mamaku.
"Oh jadi kamu belum mengetahui tentang rencana ini? Lalu bagaimana tentang pendapatmu Vic?"
Tanya tante Hans.
"Dia tidak pernah punya hak menentukan masa depannya sendiri Jeng. Masa depan nya aku yang menentukan. Jadi jangan hanya karena Victor belum tau lalu kita membatalkan pertunangan ini. Kasian Valeri juga"
Kata mama sambil memandang Valeri yang sekarang tengah menunduk dan sesekali melihat pria didepannya.
"Vale, kamu tetap mau melanjutkan?" Tanya mamanya memastikan.
Kak Valeri mengangguk. Mengiyakan.
"Iya ma.. aku sudah jatuh cinta sejak melihat nya difoto. Sekarang aku sudah melihatnya langsung, dan aku mau menjadi tunangannya" katanya meyakinkan.
Kak Victor menatap kak Valeri. Dan lalu menundukan kepalanya setelah mendengar apa yang sudah dikatakan wanita itu.
Mereka membicarakan tanggal, jam dan tempat. Membahas banyak hal.
"Vic. Ajak Valeri jalan jalan. Pulang malam tidak apa apa. Ajak dia makan malam sekalian lalu antarkan dia pulang" perintah mama ke kak Victor.
Kak Victor mengiyakan suruhan mama.
Kak Valeri terlihat sangat senang. Lalu dia berpamitan ke mama papanya.
"Ma... aku ikut kakak ya.." kataku
"Kamu pulang sama mama" kata mama.
Membuatku mengurungkan niat untuk beranjak.
Lalu mereka pergi. Ke mobil mama. Dan berkata ke pak Rano untuk mengantar mama pulang dengan mobil yang lain.
***
Sementara itu dimobil kak Victor hanya diam. Kak Valeri juga hanya diam sesekali tersenyum dan memandang wajah kakak ku.
"Kenapa?" Tanya kak Victor.
Kak Valeri mengalihkan pandangannya ke depan.
"Kenapa apanya?" Tanya nya pura pura tidak tau maksud pertanyan kak Victor.
"Kenapa memandangku seperti itu"
"Ahhh enggak kamu aja yang kepedean" kata Kak Valeri.
Kak Victor hanya diam. Dan fokus menyetir.
"Kita mau kemana?" Tanya kak Victor.
"Aku mau ke pantai" kata kak Valeri.
"Apa?"
"Aku mau kepantai. Kenapa?" Tanya kak Valeri lagi.
Lalu kak Victor memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.
"Kenapa si? Kok berhenti disini?" Tanya kak Valeri.
Lalu kak Victor memandangi kak Valeri.
"Mau kepantai dengan baju seperti itu?" Tanyanya, yang langsung membuat wanita itu melihat dirinya sendiri dari atas sampai bawah.
"Oiya ya. Lalu gimana dong?" Katanya dengan muka murung.
"Kalau mau, kita beli baju ganti dulu. Didekat sini ada toko baju. Kita bisa jalan sebentar kesana" ajak nya.
Kak Valeri mengiyakan tanda dia menyetujuinya.
Sepanjang jalan, banyak orang memandangi mereka. Selain kak Victor yang tampan, juga kak Valeri yang sangat cantik. Dengan gaun anggunnya menambah nilai kecantikannya.
Akhirnya mereka menemukan sebuah toko baju. Lalu mulai mencari pakaian ganti yang cocok.
"Kak, bagaimana dengan ini?"
Kak Valeri menunjukkan atasan kaos polos berwarna hitam dengan celana jins pendek.
"Bagus tidak?" tanya nya.
"Terserah kamu saja. Semuanya bagus"
Jawaban kak Victor membuat kak Valeri sangat bahagia.
"Wah pasti kalian adalah pengantin baru ya?" tanya penjual bajunya.
Sebelum kakakku menjawab sudah didahului kak Valeri.
"Kami hampir menikah. Hehe..." jawab kak Valeri. Sembari mengambil baju yang tadi dia pilih.
Kak Victor cukup terkejut dengan jawaban Kak Valeri.
Setelah berganti pakaian, mereka kembali ke mobil.
Sepanjang perjalanan ke mobil kak Valeri menggandeng tangan kak Victor. Yang sesekali ditepis olehnya, tapi langsung digenggam lagi oleh kak Valeri.
Setelah sampai dimobil, mereka melanjutkan perjalanan ke Pantai.
****
Bersambung~
